Oleh
Hasti Prastikasari, S.Pd.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Proses ini dapat berlangsung kapan saja dan dimana saja, baik di sekolah,
maupun di lingkungan rumah. Berkaitan dengan hal tersebut, proses belajar juga tidak
lepas dari teori-teori yang mendukung pelaksanaannya. Menurut Slameto (2013),
belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memeroleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Untuk mendapatkan sesuatu, seseorang harus melakukan usaha agar apa
yang diinginkan dapat tercapai. Usaha tersebut dapat berupa kerja mandiri
maupun kerja kelompok dalam suatu interaksi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pengolahan informasi?
2. Bagaimana teori pengolahan informasi dan penerapannya dalam pembelajaran?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep pengolahan informasi
2. Mengetahui teori pengolahan informasi dan penerapannya dalam pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bila diproses, informasi dari ingatan jangka pendek dapat ditransfer dalam
ingatan jangka panjang. Maka ingatan jangka panjang merupakan hal penting
dalam proses belajar. Karena ingatan jangka panjang merupakan tempat
penyimpanan informasi yang faktual (disebut sebagai pengetahuan deklaratif) dan
informasi bagaimana cara mengerjakan sesuatu
Teor lain mengatakan, memori kerja atau jangka pendek adalah sistem
penyimpanan yang menampung lima hingga sembilan potongan informasi setiap
3
saat. Informasi masuk ke memori kerja dari rekaman indera maupun memori
jangka panjang. Pengulangan adalah proses pemanggilan kembali informasi
untuk menempatkannya ke dalam memori kerja.
2. Pengolahan Informasi
Pengolahan informasi berarti adanya pandangan tertentu ke arah studi
individu. Pusat perhatiannya adalah cara bagaimana orang mempersepsi,
mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima setiap
4
hari dari lingkungan sekeliling. Teori pengolahan informasi berbeda dengan teori
belajar yang khas dalam tiga hal:
a. Bukan hanya tentang teori
b. Terdapat pandangan filosofis dan kognitif
c. Derajat penekanannya pada soal belajar
Teori pemrosesan informasi ini merupakan teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan
dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang
memeroleh sejumlah informasi yang diingat dalam jangka waktu pendek maupun
waktu yang cukup lama. Pada proses pembelajaran, seorang pendidik perlu
menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua
informasi diproses dalam otak melalui beberapa indera.
Salah satu teori kognitif yang menjelaskan proses belajar pada diri seseorang
yang berkenaan dengan tahap-tahap proses pengolahan informasi adalah teori
pemrosesan informasi. Menurut teori ini proses belajar tidak berbeda halya dengan
proses menerima,menyimpan dan mengungkapken kembali dengan informasi-
informasi yang telah diterima sebelumnya.
5
B. Teori Pengolahan Informasi dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Tidak seperti teori belajar yang lain, teori pengolahan informasi sebagai suatu
bidang pengetahuan tidak diterjemahkan secara langsung untuk keperluan
pelaksanaan kurikulum. Penerapannya di kelas cenderung menggunakan suatu
konstruk tertentu, konsep, asas, atau kaidah dalam suatu mata pelajaran tertentu.
Misalnya konsep skema dan penggunaan elaborasi telah dipakai dalam mengajarkan
membaca. Sedangkan hasil-hasil dari penelitian pemecahan masalah deiterapkan
dalam pelajaran sains dan matematika.
Materi ajar dan soal latihan yang diberikan di kelas erat kaitannya dengan teori
pengolahan informasi yang secara langsung berkesinambungan dengan proses
kognitif. Menurut teori ini, pada pengelolaan belajar di kelas, harus dicari tahu
perbedaan antar individu, Kesiapan peserta didik untuk belajar, dan motivasi peserta
didik mengikuti pelajaran di kelas. Teori pengolahan informasi memberikan persepektif
baru dalam pengelolaan pembelajaran yang akan menghasilkan belajar yang efektif,
yang terutama dalam hal proses kognitif dalam pembelajaran yang meliputi:
1. Mengajarkan pemecahan masalah
2. Konteks sosial untuk belajar.
6
pengetahuan itu diubah menjadi makna psikologi. Makna logis ialah hubungan antara
lambang, konsep, dan aturan mengenai bidang ajaran. Sedangkan Makna psikologis
ialah hubungan antara lambang, konsep, dan aturan dengan struktur kognitif siswa.
7
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, 1980. Cognitive Psychology and Its Implication. San Francisco: W.H. Freeman
Atkinson, R. C., & Shiffrin, R. M. (1968). Chapter: Human memory: A proposed system and
its control processes. In Spence, K. W., & Spence, J. T. The psychology of learning and
motivation (Volum 2). New York: Academic Press. hh. 89–195.
Bahrick, H. P., & Hall, L. K. (1991). Lifetime maintenance of high school mathematics content.
Journal of Experimental Psychology: General, 120(1), hh.20-33.
Hunt, R.R., & Ellis, H.C. 2000. Fundamental of Cognitive Psychology. 7th ed.
London: McGraw-Hill.
Semb, G. B., Ellis, J. A., & Montague, W. E. (1990). Long-term memory for knowledge taught
in school (Tech. Rep. NPRDC TR-91-1). San Diego: Navy Personnel Research and
Development Center.