Anda di halaman 1dari 10

Tugas

Makalah psikologi komunikasi


Komunikasi intra personal

Di susun oleh :
aulia anggraini ( 18004049)
nadya faranda (18004028)
rahmi ismah(18004034)
ummul khair (18004041)

dosen pembimbing
Drs.Asman,M.Si

Progrtam studi teknologi pendidikan


Fakultas ilmu pendidikan
Universitas negri padang
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2

BAB I..........................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................................................3

1.1              Latar Belakang..................................................................................................................3

1.2  RumusanMasalah..........................................................................................................................4

BAB II.........................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................................................4

2.1 A. MEMORI..................................................................................................................................4

B. Jenis jenis memori.......................................................................................................................5

C.MEKANISME MEMORI................................................................................................................6

D. Pengertian Berpikir.........................................................................................................................6

E.Proses Berpikir.................................................................................................................................7

PENUTUP...................................................................................................................................................9

3.3 KESIMPULAN.................................................................................................................................9

3.4 KRITIK DAN SARAN....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Psikologi berhubungan dengan proses mental dan perilaku manusia. Proses mental mengacu pada
kognisi dan afeksi, sedangkan perilaku atau tindakan adalah apa saja yang dilakukan oleh manusia,
termasuk dalam bentuk komunikasi
            Sebagaimana telah diterangkan pada pembahasan sebelumnya mengenai system komunikasi
intrapersonal, bahwa untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang
perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain.                                                                                                               
Proses pengeloalaan informasi dalam komunikasi intrapersonal melalui beberapa tahapan yakni
sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Tahapan-tahapan tersebut termasuk dalam proses kognisi yang
terjadi dalam psikologi manusia. Proses didapatkannya suatu memori terjadi ketika proses sensasi dan
pengolahannya menjadi suatu persepsi telah berlangsung di dalam otak manusia. Dalam komunikasi,
memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi persepsi maupun cara berpikir. Dalam makalah
ini, akan dijelaskan pula mengenai kepribadian manusia. Pembahasan kepribadian manusia disini
menyangkut karakteristik dari tingkah laku seseorang dan erat kaitannya dengan proses komunikasi.
Konsep dalam proses komunikasi salah satunya ialah berpikir, berpikir terkait dengan aktivitas
akal sebagai anugerah terbesar bagi manusia.

1.2  RumusanMasalah

1.      Apa saja jenis-jenis memori ?


2.      Bagaimana mekanisme memori ?
3.      Apakah berpikir itu ?
4.      Bagaimana proses orang berpikir ?
5.      Bagaimana memecahkan persoalan (Problem Solving) ?
6.      Bagaimana penarikan kesimpulan ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 A. MEMORI

Menurut Schlessinger dan Groves (1976; 352), memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang
menyebabkan organism sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya
untuk membimbing perilakunya. Setiap saat stimuli mengenai indera kita, setiap saat pula stimuli itu
direkam secara sadar atau tidak sadar.
Kemampuan rata-rata memori manusia untuk menyimpan memori menurut John Griffith, ahli
matematika “ menyebutkan angka 1011 (seratus triliun) bit. Menurut John von Neumann, ahli teori
informasi, menghitungnya sampai 2.8 × 1020 (280 kuintilliun) bit. Sedangkan menurut Asimov
menerangkan bahwa otak manusia selama hidupnya sanggup menyimpan sampai satu kuidriliun bit
informasi.
Secara singkat, memori melewati tiga proses : perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan.
1) Perekaman (Encoding)
Pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal.
2) Penyimpanan (Storage)
Proses yang kedua, menentukan berapa lama informasi itu berada berserta kita, dalam bentuk apa dan
dimana. Penyimpanan bisa aktif atau pasif. Ketika menyimpan secara aktif, maka kita menambahkan
informasi tambahan. Kita mengisi informasi yang tidak lengkap dengan kesimpulan kita sendiri (inilah
yang menyebabkan desas-desus menyebar lebih banyak dari volume yang asal) Sedangkan secara pasif
terjadi tanpa penambahan.
3) Pemanggilan (Retrieval)
Dalam kehidupan sehari-hari, mengingat kembali adalah menggunakan informasi yang disimpan (Mussen
dan Rosenzweig, 1973 : 499 .

