Anda di halaman 1dari 13

Model Westley dan MacLean

Tahun 1957, Bruce Westley dan Malcolm MacLean, keduanya teoritikus komunikasi,
merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi massa, dam proses komunikasi.
Model umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi. Model Westley dan
MacLean ini dipengaruhi oleh model Newcomb, selain juga oleh model Lasswell dan model
Shannon dan Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang
yang tidak terbatas (dari X1, hingga X00), yang kesemuanya merupakan “objek orientasi,”
menempatkan suatu peran C diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik.

Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interpersonal dan komunikasi massa.
Perbedaan yang paling penting di antara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada
umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung,
sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.

1. Komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal pada model ini meliputi lima


bagian yaitu: orientasi objek (object orientation), pesan
(messages), sumber (source), penerima (receiver), dan
umpan balik (feedback). Contohnya, sumber (A)
menyoroti suatu objek atau peristiwa tertentu dalam
lingkungannya (X) dan menciptakan pesan mengenai hali
itu (X’) mengirimkan yang ia kirimkan kepada penerima
(fBA) mengenai pesan kepada sumber, seperti tampak pada gambar berikut.
2. Komunikasi massa

Dalam komunikasi massa, umpan balik dapat


mengalir dengan tiga arah : dari penerima ke
penjaga gerbang, dari penerima ke sumber media massa, dan dari pemimpin pendapat ke
sumber media massa, seperti terlihat pada gambar

Westley dan MacLean tidak membatasi model mereka pada tingkat individu. Bahkan,
mereka menekankan bahwa penerima mungkin suatu kelompok atau suatu lembaga sosial.
Menurut mereka, setiap individu, kelompok atau sistem mempunyai kebutuhan untuk
mengirim dan menerima pesan sebagai sarana orientasi terhadap lingkungan.

Model Helical Dance


Model komunikasi ini dikemukakan oleh Frank E.Dance . Model komunikasi helikal
ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular Osgood dan schramm.

Ketika membandingkan model komunikasi linear dan sirkular,Dance mengatakan bahwa


dewasa ini kebanyakan orang mengganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat
dalam menjelaskan proses komunikasi

Frank Dance (1970) melakukan terobosan penting dalam upayanya memberikan klarifikasi
terhadap pengertian komunikasi. Ia mengklasifikasikan teori komunikasi yang banyak itu
berdasarkan sifat-sifatnya. Dance mengajukan sejumlah eleman dasar yang digunakan untuk
membedakan komunikasi.
Heliks (helix), yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar yang menunjukan
perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang
dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikasi yang datang
menyusul. Dance menggarisbawahi sifat dinamik dari komunikasi

Proses komunikasi seperti halnya semua proses sosial terdiri dari unsur-unsur, hubungan-
hubungan, dan lingkungan-lingkungan yang terus-menerus berubah. Heliks menggambarkan
bagaimana aspek-aspek dari proses berubah dari waktu ke waktu.

Ia menemukan tiga hal yang disebutnya dengan dengan “diferensiasi konseptual kritis”
(critikal conceptual diferentiation)yang membentuk dimensi dasar teori komunkasi yang
terdiri atas:

1. Dimensi level observasi


2. Dimensi kesengajaan
3. Dimensi penilaian normatif

A. Dimensi Level Observasis


Dimensi pertama adalah level observasi (level of observation). Menurutnya beberapa
definisi mengenai komunikasi bersifat sangat luas (inclusive) sementara definisi lainnya
bersifat terbatas.

Dimensi Level Observasis adalah proses yang menghubungkan satu aspek kehidupan dengan
aspek lainnya.

Kelebihan :
Menilai keefektifan komunikasi yang sangat luas (berhasilnya pertukaran ide)

Kekurangan :
Tidak memiliki penilaian implicit (keberhasilan dan keakuratan data)

Contoh :
Mengirim pesan militer melalui telepon / kurir.
B. Dimensi Kesengajaan
Dimensi kedua adalah kesengajaan (intentionality). Sebagian definisi mengenai komunikasi
yang dikemukakan para ahli hanya memasukkan faktor pengiriman dan penerimaan pesan
yang memiliki kesengajaan atau maksud tertentu (purposeful); sementara definisi lain tidak
memasukkan batasan ini.

Definisi berikut ini merupakan contoh definisi yang memasukkan faktor kesengajaan atau
maksud tertentu misalnya: adalah those situations in which a source transmits a message to
a receiver with conscious intent to affect the latter’s behaviors.(situasi dimana sumber
mengirimkan pesan kepada penerima dengan sengaja untuk mempengaruhi tingkah laku
penerima).

Sedangkan definisi yang tidak memerlukan kesengajaan atau maksud tertentu misalnya:

It is a process that makes common to two or several what was the monopoly of one or some
(Komunikasi adalah proses yang membuat dua atau beberapa orang memahami apa yang
menjadi monopoli satu atau beberapa orang lainnya).

Definisi komunikasi yang terlalu umum atau luas, misalnya adalah: the process that links
discontinous parts of the living world to one another (proses yang menghubungkan bagian-
bagian terputus dari dunia hidup satu sama lainnya)

Sebaliknya definisi yang terlalu sempit, misalnya adalah, communication as the means of


sending military messages, orders etc, as by telephone, telegraph, radio, couriers.
(komunikasi adalah alat untuk mengirim pesan militer, perintah dan sebagainya melalui
telepon, telegraf, radio, kurir).

Dimensi Kesengajaan adalah Situasi dimana sumber mengirimkan pesan kepada penerima
dengan sengaja untuk mempengaruhi tingkah laku penerima.

Kelebihan :
Pesan cepat tersampai ke komunikan.

Kekurangan :
Belum tentu ditanggapi dengan baik oleh masyarakat

Contoh :
Iklan susu dengan menggunakan model cantik

C. Dimensi Penilaian Normatif

Sebagian definisi mengenai komunikasi memasukkan pernyataan keberhasilan atau


keakuratan sedangkan definisi lainnya tidak memiliki penilaian implisit semacam itu.
Definisi ini menganggap proses komunikasi selalu berakhir dengan kesuksesan.

Misalnya: Communication is the verbal interchange of a thought or idea. (Komunikasi adalah


pertukaran verbal dari pemikiran dan gagasan).
Asumsi dari definisi ini adalah pemikiran atau gagasan itu selalu berhasil dipertukarkan.

Definisi lainnya, sebaliknya, tidak menilai hasil komunikasi itu akan berhasil atau tidak.
Misalnya: Communication is the transmission of information. Disini terjadi pengiriman
informasi, namun pengiriman itu tidak harus berhasil (diterima atau dipahami).

Dimensi Penilaian Normatif adalah mengenai komunikasi yang memasukkan pernyataan


yang mengandung keberhasilan dan keakuratan.

Kelebihan :
Memasukkan pernyataan keberhasilan dan keakuratan sehingga bisa dipercaya

Kekurangan :
Tidak memperdulikan keefektifan komunikasi

Contoh :
Dosen mengajar di kelas

Contoh dalam percakapan, bidang kognitif secara tetap membesar pada mereka yang
terlibat. Para aktor komunikasi secara sinambung memperoleh informasi mengenai topik
termasa, tentang pandangan lain, pengetahuan, dan sebagainya.

Model ABX Newcomb


Theodore Newcomb (1953) terhadap komunikasi adalah pendekatan seorang pakar
psikologi sosial berkaitan dengan interaksi manusia. Model ini mengingatkan kepada
diagram jaringan keompok kerja yang dibuat para psikolog sosial dan merupakan awal
formulasi konsistensi kognitif. Dalam bentuk yang paling sederhana dari kegiatan
komunikasi, seseorang, A, menyampaikan informasi kepada orang lain, B, mengenai
sesuatu, X. Model tersebut menyatakann bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap
X adalah saling bergantungan dan ketiganya membentuk suatu sistem yang meliputi empat
orientasi. Model komunikasi Newcomb adalah model komunikasi yang dikenalkan
oleh Theodore M. Newcomb pada tahun 1953. Melalui model komunikasinya, Newcomb
memberikan pendekatan yang berbeda terhadap proses komunikasi utamanya proses
komunikasi interpersonal. Adapun yang menjadi tujuan dari model komunikasi Newcomb
adalah untuk mengenalkan peran komunikasi dalam sebuah hubungan sosial dan untuk
memelihara keseimbangan sosial di dalam sistem sosial.

Dalam modelnya, Newcomb tidak menyertakan pesan karena memandang pesan sebagai
sebuah entitas yang terpisah. Karena itu, dalam model komunikasi Newcomb, kita tidak
akan menemui berbagai unsur komunikasiatau elemen-elemen komunikasi atau komponen-
komponen komunikasi yang mendukung jalannya proses komunikasi yang berlangsung
melalui berbagai tahap-tahap komunikasi pada umumnya. Newcomb memfokuskan pada
tujuan sosial komunikasi dan memperlihatkan bahwa semua konteks komunikasi adalah
wahana untuk memelihara hubungan antar manusia. Model komunikasi Newcomb juga
dikenal dengan sebutan model komunikasi ABX.
Model komunikasi Newcomb merupakan hasil pengembangan dari model komunikasi
sebelumnya yang dirumuskan oleh Heider pada tahun 1946. Heider menekankan pada
tingkat konsistensi atau inkonsistensi yang mungkin saja ada antara dua orang dalam
hubungannya dengan orang ketiga atau sebuah obyek. Dalam teorinya, Heider menyatakan
bahwa dalam kasus dimana dua orang yang memiliki sikap suka atau tidak suka terhadap
satu sama lain dan terhadap sesuatu obyek eksternal, beberapa pola hubungan akan
menemui keseimbangan dan beberapa lainnya akan mengalami ketidakseimbangan. Lebih
lanjut Heider menyatakan bahwa dimana terjadi keseimbangan, maka masing-masing
partisipan akan menolak berubah dan dimana terjadi ketidakseimbangan, maka upaya akan
dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan kognitif.

Newcomb mengasumsikan bahwa komunikasi menampilkan berbagai fungsi penting yang


memungkinkan dua orang atau lebih memelihara orientasi satu sama lain secara simultan
dan terhadap obyek yang berasal dari lingkungan eksternal mereka. Adapun asumsi dasar
model komunikasi Newcomb adalah regangan terhadap konsistensi sikap dan hubungan
akan menghasut komunikasi jika kondisi memungkinkan.

Proposisi utama yang dapat diturunkan dari model komunikasi Newcomb adalah bahwa
diskrepansi antara A dan B dalam orientasi mereka terhadap X akan menstimulasi
komunikasi. Efek komunikasi akan cenderung untuk mengembalikan keseimbangan dimana
didalilkan sebagai keadaan normal dari sistem hubungan. Kemudian, Newcomb
menambahkan beberapa kualifikasi terhadap dalil sebelumnya dengan memberi catatan
bahwa komunikasi tampaknya hanya akan diaktifkan dalam kondisi tertentu, misalnya :

1. terdapat atraksi yang kuat antara partisipan


2. obyek dianggap penting paling tidak oleh satu partisipan
3. obyek X memiliki relevansi bersama untuk keduanya (McQuail dan Windahl, 1993 : 27-
31).

 Model komunikasi yang dikenalkan oleh Theodore M. Newcomb ini menggambarkan atau


memvisualisasikan arus atau arah komunikasi menjadi berbentuk segitiga dan ia meyakini
bahwa komunikasi terjadi sebagai hasil dari reaksi bersama masing-masing individu
terhadap satu sama lain dan topik atau tema permasalahan. Sebagai salah satu model
komunikasi antar pribadi, model komunikasi Newcomb adalah bentuk pengakuan terhadap
pentingnya harmoni, ketetapan, dan konsistensi dalam berbagai tujuan komunikasi.

Dalam model komunikasi Newcomb terdapat tiga elemen penting yaitu :

A – sender atau pengirim

B – receiver atau penerima

X – topik atau tema permasalahan, orang ketiga, atau kebijakan


Di sini, A, B, dan X saling berhubungan dalam situasi yang dinamis. Fokusnya
adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi antara A dan B.  Baik A
maupun B merujuk pada pengirim dan penerima. Keduanya dapat berupa individu,
manajemen dan serikat pekerja, atau pemerintah dan masyarakat. Sementara itu, X adalah
bagian dari lingkungan sosial mereka. Dengan demikian, A-B-X adalah sebuah sistem yang
mengandung arti bahwa hubungan internalnya saling bergantung.

