Anda di halaman 1dari 2

A.

Definisi Retensi Memori

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, retensi adalah penyimpanan atau penahanan.
Ratna Wilis Dahar mendefinisikan yang dimaksud dengan retensi yaitu bertahannya materi
yang sudah dipelajari si dalam memori dan tidak dilupakan. Menurut Taufik Rahman, retensi
merupakan proses penyimpanan pemahaman serta perilaku baru yang diperoleh setelah
mendapatkan informasi, sedangkan menurut D.O Hebb, memory is the retention of that
modification.

Retensi merupakan kemampuan untuk mengingat materi seperti konsep dan teorema yang
sudah dipelajari. Sebagaimana ingatan, retensi sangat menentukan hasil yang dapat diperoleh
oleh seseorang di dalam proses belajarnya.

Retensi merupakan aktifitas mental dalam mengingat informasi baru yang sudah dialami
dan dipelajari. Proses yang terlibat dalam retensi melibatkan bagian-bagian otak yang
berbeda dengan peran yang berbeda pula.

Bagian otak yang terlibat dalam membentuk retensi memori yaitu: Hipokampus, bagian di
dalam otak yang berperan besar dalam memproses informasi menjadi memori. Amigdala,
yaitu bagian yang berbentuk almond dan berada didekat hipokampus, berguna untuk
memproses emosi serta membantu membentuk memori yang melibatkan emosi. Korteks
serebri, yaitu bagian luar otak yang paling banyak menyimpan memori jangka panjang dan
terbagi dalam beberapa zona penyimpanan yang tergantung pada proses informasi; zona
bahasa, sensorik, pemecahan masalah, dan selanjutnya.

Retensi memori akan menguat jika digunakan, dan akan melemah jika tidak digunakan.
Beberapa hal yang dapat memperbaiki retensi dan proses recall yaitu: memperhatikan setiap
informasi yang masuk, menyesuaikan akuisisi informasi dengan gaya belajar yang sesuai,
menggunakan indera sebanyak mungkin, menghubungkan informasi-informasi yang didapat
dengan informasi-informasi yang sudah diketahui sebelumnya, menata informasi yang
diterima, memahami serta menginterpretasi materi yang rumit, sering mengulang informasi,
dan selalu termotivasi serta befikir positif.

Dalam retensi memori, terdapat beberapa proses, yaitu:

1. Enconding, yaitu proses dimana informasi sensoris diganti kedalam bentuk yang
dapat diingat. Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu;
a. Tidak sengaja, yaitu jika informasi yang diterima oleh indera dimasukkan secara
tidak sengaja ke dalam ingatannya.
b. Sengaja, yaitu jika individu dengan sengaja memasukkan informasi, pengetahuan,
dan pengalaman yang didapatkannya kedalam ingatannya.
2. Storage, yaitu proses penyimpangan materi-materi yang sudah diproses di bagian
enconding (hasil dari proses enconding). Proses ini disebut juga retensi atau proses
mengendapkan informasi yang sudah diterima didalam suatu temoat/bagian tertentu.
Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori yang terbentuk.
3. Retrieval, yaitu pemulihan kembali apa yang sudah disimpan sebelumnya.proses ini
merupakan proses mencari dan menemukan informasi yang sudah disimpan didalam
memori untuk digunakan kembali. Menurut Hilgrad, ada tiga proses mengingat, yaitu:
a. Recall, yaitu mengeluarkan bagian spesifik dari informasi, biasa diarahkan
menggunakan cues.
b. Recognition, yaitu mengenali bahwa stimulus-stimulus tertentu sudah disajikan
sebelumnya.
c. Redintegrative, yaitu proses mengingat kembali dengan cara menguhubungkan
berbagai informasi menjadi satu cerita yang cukup lengkap.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1. Materi yang bermakna akan lebih mudah diingat daripada materi yang tidak
bermakna.
2. Benda yang konkret dan jelas akan lebih mudah diingat daripada benda yang bersifat
abstrak.
3. Retensi akan lebih baik untuk materi yang bersifat kontekstual.

Menurut definisi retensi memori diatas, dapat disimpulkan bahwa retensi merupakan
kemampuan seseorang dalam menyimpan materi-materi yang sudah didapatkan di dalam
memorinya

Anda mungkin juga menyukai