Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN
1. Sistematika Business Plan
Business plan yang baik memiliki struktur dan penulisan yang ter struktur.
Penulisan terstruktur menjadikan business plan mudah dibaca, dipahami, dan
dipelajari oleh orang-orang yang berkepentingan (pelaksana, rekan usaha, investor,
banker, dan sebagainya). Pada umumnya, business plan dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Executive Summary
2. Perusahaan
3. Analisis Pasar
4. Pemasaran
5. Produksi / Operasi
6. Manajemen dan Organisasi
7. Keuangan
Seluruh bagian tersebut harus disusun sedemikian rupa, sehingga di
dalam business plan tersebut, antara bab yang satu dengan bab yang lain terdapat
hubungan yang erat dan saling mendukung, tidak terjadi hal-hal yang kontradiktif
antara paparan yang satu dengan yang lain.

1. Executive Summary
Bagian ini merupakan bagian terpenting dalam business plan, karena bagian
ini adalah hal yang akan dilihat pertama kali oleh pihak luar saat melihat business
plan. Oleh karena itu, bagian ini harus dibuat secara menarik, menggambark an hal-
hal penting, dan seringkas mungkin, sehingga pihak luar yang membaca executive
summary dapat memperoleh gambaran tentang isi business plan secara
keseluruhan.Ringkasan executive summary harus melingkupi esensi (intisari) dari
tujuan kerja sama bisnis Anda, dan dibuat sesingkat mungkin.
Kepada siapapun nantinya business plan ini dipersiapkan, apakah kepada
pemilik modal, bank, ataupun atasan Anda, sudah merupakan keharusan jika
ringkasan ini dibuat dengan kualitas terbaik, mengingat mereka juga menerima
permohonan serupa dari pemohon yang lain. Anda perlu menyelesaikan dulu seluruh
business plan Anda, lalu membuat rangkumannya pada executive summary ini.
Mengingat tujuan Anda adalah untuk mempengaruhi dan memikat pembaca
sehingga menginginkan informasi yang lebih jauh, maka ringkasan Anda harus
mengikuti elemen-elemen berikut :
1) Tidak lebih dari dua halaman (harus singkat, sehing
ga Anda hanya memiliki waktu 5
menit untuk menceritakan bisnis Anda secara keselur
uhan)
2) Menggambarkan keadaan perusahaan
3) Harus menumbuhkan kegairahan saat membacanya
4) Harus mampu mengomunikasikan bahwa konsep bisnis Anda
memang berbeda dengan pihak lain.

Perlu menjadi perhatian bahwa betapa banyak business plan yang lalai
mencantumkan nama formal perusahaan, alamat perusahaan, maupun nama
pemiliknya. Oleh sebab itu, semua hal tersebut harus dipastikan telah tercantum
dengan benar dan jelas. Alamat perusahaan sebaiknya diletakkan pada cover business
plan atau di tempat yang mudah terlihat. Jika penerima business plan tidak dapat
menghubungi atau mengontak Anda dalam satu atau dua kali, mereka akan
mengalihkan perhatian pada proposal lain.
Pada umumnya, isi dari executive summaryadalah mencakup :
a) Visi dan Misi Perusahaan (Vision and Mission)
I. Visi
adalah pernyataan yang menggambarkan kondisi ideal yang handal
dicapai perusahaan atau unit di masa depan. Biasanya memuat nilai-nilai,
keyakinan, dan hal-hal yang membedakannya dengan para pesaingnya.
Tahapan Penyusunan Visi
Salah satu metode penyusunan visi adala dengan menggunakan tahapan
sebagai berikut :
1. Introduksi dan orientasi
2. Mimpi individual
3. Penyusunan daftar
4. Pengelompokan
5. Klarifikasi dan penghalusan (clarification and fine-tuning)
II Misi
adalah pernyataan yang membatasi lingkup usaha yang akan dilakukan unit
bisnis saat ini dan di masa mendatang. Misimenjelaskan eksistensi unit bisnis;
mengapa, untuk siapa, bagaimana mereka ada (eksis), dan menggunakan
teknologi apa. Tahapan Penyusunan MisiSalah satu metode penyusunan misi
adalah dengan workshop, dan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Introduksi dan orientasi
2. Diskusi Kelompok
3. Sesi Pleno
4. Penyempurnaan
5. Pengujian
b) Tipe Bisnis (Type of Business)
What Business Are We In?Bagian ini menjawab pertanyaan “Dalam bisnis
apa sesungguhnya saya ini?”. Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan
keputusan terpenting yang harus dibuat.
c) Tujuan Finansial (Financial Objectives)
Menetapkan dengan jelas tujuan penjualan dan keuntungan, serta
menggarisbawahi bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
d) Gambaran Kinerja Operasi (Operating Performance Highlights)
Memberikan gambaran kinerja saat ini (existing) dari operasi perusahaan,
sehingga dapat menjelaskan tujuan perusahaan Anda secara visual. Gambaran
tersebut sebaiknya mencakup hal-hal seperti Net Income, Gross Profit dan Net
Sales
e) Management Overviews
Telah menjadi anggapan bahwa kunci terbesar untuk memperoleh kesuksesan
dalam suatu bisnis bergantung pada siapa orang-orang yang menjalankannya.
Karena itu, perlu disebutkan manajer-manajer ahli yang terlibat di dalam
bisnis, serta penjelasan tentang alasan orang-orang tersebut menjadi kunci
keberhasilan bisnis.
f) Persaingan dari Produk / Jasa (Product / Service and Competition)
Menjelaskan produk (barang atau jasa) yang ditawarkan dan alasan mengapa
produk tersebut dianggap sebagai sesuatu yang berbeda dengan yang lain.
Namun, jika produk tersebut sebenarnya tidak berbeda dengan yang lain,
perlu dijelsakan pula bagaimana produk tersebut dapat menjadi sukses daripada
yang lain.
g) Dana yang dibutuhkan (Funds Requested)
Menjelaskan kepada pembaca business plan bagaimana Pengalokasian dana
yang dibutuhkan, bagaimana proporsi dari modalnya, serta dari mana sumber
pendapatannya. Jika business plan ini ditulis dengan tujuan untuk
mencari investor maka permintaan sejumlah dana tersebut harus disusun
secara spesifik, menentukan jumlah dana, alasan mengapa diperlukan
sejumlah dana tersebut, serta menyebutkan apakah tambahan dana tersebut
dalam bentuk pinjaman atau saham.
Kebijakan-kebijakan dari lembaga keuangan yang akan dikirimi business plan
tersebut juga penting untuk diketahui, apakah lembaga tersebut memberi dana
dalam bentuk saham atau hanya sebagai utang saja. Karena ada beberapa jenis
lembaga pendanaan yangberbeda. Ada yang menginginkan dalam bentuk
penjaman atau ikut serta dalan saham perusahaan.
2. Perusahan
a) Sejarah Perusahaan/Bisnis (Company/Business History)
Bagian ini menjelaskan sejarah singkat bisnis perusahaan sampai dengan saat
ini. Dari sejak pertama kali produk mula-mula diperkenalkan dan kendala-
kendala utama yang telah dihadapi. Sejarah perusahaan ini dituliskan seringkas
mungkin, karena bagaimanapun juga para investor yang membaca business
plan ini lebih berkepentingan dengan masa depan perusahaan daripada masa
lalunya.
b) Pertumbuhan dan Keuangan Perusahaan (Financial Review)
Menetapkan penjualan dan keuntungan dengan jelas, serta menggarisbawahi
bagaimana cara mencapai hal tersebut. Sebaiknya penjelasan business plan ini
menggunakan bantuan grafik karena hal ini dapat menjelaskan secara visual
mengenai keadaan keuangan perusahaan. Grafik tersebut sebaiknya mencakup
hal-hal seperti Net Income, Gross Profit, dan Net Sales (bisa dalam periode data
bulanan, tahunan, atau lima tahunan).
c) Aspek Hukum dan Kepemilikan (Legal Structure and Ownership)
Menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kekuatan hukum. Biasanya
penentuan bentuk perusahaan telah ditetapkan pada tahap awal perusahaan
didirikan, apakah perusahaan tersebut merupakan perusahaan perseorangan,
sebuah joint venture atau persero yang akan menjual saham kepada public.
d) Lokasi dan Fasilitas Perusahaan (Company Location and Facilities)
Menjelaskan di mana tempat atau lokasi perusahaan melakukan bisnisnya,
apa saja pabrik atau kantor yang dimiliki atau disewanya, bagaimana kebutuhan
lokasi pada masa yang akan datang, apakah akan ada pengembangan atau
keputusan pindah lokasi.
e) Rencana Keuangan untuk Bisnis (Plans for Financing The Business)
Pada umumnya, investor menyenangi proposal keuangan yang jelas
mengenai kebutuhan modal kerjasama dan usulan kesepakatan tentang kewajiban
dan utang, serta bagaimana jaminan dan tanggungan pribadi yang akan
ditawarkan terhadap investasinya.
3. Analisis pasar
a) Analisis Industri (Industry Analysis)
Pada bagian ini, pertanyaan-pertanyaan berikut harus dijawab :
1. Berapa besar ukuran pasar yang ada? Berapa persen (%) pangsa pasar
(market share) yang telah dimiliki saat ini? Berapa persen (%) pula yang
hendak dicapai? Bagaimana prospek pertumbuhan di pasar ini? Jika memang
meningkat, berapa besar akan berpengaruh terhadap pasar Anda?
2.Dalam jangka panjang, bagaimana pasar akan dikembangkan? Jika di kemudian
hari dilakukan penjualan ke luar negeri (ekspor), bagaimana cara mencapainya?

b) Pasar Sasaran (Target Market)


Bagian ini menjelaskan, pasar khusus mana yang menjadi target penjualan
produk dari total pasar yang ada.
c) Profil Konsumen (Customer Profile)
Memberitahukan siapa yang diharapkan menggunakan produk; untuk
keperluan apa produk tersebut nantinya, siapa yang pernah membeli produk ini
sebelumnya, dan mengapa mereka membeli produk tersebut.
d) Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Menjelaskan konsumen mana saja yang menjadi sasaran Segmentasi ini bisa
ditinjau dari berbagai hal, bisa menurut segi geografis, demografis, maupun
psikografis.
e) Pesaing Utama atau Pesaing Potensial (Major Competitors and Participants)
Memaparkan bagaimana persaingan pasar saat ini dan perkiraan pada
masa yang akan datang; apakah pasarnya benar-benar kompetitif, jika pasar
tidak kompetitif, maka perlu dijelaskan alasannya; seberapa besar pangsa pasar
pesaing utama, bagaimana kekuatan financial serta perbandingan produk
pesaing dengan produk Anda; apa yang menjadi halangan untuk memasuki
pasar yang baru.
f) Proyeksi Pertumbuhan Pasar dan Sasaran Pangsa Pasar (Projected
Market Growth and Market Share Objectives)
Berisi komentar singkat terhadap kecenderungan social, geografi, dan
demografi yang mendukung kesimpulan dari peramalan pasar. Ramalan pasar
sebaiknya juga didukung oleh data industri dan data ekonomi umum maupun
swasta yang tersedia.
4. Pemasaran ( marketing plan )
Meraih dan mempertahankan konsumen (Creating and Maintaining
Customers) Meraih dan mempertahankan konsumen merupakan kunci utama
dalam menjalankan setiap usaha. Cara terbaik untuk menjalankan strategi
pemasaran adalah dengan membuat produk yang cepat dikenali dan dibutuhkan
oleh konsumen. Bagaimana persepsi konsumen ketika melihat atau mengingat
produk Anda
a) Product Positioning
Bagaimana membuat positioning pada produk merupakansalah satu kunci
kesuksesan usaha. Sangat penting menganalisis produk Anda dan produk pesaing
di pasar. Ada beberapa cara untuk membuat positioning produk Anda, antara lain
sebagai berikut :
-Diferensiasi produk
-Membuat produk yang sangat berfungsi bagi konsumen
-Memfokuskan pada konsumen tertentu
-Menentukan positioning yang langsung menyerang komp
etitor
b) Strategi Harga Produk (Product Pricing Srategy)
Penentuan harga produk merupakan hal yang sangat penting dalam
perencanaan yang dibuat, karena penentuan ini akan berpengaruh langsung
terhadap keuntungan perusahaan. Harga menunjukkan target pasar yang akan
dibidik, kualitas produk yang akan dibuat, dan posisi produk pada pasar.
c) Rencana Tempat dan Distribusi (Place and Distribution Plan)
Jika usaha yang dilakukan adalah usaha eceran dan konsumen harus datang
ke tempat Anda (toko) maka bagian ini merupakan bagian yang sangat
penting. Ada banyak cara untuk menentukan lokasi usaha Anda. Penentuan
lokasi ini harus disesuaikan antara produk, target pasar, dan tujuan usaha. Jika
Anda menjual produk Anda sendiri maka perlu ditentukan bagaimana cara
produk yang telah dihasilkan dapat dekat dengan konsumen. Hal ini dapat
ditentukan dengan cara membuat tenaga penjualan langsung, pemasaran
langsung,
telemarketing, agen penjualan, dan distributor.
d) Strategi Promosi (Promotional Strategy)
Promosi yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi usaha secara
keseluruhan (produk, konsumen, perusahaan). Promosi yang baik akan
mempercepat produk dikenal oleh konsumen, sehingga target penjualan akan
lebih mudah dicapai. Strategi promosi yang akan dibuat harus dapat menjawab
pertanyaan berikut :
-Siapa target dari pesan tersebut
-Pesan apa yang ingin dikomunikasikan pada konsumen prospektif
-Kapan pesan tersebut harus disampaikan
-Di mana pesan tersebut akan dimuat
5. Produksi / operasi
a) Ringkasan Produk (Products Summary)
Berisi penjelasan mengenai produk secara tepat. Harus dipastikan bahwa
pembacanya tidak meninggalkan keraguan terhadap produk yang ditawarkan. Dan
apabila ternyata perusahaan membuat lebih dari satu produk, maka masing-
masing produk yang dibuat harus dijelaskan secara terpisah.
b) Keunikan Produk (Products Uniqueness)
Bagian ini menjelaskan apa yang membedakan produk Anda denga produk-
produk yang lain, yang membuat konsumen akan membeli produk Anda.
Halini mungkin dalam hal pengantaran (delivery), harga, atau pengepakannya.
Perbedaan dari pesaing adalah hal yang sangat penting, tetapi perbedaan itu harus
dapat memberi keuntungan yang nyata bagi konsumen.
c) Deskripsi Produk (Products Description)
Penjelasan tentang hakikat sesungguhnya dari produk yang ditawarkan; apa
manfaat produk tersebut.
d) Perbandingan dan Pengembangan (Research and Development (R&D) )
Penelitian apa yang sedang dilakukan pada saat ini dan berapa jumlah uang
yang diperlukan untuk pembiayaan di masa mendatang; apakah dalam bisnis
tersebut diperlukan R&D yang kokoh agar menjadi sukses; bagaimana dengan
aktivitas serupa yang dilakukan oleh pesaing, dsb.
e) Hak Paten dan Merek Dagang (Patents and Trade Marks)
Bagian ini harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan :
-Apakah ada masalah dalam hak paten dan merek dagan dari produk
perusahaan Anda?
-Sudahkah perusahaan Anda mendapat lisensi dari perusahaan lain untuk
menggunakan hak patennya atau merek dagangnya?
f) Produksi dan Kapasitas Produksi Terpasang (Current Plan Production
and Capacity)
Di sini dijelaskan mengenai fasilitas dan kapasitasyang terpasang saat ini,
bagaimana pula rencana penambahan produksi maupun penambahan kapasitas
terpasang untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan pasar.
g) Proses Produksi (Production Process)
Berisi bagaimana flow (prosedur) pembuatan produk tersebut selama
fabrikasi, apakah dalam proses fabrikasi diberikan nilai tambah yang cukup
signifikan. Bagaimana hubungan dengan subkontraktor, vendor dan masalah
potensial
apa yang terjasi terhadap vendor.
h) Pengendalian Kualitas (Quality Control)
Bagaimana kepedulian manajemen terhadap prosedur pengendalian kualitas,
adakah ahli-ahli yang khusus menangani hal ini; serta apakah perusahaan
telah membuat standar produksi tertentu.
i) Tenaga Kerja (Labor Force)
Bagaimana komposisi tenaga kerja yang ada pada saat ini, apa rencana yang
dapat tetap mempertahankan tenaga kerja, keahlian apa yang dibutuhkan pekerja
pada era persaingan di masa yang akan datang.
6. Organisasi dan manajemen
Kebanyakan investor mempercayai bahwa tim manajemen kebanyakan
inverstor mencermati adalah elemen yang paling penting dalam kesuksesan suatu
perusahaan, sehingga dalam Business Plan Representatif, investor perlu
mengetahui orang-orang yang berada di belakang produk tersebut.
a) Anggota-anggota dalam Tim (Team Members)
Menjelaskan spesifikasi dari para manajer kunci yang senior (Top
Management), pencapaian yang telah dilakukannya dan keterampilan apa saja
yang diharapkan dapat mereka berikan bagi perusahaan. Perlu dijelaskan juga
spesifikasi dan deskripsi dari orang-orang kunci yang lain yang bukan anggota
senior dari tim manajemen.
b) Struktur Organisasi (Organizational Structure)
Menampilkan bagan organisasi dan penjelasan tentangorang-orang yang
menduduki posisi dalam struktur organisasi tersebut. Bagaimana membangun
struktur organisasi, apakah mengacu pada produk, fungsi, divisi, departemen,
dan sebagainya.
c) Kepemilikan Saham yang Utama (Principal Stockholders)
Menjelaskan proporsi kepemilikan saham perusahaan, dan jika ternyata
perusahaan berencana menambah modal melalui penjualan saham baru,
bagaimana bentuk proporsi kepemilikan saham yang diinginkan.
7. Keuangan
a) laba Rugi Historis
Memuat informasi tentang laba rugi perusahaan historis, biasanya jangka
waktu yang diperlukan sebaiknya lebih dari tiga tahun. Laporan laba rugi ini
mencerminkan tingkat profitabilitas perusahaan di masa lampau. Pada akhir
laporan ini juga disampaikan analisis dari performance perusahaan tersebut.
b) Neraca Historis
Mencakup perkembangan neraca perusahaan dari waktu ke waktu.
Sebaiknya, laporan neraca ini juga memuat laporan minimal tiga tahun ke
belakang agar perkembangan perusahaan dapat terdeteksi dengan baik. Pada
akhir laporan ini, juga dilakukan analisis kondisi perusahaan dan pertumbuhan
perusahaan dari waktu ke waktu.
c) Cash Flow Historis
Berisi laporan tentang arus kas perusahaan selama beberapa tahun ke
belakang, dan sebaiknya memuat laporan minimal tiga tahun berturut-turut.
d) Rencana Investasi dan Pra-operasi
Memuat sejumlah rincian dana yang diperlukan untuk perkembangan usaha,
atau sejumlah dana yang diperlukan untuk memulai usaha. Selain sejumlah dana
yang dibutuhkan untuk investasi juga dicantumkan kebutuhan dana untuk pra-
operasi sebelum proyek atau usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar.
e) Perkiraan Penjualan
Bagian ini merupakan pengkonversian dari jumlah unit barang yang dapat
dijual pada bagian pemasaran menjadi nilai rupiah (uang) yang dapat dihasilkan
dari hasil penjualan produk tersebut.
f) Biaya Langsung
Bagian ini berisi seluruh biaya yang bersifat variabel.
g) Biaya Operasional
Memuat biaya tetap perusahaan yang harus ditanggung oleh perusahaan
sebagai beban dari biaya operasional yang tidak tergantung pada jumlah besar
atau kecilnya penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
h) Proyeksi Laba Rugi
Menggambarkan laba-rugi yang akan diperoleh perusahaan seandainya
perusahaan berkembang sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
i) Proyeksi Cash Flow
Menggambarkan proyeksi aliran dana yang berlangsung selama masa
perencanaan tersebut berjalan. Berdasarkan laporan ini maka dapat dilihat
kebutuhan dana dan aliran dana riil yang akan diperlukan selama usaha atau
proyek tersebut berlangsung. Proyeksi Neraca Menggambarkan posisi perusahaan
dari waktu ke waktu.
j) Analisis Keuangan
Pada bagian ini, dilakukan analisis terhadap posisikeuangan sebagai
hasil dari pengembangan usaha. Analisis ini biasanya terdiri dari analisis NPV,
IRR, PBP, dan analisis rasio lainnya. Berdasarkan hasil analisis inilah maka dapat
ditentukan bahwa proyek atau usaha ini layak atau tidak untuk dilanjutkan.

2. Profil bisnis

Memiliki profil bisnis yang baik adalah satu keharusan jika ingin perusahaan
yang di miliki mendapatkan perhatian orang banyak. Tidak heran, banyak bisnis
maupun UKM yang akhirnya menyerahkan pembuatan profil bisnis nya ke pihak
agensi kreatif. Namun begitu, kita sendiri sebenarnya bisa membuat profil company
yang baik hampir tanpa mengeluarkan biaya.
yang harus dimasukkan dalam sebuah profil bisnis
a) Informasi Dasar Bisnis
Berikut informasi dasar sebuah bisnis yang perlu dicantumkan dalam profil usaha.
Tidak lupa juga jika ada info di bawah ini berubah dari waktu ke waktu, kita perlu
meng-update nya secara berkala.

1. Nama legal bisnis serta entitas perusahaan (CV, PT, Perseorangan, dll.)
2. Tanggal berdirinya perusahaan
3. Alamat kantor
4. Nomor telepon
5. Alamat Website (URL)
6. Alamat Email
7. Opsional: Akun media sosial (Facebook/Instagram)

b) Profil Perusahaan
Pada bagian ini, kita harus menampilkan bahwa perusahaan kamu bukan sekedar
“business as usual“, oleh karenanya penting untuk menunjukkan kekuatan serta
“competitive advantage” yang dimiliki perusahaan. Sederhananya, di bagian ini, kita
haus berusaha meyakinkan orang luar bahwa bisnis kita berbeda dari yang lain.
Berikut informasi terkait yang perlu kita cantumkan.

1. Latar belakang serta visi dan misi perusahaan (lebih tepat disebut dream
2. Deskripsi produk / layanan yang usaha kamu tawarkan
3. Sejarah bisnis, ekspansi dan pertumbuhannya dair waktu ke waktu
4. Kebijakan perusahaan terkait kesehatan, keamanan, dan kelesatarian alam
5. Board of Director – para pemangku kebijakan di perusahaan
6. Portofolio yang pernah dikerjakan sebelumnya
7. Opsional: Keunikan bisnis

c) Pencapaian Perusahaan
Di bagian ini, perlu menyajikan informasi perusahaan sesuai dengan data dan
fakta yang Ada. Semakin banyak pencapaian bisnis tentu akan semakin bagus, oleh
karena itu, pintar-pintar lah memilih mana yang akan kita cantumkan dan mana yang
tidak begitu penting.

1. Penghargaan yang pernah diperoleh


2. Sertifikasi yang sudah dimiliki
3. Testimoni dari klien/mitra strategis (biasanya dari pihak yang lebih bonafide)
4. Pengakuan dan peliputan dari media massa
5. Opsional: Angka penjualan dan kondisi keuangan

d) Kepada Siapa Company Profile Ditujukan

Hal terakhir yang perlu diperhatikan saat kita akan membuat company profile
adalah untuk siapa ditujukan profil usaha yang kita buat. Karena berbeda audience
tentu saja informasi yang harus dicantumkan dalam profil usaha juga berbeda.

Profil perusahaan yang ditujukan kepada calon konsumen atau pelanggan tetap pasti
berbeda dengan yang ditujukan kepada investor serta pemegang saham perusahaan.
Profil usaha yang berhubungan dengan investasi tentu membutuhkan informasi legal
standing yang lebih detail, seperti bukti kepemilikan merk dagang, kode klasifikasi
usaha (KBLI), dan sejenisnya. Oleh karenanya, kitaperlu mendefinisikan dulu dengan
jelas siapa yang nanti akan membaca company profile yang di buat.

e) contoh-Contoh Company Profile

Berikut contoh profil perusahaan dalam berbagai media serta ukuran bisnis yang
berbeda-beda. dengan contoh di bawah ini, akan lebih mudah untuk mengetahui
mana c profile busniss yang lebih relevan untuk bisnis kamu saat ini.

1. Company Profile Perusahaan Digital


Jika kita berbicara mengenai bisnis digital, siapa lagi panutannya kalau bukan
Google. Perusahaan raksasa ini secara berkala selalu memperbaharui profil
perusahaannya dengan tetap menonjolkan core business nya sebagai manajer data
sedunia. Profilnya sendiri bisa di lihat secara live di google.com/about.

Satu lagi profil perusahaan startup digital yang sudah unicorn, Bukalapak,
sepertinya bisa juga jadi panutan mengingat besarnya kontribusi yang sudah
diberikan untuk banyak orang di negeri ini. Kita dapat mengakses profil
perusahaan nya yang ciamik dihiasi segudang penghargaan di
bukalapak.com/about.

2. Company Profile Startup & UKM


Jika kita tidak berniat untuk membuat company profile secara online,
mungkin menampilkan profil usaha dalam bentuk poster dan dokumen cetak juga
bisa jadi alternatif. Berikut contoh selebaran yang berisi profil bisnis secara
lengkap dalam bentuk visual (poster/flyer).

3. Company Profile untuk Pendanaan ke Investor


Sebenarnya, company profile yang ditujukan untuk calon investor lebih
umum dikenal dengan istilah pitch deck. Penyampaiannya pun biasa disebut
sebagai elevator pitch. Baiknya kita pelajari pitch deck itu sendiri sebelum
presentasi bisnis ke investor.

4. Market shere

a) Pengertian Pangsa Pasar (Market Share)

Pangsa pasar (Market Share) adalah persentase pasar yang diperhitungkan oleh
entitas tertentu. Pengertian market share atau pangsa pasar adalah bagian dari seluruh
permintaan atas suatu barang yang mencerminkan golongan konsumen berdasarkan
ciri khasnya (market segment). Penggolongan konsumen bisa dikelompokkan
berdasarkan tingkat penghasilan, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial.
Pangsa pasar atau market share merupakan bagian dari pasar yang dikuasai oleh
suatu perusahaan dan seluruh potensi jual, umumnya dinyatakan dalam persentase.
Market share atau pangsa pasar adalah persentase total penjualan suatu perusahaan
dari seluruh sumber dengan total penjualan produk (barang dan jasa) dalam suatu
industri tertentu.

b) Tujuan Pangsa Pasar (Market Share)

Adapun tujuan pangsa pasar diantaranya yaitu:

1. Pasar lebih mudah dibedakan.

2. Pelayanan kepada pembeli lebih baik.

3. Strategi pemasaran yang lebih mengarah.

c) Cara Mengukur Keberhasilan Perusahaan Dalam Market Share

Pangsa pasar merupakan persentase penjualan yang dibukukan perusahaan dari


keseluruhan penjualan para pesaing gabungan di industri tertentu. Artinya, market
share ini merupakan salah satu indikator yang digunakan perusahaan dalam mengukur
keberhasilan mereka dibanding pesaingnya.

Sebagai contoh, suatu perusahaan pada tahun 2019 memiliki target market share
sebanyak 10% dari keseluruhan pasar. Untuk mencapai target pasar tersebut,
dibutuhkan biaya promosi sebesar Rp 60 juta.

Apabila ternyata pangsa pasar yang diperoleh lebih dari 10% (misalnya 15%),
berarti kinerja perusahaan berjalan baik. Sebaliknya, apabila pada tahun tersebut
pangsa pasar yang diperoleh hanya 8% berarti menunjukkan kinerja pemasaran
kurang baik dan perusahaan akan menghadapi masalah efisiensi & efektifitas.

Berikut ini beberapa faktor yang perlu dikaji perusahaan yang tidak bisa
mencapai pangsa pasar diantaranya yaitu:

 Besarnya pangsa pasar yang terlalu tinggi


 Pesaing (kompetitor) baru semakin banyak di industri yang sama
 Terjadi penurunan daya saing perusahaan
 Promosi yang tidak dapat mencapai target market atau tidak tepat sasaran.

d) Cara Mengetahui Ukuran Pasar

Agar ukuran pasar dan market share bisa diketahui dan ditetapkan maka
diperlukan riset pasar yang cukup mendalam. Setelah mengetahui ukuran pasar dan
segmen pasar yang akan dibidik, selanjutnya pelajari siapa saja pesaing di pasar
tersebut dan berapa banyak pasar yang telah dikuasai pesaing tersebut.

Perusahaan yang membuat perencanaan strategi harus mengembangkan strategi


bauran pemasaran dan juga mempersempit segmentasi produk sehingga promosi tepat
sasaran. Sebagai contoh, perusahaan dalam industri minuman tidak hanya
menjelaskan bisnis minuman tapi harus lebih fokus, misalnya minuman kopi atau
yang lain sebagainya.

e) Cara Meningkatkan Market Share

Berikut ini cara meningkatkan market share atau pangsa pasar diantaranya yaitu:

1. Memilih bisnis yang masih tergolong baru dan belum banyak dijalankan
perusahaan lain.

2. Memiliki keyakinan bahwa perusahaan tersebut akan berhasil di bisnis yang


dijalankan.

3. Menentukan visi dan misi perusahaan mengenai target bisnis di masa depan.

4. Memperhitungkan kekuatan para pesaing atau kompetitor di industri yang sama.

5. Memperhatikan pergerakan harga di industri yang dibidik dan menentukan harga


yang paling sesuai.

6. Menciptakan dan membangun jaringan pasar sehingga bisnis menjadi lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai