Anda di halaman 1dari 15

Faktor yang Mempengaruhi Penyimpanan Memori

Melisa Andriana/ 102012170

Kelompok: E4

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Email: melisa.andriana@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Manusia memilki memori dalam kapasitas sangat besar, tidak semua memanfaatkan kapasitas
tersebut seoptimal mungkin.Memori adalah proses mempelajari informasi, menyimpan serta
mengingatnya kembali saat dibutuhkan baik untuk tujuan memecahkan masalah, bercerita,
maupun bertindak sebagai saksi sutau kejadian.Memori manusia terbentuk melalui dua tahapan,
memori jangka pendek dan memori jangka panjang.Memori jangka panjang dibagi menjadi
subtype memori deklaratif dan memori procedural. Daerah otak yang diperkirakan berperan
dalam ingatan adalah lobus temporalis, korteks prafrontalis, daerah-daerah lain di korteks
serebrum, sistem limbic dan serebelum. Dalam daerah otak tersebut ada tiga proses yang
mekanisme memori yaitu encoding, storage, dan retrieval. Mekanisme tersebut dipengaruhi oleh
neurotransmitter, motivasi, dan emosi.
Kata kunci: memori, neurotransmitter

Abstract

Humans have the capacity of memory in a very large, not all utilize the capacity optimally.
Memory is a learning process information, store and recall it when needed either for the purpose
of problem solving, storytelling, as well as acting as a witness sutau events. Human memory is
formed through two stages, short-term memory and long term memory. Long-term memory is
divided into subtypes declarative memory and procedural memory. Brain regions that are
expected to play a role in the memory temporal lobes, prafrontalis cortex, other areas in the
cerebral cortex, limbic system and cerebellum. In the three brain regions that process memory
mechanism is encoding, storage, and retrieval. The mechanism is influenced by
neurotransmitters, motivation, and emotion.

Keywords: memory, neurotransmitter

1
Manusia memilki memori dalam kapasitas sangat besar, sehingga tak terhitungkan
besarnya.Akan tetapi tidak semua memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal mungkin dan lebih
banyak lagi yang memanfaatkan memori ini sekedarnya saja, sehingga banyak ruang-ruang
dalam memori seseorang yang tidak terisi bahkan tidak diisi serta tidak diperlukan dengan lebih
baik karena beberapa factor.Ingatan merupakan alih bahasa dari memory.Maka dari itu
disamping ada yang menggunakan ingatan ada pula yang menggunakan istilah memori sesuai
dengan ucapan dari memory.Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan
antara pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian
pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang baik.
Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia,maka ini menunjukan bahwa manusia
mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang
dialaminya.1

Pada dasarnya memori adalah proses mempelajari informasi, menyimpan serta


mengingatnya kembali saat dibutuhkan baik untuk tujuan memecahkan masalah, bercerita,
maupun bertindak sebagai saksi sutau kejadian.2 Memori manusia terbentuk melalui dua tahapan,
memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori jangka pendek adalah system
ingatan berkapasitas terbatas, tempat informasi disimpan selama 30 detik, kecuali bila informasi
tersebut diulang lagi, sehinnga dapat disimpan lebih lama. Ingatan jangka panjang adalah system
ingatan yang relative menetap, tempat m,enyimpan sejumlah besar informasi untuk jangka waktu
lama.3 Memori jangka pendek mencermibnkan persepsi sensoris yang bersifat segera mengenai
suatu objek dan ide, yang terjadi sebelum bayangan tersebut disimpan. Memori jangka pendek
memungkinkan anda memutar nomor telepon setelah mencarinya tanpa melihatnya secara
langsung. Jika sering menelepon nomor tersebut, maka nomor tersebut akan disimpan dalam
memori jangka panjang dan masih dapat diingat beberapa minggu setelah saat pertama
melihatnya. Pemindahan memori jangka pendek ke memori jangka panjang ditingkatkan melalui
pengulangan, keadan emosi yang mendukung, dan asosiasi data baru yang sebelumnya dipelajari
dan disimpan dalam memori jangka panjang.4

2
KARAKTERISTIK INGATAN JANGKA-PENDEK INGATAN JANGKA-PANJANG

Waktu pennyimpanan Segera Kemudian; harus dipindahkan dari


setelah memperoleh ingatan jangka-pendek ke jangka-
informasi baru panjang melalui konsolidasi;
ditingkatkan oleh latihan atau daur
ulang informasi melalui cara
jangka-pendek
Kapasitas penyimpanan Terbatas Sangat besar
Waktu penggalian Cepat Lebih lambat, kecuali untuk
kembali (mengingat) ingatan yang sudah mendarah
daging, yang cepat digali kembali
Ketidakmampuan Dilupakan secara permanen; Ketidakmampuan mengakses
menggali kembali ingatan cepat menghilang biasanya hanya sesaat; jejak
(lupa) kecuali apabila dikonsolidasikan ingatan yang relative stabil ke
dalam ingatan jangka panjang
Mekanisme Melibatkan modifikasi Melibatkan perubahan fungisional
penyimpanan sementara fungsi sinaps-sinaps atau struktural yang relative lebih
yang sudah ada, misalnya permanen antara neuron-neuron
mengubah jumlah yang sudah ada, misalnya
neurotransmitter yang pembentukan sinaps baru; sintesis
dikeluarkan protein baru memiliki peran
penting

Tabel 1 Perbandingan ingatan jangka-pendek dan jangka-panjang

Sumber Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2001.

3
Memori jangka panjang dibagi menjadi subtype memori deklaratif danmemori procedural.
Memori deskriptif dibagi lagi menjadi memori episodic dan memori semantic.Memori deklaratif
adalah rekoleksi atau pengingatan kembali informasi secara sadar, seperti fakta spesifik atau
kejaidan yang dapat dikomunikasikan secara verbal.Memori deklaratif pernah disebut sebagai
“mengetahui bahwa”, dan belakangan ini diberi label “memori eksplisit”.Bentuk memori
deklaratif muridmisalnya penjelasan ulang atas kejadian yang telah mereka saksikan atau
mendeskripsikan prinsip dasar matematika.Akan tetapi, murid tidak perlu bicara untuk
menggunakan memori deklaratif.Apabila murid duduk dan merenungkan pengalamannya, maka
memori deklaratif mereka sudah bekerja.

Memori episodic dan semantic.Psikolog kognitif Endel Tulvingmembedakan dua subjek


subtype memori deklaratif; episodic dan semantic.Memori episodic adalah retensi informasi
tentang dimana dan kapan terjadinya suatu peristiwa dalam hidup.Kenangan murid tentang masa-
masa awal sekolah, dengan siapa mereka makan siang, atau tamu yang datang di kelas mereka
seminggu yang lalu, merupakan memori episodic.Memori semantic adalah pengetahuan umum
murid tentang dunia. Memori ini mencakup :
1. Pengetahuan tentang pelajaran di sekolah (seperti pengetahuan geometri).
2. Pengetahuan tentang bidang keahlian yang berbeda (seperti pengetahuan catur dari
pemain catur berumur 15 tahun).
3. Pengetahuan “sehari-hari” tentang makna kata, orang terkenal, tempat-tempt penting, dan
hal-hal umum (seperti apa arti kata gaul atau siapa itu Nelson Mandela atau Gus Dur)

Memori procedural adalah pengetahuan non deklaratif dalam bentuk keterampilan dan
operasi kognitif.Memori procedural tidak dapat secara sadar diingat kembali, setidaknya dalam
bentuk fakta atau kejadian spesifik.Ini membuat memori procedural menjadi sulit, jika bukannya
mustahil, untuk dikomunikasikan.Memori procedural terkadnag dinamakan mengetahui
bagaimana, dan belakangan ini juga disebut sebagai “memori implicit” (Schacter, 2000).Ketika
murid mengaplikasikan kemampuan mereka untuk menari, naik sepeda, atau mengetik di
komputer, maka mereka menggunakan memori procedural. Memori ini juga bekerja ketika
mereka bicara dengan tata bahasa yang benar tanpamemikirkan bagiamana cara melakukannya.1

4
Daerah otak yang diperkirakan berperan dalam ingatan adalah lobus temporalis, korteks
prafrontalis, daerah-daerah lain di korteks serebrum, sistem limbic dan serebelum.Lobus
temporalis dan sistem limbic penting untuk memindahkan ingatan baru ke simpanan angka
panjang.Sitem limbic bukanlah struktur tersendiri tetapi mengacu pad asebah cincin struktur-
struktur otak depan yang mengelilingi batang otak dan dihubungkan satu sama lain oleh jalur-
alur saraf yan rumit..sistem ini mencakup korteks serebrum, nukleus basal, thalamus, dan
hipotalamus. Sistem limbic memiliki peran vital meneruskan informasi yang diterima ke dalam
memori.Thalamus dan hipotalamus yang merupakan bagian dari sistem limbic berperan penting
untuk mengatur seluruh aktivitas otak. Pada sistem limbic inilah dipusatkan pengaturan emosi
seperti marah, senang, agresivitas, rasa lapar, haus, kenyang, dan lainnya.4

Dua bagian terpenting dari sistem limbic yaitu amigdala dan hipokampus.Amigdala
mengatur rasa marah dan agresivitas. Hipokampus dan gyrus singuli mengatur daya ingat, yaitu
apa yang terjadi sekarang dengan ingatan tentang benda tersebut di waktu yang laluHipokampus
berbentuk seperti kuda laut, dari situlah ia mendapatkan namanya, yaitu dari kata Yunani
“hippo” artinya kuda, dan “kampas” artinya monster laut.5 Hipokampus, bagian medial yang
memanjang di lobus temporalis dan merupakan bagian dari siste limbic, berperan penting dalam
ingatan jangka pendek yag melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait dan juga penting
untuk konsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. Hipokampus diyakini hanya sesaat
menyimpan ingatan jangka panjang baru dan kemudian mengirim ingatan-ingatan tersebut ke
daerah korteks untuk disimpan secara lebih permanen.Pengaksesan dan manipulasi simpanan
jangka panjang ini melalui operasi working memory tampakya dilakukan oleh daerah prafrontalis
korteks serebrum.Selain itu hipokampus dan jaringan sekitarnya berperan dalam ingatan
deklaratif, ingatan mengenai fakta-fakta yang terbentuk setelah hanya sekali pengalaman.
Berbeda dengan peran hipokampus, daerah sekitar lobus temporalis, sistem limbic, dan
serebelum tampaknya berperan penting dalam ingatan procedural, melibatkan keterampilan
motorik yang diperoleh melalui latihan berulang.6 Salah satu bagian sistem limbic yang bernama
amigdala memiliki struktur molecularyang unik, berbentuk seperti kacang kenari yang berada
auh dalam otak, dimana tempat semua emosi berada dan merupakan tempat penyimpanan
ingatan emosional. Kecerdasan emosi yang berkaitan dengan kematangan emosi dan kecekatan
enata respon emosi bertumpu pada sistem limbic ini.7

5
Ada tiga proses yang berlangsung di dalam sistem memori manusia. Ketiga proses
tersebut adalah encoding, storage, dan retrieval. Uraian singkat mengenai ketiga proses tersebut
sebagai berikut,8

1. Encoding yaitu proses pengtransformasian peristiwa-peristiwa ke dalam bentuk yang bisa


disimpan dan digunakan selama masa tertentu (biasa disebut dengan learning –
pembelajaran). Encoding itu sendiri dapat berupa kata-kata, gambar, grafik, fenomena,
dll. Lebih lanjut encoding merupakan proses mengalihkan informasi dari bentuk fisik,
energi dan lain-lain ke dalam bentuk yang dapat disimpan di dalam memori. Di dalam
proses encoding informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu: (1) Tidak sengaja,
yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indranya dimasukkan dengan tidak sengaja
kedalam ingatannya. Contohnya konkritnya dapat kita lihat pada anak–anak yang
umumnya menyimpan pengalaman yang tidak di sengaja, misalnya bahwa ia akan
mendapat apa yang diinginkan bila ia menangis keras-keras sambil berguling-guling dan
(2) Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan
pengetahuan ke dalam ingatannya. Contohnya orang yang bersekolah dimana ia
memasukkan segala hal yang dipelajarinya di bangku sekolah dengan sengaja.
2. Storage disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang diterima
dalam suatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Penyimpanan ini sudah
sekaligus mencakup kategorisasi informasi sehingga tempat informasi tersimpan sesuai
dengan kategorinya. Dalam proses ini, penyimpanan dilakukan untuk peristiwa-peristiwa
yang sudah di-encode-kan.
3. Retrieval yaitu sebuah proses pengaksesan, penemubalikan atau pemanggilan kembali
informasi yang disimpan di dalam memori untuk digunakan. Proses penemubalikan
informasi yang disimpan dalam memori dari sensory memory bersifat langsung dan
otomatis.

