Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MODEL PENGOLAHAN INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu:

Dr. Bambang Samsul Arifin, M.Si., CSEE.

Dr. Tarsono M.Pd

Oleh:

Muhammad Ihsan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala

yang telah memberikan kekuatan serta kelancaran kepada kami untuk

menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah membantu, baik secara materil maupun moril.

Selain untuk menambah wawasan penulis dan pembaca, Semoga makalah ini

dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik

dalam segi penyusunan, penulisan maupun materinya. Oleh karena itu,

diharapkan adanya kritik yang membangun dan saran demi perbaikan makalah

ini.

PAGE \* MERGEFORMAT 17
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu

semata-mata hanya tempat penyimpan informasi dalam waktu yang lama. Jadi,

memori adalah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas

dan tidak saling berkaitan. Mulai tahun 1960-an memori manusia dipandang

sebagai suatu struktur yang rumit untuk mengolah dan mengorganisasi semua

pengetahuan (Naisser, 1967).

Memori merupakan suatu organisasi dan bukan merupakan gudang yang

pasif, tetapi merupakan suatu yang aktif memiliki data penginderaan mana

yang akan diolahnya, mengubah data menjadi informasi yang bermakna dan

menyimpan informasi itu untuk digunakan di waktu kemudian. Memori

merupakan suatu system yang rumit degnan banyak tahapannya dan saling

berinteraksi.

Sebagaian besar model-model yang dikembangkan tahun 1960-an

mengajukan tiga struktur memori yaitu sebagai berikut :

1. Pencatat penginderaan

2. Penyimpanan jangka pendek

3. Penyimpanan jangka panjang.

Dalam memori kerja atau memori jangka pendek informasi tersebut

selanjutnya disandikan menjadi wujud yang bermakna dan dikirim ke memori

jangka panjang untuk disimpan secara tetap. Proses penyandian informasi dan

pengiriman ke memori jangka panjang merupakan fase inti dari belajar.

Asumsi pokok yang melandasi teori-teori pengolahan informasi adalah bahwa

PAGE \* MERGEFORMAT 17
informasi adalah organizer dan prosesor informasi yang aktif, dan rumit.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, di antaranya;

1. Apa pengertian model pengolahan informasi dalam pembelajaran?

2. Bagaimana model pengolahan informasi dalam pembelajaran?

C. TUJUAN MASALAH

Adapun manfaat penulisan pada makalah ini, di antaranya:

1. Untuk mengetahui pengertian model pengolahan informasi dalam

pembelajaran

2. Untuk mengetahui model pengolahan informasi dalam pembelajaran

PAGE \* MERGEFORMAT 17
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pengolahan Informasi Dalam Pembelajaran

Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana

individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar

informasi yang diterima individu dari lingkungan. Pengolahan informasi

merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif. Psikologi

kognitif sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara

berpikirnya orang (Anderson, 1980).

Perbedaan antara teori belajar dan teori pengolahan informasi adalah

pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan informasi tidak

memperlukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama. Belajar itu

hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki dan antara kegiatan

belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap tidak jelas

(Anderson, 1980). Namun, demikian, penelitian pengolahan informasi

memberikan sumbangan atas pengertian proses belajar.

B. Model Pengolahan Informasi Dalam Pembelajaran

Informasi terus memasuki pikiran kita melalui indera kita. Sebagian ada

yang di simpan dalam ingatan kita dalam waktu yang singkat dan kemudian

dilupakan. Riset tentang memori manusia telah membantu pakar teori

pembelajaran menjelaskan proses yang menyebabkan informasi diingat (atau

dilupakan). Proses ini, yang biasanya disebut model pengolahan informasi

Atkinson & Shiffrin. Ada tiga komponen utama memori ialah : Rekaman

indera, memori kerja atau jangka pendek, dan memori jangka panjang.

