Anda di halaman 1dari 15

INGATAN

PSIKOLOGI UMUM
Drs. Ari Sumitro., M.M

Kelompok : Ingatan

Annadya Rahmah (1801015067)


Chandra Ditia (1801015012)
Febby Suryani (1801015183)
Nurul Chaerani (1801015058)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. karena atas izin dan Ridha-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini kami buat
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Psikologi Umum.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar
kedepannya dapat lebih baik. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal hingga akhir. Semoga Allah SWT. senantiasa me-Ridhoi segala usaha
kita. Aamiin.

Jakarta, 11 November 2018

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................1
Daftar Isi...........................................................................................2
BAB I (PENDAHULUAN).................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................4
BAB II (PEMBAHASAN)...................................................................4
2.1 Pengertian ingatan.....................................................................5
2.2 Tahapan terjadinya ingatan........................................................5
2.3 Jenis ingatan .............................................................................6
2.4 Faktor yang mempengaruhi ingatan ..........................................9
2.5 Gangguan dalam ingatan..........................................................10
2.6 Cara mengingat kembali............................................................11
BAB III (PENUTUP)........................................................................ .13
Daftar Pustaka................................................................................. 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari berbagai aktifitas yang kita lakukan
tidak terlepas dari proses mengingat. Apalagi dalam pembelajaran. Karena
sesungguhnya jika kita menginginkan untuk berhasil dalam belajar, kita
harus bisa dan mampu mengingat dengan baik.

Ingatan sangat mempermudah kita menjalankan kegiatan sehingga


mampu mewujudkan adanya infomasi yang pernah kita terima dan
menyampaikan kembali informasi tersebut. Tanpa ingatan kita tidak bisa
mengenali diri kita sendiri tergantung dengan adanya ingatan.

Ingatan berasal dari pengalaman yang telah kita alami. Biasanya


merupakan hal baru yang tidak akan diproses semuanya dalam ingatan,
beberapa kejadian yang di proses dalam ingatan suatu saat bisa
dimunculkan kembali sehingga menimbulkan keterkaitan dengan kejadian
yang sedang dialami.

3
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ingatan?
2. Bagaimana tahapan terjadinya ingatan?
3. Apa saja jenis ingatan?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi ingatan?
5. Apa saja gangguan dalam ingatan?
6. Bagaimana cara mengingat kembali?
1.2 Tujuan makalah
1. Mengerti apa yang dimaksud dengan ingatan
2. Mengetahui apa saja tahapan terjadinya ingatan
3. Mengetahui jenis ingatan
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan
5. Mengetahui gangguan dalam ingatan
6. Mengetahui cara mengingat kembali.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ingatan

Ingatan atau disebut juga memory merupakan kemampuan untuk


menerima dan memasukkan (enconding), menyimpan (storage) dan
menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (retrieval).

Apa yang pernah dialami oleh manusia, tidak seluruhnya hilang, tetapi
disimpan dalam jiwanya, dan apabila diperlukan hal-hal yang disimpan itu,
dapat ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran. Tetapi inipun tidak berarti
bahwa semua yang telah pernah dialami itu akan tetap tinggal seluruhnya
dalam ingatan, dan dapat seluruhnya ditimbulkan kembali. Karena ingatan
merupakan kemampuan yang terbatas.

2.2. Tahapan-Tahapan Terjadinya Ingatan

Dalam proses mengingat ada 3 tahapan yaitu :

a. Encoding adalah proses pencatatan informasi sensoris diubah


kedalam bentuk yang dapat diingat. Proses pengubahan informasi dapat
terjadi dengan dua cara, yaitu:
 Tidak sengaja, apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya
dimasukkan dengan tidak sengaja kedalam ingatannya. Contohnya dapat
kita lihat pada anak-anak yang tidak sengaja menyimpan pengalamannya
saat menangis keras-keras saat ingin mendapatkan apa yang
diinginkannya.
 Sengaja, saat seseorang dengan sengaja memasukkan pengalaman
dan pengetahuan kedalam ingatannya. Contohnya kita sebagai

5
mahasiswa, dimana dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang
dipelajari di perguruan tinggi.

b. Storage adalah proses penyimpanan informasi yang telah diproses


dalam encoding. Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan
dalam bentuk jejak-jejak (traces) dalam jiwa seseorang, dan jejak ini
untuk sementara disimpan dalam ingatan yang pada suatu waktu dapat
ditimbulkan kembali, disebut sebagai memory traces. Tetapi tidak semua
memory traces akan tetap tinggal dengan baik, karena pada suatu waktu
memory traces dapat hilang, dalam hal ini orang mengalami kelupaan.
Disamping itu, memory traces juga dapat berubah tidak seperti semula,
sehingga apa yang diingat dapat berubah atau berkurang dari keadaan
pada waktu dipelajari.

c. Retrival, adalah proses mengingat kembali apa yang telah disimpan


sebelumnya, dimana informasi yang telah tersimpan dikeluarkan kembali
sesuai kebutuhan.

2.3. Jenis Ingatan

Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin, ingatan disimpan dalam tiga
sistem penyimpanan informasi, yaitu :

a. Memory sensoris

Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan


informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap pancaindera
memiliki satu macam memori sensoris. . Memori Sensoris adalah informasi
sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di dalam diri
manusia ada beberapa macam sensori-motorik, yaitu sensori-motorik visual
(penglihatan), sensori-motorik audio (pendengaran), dan
sebagainya. Memori sensorik cukup pendek, dan biasanya akan menghilang
segera setelah apa yang kita rasakan berakhir. Sebagai contoh, ketika anda
melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan selama beberapa menit.

6
Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu segera terlupakan
oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda di antara sekian banyak
yang ditangkap indera penglihatan.

Sebenarnya memori sensoris berkapasitas besar untuk menyimpan


informasi, akan tetapi yang disimpan tersebut cepat sekali menghilang,
dikatakan bahwa informasi tersebut akan menghilang setelah sepersepuluh
detik, lalu akan menghilang sama sekali setelah lewat dari satu detik.

b. Memori jangka pendek

Ingatan jangka pendek adalah suatu proses penyimpanan memori


sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama
informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat
kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk
dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan
jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama
anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam
ingatan jangka pendek.

Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian materi yang hilang,
sebagian lagi diteruskan ke dalam ingatan jangka panjang. Jika kita
mengingat kembali akan suatu informasi, informasi dari ingatan jangka
panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek. Misal, pada nomor
telepon yang telah anda ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan
nomor tersebut akan tetap tersimpan dalam memori anda selama anda aktif
memikirkannya. Jika anda berhenti memberikan perhatian pada itu, maka
akan terhapus dalam waktu 10-20 detik. Dalam rangka untuk mengingat
sesuatu berikutnya, otak mentransfernya ke memori jangka panjang. Proses
mengingat nomor telepon, pada kenyataannya, suatu cara untuk
memindahkan nomor dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

7
c. Memori jangka panjang

Ingatan jangka panjang adalah suatu proses memori atau ingatan


yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan
dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka
panjang ini tidak terbatas. Memori jangka panjang adalah gudangnya
informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi
informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang
telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan.

Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap


melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang
diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan
masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang
mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah
informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa
mana yang dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan
jangka panjang. Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang
diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya.
Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang, informasi yang telah disaring
pada ingatan jangka pendek, perlu dilakukan proses semantic atau imagery
coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi.

Tujuan sebuah informasi dimasukkan ke dalam memori jangka


panjang adalah untuk Anda ingat selamanya. Hebatnya, ingatan yang telah
tersimpan dalam ingatan jangka panjang bisa anda munculkan kembali saat
Anda menginginkannya. Kemampuan mengenang atau menarik ingatan
kembali ini disebut recall memory. Ketika seseorang yang anda sayangi pergi
dari sisi anda, mungkin anda akan mengingat kembali kenangan-kenangan
yang tersimpan dalam memori jangka panjang Anda. Anda dapat mengingat
dengan sangat detil bahkan tanpa Anda sadari bahwa Anda telah menyimpan
informasi tersebut. Anda mungkin mengenang tempat di mana Anda

8
menghabiskan waktu dengan orang tersebut dengan mengingat
pemandangan, bau dan bahkan perasaan dengan akurasi yang mengejutkan.

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ingatan

Telah disebutkan sebelumnya bahwa diduga ingatan yang telah masuk


ke dalam ingatan jangka panjang akan bertahan lama bahkan selamanya, dan
manusia memiliki kemampuan untuk mengenang atau memanggil kembali
ingatan tersebut saat dibutuhkan. Namun tidak berarti bahwa semua yang
pernah dialami itu akan masuk dan tinggal seluruhnya dalam ingatan. Ada
faktor-faktor yang ternyata dapat mempengaruhi daya kerja ingatan, antara lain
:
a. Faktor usia

Ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanak-
kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis
yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut
kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan
tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis)
dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.
b. Kondisi fisik

Misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya


kerja atau prestasi ingatan.
c. Faktor emosi

Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila
peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian
yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan.

9
d. Minat dan Motivasi.

Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang


tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang
sering bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih
baik daripada yang tidak pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang
yang mengingat segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik
dari pada hal yang tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan
motivasi dan pada gilirannya akan meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt
Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi berarti
konsentrasi energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran.
Konsentrasi energi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja
dilupakan

2.5. Gangguan – Gangguan Dalam Ingatan

1. Lupa
Ialah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan – tanggapan kita,
sedangkan ingatan kita sehat. Maksudnya kita tidak dapat memunculkan
informasi yang pernah kita terima, walaupun kondisi otak dan akal kita sehat.
Berikut teori-teori tentang kelupaan :

a. Decay Theory (Atropi) yaitu teori yang mengemukakan pendapat bahwa


memori atau ingatan yang tidak pernah di ingat kembali dalam jangka waktu
yang lama akan hilang (aus).
b. Teori Interferensi yaitu teori yang beranggapan bahwa memori atau ingatan
yang sudah di simpan lama tidak mengalami kerusakan (aus), tetapi jejak – jejak
memori yang lama atau yang baru bercampur aduk sehingga satu sama lain
mengganggu dalam proses pengingatan kembali suatu memori.
c. Teori Retrieval Failure yaitu teori yang sebenarnya sependapat dengan teori
interferensi, namun pada teori ini susah atau gagalnya proses pengingatan

10
kembali suatu memori lebih di sebabkan karena tidak ada petunjuk yang
memadai untuk menelusuri suatu informasi untuk di ingat kembali.

d. Teori Motivated Forgeting, pada teori ini seseorang cenderung tidak


memunculkan atau menghilangkan informasi atau memori yang tidak
mengenakan yang pernah terjadi dalam hidupnya.

2. Amnesia

Ialah peristiwa tidak dapat mereproduksi tanggapan – tanggapan kita,


karena ingatan kita tidak sehat atau biasa disebut hilang ingatan. Hal ini
contohnya terjadi pada kasus orang yang terkena gegar otak.

2.6. Cara Mengingat Kembali

Beberapa cara untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah terjadi dan
diketahui sebelumnya, yaitu :
a. Rekoleksi

Yaitu menimbulkan kembali dalam ingatan suatu peristiwa, lengkap


dengan segala detail dan hal-hal yang sedang terjadi disekitar tempat peritiwa
itu dahulu terjadi. Misal, seorang pria mengingat peristiwa dimana untuk
pertama kali ia pergi dengan seorang gadis.

b. Pembaruan Ingatan

Hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingtan hanya timbul kalau ada
hal yang merangsang ingatan itu. Misal, dari contoh diatas ingatan akan timbul
setelah pria tersebut secara kebetulan jumpa dengan gadis yang bersangkutan.

11
c. Mempelajari Kembali

Hal ini akan terjadi kalau kita mempelajari sesuatu yang dulu pernah
kita pelajari. Maka untuk mempelajari hal yang sama kedua kalinya ini,
banyak hal-hal yang akan diingat kembali, sehingga tempo belajar akan
menjadi jauh lebih singkat dari sebelumnya.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Ingatan atau disebut juga memory merupakan kemampuan untuk menerima dan
memasukkan (enconding), menyimpan (storage) dan menimbulkan kembali apa
yang pernah dialami (retrieval).
2. Tahapan – tahapan terjadinya ingatan
a. Memasukkan (enconding)
b. Menyimpan (storage)
c. Pemanggilan kembali (retrieval)

3. Jenis Ingatan
a. Memori sensoris
b. Memori jangka pendek
c. Memori jangka panjang

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan


a. Faktor usia
b. Kondisi fisik
c. Faktor emosi
d. Minat dan motivasi

5. Gangguan – gangguan dalam ingatan


a. Lupa
b. Amnesi

6. Cara mengingat kembali


a. Rekoleksi
b. Pembaruan ingatan
c. Mempelajari kembali

13
DAFTAR PUSTAKA
2011, jenis-jenis ingatan, http://jalurilmu.blogspot.co.id/2011/11/jenis-jenis-ingatan-
memori.html, (diakses 2015-10-20)
2012, teori ingatan memory dalam
psikologi,http://utamitamii.blogspot.co.id/2012/04/teori-ingatan-memory-dalam-
psikologi.html, (diakses 2015-10-20)

14

Anda mungkin juga menyukai