Dalam proses mekanisme memori, ada beberapa neurotransmitter yang ikut berperan.
Mekanisme-mekanisme neuroisiologis mendasar yang bertanggung jawab terhadap observasi
psikologis dorongan perilak dan emosi sebagian besar asih berupa misteri, walaupun
neurotransmitter norepinefrin, dopamine, dan serotonin semuanya dianggap
berperan.Norepinefrin dan dopemine yang keduanya secara kimiawi dklasifikasikan sebagai

6
katekolamin, dikenal sebagi zat perantar di daerah-daerah yang meghasikan keceepatan tertinggi
stimulasi diri pada hewan yang diperlengkapi oleh perangkat lakukan sendiri.Sejumlah obat
mempengaruhi suasana hati manusia, dan sebagian dari obat tersebut juga mempengaruhi
stimulasi diri pada hewan percobaan.Keduanya diperkirakan berperan pada depresi, suatu
keadaan yang dicirikan oleh suasana hati yang tidak menyenangkan yang meresap disertai
kehilangan seluruh minat dan ketidakmampuan merasakan kesenangan Dopamine digunakan
pada daerah otak seperti jaringan saraf yang berhubungan dengan sistem limbic. Karena sistem
limbic seacra luas berperan dalam emosi dan dalam mencetuskan perilaku yang sesuai dengan
keadaan lingkungan.6

Faktor yang mempengaruhi memori

Proses belajar dimulai dari sambungan listrik di otak, saat neuron-neuron dalam otak
saling mengirimkan pesan. Kemampuan dalam memproses informasi ditentukan oleh celah yang
mempertemukan dua neuron disebut sinaps.Kemampuan sel-sel otak saling berkomunikasi dapat
diperkuat atau diperlemah.Semakin jarang menggunakan sambungan saraf tertentu, semakin
besar kesempatan sambungan-sambungan terebut menjadi tidak berfungsi (seperti berkurangnya
kemahiran berbahasa asing saat tidak menggunakannya untuk waktu yang lama).Sambungan
saraf ini berhubungan dengan memori. Ada beberapa factor yang mempengaruhi penyimpanan
memori yaitu otak, suplai darah dalam tubuh, dan senyawa kimia saraf.

Di dalam otak terdapat neuron-neuron, sel yang meneruskan informasi.Neuron tampak


seperti alat pel dengan untaian bulu-bulu kasar yang menjangkau kesana kemari, sementara
bagian gagangnya bertinndak sebagai kabel-kabel yang membawa informasi.Neuron-neuron ini
saling berkomunikasi dengan frekuensi yang sangat tinggi, dan pertukaran informasi tersebut
terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Namun, berkaitan dengan penuaan perhatian utama
tertuju pada apa yang terjadi dengan kawat listrik dalam otak. Dalam otak, terdapat fragmen-
fragmen beta amiloid yang bertanggung jawab atas segala jenis sampah yang mengotori kawat
listrik, misalnya pohon yang terlalu tinggi atau ranting-ranting yang berjatuhan.Seacra umum,
gen mengendalikan jumlah beta amiloid. Beberapa cabang mungkn membuat lupa isi catatan
sejarah bangsa Roma abad 18, sementara cabang-cabang pohon lain membuat lupa apa saja yang
harus dibeli saat berbelanja di supermarket. Namun, gen-gen tidak memegang seluruh
kendali.Sejumlah sampah dan beban kawat listrik dapat disingkirkan dengan mengubah ekspresi

