PEMBAHASAN
1. Sistematika Business Plan
Business plan yang baik memiliki struktur dan penulisan yang ter struktur.
Penulisan terstruktur menjadikan business plan mudah dibaca, dipahami, dan
dipelajari oleh orang-orang yang berkepentingan (pelaksana, rekan usaha, investor,
banker, dan sebagainya). Pada umumnya, business plan dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Executive Summary
2. Perusahaan
3. Analisis Pasar
4. Pemasaran
5. Produksi / Operasi
6. Manajemen dan Organisasi
7. Keuangan
Seluruh bagian tersebut harus disusun sedemikian rupa, sehingga di
dalam business plan tersebut, antara bab yang satu dengan bab yang lain terdapat
hubungan yang erat dan saling mendukung, tidak terjadi hal-hal yang kontradiktif
antara paparan yang satu dengan yang lain.
1. Executive Summary
Bagian ini merupakan bagian terpenting dalam business plan, karena bagian
ini adalah hal yang akan dilihat pertama kali oleh pihak luar saat melihat business
plan. Oleh karena itu, bagian ini harus dibuat secara menarik, menggambark an hal-
hal penting, dan seringkas mungkin, sehingga pihak luar yang membaca executive
summary dapat memperoleh gambaran tentang isi business plan secara
keseluruhan.Ringkasan executive summary harus melingkupi esensi (intisari) dari
tujuan kerja sama bisnis Anda, dan dibuat sesingkat mungkin.
Kepada siapapun nantinya business plan ini dipersiapkan, apakah kepada
pemilik modal, bank, ataupun atasan Anda, sudah merupakan keharusan jika
ringkasan ini dibuat dengan kualitas terbaik, mengingat mereka juga menerima
permohonan serupa dari pemohon yang lain. Anda perlu menyelesaikan dulu seluruh
business plan Anda, lalu membuat rangkumannya pada executive summary ini.
Mengingat tujuan Anda adalah untuk mempengaruhi dan memikat pembaca
sehingga menginginkan informasi yang lebih jauh, maka ringkasan Anda harus
mengikuti elemen-elemen berikut :
1) Tidak lebih dari dua halaman (harus singkat, sehing
ga Anda hanya memiliki waktu 5
menit untuk menceritakan bisnis Anda secara keselur
uhan)
2) Menggambarkan keadaan perusahaan
3) Harus menumbuhkan kegairahan saat membacanya
4) Harus mampu mengomunikasikan bahwa konsep bisnis Anda
memang berbeda dengan pihak lain.
Perlu menjadi perhatian bahwa betapa banyak business plan yang lalai
mencantumkan nama formal perusahaan, alamat perusahaan, maupun nama
pemiliknya. Oleh sebab itu, semua hal tersebut harus dipastikan telah tercantum
dengan benar dan jelas. Alamat perusahaan sebaiknya diletakkan pada cover business
plan atau di tempat yang mudah terlihat. Jika penerima business plan tidak dapat
menghubungi atau mengontak Anda dalam satu atau dua kali, mereka akan
mengalihkan perhatian pada proposal lain.
Pada umumnya, isi dari executive summaryadalah mencakup :
a) Visi dan Misi Perusahaan (Vision and Mission)
I. Visi
adalah pernyataan yang menggambarkan kondisi ideal yang handal
dicapai perusahaan atau unit di masa depan. Biasanya memuat nilai-nilai,
keyakinan, dan hal-hal yang membedakannya dengan para pesaingnya.
