Anda di halaman 1dari 15

PEMBAHASAN

Step 2. Megidentifikasi Masalah 1. Mengapa kita tidak menguasai skenario 1? 2. Mengapa kita lebih menguasai skenario 2? 3. Apa perbedaan kedua skenario itu sehingga terjadi perbedaan penguasaan materi? 4. Apakah ada pengaruh diksi terhadap mengingat? 5. Bagaimana kita menceritakan kembali apa yang telah kita baca? 6. Bagaimana kita memahami isi bacaan yang telah kita baca? 7. Bagaimana teknik yang baik untuk mengingat? 8. Apakah pengaruh respon teman-teman ingatan seseorang yang sedang menguraikan skenario? 9. Bagaimana proses mekanisme kerja otak dari membaca hingga mengkomunikasikannya?

Step 3. Brainstrom 1. 2. Karena banyak menggunakan istilah-istilah yang susah Pembahasan lebih kompleks Kurang umum dan jarang digunakan dalam komunikasi Tidak menggunakan ciri-ciri khusus pada istilah-istilah asing Karena pengaruh tekanan waktu Bahasa dan istilah yang digunakan umum Erat dengan kegiatan sehari-hari Terdapat ciri khusus dengan kata-kata istilah Penjelasan lebih sistematis Format skenario lebih baik

3. -

Isi Istilah Tema Bahasa

-format dan tampilan - penggunaan keseharian - modal kosakata / wawasan

4. Ada, yaitu karena perlu waktu adaptasi untuk kata-kata yang sulit. Selain itu semakin asing dan jarang kata itu ditemui, maka akan semakin sulit untuk diingat, dipahami, dan dikemukakan kembali. 5. Beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengemukakan kembali sesuatu yang telah dibaca,antara lain. Menggunakan kata-kata yang komunikatif Pengaturan intonasi Penggunaan bahasa tubuh Pandangan mata yang luas(mencakup semua audience) 7.

6. Berikut beberapa langkah untuk memahami bacaan dengan baik : Membaca keseluruhan Menandai istilah yang belum dimengerti Membaca ulang Mencoba menghubungkan antar kata Memahami dengan bahasa sendiri Mengimajinasikannya

Ada 2 pengaruh respon anggota lain terhadap ingatan seseorang yang sedang menguraikan scenario. * Mengganggu Mengganggu konsentrasi pada saat berpikir dan mengomunikasikannya. *Membantu

-Membuka dan mengisi memori kembali saat memori mengalami kekosongan sesaat (blank) -Memperlancar komunikasi 9. Reseptor (mata, lidah, telinga) motorik efektor ( lidah) saraf sensorik otak (diproses) saraf

Step 5. Learning Objective 1. Bagaimana kita mengingat kembali apa yang telah kita baca? 2. Bagaimana mekanisme dari proses mengingat? 3. Bagaiamana cara kita memahami isi bacaan yang telah kita baca? 4. Bagaimana teknik yang baik untuk mengingat? 5. Apakah ada pengaruh IQ dalam proses mengingat dan memaparkan apa yang telah kita baca? 6. Apa saja faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses mengingat? 7. Apa itu lupa? dan mengapa seseorang mengalami lupa?

Step 6. Belajar Mandiri Pada tahap ini kami, kami melakukan belajar mandiri untuk persiapan DKK 2 dan pleno.

Step 7. Sintesis Sistem Memori dan Komunikasi I. Sistem Memori Memori adalah proses pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi ( retrieval ) oleh manusia. Working memory adalah memori yang bekerja secara sadar untuk menyimpan informasi selama mulai dari menit hingga jam yang memberi kita waktu secara sadar melaksanakan kegiatan berfikir. Working Memory berguna menampung informasi yang masuk ke pikiran kita yang memiliki rentang waktu maximal untuk menyimpan informasi di memori ini sangat singkat yaitu sekitar 15 sampai 30 detik.