7
salah satu gen, tepatnya gen Apo E. peran Apo E mirip petugas perusahaan listrik yang
menyingkirkan cabang-cabang dan getah tumbuhan dari kawat listrik pasca badai.Apo E
menyapu dan membersihkan beta amiloid sehingga bagian sinaps tetap berfungsi.Meskpun kita
membuat sinaps baru agar otak dapat memperbarui diri, masih ada sisa-sisa beta amiloid, dan
para pekerja Apo E membersihkan sampah tersebut demi melancarkan sambungan.Tetapi
beberapa protein Apo E4 menyabotase usaha pengembalian aliran listrik tersebut, bahkan
membuatnya semakin kotor.Penelitian menunjukan bahwa peningkatan protein E4 berkolerasi
dengan peningkatan resiko penyakit Alzheimer. Tanda-tanda fisiologi lain dari penyakit
Alzheimer adalah kekacauan neurofibril. Neurofibril adalah serat-serat tidak larut yang saling
membelit dan ada dalam neuron, seperti kawat listrik yang bersilangan dan mengirim energy ke
tempat yang salah.Kekacauan ini memengaruhi kecerdasan.

Selain adanya hubungan yang kuat antara komponen genetika dan penurunan daya ingat,
kurangnya aliran darah sehat ke otak juga merupakan salah satupenyebab kondisi mudah
lupa.Tiap-tiap bagian otak mendapat suplai darah secara terpisah, menyerupai pohon-pohon
besar selama musim dingin. Daerah diantara ranting-ranting di pucuk cabang-cabang utama
merupakan daerah otak yang bergantung pada suplai darah dari tiap-tiap pohon disekitarnya.

Sel-sel saraf berkomunikasi satu sama lain dengan bantuan neurotransmitter, senyawa kimia
yang bertugas mengangkut informasi dari satu neuron ke neuron lain elewati celah sinaps.
Neurotransmitter yang paling dikenal adalah asetilkolin. Saat kadar asetilkolin rendah, terutama
di hipokampus, manusia akan mengalami gangguan kognitif. Sebagian besar pengangan
Alzheimer ditujukan untuk meningkatkan kadar asetilkoli di otak. Senyawa kimia lain yang
berperan penting dalam memori adalah brain derived neurothropic factor (BDNF atau disebut
neurotropin), kerjanya menyerupai Miracle-Gro bagi otak. Selaa masa pertumbuhan BDNF
membantu perkembangan saraf sehingga kita dapat belajar, namun saat beranjak tua, kadar
BDNF menurun karena radang dan stress.2

Emosi dan Motivasi

Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi
masalah yang telah tertanam melalui mekanisme evolusi. Akar kata emosi adalah movere (bahasa
latin) yang berarti “menggerakkan, bergerak”, ditambah awalan “e-” untuk memberi arti

8
“bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam
emosi. Menurut kamus “Oxford English Dictionary” mendefenisikan emosi sebagai “setiap
kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau
meluap-luap”. Secara umum, para psikolog memfokuskan pendefenisian emosi pada tiga
komponen utama: perubahan fisiologis (perubahan pada wajah, otak dan tubuh), proses kognitif
(interpretasi suatu peristiwa), dan pengaruh budaya (membentuk pengalaman dan ekspresi
emosi). Emosi adalah situasi stimulasi yang melibatkan perubahan pada tubuh dan wajah,
aktivasi pada otak, penilaian kognitif, perasaan subjektif, dan kecenderungan melakukan suatu
tindakan yang dibentuk seluruhnya oleh peraturan-peraturan yang terdapat di suatu kebudayaan.9

Sebagian ahli, menggolongkan antara emosi primer dan emosi sekunder.Golongan emosi-
emosi primer yang merupakan penggerak dasar tingkah laku.Tingkah laku terwujud dari emosi
primer ataupun sekunder (gabungan antara beberapa emosi primer).Emosi-emosi primer yang
berkembang adalah:

1. Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit
(sinestesia), berang, tersinggung, bermusuhan, dan brang kali yang paling hebat, tindak
kekerasan dan kebencian patologis.
2. Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, putus asa,
ditolak, dan kalau menjadi patologis, depresi berat.
3. Rasa takut: Cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, khawatir, waspada,
sedih, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut, dan sebagai patologi adalah fobia dan panic.
4. Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan
indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, senang
sekali, dan batas ujungnya mania
5. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rsa dekat, bakti, hormat, kasmaran,
kasih.
6. Terkejut: terkejut, tersigap, takjub, terpana.
7. Jengkel: hina, jijik, muak, benci, tidak suka, mau muntah (sinestesia).
8. Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.