Jenis jenis memori

1. Pengingatan (recall) pengingatan adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi
secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
2. Pengenalan (recognition) agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta, lebih mudah
mengenalinya kembali. Misalnya pilihan berganda (multiple-choice) dalam tes objektif menuntut
pengenalan, bukan pengingatan.
3. Belajar lagi (relearning) mempelajari yang sudah pernah dipelajari akan lebih cepat diterima oleh
memori. Misalnya anak yang disuruh menghafal kutipan dengan membaca teks dengan menghafal
kutipan yang didengar
4. Redintegrasi (redintegration) Merekontruksi masa lalu dengan satu petunjuk memori kecil. Petunjuk
memori (memory cues) mungkin berupa bau, warna, dan tempat. Inilah yang menyebabkan anda tiba-
tiba merasa sedih ketika mencium bau parfum Drakkar, karena mengingatkan anda pada pacar yang
meninggalkan anda.[1]
Teknik peta konsep dapat membantu siswa yang memiliki kemampuan memori rendah maupun yang
memiliki aktivitas belajar rendah dalam membangun pengetahuannya. Sehingga dapat membantu
meningkatkan prestasi siswa terutama aspek kognitif serta membuat belajar lebih bermakna[2].
Sedangkan melatih ingatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu media yang dapat membantu
untuk meningkatkan daya ingat adalah dengan membuat sebuah catatan, sikap perilaku mencatat dapat
digunakan untuk memprediksi sikap kemampuan memori seperti yang dikatakan dalam artikel (rahasia
kebiasaan daya ingat kuat para jenius), penelitian dilakukan terhadap 29.500 individu yang memiliki
daya tahan ingat kuat. Penelitian yang dilakukan oleh (Rostikawati, 2009) menyatakan salah satu usaha
untuk meningkatkan daya ingat adalah dengan melakukan pencatatan pada saat mengikuti proses
pembelajaran disekolah.[3]

MEKANISME MEMORI

1) Teory Aus (Disuse Theory)


Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. William James, juga Benton J.Underwood
membuktikan dengan eksperimen, bahwa “the more memorizing one does, the poorer one’s ability to
memorzize” ---makin sering mengingat makin jelek kemampuan mengingat (Hunt, 1982: 94).
2) Teori Interferensi (Interference Theory)
Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin
atau kanvas itu. Jika misalnya dalam kanvas itu terekam hukum relativitas dan segera setelah itu Anda
mencoba merekam hukum medan gabungan , Yang kedua akan menyebabkan terhapusnya rekaman
yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi.
3) Teori Pengolahan Informasi (Information Theory)
Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang
inderawi), kemudian masuk short-term memory (STM, memori jangka pendek); lalu dilupakan atau
dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memory jangka panjang).
Sensory storage lebih merupakan proses perseptual daripada memori. Ada dua macam memori: memori
ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk
secara auditif (melalui pendengaran). Sensory storage menyebabkan kita melihat rangkaian gambar
seperti bergerak, ketika kita menonton film. [4]

B. PENGERTIAN BERPIKIR

Berfikir adalah aktivitas mental, aktivitas kognitif yang berujud mengolah atau memanipulasi informasi
dari lingkungan dengan simbol-simbol atau materi-materi yang disimpan dalam ingatanya khususnya
dalam longtime memory.[5] Siswa mengaitkan pengertian ssatu ke pengrtian lain serta kemungkinan-
kemungkinan yang ada sehingga mendapatkan pemecah masalahnya. Namun demikian pengertian
tersebut bukanlah satu-satunya pengertian mengenai berpikir. Terdapat beberapa pendapat dari sudut
pandang yang berbeda
a. Behaviorisme dan fungsionalisme :
behaviorisme dan fungsionalisme memandang berfikir itu sebagai penguatan antara stimulus dan respon
b. Assosiasionis :
Assoisisionis memandang berpikir hanya sebagai asosiasi antara tanggapan atau bayangan satu dengan
yang lainya yang saling kait mengait.
c. Anita Taylor
Berpikir pada dasarnya adalah proses memahami realita atau menarik kesimpulan. [6]
Salah satu sifat dari berfikir adalah goal directed yaitu berpikir tentang sesuatu, untuk memperoleh
pemecahan masalah atau mendapatkan sesuatu yang baru. Berfikir juga dapat dipandang sebagai
pemrosesan informasi dari stimulus yang ada, sampai pemecahan masalah atau goal state.

Proses Berpikir

Simbol-simbol yang digunakan untuk berfikir pada umumnya berupa kata-kata atau bahasa, karena
itu sering dikemukakan bahwa bahasa dan berfikir mempunyai kaitan yang erat Dengan bahasa
manusia dapat menciptakan ratusan, ribuan simbol-simbol yang memungkinkan manusia dapat
berppikir begitu sempurna apabila dibandingkan dengan makhluk lain. Sekalipun bahasa merupakan
alat yang cukup ampuh dalam proses berfikir, sebab masih ada lagi yang dapat digunakan yaitu
bayangan atau gambaran.
Walaupun berpikir dapat menggunakan gambaran-gambaran atau bayangan-bayangan atau image,
namun sebagaian terbesar dalam berpikir orang menggunakan bahasa atau verbal, yaitu berpikir
dengan menggunakan simbol-simbol bahasa dengan segala ketentuan-ketentuanya. Karena bahasa
merupakan alat yang penting dalam berpilkir, maka seing dikemukakan bila seseorang itu berpikir,
orang itu bicara dengan dirinya sendiri.

F. Problem Solving
Secara umum dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau konflik
antara keadaan satu dengan yang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa dalam problem solving itu adalah directed, yang mencari pemecahan dan dipacu
untuk mencapai pemecahan tersebut.
Dalam pemecahan masalah terdapat perbedaan dalam langkah-langkah yang diambil dari individu
satu dengan individu yang lain. Namun dalam masalah berpikir rang akan dapat menemukan sesuatu
yang baru, yang sebelumnya mungkin belum dapat. Hal ini dapat dijumpai missalnya dalam diri
seseorang menulis cerita, ataupun pada seseorang ilmuwan, ataupun pada bidang-bidang lain, ini yang
berkaitan dengan berfikir kreatif. Dengan kreatif orang menciptakan sesuatu yang baru, timbulnya atau
munculnya hal baru tersebut secara tiba-tiba.[7] Thomas Edison, sebagai pemikir kreatif dari Amerika
Serikat pernah menyatakan bahwa kreativitas itu sendiri terdiri atas 1% inspirasi dan 99% usaha atau
kerja keras untuk mewujudkan gagasan tersebut. Berpikir kritis akan melibatakan sebuah kreativitas
dari seseorang. Kreativitas (creativity) adalah karakter seseorang yang mengacu kepada kemampuan
berpikir sesuatu yang baru yang tidak biasa serta menghasilkan pemecahan masalah yang tidak biasa
pula. Adapun ciri orang kreatif adalah berpikir divergen (divergen thinking) yaitu menghasilkan
banyak jawaban dari suatu pernyataan yang sama. Sedangkan sebaliknya adalah berpikir konvergen
yaitu hanya menghasilkan satu jawaban dari sebuah pertanyaan.[8] Dapat disimpulkan bahwa orang
yang berpikir kreatif memiliki beberapa ciri, sebagai berikut :
• Pola berpikir divergen.
• Berpikir fleksibel dan suka bermain dengan pikiran.
• Memiliki motivasi internal.
• Ada keinginan untuk menghadapi resiko.
• Penilaian ojektif dari suatu karya.