Ingatan merupakan sistem aktif yang menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima seseorang. Ingatan sangat selektif, terdiri tiga tahap : a. Ingatan sensorik, menyimpan apa yang dilihat dan didengar. Bersifat sesaat, informasi yang penting disimpan selanjutnya diteruskan ke ingatan jangka pendek, yang tidak penting dilupakan. b. Ingatan jangka pendek (Short term memory), merupakan gudang sementara untuk informasi yang baru masuk, mempunyai kapasitas yang terbatas, sehingga akan menghambat proses belajar sesuatu yang baru yang dinamakan rentangan ingatan (memory span). c. Ingatan jangka panjang (long term memory), bersifat relatif permanen terdiri dari informasi penting yang diteruskan dari ingatan jangka pendek. Informasi yang disimpan di ingatan jangka panjang disimpan untuk jangka waktu yang tidak terbatas lamanya. Proses Mengingat : Encoding Proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. - Encoding dalam memori sensoris : Informasi yang diterima akan diubah dalam bentuk impuls neural dan dihantarkan kebagian tertentu dalam otak, dalam proses ini berlangsung sepersekian detik. Sinar yang diterima retina oleh reseptor yang ada akan ditransformasikan bentuknya ke dalam impuls neural dan dikirim ke otak. - Encoding dalam memori jangka pendek : Mula-mula berlangsung proses encoding seperti dalam memori sensoris. Kemudian informasi yang telah diterima oleh otak dikenai suatu proses yang disebut Control Processes, yaitu suatu proses yang mengatur laju serta mengalirnya informasi. Jumlah informasi yang banyak tersebut akan diseleksi

menurut beberapa cara, yaitu: 1. Informasi yang masuk dirujukkan ke gudang informasi dalam memori jangka panjang, kemudian pola-pola informasi itu dibanding-bandingkan dengan polapola yang sudah ada, dengan demikian akan terpilih informasi yang sudah dikenal. 2. Mekanisme lainnya adalah Attention (perhatian). Perhatian ini menyaring informasi yang masuk ke dalam memori jangka pendek sehingga hanya sebagian kecil yang boleh lewat. - Encoding dalam memori jangka panjang : Mula-mula berlangsung proses seperti dalam memori sensoris. Dalam memori jangka pendek informasi tersebut diseleksi berdsarkan Control Processes. Kemudian dilakukan satu proses lagi yang disebut Semantic Imagery Coding (informasi dianalisis lebih jauh lagi). Contoh : Kita mendengar dua kalimat yang berbeda (1) Adi diajak Marman makan. (2) Marman mengajak Adi makan Keadaan dari dua kalimat berbeda, kalau kita mengingat arti kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu adalah Semantic Coding, tapi kalau kita membayangkan reaksi dari Marman dan Adi adalah Imagery Coding.

Storage a. Penyimpanan Informasi dalam memori sensoris Memori sensoris mempunyai kapasitas penyimpanan informasi yang sangat besar, tetapi informasi tersebut cepat sekali menghilang, informasi tersebut akan menghilang setelah sepersepuluh detik dan hilang sama sekali setelah satu detik. Mekanisme semacam ini sangat penting karena kita dapat menaruh perhatian pada sejumlah kecil informasi relevan untuk hidup kita. b. Penyimpanan Informasi dalam memori jangka pendek Kapasitas sangat terbatas untuk menyimpan dalam jumlah tertentu. Ini dapat

dilihat dengan percobaan memori Span Task. Jika ingatan sudah terlatih kita akan mampu mengingat, jika tidak terlatih kita tidak akan dapat mereproduksi. c. Penyimpanan memori dalam jangka panjang Proses berlangsung secara permanen, kapasitas menyimpan informasinya juga besar jadi informasi dapat disimpan dengan luar biasa banyaknya yang diperoleh sepanjang hidup organisme.

Retrieval Merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Informasi ini sangat terorganisasi, maka proses mengingat bila diberi petunjuk akan berlangsung beberapa detik saja. Ada 3 proses mengingat : 1.) Recall Proses mengingat informasi yang telah dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. 2). Recognition Proses mengingat informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. 3). Redintegrative Proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Contoh: Seseorang yang mendengarkan lagu kenangan pada masa lalunya akan dengan senirinya mengingat kejadian yang terjadi pada masa lalunya secara keseluruhan. Proses mengingat dalam memori jangka pendek ada dua cara mengingat, yaitu : a). Parallel Search Informasi yang disimpan dalam memori ditelusuri sekaligus. b). Serial Search Penelusuran informasi dilakkan pada satu ksatuan informasi (Chunk) satu persatu.