Aktivitas emosi dipengaruhi oleh aktivitas fisiologis (otak dan transformasi


hormon).Amigdala merupakan suatu bagian kecil dari otak kita yang memiliki peran penting

9
dalam emosi, terutama rasa takut.Amigdala bertugas mengevaluasi informasi sensorik yang kita
terima, dan kemudian dengan cepat menentukan kepentingan emosionalnya, dan membuat
keputusan untuk mendekati atau menjauhi suatu objek atau suatu situasi.Amigdala bekerja
mengevalusi bahaya atau ancaman. Peran Prefrontal Cortex, adalah merespon dan memotivasi
respon-respon tertentu, mengatur dan menjaga agar emosi tetap seimbang (perasan suka dan
benci, menjauh dan mendekat dan lain-lain). Kelenjar yang berhubungan dengan emosi adalah
kelenjar adrenalin yang akan memproduksi hormone epinephrine dan norepinephrine.Hormon
ini bekerja sebagai respon terhadap beragam tantangan dalam lingkungan. Hormone ini akan
diproduksi pada saat tertawa, geli, marah, takut dan lain-lain.10

Motivasi adalah dorongan dari dalam diri individu (drive) yang membuat seseorang
melakukan sesuatu. Motivasi seperti bahan bakar pada mesin, menentukan mesin bergerak atau
akan terdiam selamanya. Istilah motivasi, seperti halnya kata emosi, berasal dari kata latin, yang
berarti “bergerak”. Ilmu psikologi tentu saja mempelajari motivasi, sasarannya adalah
mempelajari penyebab atau alasan yang membuat kita melakukan apa yang kita lakukan.
Motivasi merujuk pada pada proses yang menyebabkan organisme tersebut bergerak menuju
suatu tujuan, atau bergerak menjauh dari situasi yang tidak menyenangkan.11

Hubungan Emosi, Motivasi dan Proses Kognitif

Berbagai temuan yang mengindikasikan adanya pengaruh-pengaruh keadaan emosi


seseorang terhadap aktivitas kognisi dapat dilihat dalam beberapa pendekatan teoritis. Khusus
pendekatan arousal, disini membahas tentang emosi, motivasi dan pengaruhnya terhadap proses
kognitif yang sedang berlangsung.

A. Network Theory (teori jaringan kerja)

Teori ini dikembangkan oleh Gordon Bower dkk (1980).Teori ini didasarkan atas asumsi
bahwa emosi-emosi disimpan sebagai node-node atau komponen-komponen di dalam ingatan
semantik. Setiap emosi yang menonjol seperti gembira, murung (depresi), atau ketakutan,
memiliki komponen atau unit khusus di dalam ingatan yang terkumpul bersama-sama dengan
banyak emosi yang lain seperti jaringan. Masing-masing unit emosi tersebut juga dihubungkan
oleh proposisi yang menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi ketika seseorang sedang

10
mengalami emosi itu.Node-node emosi ini dapat diaktifkan kembali oleh berbagai stimulus,
misalnya simbol-simbol bahasa atau objek-objek fisik.

Contoh: kenangan indah yang pernah dialami pada waktu masih muda, dapat dimunculkan
kembali dari ingatan seseorang ketika mendengarkan lagu-lagu atau kenangan masa lalu.

B. Schema Theory (Tori Skema)

Teori ini berpandangan bahwa orang-orang yang memiliki emosi atau suasana hati tertentu
memiliki suatu bungkai kerja yang digeneralisasikan yang disebut skema yang serupa dengan
suasana hati tersebut. Jadi, orang yang sedang mengalami kesedihan akan memiliki skema sedih
dan menggunakannya untuk mengorganisasikan informasi.