PAGE \* MERGEFORMAT 17
Rekaman indera adalah memori yang sangat pendek yang terkait

dengan indera. Informasi yang diterima indera tetapi tidak diberi perhatian

akan terlupakan dengan cepat. Begitu diterima, informasi diolah oleh pikiran

sesuai dengan pengalaman dan keadaan mental kita. Kegiatan ini disebut

persepsi. Rekaman indera menerima informasi dalam jumlah besar dan masing-

masing indera (penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa) dan

menahannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari beberapa detik.

Jika tidak ada yang terjadi pada informasi yang di tahan dalam rekaman indera,

informasi tersebut hilang dengan cepat. Informasi yang diterima indera tetapi

tidak diberi perhatian akan terlupakan dengan cepat.

Begitu diterima, informasi diolah oleh pikiran sesuai dengan

pengalaman dan keadaan mental kita. Kegiatan ini disebut persepsi. Persepsi

mengenai rangsangan bukanlah sesederhana penerimaan rangsangan,

sebaliknya hal itu melibatkan penafsiran pikiran dan di pengaruhi oleh keadaan

pikiran kita, pengalaman masa lalu, pengetahuan, motivasi, dan faktor lain.

Memori kerja atau jangka pendek adalah sistem penyimpanan yang

menampung lima hingga sembilan potongan informasi setiap saat. Informasi

masuk ke memori kerja dari rekaman indera maupun memori jangka panjang.

Pengulangan adalah proses pemanggilan kembali informasi untuk

menempatkannya ke dalam memori kerja.

PAGE \* MERGEFORMAT 17
Memori jangka panjang adalah bagian sistem memori dimana sejumlah

besar informasi disimpan dalam kurun waktu yang tidak terhingga. Teori

pembelajaran kognitif menekankan pentingnya membantu siswa

menghubungkan informasi yang sedang dipelajari dengan informasi yang ada

dalam memori jangka panjang.

Ketiga bagian memori jangka panjang adalah rekaman episodik, yang

menyimpan ingatan kita tentang pengalaman pribadi; memori semantik, yang

menyimpan fakta dan pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Skemata

adalah jaringan gagasan-gagasan yang terkait untuk menuntut pemahaman dan

tindakan kita. Informasi yang masuk dengan tepat di dalam skema yang

terbentuk dengan baik lebih mudah dipelajari daripada informasi yang tidak

dapat begitu diakomodasi.

Faktor yang meningkatkan memori jangka panjang, beberapa faktor

berperan dalam ingatan jangka panjang. Tidak mengherankan, salah satu ialah

sejauh mana siswa mempelajari bahan sejak awal (Bahrick & Hall, 1991).

Menarik dicatat bahwa dampak kemampuan pada ingatan tidak jelas (Semb &

Ellis, 1994). Siswa yang berkemampuan yang lebih tinggi mempunyai nilai

yang lebih baik pada akhir pelajaran tetapi sering melupakan yang telah

mereka pelajari dengan persentase yang sama dengan siswa yang

berkemampuan lebih rendah.

Model pengelolaan Informasi lain, Ada beberapa teori-teori alternative

menurut Atkinson & Shiffrin, diantaranya teori tingkat pengolahan

berpendapat bahwa pebelajar hanya akan mengingat hal-hal yang mereka olah.

Siswa mengolah informasi ketika mereka memanipulasinya, melihatnya dari

sudut pandang yang berbeda, dan menganilisisnya.

PAGE \* MERGEFORMAT 17
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, 1980. Cognitive Psychology and Its Implication. San Francisco: W.H.

Freeman.

Ausubel, D.P. 1968, Education Psychology: A Cognitive View. New York: Holt,

Renehart and Winston.

Karwono, Heni Mularsih,2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan

Sumber Belajar.Jakarta: Cerdas Jaya.

Sumber : Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik).

Jakarta : PT.Indeks

https://rizkayuni01.wordpress.com/2015/07/02/teori-belajar-pengolahan-

informasi/

PAGE \* MERGEFORMAT 17

Anda mungkin juga menyukai