Anda di halaman 1dari 37

Pertemuan 2

PENGAMBANGAN
KOGNITIF
TEORI DAN IMPLIKASI

PROGRAM STUDI S1 PIAUD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG

Yulia Nur Annisa, S.Psi., M.Pd.


DEFINISI KOGNITIF
• Kognitif adalah hubungan berfikir dan proses kesadaran mental
• Kemampuan berfikir secara abstrak (Terman)
• Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan (Colvin)
• Teknik untuk memproses informasi yang disediakan oleh indera. (Hunt)
• Kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta karya
(Gardner)
• Intelektual + pengetahuan (Henmann)
 Proses berpikir, kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.
Kognisi
Kognisi 
• Pengetahuan yang luas, daya nalar, kreativitas, kemampuan
Bahasa dan ingatan

Proses kognitif 
• Konsep, Persepsi, ingatan, pikiran, symbol, penalaran, problem
solving
PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
• BERPIKIR
• PEMAHAMAN KONSEPTUAL
• PEMECAHAN MASALAH (problem solving)
• TRANSFER
BERFIKIR
• Berpikir
adalah manipulasi dan mengubah informasi ke
dalam memori.
• Jenispemikiran  meliputi pembentukan konsep, penalaran,
berpikir kritis, pengambilan keputusan, berpikir kreatif, dan
pemecahan masalah.
PEMAHAMAN KONSEPTUAL

• Pemahaman konseptual merupakan aspek penting dari


pembelajaran.
• Tujuan
penting pengajaran adalah membantu siswa
memahami konsep-konsep utama dalam suatu subjek, bukan
sekedar mengingat fakta yang terpisah.
• Dalam banyak kasus, pemahaman konsep akan berkembang
apabila guru dapat membantu murid mengeksplorasi topik
secara mendalam dan memberikan mereka contoh yang tepat
dan menarik dari suatu konsep.
• Konsep adalah bagian utama dari pemikiran
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
• Pemecahan masalah adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai
tujuan.
• Empat langkah-langkah dalam pemecahan masalah:
1. Menemukan dan memahami masalah  Carilah dan bingkai masalah
2. Mengembangkan strategi pemecahan masalah yg baik
3. Mengevaluasi atau mengeksplorasi solusi.
4. Memikirkan ulang dan meredefinisi problem dan solusi dari waktu ke waktu.
TRANSFER

• Transfer terjadi jika seseorang menerapkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya


untuk belajar atau memecahkan masalah dalam situasi baru (Mayer, 2008).
• Siswa akan mendapatkan manfaat jika mereka mampu menerapkan apa yg mereka
pelajari di kelas ke situasi di dalam kehidupan di luar kelas
• Beberapa strategi yang dapat meningkatkan transfer termasuk memberikan dua atau
lebih konsep karena satu sering tidak cukup, memberikan representasi atau model
kepada siswa, seperti matriks, yang membantu mereka untuk menyusun kegiatan
pemecahan masalah, dan mendorong siswa untuk menghasilkan lebih banyak informasi
sendiri serta meningkatkan ingatan yang perlu ditransfer (Sears, 2008).
• Strategi lain untuk meningkatkan transfer adalah memberikan kasus kontras yang
terstruktur dengan baik kepada siswa, dan mereka mencoba untuk menemukan
solusinya sebelum kuliah tentang solusi ahli
PROSES KOGNITIF MELIBATKAN
PENDEKATAN PEMPROSESAN
• PENDEKTAN PEMPROSESAN INFORMASI
• MEMORI
PENDEKTAN PEMPROSESAN INFORMASI
Pendekatan Pemrosesan  Informasi adalah pendekatan kognitif dimana anak mengolah
informasi, memonitornya, dan menyusun strategi berkenaan dengan informasi tersebut.
Inti dari pendekatan ini adalah proses memori dan proses berpikir. Informasi, Memori,
dan Pikiran
Pandangan Robert Siegler (1998) mendeskripsikan tiga karakteristik utama dari
pendekatan ini: Proses berpikir (Pemikiran), Mekanisme pengubah dan Modifikasi diri.
 Pemikiran  sesuatu yang sangat fleksibel ,yang menyebabkan indivividu bisa
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan, tugas, dan
tujuan.
 Mekanisme Pengubah  empat mekanisme yang bekerja sama menciptakan
perubahan dalam keterampilan kognitif anak yaitu :
o Encoding Adalah proses memasukan informasi ke dalam memori
o Otomatisasi Adalah kemampuan untuk memproses informasi dengan sedikit
atau tanpa usaha
o Konstruksi Strategi adalah penemuan prosedur baru untuk memproses
informasi
o Generalisasi Adalah Pengaplikasian
 Modifikasi Diri  anak memainkan peran aktif dalam perkembangan mereka
menggunakan pengetahuan dan strategi yang mereka pelajari untuk
menyesuaikan respons pada situasi pembelajaran yang baru.
MEMORI
Apakah Memori Itu?  Memori adalah Retensi informasi dari waktu ke waktu, yang melibatkan encoding
penyimpanan dan pengambilan.

