Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MENGIDENTIFIKASI DAN MEMAHAMI LUPA


DALAM BELAJAR PADA SISWA
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Dosen Pengampu : Selamat Pasaribu, M.Psi

Disusun Oleh :
Kelompok 7/Tbi-2

Fauzan Al Fatih 0304221035


Andre Widianto 0304222046
Devi Adelia 0304222047

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta
salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi,dengan bantuan dari berbagai pihak masalah bisa teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua saya dan atas doa serta kepada Bapak
Selamat Pasaribu,M.Psi selaku dosen Mata Kuliah Psikologi Pendidikan atas bimbingan,
pengarahan dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam mengerjakan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan yang terdapat di dalamnya. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Medan , 15 April 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………………..i
Daftar isi……………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
A.Latar belakang…………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..1
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...2
A.Pengertian Lupa…………………………………………………………………………...2
B. Lupa dalam belajar……………………………………………………………………….2
C. Proses Terjadinya Lupa dalam belajar…………………………………………………...3
D. faktor-faktor penyebab lupa……………………………………………………………...3
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………...4
A.Kesimpulan………………………………………………………………………………..4
B.Penutup…………………………………………………………………………………….4
DAFTAR PUSTAKA.......………………………………………………………………….5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Otak merupakan perangkat yang paling kompleks di dunia.Trilyunan sel otak memiliki
fungsi spesifik tetapi saling berhubungan. Mengendalikan seluruh aspek fisik dan psikis
manusia. Baik secara sadar maupun tak sadar Kapasitas penyimpanan memori di dalam otak
jauh melebihi kapasitas hardisk komputer terbesar sekalipun. Otak memiliki kemampuan
menangani algoritma rumit secara bersamaan dalam jumlah tak terbatas, jauh melebihi
kemampuan prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi sayangnya manusia tidak mampu
mengoptimalkan seluruh potensi otak tersebut, sehingga otak tidak memungkinkan semua jejak
ingatan itu tersimpan terus dengan sempurna, melainkan berangsur-angsur akan menghilang.
Tetapi ketika orang yang bersangkutan diminta untuk mengingat kembali hal yang sudah mulai
terlupakan sebagian itu.

B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa hubungan lupa dengan proses belajar?
2.Bagaimana lupa itu terjadi berdasarkan teori psikologi?
3.Faktor apa saja yang menyebabkan lupa dalam belajar serta bagaimana cara yang dapat
dilakukan oleh seseorang dalam menghindari lupa?

C.TUJUAN
Tujuannya yaitu untuk mengetahui bagaimana lupa itu terjadi berdasarkan pada teori
psikologi dan apa saja faktor yang menyebabkan lupa dalam belajar serta bagaimana cara untuk
menhindari lupa dalam belajar tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lupa
Lupa merupakan istilah yang sangat populer di masyarakat. Dari hari ke hari dan bahkan
setiap waktu pasti ada orang-orang tertentu yang lupa akan sesuatu, entah hal itu tentang
peristiwa atau kejadian di masa lampau atau sesuatu yang akan dilakukan, mungkin juga
sesuatu yang baru saja dilakukan. Fenomena dapat terjadi pada siapapun juga, tak peduli
apakah orang itu anak-anak, remaja, orang tua, guru, pejabat. profesor. petani dan sebaginya.
Soal mengingat dan lupa biasanya juga ditunjukkan dengan satu pengertian saja, yaitu retensi,
karena memang sebenarnya kedua hal tersebut hanyalah memandang hal yang satu dan sama
dari segi berlainan..
Adapula yang mengartikan lupa sebagai suatu gejala di mana informasi yang telah disimpan
tidak dapat ditemukan kembali untuk digunakan. dalam bukunya yang berjudul psikologi
pendidikan mengartikan lupa sebagai hilangnya kemampuan untuk menyebut kembali atau
memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari secara sederhana.