Terdapat beberapa perubahan yang dapat terjadi di dalam sistem A-B-X yang dapat
mengarah pada pengurangan dalam regangan sistem. Newcomb telah merangkum
beberapa kemungkinan perubahan tersebut, diantaranya adalah :

A dan B bersikap baik satu sama lain dan terhadap obyek orientasi X. Dalam hal ini, segala
sesuatu simetris atau seimbang. A dan B sama-sama berpandangan bahwa isu X maupun
isu-isu lain adalah positif.

A dan B tidak menyukai satu sama lain, dan B bersikap negatif terhadap isu X. Menurut teori
keseimbangan yang menjadi dasar bagi teori disonansi kognitif, keadaan ini masih simetris.

Hubungan A-B-X tidak simetris. A dan B bersikap positif satu sama lain tetapi A bersikap
positif terhadap isu X. Menurut teori keseimbangan, terdapat suatu hambatan menuju
kesimetrisan atau menuju kesepakatan untuk memecahkan hal ini, yang bila tidak dilakukan
akan menumbuhkan situasi psikologis yang tidak tertanggungkan.

Hubungan A-B-X tidak simetris, baik A maupun B bersikap negatif satu sama lain, tetapi
keduanya bersikap positif terhadap isu X. Menurut teori keseimbangan, situasi ini juga
membutuhkan resolusi. Hambatan yang ada akan menimbulkan perubahan sikap terhadap X
atau diantara A dan B (Gonzales, 1981 : 30 -31).

Model Komunikasi SMCR

David K Berlo adalah seorang pakar komunikasi asal Amerika serikat yang meraih gelar
doktornya pada usia 29 tahun di Universitas Illinois, tepatnya pada 1955. Murid dari Wilbur
Schramm ini, menjelaskan suatu teori komunikasi yang cukup terkenal yaitu model
komunikasi SMCR. Dalam bukunya the process of communication, model komunikasi dapat
digambarkan sebagai berikut;
 Dalam model komunikasi Berlo, terdapat unsure encoder atau decoder yang dianggap
penting. Encodes artinya menyandi atau memformulasikan pesan, dan hal ini dilakukan oleh
sang pengirim pesan, sedangkan decodes artinya membaca sandi atau menerjemahkan
pesan.  Sebagai contoh, seorang dewasa harus menyadi pesan yang berbeda saat
berkomunikasi dengan sesame orang dewasa atau anak kecil, jika hal ini tidak dilakukan
maka anak kecil tersebut akan susah untuk menangkap pesan yang disampaikan oleh orang
dewasa. Penjabaran dari unsur-unsur model komunikasi berlo adalah sebagai berikut;

a. Keahlian berkomunikasi : Kemampuan suatu individu untuk berkomunikasi ( seperti


kemampuan membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, dan lain-lain )

b. Sikap : Suatu sikap terhadap penonton, atau pihak yang diajak berkomunikasi

Contoh : seorang siswa harus memiliki sikap untuk mau menyimak dan belajar saat
pelajaran dikelas, begitu juga dengan   guru harus punya sikap untuk mau mengajar.

c. Pengetahuan : Pemahaman tentang pesan atau topic yang ingin disampaikan.

Contoh : Seorang yang sedang berpidato harus menguasai topic yang ingin disampaikan

d. Sistem Sosial : adalah hal-hal yang berhubungan dengan elemen-elemen dalam


masyarakat seperti kepercayaan, perasaan, norma, peran dan status.

