DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1. FERNANDO RIZKI (16086342)
2. IRHAMIYAH KEMIL KAMELINA (17029096)
3. JIHAN HUMAIRA (17029100)
4. MEGGI ZHOLANDA (16086365)
5. MUSTAFA AJI (16086377)
A. Latar Belakang
Belajar adalah proses yang terdapat perubahan akibat interaksi individu dengan
lingkungan. Banyak para ahli mendefinisikan pengertian belajar, salah satunya adalah
menurut Ahmadi dan Widodo (2006:128) yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam pemrosesan informasi perlu adanya proses sensasi, atensi, persepsi, dan
memori. Tiap proses-proses tersebut ada karakteristik tersendiri. Misalnya pada proses sensasi
yaitu proses menangkap informasi. Proses atensi yaitu pemusatan pikiran, persepsi yaitu
anggapan seseorang terhadap sesuatu dan memori adalah ingatan seseorang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep dari sensasi, atensi, persepsi dan memori?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pemrosesan informasi?
3. Bagaimana pemanfaatan pemrosesan informasi dalam belajar?
4. Bagaimana proses terjadinya kelupaan dalam belajar?
5. Apa factor-faktor penyebab lupa?
6. Bagaimana kiat mengurangi lupa dalam belajar?
C. Tujuan
1. Memahami konsep dari sensasi, atensi, persepsi, dan memori.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemrosesan informasi.
3. Mengetahui pemanfaatan pemrosesan informasi dalam belajar.
4. Mengetahui proses terjadinya lupa dalam belajar.
5. Mengetahui faktor-faktor penyebab lupa.
6. Mengetahui kiat-kiat dalam mengurangi lupa dalam belajar.
D. Manfaat
1. Sebagai referensi untuk mempelajari materi pemrosesan informasi dalam belajar pada
matakuliah psikologi pendidikan.
2. Sebagai referensi dalam membuat tulisan-tulisan yang berkaitan dengan materi pemrosesan
informasi dalam belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Sensasi, Atensi, Persepsi dan Memori
1. Sensasi
Sensasi berasal dari kata sense artinya alat penginderaan yang menghubungkan
organisme dengan lingkungannya. . Sedangkan menurut Ormrod (2009:272) Sensasi adalah
kemampuan orang untuk mendeteksi stimulti di lingkungan. Bila alat-alat indera mengubah
informasi menjadi impuls-impuls syaraf dengan bahasa yang dipahami oleh otak maka
terjadilah sensasi. Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, tidak memerlukan
penguraian verbal, simbolis atau konseptual dan terutama sekali berhubungan dengan
kegiatan alat indera. Fungsi alat indera dalam menerima informasi sangat penting, melalui alat
indera, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya, memperoleh pengetahuan dan
kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya
2. Atensi
Atensi berasal dari kata Attention yang artinya adalah perhatian. Atensi adalah
pemusatan pikiran, dalam bentuk yang jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek
stimulan atau sekelompok pikiran. Pemusatan (focalization) kesadaran adalah intisari atensi.
Atensi mengimplikasikan adanya pembagian objek-objek lain agar kita sanggup menangani
objek-objek secara selektif. Hal ini sejalan dengan pendapat Santrock (2010:313) atensi
adalah mengonsentrasikan dan memfokuskan (memusatkan) sumber daya mental.
3. Persepsi
Persepsi berasal dari kata perception yang artinya tanggapan daya memahami atau
memahami sesuatu. Slameto (2010:102) mengidentifikasi persepsi sebagai berikut:
“Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak
manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat indranya, yaitu indra penglihatan, pendengar,
peraba, perasa, dan pencium”.
Persepsi merupakan tanggapan yang dihasilkan dari pengamatan. Tanggapan adalah
gambaran atau berkas yang tinggal dalam ingatan setelah seseorang melakukan pengamatan.
Tanggapan ini akan memberikan pengaruh terhadap perilaku belajar siswa. Pendapat ini
mengandung makna bahwa dalam proses belajar mengajar akan timbul suatu tanggapan dari
siswa, tanggapan ini akan mempengaruhi perilaku siswa selanjutnya. Dengan kata lain
tingkah laku siswa dalam belajar ditentukan oleh bagaimana tanggapannya tentang objek atau
sesuai yang diamatinya.
4. Memori
Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Para psikolog pendidikan mempelajari
bagimana informasi diletakan atau disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan atau
disimpan setelah disandikan (encoded), dan bagaimana ia ditemukan dan diungkapkan
kembaliuntuk tujuan tertentu dikemudian hari. Memori membuat diri kita merasa
berkesinambungan (Schacter, 2001 dalam Santrock, 2010:312).
Menurut Suyono (2012:77), ada tiga macam sistem penyimpanan ingatan, yaitu:
a. Memori sensori (sensory memory), suatu sistem mengingat stimulti secara cepat
sehingga dapat berlangsung analisis persepsi, di sini proses berlangsung selama 3-5 detik,
masukan utamanya dari penglihatan dan suara.
b. Memori kerja (working memory), merupakan memori jangka pendek, short-term
memory (STM), mampu menyimpan 5-9 informasi dalam waktu sekitar 15-20 detik, sehingga
cukup waktu bagi pengelolaan informasi. Dalam hal ini, informasi yang diberi kode (decode)
serta persepsi setiap individu akan menentukan apa yang disimpan dalam memori kerja.
c. Memori jangka panjang, longterm memory (LTM), berfungsi menyimpan informasi
yang sangat besar dalam waktu yang lama. Informasi yang tersimpan di dalamnya dapat
dalam bentuk verbal maupun visual.
Ada beberapa proses yang berkaitan dengan memori. Santrock membaginya atas tiga,
yaitu:
a. Encoding, adalah proses pemasukan informasi ke dalam memori. Encoding memiliki
banyak kemiripan dengan atensi dan pembelajaran. Untuk mengawali proses encoding,
anak harus memperhatikan informasi.
b. Penyimpanan (storage), adalah retensi informasi dari waktu ke waktu.
c. Pengambilan kembali (retrieval), adalah mengambil informasi dari simpanan memori
ketika dibutuhkan.
B. Saran
Untuk mendapatkan sumber yang lebih sebaiknya membaca literature-literatur yang
mendukung untuk materi ini.