Proses berpikir kreatif akan melibatkan tahapan-tahapan yang menggiringnya menuju kepada pemecahan
yang efektif, yaitu :
 Persiapan
 Inkubasi
 Pencerahan (insight)
 Evaluasi
 Elaborasi.
Pengambilan keputusan akan dipenagruhi oleh faktor kognisi, motif, dan sikap. Dalam memecahkan
masalah, biasanya kita berbuat sesuai dengan kebiasaan[9]. Ada lima tahap dalam proses memecahkan
persoalan :
a. Terjadinya peristiwa tertentu yang merupakan masalah
b. Anda menggali untuk mengetahui cara-cara efektif
c. Anda mencoba untuk menggali kemungkinana pemecahan yang pernah diingat dan pernah didengar..
d. Anda memulai menggunakan lambang verbal atau grafis untuk memecahkan masalah.
e. terlintas dalam benak, pemecahan masalah.
Jadi tujuan berfikir adalah mencari pemecahan masalah yang dihadapi. Berdasarkan data yang ada
maka ditariklah kesimpulan sebagai pendapat yang akhir atas data atau pendapat-pendapat yang
mendahului. Dalam penarikan kesimpulan orang dapat menempuh bermacam-macam cara yaitu ;
a. Kesimpulan yang ditarik atas dasar analogi
Kesimpulan yang ditarik atas dasar adanya kesamaan dari suatu keadaan atau peristiwa dengan keadaan
atau peristiwa yang lain dilihat dari jalanya berfikir.
b. Kesimpulan yang ditarik atas dasar cara induktif
Kesimpulan yang ditarik secara induktif, yaitu kesimpulan yang dari peristiwa menuju ke hal yang khusus
menuju ke hal yang bersifat umum.

c. Kesimpulan yang ditarik atas dasar cara dekdutif


Kesimpulan yang ditarik atas dasar dari hal yang umum ke hal yang bersifat khusus atauperistiwa. Salah
satu bentuk penarikan kesimpulan secara dekdutif ialah dengan silogisme. Penarikan kesimpulan yang
tidak langsung, yaitu menggunakan perantara. Dalam silogisme yang dijadikan perantara adalah term
tengah. Pendapat yang yang satu dibandingkan yang lain dengan perantara pendapat tengah.
PENUTUP

3.3 KESIMPULAN

Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta
tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.”
tiga proses memori diantaranya: perekaman (encoding) pencatatan informasi melalui reseptor indera dan
sirkit saraf internal, kemudian penyimpanan (storage) yaitu menentukan berapa lama informasi itu
berada beserta kita, dalam bentuk apa, dan dimana. Dan yang terakhir pemanggilan (retrieval) dalam
bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan.
Memori mempunyai peran besar dalam komunikasi intrapersonal yang mempengaruhi baik persepsi,
maupun cara berpikir seseorang. Kepribadian yang terbentuk dalam diri seseorang mempengaruhi
emosi, cara berpikir dan cara bergaulnya. Dengan memahami karakter/kepribadian dalam diri sendiri
(komunikasi intrapersonal), komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain akan berjalan efektif.
Sedangkan berpikir ialah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang.
Berpikir realistic disebut juga nalar (reasoning ), yakni berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dunia nyata.

3.4 KRITIK DAN SARAN

Demikian makalah mengenai memory dan berpikir ini yang dapat pemakalah paparkan.. Pemakalah
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Demi kesempurnaan makalah ini
dan berikutnya, pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga
makalah ini memeberikan manfaat bagi pembaca dan juga pemakalah khususnya.

DAFTAR PUSTAKA

Rakhmat,jalaludin. 2001. Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Suciati. 2015. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Toenas Setyo Joeli Indahwati, dkk. 2012. Penerapan model inquiry training melalui teknik peta konsep dan
teknik puzzle ditinjau dari tingkat keberagaman aktivitas belajar dan kemampuan memori. Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Vol 1, No 3, (hal 258-265).Diakses pada 04-10-2017.

Anda mungkin juga menyukai