ENCODING PENYIMPANAN PENGAMBILAN


Memasukan informasi ke Mempertahankan informasi dari Mengambil informasi dari
dalam memori waktu ke waktu gudang memori

Mekanisme Pemprosesan informasi dalam memori


 Encoding  dalam bahasa sehari-hari encoding banyak kemiripan dengan atensi dan pembelajaran.
Saat murid mendengarkan guru bicara, menonton film, mendengarkan music atau berbicara dengan
kawan, dia sedang menyandikan informasi ke dalam memori. Ada enam konsep yang berhubungan
dengan encoding yakni: Atensi, Pengulangan, Pemprosesan mendalam, Elaborasi (ekstensivitas
pemprosesan memori dalam penyandian), Mengkonstruksi citra (imaji), dan Penataan (organisasi)
 Penyimpanan  mempertahankan atau menyimpan informasi. tiga simpanan utama, yang
berhubungan dengan tiga kerangka waktu yang berbeda yaitu: Memori sensoris, Working memori
(memori jangka pendek), Memori jangka panjang (deklaratif & prosedural)
1. Memori sensoris  ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang
dibawa oleh pancaindera.
2. Working memori (memori jangka pendek)  sering disebut dengan short-term memory
atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya
informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan.
3. Memori jangka panjang  proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi
yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Dibagi dalam dua yaitu:
Deklaratif dan Prosedural
I. Deklaratif (eksplisit) adalah ingatan sadar informasi, seperti fakta-fakta atau peristiwa tertentu
yang dapat dikomunikasikan secara verbal. Memori deklaratif terbagi menjadi dua bagian yaitu:
1) Memori episodik adalah retensi informasi tentang di mana dan kapan kejadian hidup.
2) Memori semantic adalah adalah pengetahuan umum seorang individu tentang dunia,
identitas independen individu dengan masa lalu.
II. Prosedural (implisit) atau Memori non-deklaratif adalah pengetahuan prosedural dalam bentuk
keterampilan dan operasi kognitif tentang bagaimana melakukan sesuatu
 Merepresentasikan Informasi Dalam Memori
o Teori Jaringan  Informasi di memori diorganisasikan dan dihubungkan
o Teori Skema  Merekonstruksikan Dan Menyesuaikan Informasi Baru Dengan Informasi Yg
Sudah Ada Di Benak Kita
 Mengambil Kembali dan Melupakan Informasi
o Mengambil Kembali  waktu dalam pengambilan informasi, seberapa efektif petunjuk
pengambilan, spesifitas penyandian (asosiasi), dan tugas memori dimana individu hanya harus
mengingat dan menidentifikasi (mengenali) informasi yang sudah dipelajari.
o Melupakan Informasi  Kegagalan pengambilan yang disebabkan oleh kurangnya petunjuk
pengambilan yang efektif. Informasi lain menghalangi apa yang coba kita ingat. Penurunan
menunjukan bahwakehilangan informasi seiring dengan perjalanan waktu.
Pentingnya Perkembangan Kognitif
• Pengembangan daya persepsi berdasarkan apa yang dilihat,disimak,
dirasakan sehingga memiliki pemahaman utuh.
• Melatih ingatan terhadap semua peristiwa dan kejadian yang pernah
dialami.
• Mengembangkan pemikiran dalam menghubungkan satu peristiwa dengan
peristiwa lainnya.
• Memahami berbagai simbol yang tersebar di dunia sekitar.
• Menalar secara alamiah dan proses ilmiah
• Memecahkan persoalan hidup
KOGNITIF
JEAN PIAGET (1896-1980)
Cara manusia belajar dan berkembang secara intelektual