Teori skema secara konseptual hampir serupa dengan teori network, karena keduanya
mendasarkan pandangan pada struktur pengetahuan (knowledge structures) yang berupa suatu
jaringan atau skema di dalam system kognitif manusia. Perbedaan yang menonjol antara kedua
teori ini adalah:

1. Teori network berpijak pada asumsi bahwa suatu unit emosi dapat diaktifkan kembali dari
jaringan seseorang, sementara teori skema menggunakan asumsi berupa pemberlakuan kerangka
kerja yang disebut skema terhadap informasi yang baru atau di kemudian.

2. Teori network lebih terkenal daripada teori skema. Namun, dewasa ini teori skema mengalami
perkembangan dan kemajuan, sehingga sekarang para ahli psikologi juga mulai banyak
menggunakan teori skema untuk menjelaskan berbagai fenomena kognitif manusia.

C. Resource Allocation or Capasity Model (Teori Alokasi Sumber kapasitas)

Teori ini dikembangkan secara luas oleh Henry Ellis dkk (sejak pertengahan tahun 1980-
an).Ide dasar dari teori ini adalah pemberian jatah kapasitas perhatian terhadap suatu tugas yang
cocok. Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Peranan keadaan emosional dalam mengatur jumlah kapasitas yang diperuntukkan bagi
beberapa tugas kognitif.
2. Permintaan atau tuntutan tugas-tugas itu sendiri terhadap pemrosesan kapasitas.

11
Model ini diambil dari konsep tentang alokasi terhadap sumber-sumber kapasitas yang
merupakan bagian dari teori kapasitas yang merupakan bagian dari teori kapasitas umum untuk
menerangkan fenomena perhatian (attention).Teori ini berasumsi bahwa terdapat keterbatasan
sumber kapasitas perhatian yang dapat dialokasikan oleh seseorang kepada setiap tugas yang
dikerjakan.

D. Teori Arousal

Arousal adalah keadaan emosi seseorang yang berkaitan dengan gairah, nafsu, semangat,
termotivasi, atau kebangkitan. Jadi arousal dapat bergerak dari keadaan yang penuh semangat,
gairah, atau kebangkitan, sampai pada keadaan sebaliknya yakni tidak bersemangat, tidak
bergairah sama sekali, atau malas. Emosi-emosi seperti ini sangat memepengaruhi kinerja
seseorang menyelesaikan tugas-tugas kognitif misalnya mengingat, belajar, membuat keputusan
dan memecahkan masalah.Apabila seseorang berada pada tingkat arousal atau semangat yang
sangat tinggi, atau sebaliknya sangat rendah, ia cendeerung menunjukkan kinerja yang kurang
efektif. Alasannya adalah:

1. Kinerja buruk pada semangat tingkat rendah disebabkan karena banyak isyarat yang tidak
relevan pada tugas pada saat itu muncul dalam pikiran seseorang.
2. Kinerja buruk pada semangat tingkat tinggi disebabkan karena beberapa isyarat yang relevan
dengan tugas pada saat itu diabaikan.

Kognisi manusia tidak selalu bersifat rasional karena melibatkan banyak bias dalam
persepsi dan dalam ingatan manusia. Sebaliknya, emosi juga tidak selalu bersifat rasional, emosi
dapat menyatukan manusia, mengatur jalannya sebuah hubungan dan memotivasi orang dalam
mencapai suatu sasaran. Tanpa kemampuan merasakan emosi, manusia akan mengalami
kesulitan dalam mengambil keputusan atau dalam merencanakan masa depannya.

Beberapa contoh pengaruh emosi dan proses kognitif adalah:

1. Suasana hati dan pemilihan informasi

Gagasan mengenai pengaruh suasana hati terhadap pemilihan informasi disebut mood
conqruence effect. Pengaruh yang menunjuk pada penemuan bahwa orang-orang lebih

12
cenderung mengingat informasi yang sesuai atau sama seperti keadaan suasana hati yang sedang
dialami pada waktu mereka mempelajari suatu materi atau memproses informasi.

2. Suasana hati dan mengingat kembali

Efek ketergantungan terhadap suasana hati muncul apabila materi dalam suasana hati tertentu
diingat kembali dengan baik apabila seseorang diuji dalam suasana hati yang serupa dengan
ketika ia mempelajari atau menerima informasi tersebut.