B.Lupa dalam Belajar


Dari pengalaman sehari-hari, kita memiliki kesan seakan-akan apa yang kita alami dan
kita pelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam akal kita. Padahal menurut teori kognitif apapun
yang kita alami dan kita pelajari kalau memang sistem akal kita mengolahnya dengan cara yang
memadai, semuanya akan tersimpan dalam subsistem akal permanen kita.Akan tetapi,
kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori itu. Seringkali terjadi, apa
yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar diingat kembali dan mudah terlupakan.
Sebaliknya, tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah
melekat dalam ingatan.
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi
kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, mendefinisikan lupa
sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau
dialami.Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan
dari akal kita.
2
C. Proses Terjadinya Lupa dalam belajar.
Daya ingatan kita tidak sempurna banyak hal-hal yang pernah diketahui, tidak dapat diingat
kembali atau dilupakan.Dewasa ini ada empat cara untuk menerangkan proses lupa
keempatnya tidak saling bertentangan.melainkan saling mengisi.
1. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu diotak kalau materi yang harus
diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak, lambat laun jejak
materi itu terhapus dari otak sehingga kita tidak dapat mengingatnya kembali. Jadi, karena
tidak digunakan, materi itu lenyap sendiri.
2.Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-
perubahan secara sistematis.Mengikuti prinsip – prinsip berikut :
a. Penghalusa materi berubah bentuk ke arah bentuk yang lebih simatris
b.Penegasan: bagian-bagian yang paling mencolok dari suatu hal adalah yang paling
mengesankan. Karena itu, dalam ingatan bagian-bagian ini dipertegas, sehingga yang diingat
hanyalah bagian- bagian yang mencolok, sedangkan bentuk keseluruhan tidak begitu diingat.
c. Asimilasi: bentuk yang mirip botol misalnya, akan kita ingat sebagai botol, sekalipun bentuk
itu bukan botol. Dengan demikian, kita hanya ingat sebuah botol, tetapi tidak ingat bentuk yang
asli.

D.Faktor-Faktor Penyebab Lupa


1) Lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada
dalam sistem memori siswa.
2) Lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap item yang telah ada,
baik sengaja maupun tidak.
3) Lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar
dengan waktu mengiungat kembali
4) Lupa dapat terjadi karena perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi
belajar tertentu.
5) Menurut law of disuse lupa dapat terjadi karena materi pelajaran yang telah dikuasai tidak
pernah digunakan atau dihafalkan oleh siswa.
6) Lupa tentu saja dapat terjadian urat syaraf otak.

3
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Lupa adalah hilangnya kemampuan menyebut atau melakukan kembali informasi dan
kecakapan yang telah tersimpan dalam memori. Secara sederhana, mendefinisikan lupa sebagai
ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau
dialami.Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan
dari akal kita.
Faktor-faktor yang menyebabkan lupa meliputi :
1. Adanya konflik-konflik antara item-item informasi atau materi pelajar yang ada di sistem
memori seseorang.
2. Adanya tekanan terhadap item atau materi yang lama baik disengaja atau tidak disengaja.
3. Perbedaan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu memanggil kembali
item tersebut.
4. Perubahan situasi dan minat terhadap proses dan situasi tertentu.
5. Tidak pernah latihan / tidak pernah dipakai
6. Kerusakan jaringan syaraf otak.
Cara mengurangi lupa dalam belajar pada siswa:
1. Belajar dengan melebihi batas penguasaan atas materi pelajaran tertentu.
2. Menambah waktu belajar sehingga dapat memperkuat terhadap materi yang dipelajari.
3. mengelompokkan kata atau istilah tertentu dalam susunan yang logis.

B.Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan maka dari
itu,diharapkan agar individu memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan lupa
menurut psikologi belajar dan menurut islam dengan cara mengorganisasikan informasi
secara terstruktur.Semoga makalah ini bisa menjadikan relasi dan wawasan para pembaca
pada umumnya.

4
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Mahmud, M. Dimyati. 1991. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta
Purwanto, M. Ngalim. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suyanto, Agus. 1993. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 9
Syah,Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Maunah, Binti, 2014. Psikologi Pendidikan. Tulungagung: IAIN Tulungagung Press.
Mustika, Juitaning. 2016. Modul Psikologi Pendidikan. Metro. Purnomo, Halim. 2019.
Sarwono, Sarlito W. 2016. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai