Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Teori pemrosesan informasi ini didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor
yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil komulatif dari
pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadi proses informasi, untuk diolah sehingga
menghasilkan bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi
antara kondisi-kondisi internal dan kondisi eksternal individu.

3 Informasi itu sendiri adalah pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman atau
instruksi. Dalam beberapa hal pengetahuan tentang situasi yang telah dikumpulkan atau
diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejan dan didapatkan dari berita, juga
disebut informasi.

Teori Pemrosesan Informasi


Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan
pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000:
175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat
diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi
belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui
beberapa indera.

Teori informasi memberikan persfektif baru pada pengolahan pembelajaran yang akan
menghasilkan belajar yang efektif. Dalam teori pengolahan informasi terdapat persepsi,
pengkodean, dan penyimpanan di dalam memori jangka panjang. Teori ini mengajarkan
kepada siswa siasat untuk memecahkan masalah. Robert Gagne merupakan salah satu tokoh
pencetus teori ini. Teori ini memandang bahwa belajar adalah proses memperoleh informasi,
mengolah informasi, menyimpan informasi, serta mengingat kembali informasi yang
dikontrol oleh otak.

Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat
penting dalam perkembangan. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses
penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk
hasil belajar. Istilah “pemrosesan/pengolahan informasi” mengandung pengertian adanya
pandangan tertentu ke arah studi individu. Pusat perhatian pokok studi adalah bagaimana
orang mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima
setiap hari dari lingkungan sekeliling.

Model pemrosesan informasi yang mempengaruhi belajar dan model memori dimulai dengan
material semua pengalaman belajar yang masih mentah yaitu input sensoris. Sistem sensoris
manusia (penglihatan, pendengaran, pembau, perasa, dan sentuhan) bersifat sensitif terhadap
beragam perangsang yang berlimpah.

Pendekatan Pemrosesan Informasi


Pendekatan pemrosesan informasi adalah pendekatan kognitif di mana anak mengolah
informasi, memonitornya, dan menyusun strategi berkenaan dengan informasi tersebut. Inti
dari pendekatan ini adalah proses memori dan proses berpikir . Menurut pendekatan ini, anak
secara bertahap mengembangkan kapasitas untuk memproses informasi, dan karenanya
secara bertahap pula mereka bisa mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang kompleks.
Menurut Robert S. Siegler ada tiga karakteristik utama pendekatan pemrosesan
informasi, yaitu :

1. Proses Berpikir Siegler berpendapat bahwa berpikir adalah pemrosesan informasi dengan
penjelasan ketika anak merasakan, kemudian melakukan penyandian, merepresentasikan, dan
menyimpan informasi, maka proses inilah yang disebut dengan proses berpikir.

2.Mekanisme Pengubah Siegler berpendapat dalam pemrosesan infromasi fokus utamanya


adalah pada peran mekanisme pengubah dalam perkembangan.

Ada empat mekanisme yang bekerja untuk menciptakan perubahan dalam ketrampilan
kognitif anak :

a. Encoding (penyandian)

Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Memori adalah rentensi
informasi. Ada enam konsep yang dikenal dalam encoding, yaitu :

1) Atensi.

2) Pengulangan

3) Pemrosesan mendalam

4) Elaborasi

5) Mengkonstruksi citra

6) Penataan

Pada proses penyimpanan ada tiga simpanan utama yang erat kaitannya dengan tiga kerangka
waktu yang berbeda, yaitu :

1)Memori sensorisMemori sensori berfungsi mempertahankan informasi dari dunia, dalam


bentuk sensoris aslinya hanya selama beberapa saat, tidak lebih lama ketimbang waktu murid
menerima sensasi visual, suara, dan sensasi lainnya.

2)Memori jangka pendek (working memory)Memori jangka pendek adalah system memori
berkapasitas terbatas dimana informasi dipertahankan sekitar 30 detik, kecuali informasi itu
diulang atau diproses lebih lanjut

3)Memori jangka panjangMemori jangka panjang adalah tipe memori yang menyimpan
banyak informasi selama periode waktu yang lama secara relative permanen. Kapasitas yang
dimiliki memori ini menurut ilmuan computer Jhon Von Neumann tidak terbatas.

b. Otomatisasi
Otomatisasi adalah kemampuan untuk memproses informasi dengan sedikit atau tanpa usaha.
Peristiwa ini terjadi karena pertambahan usia dan pengalaman individu sehingga otomatis
dalam memproses informasi, yaitu cepat dalam mendeteksi kaitan atau hubungan dari
peristiwa-peristiwa yang baru dengan peristiwa yang sudah tersimpan pada memori dan
akhirnya akan menemukan ide atau pengetahuan baru dari setiap kejadian.

c. Konstruksi

Strategi Konstruksi strategi adalah penemuan prosedur baru untuk memproses informasi.
Dalam hal ini Siegler menyatakan bahwa anak perlu menyandikan informasi kunci untuk
suatu problem dan mengkoordinasikan informasi tersebut dengan pengetahuan sebelumnya
yang relevan untuk memecahkan masalah.

d. Generalisasi

Pada proses generalisasi, yaitu kemampuan anak dalam mengaplikasikan konstruksi strategi
pada permasalahan lain. Pengaplikasian itu melalui proses transfer, yaitu suatu proses pada
saat anak mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk mempelajari atau
memecahkan problem dalam situasi yang baru.

3. Modifikasi Diri Modifikasi diri dalam pemrosesan informasi secara mendalam tertuang
dalam metakognisi, yang berarti kognisi atau kognisi atau mengetahui tentang mengetahui,
yang di dalamnya terdapat dua hal yaitu pengetahuan kognitif dengan aktivitas kognitif.

Penerapan Teori Pemrosesan Informasi dalam Pembelajaran


Pada hakikatnya model pembelajaran dengan pemprosesan/pengolahan informasi didasarkan
pada teori belajar kognitif. Model tersebut berkenan dengan kemampuan memecahkan
masalah dan kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan dengan kemampuan intelektual
umum.

Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada teori pemrosesan
informasi, yaitu sebagai berikut :

1.Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan diproses
sebagai informasi.

2.Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam memori
jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.

3.Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan dapat
diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan.

Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu :

1) Motivasi
2) Pemahaman

3) Pemerolehan

4) Penyimpanan

5) Ingatan kembali

6) Generalisasi

7) Perlakuan

8) Umpan balik

Anda mungkin juga menyukai