Contoh : Seorang yang berpidato dihadapan masyarakat di Jakarta, harus menyesuaikan


cara berkomunikasinya jika     berpidato di Makassar, karena dua lokasi ini memiliki system
sosial yang berbeda.

e. Budaya : budaya merupakan bagian dari system sosial

M (Message ) = Pesan atau apa yang dikirimkan

Pesan yang disampaikan oleh komunikator memiliki unsur-unsur di bawah ini

a. Isi = adalah muatan pesan atau kadar pesan yang disampaikan

Contoh : Pesan yang disampaikan dari pembukaan sampai penutup oleh seorang yang
bepidato merupakan isi pesan.

b. Elemen : Suatu pesan dapat terdiri dari bahasa verbal dan non verbal.

c. Perlakuan : Seorang komunikator harus mengemas pesan sebaik mungkin sehingga


mudah diterima oleh komunikan

d. Struktur : adalah susunan pesan atau alur pesan dari pembukaan hingga penutup.

e. Kode : adalah bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan

C (Channel ) = Saluran Komunikasi


Seorang komunikan atau penerima pesan memperoleh pesan melalui kelima panca
inderanya , yaitu ;

a. Pendengaran : menggunakan indera pendengaran untuk menerima pesan

Contoh : mendegarkan berita melalui radio, atau berkomunikasi melalui lisan

b. Penglihatan : menggunakan indera penglihatan untuk menerima pesan

Contoh : melihat suatu informasi pada poster, atau membaca buku

c. Sentuhan : menggunakan indera peraba dalam menerima pesan

Contoh  : orang yang membelai kepala kita atau rambut menunjukkan bahwa orang itu
memberikan perhatian atau kasih   sayang kepada kita

 d. Penciuman : Menggunakan indera penciuman untuk menerima pesan

Contoh : Kita mengetahui suatu makanan yang telah matang atau siap saji melalui aromanya

e. Pengecapan : Menggunakan indera pengecapan untuk menerima pesan

Contoh    : kita mengetahui suatu minuman rasanya manis setelah kita rasakan melalui
indera pengecapan.

R ( Receiver ) = Penerima Pesan atau biasa disebut dengan komunikan

Kritik terhadap model komunikasi ini yaitu

1. Tidak memperhitungkan adanya hambatan ( noise )


2. Komunikasi terjadi secara linear

Model Komunikasi DeFleur

Melvin Lawrence DeFleur

(lahir 27 April 1923 di Portland, Oregon). Merupakan profesor dan sarjana di bidang
komunikasi. Ia menerima gelar Ph.D. dalam psikologi sosial di University of Washington
pada tahun 1954. Tesisnya, studi Eksperimental hubungan respon stimulus dalam
komunikasi leaflet, gambaran dari sosiologi, psikologi, dan komunikasi,untuk mempelajari
bagaimna informasi disebarkan melalui masyatakat di Amerika. Beliau mengajar di
Universitas sejak 1954 sampai sampai hari ini. Sekarang ia bekerja sebagai Profesor dan
kepala di Departemen Komunikasi dan Periklanan dan Hubungan Masyarakat di Universitas
Boston.

Teori komunikasi De Model fleur merupakan perluasan model Shannon dan Weaver, yang
menjelaskan komunikasi satu arah, serta peran “noise” dalam proses komunikasi. Model
DeFleur juga berdasarkan model Westley dan Mclean yang menjelaskan tentang komunikasi
dua arah yang untuk pertama kalinya menjelaskan tentang “Linear Feedback” dalam model
komunikasinya. Dari kedua model tersebut, De Fleur menggabungkannya dan menciptakan
model komunikasi yang baru yang disebut “De Fleur Model of Communication”

Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: source,


transmitter, channel, receiver, destination, noise, mass medium device (sarana medium
massa), dan feedback device (sarana penyampai umpan balik).

Sumber (source) yang bermaksud mengkomunikasikan sesuatu hal kepada sasaran


penerima (destination) pertama-tama akan terlibat dalam proses pengolahan atau
pembentukan simbol-simbol pesan melalui transmiter, sehingga menghasilkan suatu pesan
yang bermakna.

Simbol-simbol pesan ini kemudian disampaikan me!alui suatu saluran atau channel
(medium komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, radio, TV, dan lainlain).

Pihak penerima (receiver) menerima simbol-simbol pesan tersebut melalui alat penerima
tententu. Pihak penerima dalam menerima pesan tersebut juga terlibat dalam proses
pengolahan dan pengartian makna pesan dan kemudian bertindak menjadi sumber
informasi (source) membentuk simbol-simbol pesan tanggapannya melalui transmitter.

Selanjutnya transmitter mengirim kembali pesannya tersebut melalui suatu saluran medium
komunikasi massa (channel) kepada pihak sasaran penerima (yakni sumber pertama yang
mengirim pesan dan sekarang bertindak sebagai destination).
Demikianlah proses ini terus berlangsung secara dinamis dan berjalan secara timbal balik.
Namun, dalam prakteknya proses komunikasi yang terjadi tidak bisa luput dan adanya
gangguan-gangguan.

Gangguan dapat timbul pada unsur pengirim, transmitter, saluran yang dipergunakan, pihak
penerima atau pada pengartian makna pesan. Namun, menurut DeFleur, adanya gangguan
inilah yang menyebabkan proses komunikasi yang terjadi berjalan lebih dinamis.

Model DeFleur merupakan model proses komunikasi massa yang dikembangkan dari proses
komunikasi antarpribadi. Model ini merupakan perluasan dari model Shannon dan Weaver
dengan memasukkan unsur piranti media massa (mass medium device) dan piranti umpan
balik (feedback device). Dalam proses komunikasi ini, suara dapat terjadi pada tahap apa
saja. DeFleur menggambarkan bahwa sumber (source), pemancar (transmitter), penerima
(reciever) dan sasaran (destination) merupakan tahapan – tahapan yang terpisah dalam
proses komunikasi massa.

Usulan penting lain DeFleur dalam model adalah “Feedback Device”. Feedback Device ini
membantu untuk menganalisis target audiens (karena terpisah dari penerima). Di sini,
semua penerima tersebut tidak dipertimbangkan sebagai target audiens karena kelompok
sasaran akan membuat semacam umpan balik yang akan membantu untuk menemukan
target audiens dengan menggunakan perangkat umpan balik tersebut.

Salah satu aspek penting dalam model komunikasi  adalah dua proses komunikasi langsung
yang direkomendasikan oleh Defleur. Model ini juga merupakan model pertama yang
memperkenalkan umpan balik dua arah dan audiens yang ditargetkan dalam proses
komunikasi.

Pengaplikasian Model DeFleur


Contoh :

Model Defleur ini dapat juga dijelaskan dengan bantuan iklan. Katakanlah mari kita
asumsikan sumber, sebagai strategi iklan atau informasi tentang produk yang perusahaan
yang bermaksud untuk menyampaikan sesuatu kepada penonton. Hal ini kemudian diubah
menjadi pesan dalam bentuk  Film atau iklan dan kemudian disampaikan oleh saluran
komunikasi massa. Di ujung lain, melalui perantara (TV atau Radio) menerjemahkan
informasi dalam bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima (audiens). Setelah itu
akan muncul aspek umpan balik (feedback) . Umpan balik bertindak sebagai sumber
informasi, kemudian proses yang sama berlanjut di mana pesan yang telah diterima audiens
kebali kembali perusahaan periklanan. (Feedback ini  terjadi melalui email, jaringan sosial
atau dalam bentuk jumlah pembelian produk).

Melalui umpan balik, perusahaan dapat mengetahui apakah pesan yang tersebut telah
sampai target audiens dan jika tidak mereka dapat memodifikasi pesan mereka dan sekali
lagi terlibat dalam proses komunikasi.

Kelebihan dan Kekurangan Model DeFleur

1. Kelebihan

 Dalam penyampaian informasi, source tidak perlu mengulang informasi,


sehingga informasi menyebar secara merata kepada receiver
 Cukup dengan satu source saja informasi sudah dapat tersampaikan secara
luas dan merata

2. Kekurangan

 Banyak hambatan yang terjadi karena bahas yang digunakan komunikator


maupun komunikan, hal ini terjadi pada source
 Gangguan pada channel/ saluran
 Hambatan dalam pendidikan yang menyebabkan komunikator sulit
menyampaikan pesan

 
 Referensi

Haryani,Sri, Komunikasi Bisnis,Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, 2001.

http://binarywranglers.wikifoundry.com/page/Berlo+Biography

http://www.infoamerica.org/teoria/berlo1.htm

http://www.shkaminski.com/Classes/Handouts/Communication%20Models.htm

http://articles.chicagotribune.com/1996-03-16/news/9603160107_1_international-
communication-association-isu-president-11th-president

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-helical-model-dalam-ilmu-
komunikasi/4311/2

https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-newcomb

Anda mungkin juga menyukai