Tahapan Penyusunan Visi
Salah satu metode penyusunan visi adala dengan menggunakan tahapan
sebagai berikut :
1. Introduksi dan orientasi
2. Mimpi individual
3. Penyusunan daftar
4. Pengelompokan
5. Klarifikasi dan penghalusan (clarification and fine-tuning)
II Misi
adalah pernyataan yang membatasi lingkup usaha yang akan dilakukan unit
bisnis saat ini dan di masa mendatang. Misimenjelaskan eksistensi unit bisnis;
mengapa, untuk siapa, bagaimana mereka ada (eksis), dan menggunakan
teknologi apa. Tahapan Penyusunan MisiSalah satu metode penyusunan misi
adalah dengan workshop, dan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Introduksi dan orientasi
2. Diskusi Kelompok
3. Sesi Pleno
4. Penyempurnaan
5. Pengujian
b) Tipe Bisnis (Type of Business)
What Business Are We In?Bagian ini menjawab pertanyaan “Dalam bisnis
apa sesungguhnya saya ini?”. Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan
keputusan terpenting yang harus dibuat.
c) Tujuan Finansial (Financial Objectives)
Menetapkan dengan jelas tujuan penjualan dan keuntungan, serta
menggarisbawahi bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
d) Gambaran Kinerja Operasi (Operating Performance Highlights)
Memberikan gambaran kinerja saat ini (existing) dari operasi perusahaan,
sehingga dapat menjelaskan tujuan perusahaan Anda secara visual. Gambaran
tersebut sebaiknya mencakup hal-hal seperti Net Income, Gross Profit dan Net
Sales
e) Management Overviews
Telah menjadi anggapan bahwa kunci terbesar untuk memperoleh kesuksesan
dalam suatu bisnis bergantung pada siapa orang-orang yang menjalankannya.
Karena itu, perlu disebutkan manajer-manajer ahli yang terlibat di dalam
bisnis, serta penjelasan tentang alasan orang-orang tersebut menjadi kunci
keberhasilan bisnis.
f) Persaingan dari Produk / Jasa (Product / Service and Competition)
Menjelaskan produk (barang atau jasa) yang ditawarkan dan alasan mengapa
produk tersebut dianggap sebagai sesuatu yang berbeda dengan yang lain.
Namun, jika produk tersebut sebenarnya tidak berbeda dengan yang lain,
perlu dijelsakan pula bagaimana produk tersebut dapat menjadi sukses daripada
yang lain.
g) Dana yang dibutuhkan (Funds Requested)
Menjelaskan kepada pembaca business plan bagaimana Pengalokasian dana
yang dibutuhkan, bagaimana proporsi dari modalnya, serta dari mana sumber
pendapatannya. Jika business plan ini ditulis dengan tujuan untuk
mencari investor maka permintaan sejumlah dana tersebut harus disusun
secara spesifik, menentukan jumlah dana, alasan mengapa diperlukan
sejumlah dana tersebut, serta menyebutkan apakah tambahan dana tersebut
dalam bentuk pinjaman atau saham.
Kebijakan-kebijakan dari lembaga keuangan yang akan dikirimi business plan
tersebut juga penting untuk diketahui, apakah lembaga tersebut memberi dana
dalam bentuk saham atau hanya sebagai utang saja. Karena ada beberapa jenis
lembaga pendanaan yangberbeda. Ada yang menginginkan dalam bentuk
penjaman atau ikut serta dalan saham perusahaan.
2. Perusahan
a) Sejarah Perusahaan/Bisnis (Company/Business History)
Bagian ini menjelaskan sejarah singkat bisnis perusahaan sampai dengan saat
ini. Dari sejak pertama kali produk mula-mula diperkenalkan dan kendala-
kendala utama yang telah dihadapi. Sejarah perusahaan ini dituliskan seringkas
mungkin, karena bagaimanapun juga para investor yang membaca business
plan ini lebih berkepentingan dengan masa depan perusahaan daripada masa
lalunya.
b) Pertumbuhan dan Keuangan Perusahaan (Financial Review)
Menetapkan penjualan dan keuntungan dengan jelas, serta menggarisbawahi
bagaimana cara mencapai hal tersebut. Sebaiknya penjelasan business plan ini
menggunakan bantuan grafik karena hal ini dapat menjelaskan secara visual
mengenai keadaan keuangan perusahaan. Grafik tersebut sebaiknya mencakup
hal-hal seperti Net Income, Gross Profit, dan Net Sales (bisa dalam periode data
bulanan, tahunan, atau lima tahunan).
c) Aspek Hukum dan Kepemilikan (Legal Structure and Ownership)
Menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kekuatan hukum. Biasanya
penentuan bentuk perusahaan telah ditetapkan pada tahap awal perusahaan
didirikan, apakah perusahaan tersebut merupakan perusahaan perseorangan,
sebuah joint venture atau persero yang akan menjual saham kepada public.
d) Lokasi dan Fasilitas Perusahaan (Company Location and Facilities)
Menjelaskan di mana tempat atau lokasi perusahaan melakukan bisnisnya,
apa saja pabrik atau kantor yang dimiliki atau disewanya, bagaimana kebutuhan
lokasi pada masa yang akan datang, apakah akan ada pengembangan atau
keputusan pindah lokasi.
e) Rencana Keuangan untuk Bisnis (Plans for Financing The Business)
Pada umumnya, investor menyenangi proposal keuangan yang jelas
mengenai kebutuhan modal kerjasama dan usulan kesepakatan tentang kewajiban
dan utang, serta bagaimana jaminan dan tanggungan pribadi yang akan
ditawarkan terhadap investasinya.
3. Analisis pasar
a) Analisis Industri (Industry Analysis)
Pada bagian ini, pertanyaan-pertanyaan berikut harus dijawab :
1. Berapa besar ukuran pasar yang ada? Berapa persen (%) pangsa pasar
(market share) yang telah dimiliki saat ini? Berapa persen (%) pula yang
hendak dicapai? Bagaimana prospek pertumbuhan di pasar ini? Jika memang
meningkat, berapa besar akan berpengaruh terhadap pasar Anda?
2.Dalam jangka panjang, bagaimana pasar akan dikembangkan? Jika di kemudian
hari dilakukan penjualan ke luar negeri (ekspor), bagaimana cara mencapainya?
2. Profil bisnis
Memiliki profil bisnis yang baik adalah satu keharusan jika ingin perusahaan
yang di miliki mendapatkan perhatian orang banyak. Tidak heran, banyak bisnis
maupun UKM yang akhirnya menyerahkan pembuatan profil bisnis nya ke pihak
agensi kreatif. Namun begitu, kita sendiri sebenarnya bisa membuat profil company
yang baik hampir tanpa mengeluarkan biaya.
yang harus dimasukkan dalam sebuah profil bisnis
a) Informasi Dasar Bisnis
Berikut informasi dasar sebuah bisnis yang perlu dicantumkan dalam profil usaha.
Tidak lupa juga jika ada info di bawah ini berubah dari waktu ke waktu, kita perlu
meng-update nya secara berkala.
1. Nama legal bisnis serta entitas perusahaan (CV, PT, Perseorangan, dll.)
2. Tanggal berdirinya perusahaan
3. Alamat kantor
4. Nomor telepon
5. Alamat Website (URL)
6. Alamat Email
7. Opsional: Akun media sosial (Facebook/Instagram)
b) Profil Perusahaan
Pada bagian ini, kita harus menampilkan bahwa perusahaan kamu bukan sekedar
“business as usual“, oleh karenanya penting untuk menunjukkan kekuatan serta
“competitive advantage” yang dimiliki perusahaan. Sederhananya, di bagian ini, kita
haus berusaha meyakinkan orang luar bahwa bisnis kita berbeda dari yang lain.
Berikut informasi terkait yang perlu kita cantumkan.
1. Latar belakang serta visi dan misi perusahaan (lebih tepat disebut dream
2. Deskripsi produk / layanan yang usaha kamu tawarkan
3. Sejarah bisnis, ekspansi dan pertumbuhannya dair waktu ke waktu
4. Kebijakan perusahaan terkait kesehatan, keamanan, dan kelesatarian alam
5. Board of Director – para pemangku kebijakan di perusahaan
6. Portofolio yang pernah dikerjakan sebelumnya
7. Opsional: Keunikan bisnis
c) Pencapaian Perusahaan
Di bagian ini, perlu menyajikan informasi perusahaan sesuai dengan data dan
fakta yang Ada. Semakin banyak pencapaian bisnis tentu akan semakin bagus, oleh
karena itu, pintar-pintar lah memilih mana yang akan kita cantumkan dan mana yang
tidak begitu penting.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan saat kita akan membuat company profile
adalah untuk siapa ditujukan profil usaha yang kita buat. Karena berbeda audience
tentu saja informasi yang harus dicantumkan dalam profil usaha juga berbeda.
Profil perusahaan yang ditujukan kepada calon konsumen atau pelanggan tetap pasti
berbeda dengan yang ditujukan kepada investor serta pemegang saham perusahaan.
Profil usaha yang berhubungan dengan investasi tentu membutuhkan informasi legal
standing yang lebih detail, seperti bukti kepemilikan merk dagang, kode klasifikasi
usaha (KBLI), dan sejenisnya. Oleh karenanya, kitaperlu mendefinisikan dulu dengan
jelas siapa yang nanti akan membaca company profile yang di buat.
Berikut contoh profil perusahaan dalam berbagai media serta ukuran bisnis yang
berbeda-beda. dengan contoh di bawah ini, akan lebih mudah untuk mengetahui
mana c profile busniss yang lebih relevan untuk bisnis kamu saat ini.
Satu lagi profil perusahaan startup digital yang sudah unicorn, Bukalapak,
sepertinya bisa juga jadi panutan mengingat besarnya kontribusi yang sudah
diberikan untuk banyak orang di negeri ini. Kita dapat mengakses profil
perusahaan nya yang ciamik dihiasi segudang penghargaan di
bukalapak.com/about.
4. Market shere
Pangsa pasar (Market Share) adalah persentase pasar yang diperhitungkan oleh
entitas tertentu. Pengertian market share atau pangsa pasar adalah bagian dari seluruh
permintaan atas suatu barang yang mencerminkan golongan konsumen berdasarkan
ciri khasnya (market segment). Penggolongan konsumen bisa dikelompokkan
berdasarkan tingkat penghasilan, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial.
Pangsa pasar atau market share merupakan bagian dari pasar yang dikuasai oleh
suatu perusahaan dan seluruh potensi jual, umumnya dinyatakan dalam persentase.
Market share atau pangsa pasar adalah persentase total penjualan suatu perusahaan
dari seluruh sumber dengan total penjualan produk (barang dan jasa) dalam suatu
industri tertentu.
Sebagai contoh, suatu perusahaan pada tahun 2019 memiliki target market share
sebanyak 10% dari keseluruhan pasar. Untuk mencapai target pasar tersebut,
dibutuhkan biaya promosi sebesar Rp 60 juta.
Apabila ternyata pangsa pasar yang diperoleh lebih dari 10% (misalnya 15%),
berarti kinerja perusahaan berjalan baik. Sebaliknya, apabila pada tahun tersebut
pangsa pasar yang diperoleh hanya 8% berarti menunjukkan kinerja pemasaran
kurang baik dan perusahaan akan menghadapi masalah efisiensi & efektifitas.
Berikut ini beberapa faktor yang perlu dikaji perusahaan yang tidak bisa
mencapai pangsa pasar diantaranya yaitu:
Agar ukuran pasar dan market share bisa diketahui dan ditetapkan maka
diperlukan riset pasar yang cukup mendalam. Setelah mengetahui ukuran pasar dan
segmen pasar yang akan dibidik, selanjutnya pelajari siapa saja pesaing di pasar
tersebut dan berapa banyak pasar yang telah dikuasai pesaing tersebut.
Berikut ini cara meningkatkan market share atau pangsa pasar diantaranya yaitu:
1. Memilih bisnis yang masih tergolong baru dan belum banyak dijalankan
perusahaan lain.
3. Menentukan visi dan misi perusahaan mengenai target bisnis di masa depan.
6. Menciptakan dan membangun jaringan pasar sehingga bisnis menjadi lebih besar.