Berpikir, Memahami, Belajar

Kecerdasan adalah proses kognitif atau mental yang dipergunakan


untuk memperoleh pengetahuan
Kecerdasan adalah mengetahui dan melibatkan operasi mental,
berkembang sebagai akibat dari interaksi mental dan fisik di
lingkungan sekitar
Terlibat secara aktif (pengalaman/praktek langsung) sebagai
dasar untuk berfikir dan belajar
Teori Konstruktivisme (pengalaman individu dalam
mengorganisir, menyusun, menyusun ulang, sesuai dengan
skema yang ada dalam pikiran sehingga anak akan mampu
mengembangkan kecerdasan mereka sendiri)
Bermain (materi, kemampuan alami, membangun pemahaman
ttg dunia dan cara kerja benda-benda d sekeilingnya, interaksi,
problem solving)
Konsep-Konsep kontruktivisme
1. Anak-anak menyusun pengetahuan mereka sendiri lewat kerjasama dengan orang lain
2. Kegiatan fisik dan mental sangat penting untuk menyusun pengetahuan
3. Anak menyusun pengetahuan terbaik lewat pengalaman yang menarik dan bermakna
4. Perkembangan kognitif adalah proses yang berkelanjutan
5. Belajar aktif adalah bagian yang penting, dimana anak-anak dilibatkan secara aktif
dengan beragam alat bantu dalam kegiatan pemecahan masalah
Individu akan belajar dengan baik apabila mereka secara aktif merekonstruksi
pengetahuan dan pemahaman
Implikasi Teori Piaget
• Tahap Pra-Operasional, kemajuan pesat dalam Bahasa, berkurangnya
ketergantungan gerak terhadap sensorimotor, peningkatan dalam memahami
kejadian dan berpikir dengan menggunakan symbol seperti kata untuk mewakili
benda
• Definisi Menggunakan symbol seperti kata atau gambaran dalam pikiran untuk
menyelesaikan masalah dan memikirkan tentang benda-benda dan orang-orang
yang tidak berada bersamanya, menggunakan system symbol untuk
berkomunikasi (bahasa)
• Implikasi 2-4 tahun: penguasaan Bahasa berkembang pesat, kemampuan
berbicara bersifat egosentris
• 4-7 tahun: egosentrisme mulai berkurang, mampu menciptakan representasi
pikiran, namun tidak dapat mengatur pemikiran ini (pemikiran intuitif)
• Skema, melalui interaksi dengan lingkungan, anak mampu
mengorganisasikan sensasi, pengalaman dan otak menjadi
berkembang sehingga berperan penting dalam pengembangan
kecerdasan
• Asimilasi, anak akan menggunakan metode atau pengalaman
lama untuk memahami informasi dan pengalaman baru
• Akomodasi, anak akan merubah metode lama dan beradaptasi
terhadap situasi baru
• Keseimbangan berfungsi untuk memahami informasi dengan
baik
Karakteristik tahapan praopreasional
yang terjadi pada anak usia dini
1. Kesulitan dalam memahami objek yang memiliki banyak
karakteristik, sehingga fokus pada yg menarik bagi mereka.
2. Belum mampu berhitung secara objektif sehingga cenderung
melihat segala sesuatu dari tampilan yang terlihat
3. Meyakini segala sesuatu terjadi karena alasan tertentu, sehingga
memunculkan pertanyaan kenapa dan bagaimana itu terjadi secara
berulang
4. Meyakini semua orang berpikir dan bertindak seperti mereka ,
sehingga kesulitan dalam menempatkan diri pada posisi orang lain,
dan sulit untuk berempati dan bersimpati.
5. Egosentris
Ciri-Ciri Praoperasional
1. Mengambangkan kemampuan menggunakan symbol
dan Bahasa
2. Belum mampu mengembangankan pemikiran
operasional
3. Berpusat pada satu pemikiran atau gagasan
4. Belum mampu menyimpan ingatan
5. egosentris
STRATEGI PENGEMBANGAN KOGNITIF
PADA AUD
1. Sediakan materi konkrit untuk membantu anak melihat dan mendapatkan
pengalaman tentang konsep dan proses
2. Manfaatkan praktik langsung yang member anak kesempatan untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran mereka
3. Berikan anak banyak dan bermacam kegiatan
4. Tunjukan perilaku dan tugas yang sesuai
5. Sediakan lingkungan yang kaya tulisan untuk merangsang minat dan perkembangan
Bahasa dan kemampuan baca tulis dalam lingkungan yang penuh makna
6. Berikan anak waktu untuk mengerjakan tugas pilihannya sendiri tanpa di ganggu
7. Bimbing anak dalam memecahkan soal atematika dan ilmu pengetahuan alam
Langkah 1
Sediakan Materi Konkrit Untuk Membantu Anak Melihat Dan
Mendapatkan Pengalaman Tentang Konsep Dan Proses