3. Suasana hati dan proses transformasi informasi

Transformasi informasi dikenal sebagai incoding, ialah informasi disimpan didalam gudang
ingatan setelah informasi itu diterima melalui alat indera (sensory).

4. Suasana hati dan ketepatan menilai hubungan

Jika pada beberapa proses kognisi yang lain orang melihat pengaruh dari keadaan emosi
sedih seperti depresi dan stres lebih bersifat merusak atau mengganggu dari pada
menguntungkan. Tapi ini dapat terjadi sebaliknya.

5. Suasana hati dan penggalian informasi

Ada dua kemungkinan, dimana suasana hati akan mempengaruhi proses penggalian
informasi, menguntungkan atau merugikan.

6. Suasana hati dan proses berusaha

Pengaruh ini sangat bergantung pada jenis tugas yang diberikan kepada seseorang.

7. Kecemasan dan kinerja

Banyak penelitian menunjukkan bahwa kecemasan memiliki pengaruh negatif yang berkibat
menurunkan pengaruh negatif yang berakibat menurunkan kapasitas kognitif seseorang dalam
mengerjakan tugas-tugas yang lebih sukar atau komplek.

13
8. Emosi dan kesaksian

Banyak dijumpai bahwa, keadaan stres atau cemas dapat menyebabkan ingatan seseorang
terganggu.Stres berat dapat mengurangi ketepatan pemberian kesaksian oleh seorang saksi mata
ketika berada di ruang pengadilan.

9. Suasana hati dan atribusi

Susana hati yang baik atau buruk dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dari
kinerja.Dari hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa suasana hati mempunyai pengaruh
yang bersifat moderat terhadap atribusi yang dilakukan seseorang.

10. Suasana hati dan pemecahan masalah secara kreatif

Secara umum dapat dikatakan bahwa suasana hti positif lebih meningkatkan perilaku kreatif
daripada suasana hati yang netral, sedangkan suasana hati yang negatif cenderung menurunkan
perilaku kreatif.

11. Suasana hati dan pembuatan keputusan

Proses pembuatan keputusan dapat dipeengaruhioleh faktor afeksi. Faktor afeksi yang sering
dijadikan variabel penelitian adalah suasana hati (mood), misalnya sedih, marah atau cemas atau
sebaliknya bahagia atau senang.12

Kesimpulan

Proses belajar dimulai dari sambungan listrik di otak, saat neuron-neuron dalam otak saling
mengirimkan pesan. Kemampuan dalam memproses informasi ditentukan oleh celah yang
mempertemukan dua neuron disebut sinaps.Kemampuan sel-sel otak saling berkomunikasi dapat
diperkuat atau diperlemah.Semakin jarang menggunakan sambungan saraf tertentu, semakin
besar kesempatan sambungan-sambungan terebut menjadi tidak berfungsi. Sambungan saraf ini
berhubungan dengan memori. Beberapa factor yang mempengaruhi penyimpanan memori yaitu
otak, suplai darah dalam tubuh, senyawa kimia saraf, emosi, dan motivasi.

14
Daftar Pustaka

1. Gibson J. Anatomi dan fisiologi modern untuk perawat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2003.
2. Roizan MF, Mehmet C. Staying young jurus menyiasati kerja gen agar muda sepanjang
hidup. Bandung; Qania: 2009.
3. Santrock JW. Adolesence perkembangan remaja. Ed 6. Jakarta; Penerbit Erlangga:
2003.p.138.
4. Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Ed 5. Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2004.
5. Zohar D, Marshall I. Kecerdasan spiritual. Bandung; PT Mizan Pustaka: 2000.p.82.
6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2001.
7. Pasiak T. Brain management for self improvement. Bandung; PT Mizan
Pustaka:2007.p.69.
8. Solso, Robert L, Maclin, Otto H. Psikologi kognitif. Ed 8. Jakarta; Penerbit Erlangga:
2008.
9. Chaplin JP. Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Press; 1981.
10. Stenberg, Robert J. Psikologi kognitif. Ed 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2008.
11. Goleman, Daniel. Emotional intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.
12. Wide C, Tavris C. Psikologi umum. Ed 5. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2007.

15

Anda mungkin juga menyukai