Contoh: Sebutkan nama planet di dalam tata surya kita : Merkurius, Venus, ...

Proses mengingat dalam memori jangka panjang : Retensi informasi dapat dibentuk dengan cara mengulang informasi bersangkutan, khususnya untuk mempertahankan informasi dalam jangka pendek dan panjang. a). Bahan-bahan yang akan diingat harus mempunyai hubungan dengan hal-hal lain atau mempunyai peranan penting, karena konteks memberikan retrieval clues (petunjuk) atau recognition (proses mengingat dengan adanya suatu petunjuk). b). Proses memori memerlukan organisasi, salah satu pengorganisasian yang amat dikenal adalah Mnemonik yaitu informasi yang diorganisasikan sedemekian rupa (dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dikenal). Salah satu metode Mnemonik yang bisa dilakukan adalah metode loci. Individu diminta untuk membayangkan tempat yang ia kenal dengan baik, misal rumahnya, mengingat semua benda yang ada di dalamnya kemudian diasosiasikan benda-benda tersebut dengan informasi baru yang harus diingat. c). Metode Mnemonik lainnya adalah Link Method yaitu menghubungkan informasi yang harus diingat satu dengan lainnya. Contoh, orang belajar musik sering harus mengingat tanda-tanda yang sangat kompleks. yang

Proses terjadinya lupa Lupa merupakan suatu gejala dimana informasi yang telah disimpan tidak dapat ditemukan kembali untuk digunakan. Lupa terjadi karena stimulus atau rangsang yang diterima oleh panca indera tidak di proses lebih lanjut baik itu di dalam memori sensoris, short term memory maupun long term memory. Dalam hal ini rangsang tidak sepenuhnya diproses artinya ada sebagian yang hilang, rangsang atau stimolus yang hilang itulah yang disebut dengan lupa. Decay Theory

Memori menjadi aus dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali, setiap informasi disimpan dalam memori akan meninggalkan jejak (Memory Trace). Jejak-jejak ini akan rusak atau menghilang jika tidak pernah dipakai lagi. Interferency Theory Proses lupa terjadi karena informasi yang baru mengganggu proses mengingat informasi yang lama atau juga bisa terjadi sebaliknya. Ada 2 Interferensi : 1). Interferensi Retroaktif Informasi baru yang diterima menyebabkan sulit mencari yang sudah ada dalam memori kita. 2). Interferensi Proaktif Informasi yang sudah lama tersimpan mengganggu proses mengingat informasi yang baru saja disimpan. Retrieval Failure Theory Terjadi karena tidak adanya petunjuk yang memadai. Dengan demikian apabila syarat tersebut dipenuhi (disajikan dalam bentuk yang tepat) maka informasi dapat ditelusuri dan diingat kembali. Motivated Forgetting Theory Didasarkan pada teori Psikoanalisis Sigmund Freud menyatakan kita akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Hal yang tidak

menyenangkan cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Lupa karena sebab-sebab Fisiologis Penyimpanan informasi akan disertai perubahan fisik di otak yang disebut Engran. Gangguan pada Engran yang menyebabkan lupa disebut amnesia. Ada 2 macam amnesia : a). Amnesia Retrograd : yaitu informasi yang telah lalu dilupakan. b). Amnesia Anterograd : yaitu informasi yang baru saja diterima, dilupakan. Orang yang menderita amnesia dapat pulih kembali ingatannya jika diberi rangsang yang sesuai dengan keadaan pada masa lalunya atau yang mengingatkannya pada

masa lalunya. Namun tidak semua rangsang dapat diingat kembali karena ingatan orang sangatlah terbatas apalagi ia pernah mengalami amnesia.

Teknik Mengingat Yang Baik 1. Teknik Loci Loci berarti lokasi adalah alat mnemonik yang berfungsi dengan mengasosiasikan tempat-tempat atau benda-benda di lokasi yang dikenal dengan hal-hal yang ingin anda ingat. Misalnya Anda akan memberikan presentasi yang mengandung tiga topik utama. Setiap bagian presentasi akan dihubungkan dengan pasak (penanda) yang mewakili urutan isi presentasi. Misalnya, di dalam sebuah ruangan kelas. Pot tanaman yang ada di sudut ruangan adalah hal pertama yang anda lihat ketika maju ke depan. Anda memilih pot tanaman itu untuk mengingatkan anda pada ucapan selamat pada guru dan teman-teman anda di kelas. Piagam-piagam yang terpasang di dinding dipilih untuk mengingatkan anda pada topik selanjutnya, dan mungkin pintu kelas dipilih untuk mengingatkan bagian penutup dari presentasi yang akan anda sampaikan. Apabila anda ingin menggunakan metode ini, maka pilihlah tempat yang akrab dengan anda seperti rumah, atau mobil anda. Contoh lain misalnya anda ingin mengingat daftar belanjaan yang terdiri dari tomat, mi, pisang, dan saus sambal. Anda tahu bahwa anda akan pulang ke rumah menyetir mobil dan harus mampir ke swalayan dalam perjalanan pulang. Luangkan waktu anda untuk membayangkan ini. Tomat-tomat itu pecah dan berserakan di bagasi mobil, anda menutup pintunya dan tomat-tomat itu muncrat keluar. Bakmi bergelantungan di kaca spion, roti melompat ke luar dari radio mobil, pisang terinjak di lantai, botol saus berada di atas kepala anda. Kini, ketika anda memasuki mobil untuk pulang dari tempat kerja dan ingin mengingat apa yang harus anda beli, anda hanya perlu melihat ke bagasi, dan yang lain-lainnya akan bermunculan kembali dalam bayangan anda. Semakin aneh dan konyol imajinasi anda ini, semakin mudah untuk mengingatnya.

2. Teknik Kata Kunci Metode mnemonik ini telah digunakan orang selama bertahun-tahun, terutama untuk mengingat kata-kata bahasa asing dan konsep abstrak. Metode ini adalah asosiasi lain yang mengaitkan secara verbal dan visual kata yang berlafal mirip dengan kata atau konsep yang harus diingat. Misalnya untuk mengingat kata prokasinasi (suka menunda-nunda mengerjakan tugas) kita mengasosiasikannya dengan kata porkas (undian olahraga) karena kata itu mudah kita ingat, jadi kita coba mendekatkan

prokas dengan porkas lalu hanya tinggal menambah kata inasi jadilah kita mengingat kata prokasinasi. Contoh lain, untuk mengingat arti kata hiperbola (suka berlebihan dalam menceritakan sesuatu), coba bayangkan seorang kiper yang tidak dapat menangkap bola yang melambung terlampau tinggi.

3. Teknik Kata Penghubung Menghubungkan adalah proses mengaitkan atau mengasosiasikan satu kata dengan kata yang lain melalui sebuah aksi atau gambaran. Strategi ini biasa digunakan dengan sistem kata penanda untuk mengingatkan serangkaian informasi dalam urutan tertentu. Dengan strategi kata penanda yang telah diajarkan tadi, misalnya nomor telepon 438-0367 dapat diingat dengan dihubungkan dengan (4) roda mobil mogok ditarik oleh bemo beroda (3) sampai di sebuah sirkuit balap (8) yang kosong (0). Bemo beroda (3) itu membawa telur setengah lusin (6) untuk makan selama semingu (7). Atau anda ingin mneyederhanakan proses mengingatnya dengan

mengkombinasikan nomor dalam beberapa unit, sehingga nomor 1945-1965 dapat diingat dengan tahun kemerdekaan Indonesia yang coba dikudeta oleh PKI. Kunci dalam membuat hubungan adalah menggunakan imajinasi. Hubungan yang dibentuk tidak perlu logis atau realistis, yang penting hubungan itu memicu ingatan anda.

4. Akronim Akronim adalah satu kata yang terbuat dari huruf pertama dari serangkaian kata. Salah satu akronim yang terkenal adalah NASA, badan ruang angkasa Amerika

Serikat, singkatan dari National Aeronautics and Space Administration. Nama-nama organisaai sering dipendekkan dalam bentuk akronim, misalnya PSSI akronim dari persatuan sepakbola seluruh Indonesia. Akronim terkadang memasukkan huruf kedua (biasanya huruf vokal) agar singkatan lebih mudah terbaca seperti jabotabek (JAkarta, BOgor, TAngerang, BEKasi) tetapi akronim tidak harus selalu membentuk kata. Gunakan imajinasi anda jika harus mengingat lima hal yang harus anda lakukan saat pulang ke rumah (misalnya, bersih-bersih, mencuci, memasak, menelpon, dan membaca koran). Anda dapat memicu ingatan anda dengan membuat akronim BCM2K

5. Akrostik (Jembatan Keledai) Akrostik seperti akronim, juga mengggunakan huruf-huruf kunci untuk membuat konsep abstrak lebih konkret, sehingga mudah diingat. Namun, akrostik tidak selalu menggunkan huruf pertama dan tidak selalu menghasilkan singkatan dalam bentuk satu kata, informasi yang diingat dalam akrostik dapat berbentuk kalimat atau frase tertentu. Akrostik juga dikenal dengan nama jembatan keledai misalnya untuk mengingat urutan warna-warni pelangi digunakan akrostik mejikuhibiniu : merah, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Contoh lain kita dapat mengingat huruf-huruf Qoloqolah dalam pelajaran tajwid membaca alquran dengan membuat akronim baju di toko (ba, Jim, Dal, Tho, Qof).

Faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan Internal 1. IQ 2. Usia 3. Keadaan jasmani 4. Emosi dan tingkat stres 5. Selera individu

Eksternal 1. Makanan, gizi, dan diet sehat 2. Kondisi lingkungan 3. Tekanan dari luar

II.

Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses pengiriman pesan dari pengirim ke penerima dengan pengertian bersama dan seimbang. Adapun media komunikasi antara lain : Oral : tatap muka, rapat, presentasi Tertulis : surat, brosur, pamphlet Non-verbal : ekspresi wajah, gerakan tangan

Perhatian berarti komunikasi, kualitas perhatian berarti kualitas komunikasi. Komunikasi non-verbal menggunakan istilah SOFTEN. S = smile,senyum O = open position, bersikap terbuka F = forward lean, condong ke depan T = touch, sentuhan E = eye contact, tatapan mata N = Nod, anggukan Komunikasi yang baik juga meliputi membuka diri, mendengar, bertanya, dan mengekspresikannya. Seseorang yang telah memahami dengan baik apa telah dibaca baik melalui teknik-teknik mengingat di atas dan di dukung dengan emosional dan keberanian, tentu akan mampu untuk mengomunikasikannya/mempresentasikannya dengan baik pula.

Beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengemukakan kembali sesuatu yang telah dibaca, antara lain. Menggunakan kata-kata yang komunikatif Pengaturan intonasi Penggunaan bahasa tubuh Pandangan mata yang luas(mencakup semua audience) IQ juga berpengaruh dalam proses mengingat dan kecepatan memahami terhadap suatu konsep, sedangkan untuk proses berkomunikasi lebih dipengaruhi oleh EQ dan kemampuan berkomunikasi individu itu sendiri. Saat mengemukakan kembali apa yang telah kita baca, ada beberapa respon dari anggota lain yang bermunculan. Hal ini tentunya memberikan pengaruh terhadap presentator, baik dari segi positif maupun negatif. * Mengganggu Mengganggu konsentrasi pada saat berpikir dan mengomunikasikannya. *Membantu -Membuka dan mengisi memori kembali saat memori mengalami kekosongan sesaat (blank) -Memperlancar komunikasi

DAFTAR PUSTAKA Ormrod, Jeanne.E. 2008. Human Learning 5th ed. New Jersey: Pearson Education Inc. Zimbardo, Philip and Gerrig R. 2005. Pychology and Life.

www.ablongman.com (1 September 2009) Setiawani, Mary Go. 2006. Menerobos Dunia Anak,

http://pepak.sabda.org/pustaka ( 1 September 2009) www.psikologinet.com (1 September 2009)

Anda mungkin juga menyukai