• Anak belajar lebih banyak dengan menyentuh dan bereksperiment dengan objek
nyata dari pada dengan foto, cerita, video, atau penjelasan guru.
• Jika anak sedang belajar tentang apel, bawalah beberapa apel untuk disentuh,
diraba, dibaui, dirasakan, dibahas, diklasifikasikan, dimainkan, dan dipelajari anak.
• Kumpulkan benda deperti daun, batu, dan serangga juga memberikan anak jalan
untuk belajar nama-nama benda, mengklasifikasikan, menghitung, dan
menggambarkan
Langkah 2
MANFAATKAN PRAKTIK LANGSUNG YANG MEMBERI ANAK
KESEMPATAN UNTUK TERLIBAT AKTIF DALAM
PEMBELAJARAN MEREKA
• Dorong anak untuk memainkan dan berinteraksi dengan dunia disekitar mereka.
• Dengan cara ini, bangun konsep tentang hubungan, sifat, dan proses.
• Lewat eksplorasi, anak praoperasional mulai mengumpulkan dan mengelola data
tentang objek yang mereka mainkan.
• Sebagai contoh, saat anak bermain air dengan corong dan cangkir, mereka belajar
tentang konsep pengukuran, volume, tenggelam/mengapung, gelembung. prisma,
evaporasi, dan penjenuhan.
LANGKAH 3
BERIKAN ANAK BANYAK DAN BERMACAM KEGIATAN
• Sediakan kegiatan dan lingkungan bermain yang beragam yang berguna untuk mengajarkan
beragam keterampilan, konsep, dan proses.
• Setiap hari anak harus menghabiskan waktu melakukan kegiatan di dalam dan di luar
ruangan.
• Pertimbangkan jenis kegiatan yang memudahkan perkembangan gerak berat dan ringan,
sosial, emosi, dan kognitif.
• Sebagai contoh, kegiatan permainan di luar ruangan seperti petak umpet, jingkat, dan
lompat tali meningkatkan perkembangan gerak berat; aktivitas gerak ringan termasuk
menggunting, merangkai manik-manik, mewarnai, dan menggunakan bahan untuk menulis
seperti krayon, pensil, dan spidol.
LANGKAH 4
TUNJUKKAN PERILAKU DAN TUGAS YANG SESUAI

• Anak pra-operasional belajar banyak lewat contoh.


• Anak harus melihat orang dewasa membaca dan menulis setiap harinya.
• Melihat demonstrasi singkat oleh teman ataupu guru tentang cara menggunakan materi
juga bermanfaat bagi anak.
• Sebagai contoh, setelah anak menghabiskan banyak waktu untuk bereksplorasi bebas
dengan alat bantu matematika, tunjukkan kepada anak teknik dan strategi membuat pola
yang mungkin mereka ingin coba dalam permainan mereka.
LANGKAH 5
SEDIAKAN LINGKUNGAN YANG KAYA TULISAN UNTUK MERANGSANG
MINAT DAN PERKEMBANGAN BAHASA DAN KEMAMPUAN BACA-TULIS
DALAM LINGKUNGAN YANG PENUH MAKNA
• Lingkungan fisik harus memasang label ruangan, cerita kelas dan perintah, tulisan anak,
daftar lagu dan alat musik.
• Sediakan beragam bahan bacaan untuk dibaca oleh anak termasuk buku, majalah, dan
surat kabar.
• Kertas dan alat tulis harus diperbanyak untuk mendorong anak menulis.
• Aktivitas baca-tulis sehari-hari harus mencakup kesempatan untuk membaca dan menulis
bersama, dibimbing, dan mandiri; menyanyikan lagu dan bermain alat musik; dan drama
kreatif. Membacalah untuk anak setiap hari.
LANGKAH 6
BERIKAN ANAK WAKTU UNTUK MENGERJAKAN TUGAS
PILIHANNYA SENDIRI TANPA DIGANGGU
• Anak mendapat manfaat lebih banyak dari waktu yang lebih banyak diberikan
untuk ekplorasi mendalam dalam permainan yang penuh makna daripada dari
waktu singkat dan sering.
• Membutuhkan banyak waktu bagi anak untuk terlibat secara mendalam dalam
permainan, terutama permainan imajinatif dan bayangan.
• Jadwal pagi dan sore masing-masing harus memberikan dua waktu yang panjang.
LANGKAH 7
BIMBING ANAK DALAM MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
• Terapkan dan berikan beragam strategi yang sesuai untuk memecahkan soal. Gunakan pengatur
grafik dalam matematika.
• Pengatur grafik seperti diagram Venn adalah representasi visual materi.
• Penggunaan grafik sangat penting.
• Anak dapat membuat grafik banyak hal-bahkan permintaan makan siang mereka.
• Banyak cerita jura menjadi jalan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah.
• Saat Anda mengajarkan konsep angka, gunakan cerita dan representasi visual.
• Sebagai contoh, ada lima apel di pohon. Dua apel jatuh ke tanah. Ada berapa banyak apel di pohon?
Untuk ilmu pengetahuan alam, beri pertanyaan seperti "Menurutmu, apa yang akan terjadi jika...?
Perkembangan Keterampilan Belajar (1)
Kemampuan belajar (kecerdasan, keterampilan belajar,
berpikir, dan pemahaman) terus tumbuh dengan cepat
dalam tahun-tahun prasekolah, diantaranya kemampuan
untuk BELAJAR keterampilan dan konsep baru,
memahami berbagai peristiwa yang terjadi di
sekelilingnya, untuk menggunakan memori secara akurat,
dan untuk memperbaiki keterampilan menyelesaikan
masalah.
Perkembangan Keterampilan Belajar
Seorang Pemikir Aktif, Pengetahuan jauh lebih banyak,
dapat memahami konsep
1. Konsentrasi, dapat memfokuskan perhatiannya
dengan lebih akurat, berkonsentrasi pada objek yang
menarik, untuk menyelesaikan tugasnya
2. Rasa ingin tahu, mendorong untuk mendapatkan
informasi lebih banyak, dengan disertai intensitas
pertanyaan meningkat, belajar dengan penemuan
langsung dan eksplorasi
1. Konsep angka, muncul di tahun ke 3 dan 4, berawal
dari menghitung dengan menggunakan konsep tanpa
pemahaman angka, dan berangsur meyesuaikan
dengan konsep bentuk dalam ukuran besar-kecil,
hingga pemahaman mengenai angka
2. Memori, menyimpan informasi lama dan menambah
informasi baru yang di simpan did dalam ingatannya
3. Pemikiran simbolis, mulai menggunakan sesuatu
seperti bayangan sebagai bagian dari pikirannya
Perkembangan Keterampilan Belajar (3)

Gaya Belajar, Dapat diamati ketika anak sedang berinteraksi


dalam suatu permainan
1. Impulsif, bertindak sebelum berpikir dimana digerakan
oleh impuls yaitu desakan hati sesaat dan naluri.
2. Reflektif, berpikir sebelum bertindak, dengan
mengumpulkan informasi terlebih dahulu
Percaya Diri dengan Belajar, terlihat ketika anak terus
berusaha mencoba hal yang baru yang menantang tanpa
takut, dan terus bersemangat

Anda mungkin juga menyukai