Anda di halaman 1dari 58

PSIKOPATOLOGI

Abdullah Sahab
- Pendahuluan
- Kelainan kesadaran
- Kelainan perhatian
- Kelainan orientasi
- Kelainan pikiran
- Kelainan ingatan
- Kelainan Bicara
- Kelainan persepsi sensorik
- Kelainan perasaan
- Kelainan Motorik
Pendahuluan
- Teori structural Sigmund Freud : kepribadian
yang berhubungan dengan dunia luar yang nyata
Ego.
Semua fungsi kepribadian yang berhubungan
dengan dunia luar dibawah kekuasan ego
- 3 fungsi kepribadian agar dapat berhubungan
dengan dunia luar:
1. Fungsi kognitif ( perceptual atau intelektual )
2. Fungsi emosional / affektif
3. Fungsi konatif ( motorik )

Masing- masing ketiga fungsi saling berkaitan.


manifestasi abnormal ketiga fungsi
psikopatologi memusatkan perhatian.
- Psikopatologi suatu cabang ilmu yang
mempelajari fungsi- fungsi mental/
kepribadian yang abnormal/patologik.
Manifestasi fungsi kepribadian sebagai gejala
apabila:
1. manifestasi tersebut lebih kuat.
2. manifestasi tersebut lebih sering.
3. manifestasi tersebut lebih menetap.

Kelainan kesadaran :
Kesadaran merupakan salah satu fungsi
kepribadian yang sangat penting.
Kesadaran dalam psikiatri :
1. Kesadaran dalam pengertian psikoanalitik.
2. Kesadaran dalam arti sensorium, yang
menekankan segi persepsi-sensorik, seperti yang
dikehendaki atau dimaksud oleh kedokteran non
psikiatrik.
3. Kesadaran dalam arti awareness ( menyadari,
mengetahui ), seperti yang dimaksudkan dalam
pemeriksaan psikiatrik.
Kesadaran analitik :
- Berdasarkan teori topografik Sigmund Freud.
- Alam sadar ( Conscious ) :
- bagian apparatus mental yang berisi hal-hal yang
berada dalam tingkat pengetahuan sadar individu.
- terbatas satu hal untuk satu saat.
- dapat berupa ingatan, ide, sensasi, emosi, dll.
- Alam prasadar ( Preconcious ) :
- berisi hal-hal yang tidak berada dalam tingkat
pengetahuan sadar individu.
- dapat dengan mudah ditarik kealam sadar setiap
waktu dengan memusatkan perhatian atau konsentrasi.
- Alam tak sadar ( Unconcious ) :
- berisikan hal-hal yang tidak dalam tingkat
pengetahuan sadar individu.
- sangat sulit atau tidak mungkin ditarik
kembali kealam sadar.
Sensorium :
- berarti tempat atau pusat sensasi ( sensation center ),
berpangkal suatu pengertian hipotetik bahwa ada satu
pusat perasaan diotak.
- Kesadaran akan dinilai tingkatannya menurut
jawaban (respon) yang diperlihatkan individu terhadap
rangsangan sensorik yang diberikan.
- Dalam pemeriksaan psikiatrik kesadaran diartikan
sebagai penghayatan atau pengetahuan yang penuh
dari individu akan dirinya sendiri dan lingkungannya.
- Persepsi dalam (interoception) kemampuan
mencatat, mengerti dan memahami pikiran, ide,
keinginan, perasaan dan emosinya sendiri.
- Persepsi luar (exteroception) kemampuan untuk
mencatat, mengerti dan memahami rangsangan-
rangsangan dari dunia luar yang diterima melalui
saraf sensorik.
- Conciousness can be defined as a state of
awareness of the self and the environment .

Awareness :
- Merupakan kesadaran mental yang sangat
bergantung kepada kesadaran organobiologik (dalam
arti sensorium).
- Untuk dapat menghayati dan menyadari
lingkungan dirinya harus mempunyai sensorium
yang kompos mentis
- Merendahnya sensorium terganggunya
awareness.

Kelainan Kesadaran :
- Kesadaran organobiologik dengan kesadaran psikik
tidak dapat dipisahkan.
- Fungsi mental dan fungsi fisik, jiwa dan badan
satu kesatuan.
Macam macam kelainan kesadaran :
1. Kesadaran kacau. (confusional state)
2. Kesadaran berkabut.(clouding of consciousness)
3. Somnolentia
4. Delirium.
5. Dreamy state.
6. Stupor ( = sopor; = torpor)
7. Coma
1. Kesadaran kacau :
-Adanya disorientasi (tempat, waktu, orang) , disertai
kekacauan dan kebingungan.
- Gangguan assosiatif ( proses berfikir )
- Kemiskinan ide/pikiran.
-Mimik muka akan terlihat tegang atau terlihat
bertanya- tanya atau heran.
-Dapat terjadi pada kelainan yang bersifat organic
maupun fungsional.
2. Kesadaran berkabut :
- Ambang kesadaran meninggi sehingga rangsangan yang
biasanya menimbulkan persepsi yang baik, tidak menimbulkan
persepsi atau persepsi yang terjadi adalah terganggu.
-Kemampuan untuk berpikir atau menjawab terhadap stimulus
merendah jawaban individu hanya didapat dengan
mengulang- ulang.
- Dapat ditemui gangguan perhatian berupa merendahnya
perhatian (inattensi).
- Keadaan ini dapat organic maupun psikogenik.
- Psikogenik keadaan dissosiatif, biasanya disertai amnesia.
3. Somnolentia :
- Individu seolah- olah sedang dalam keadaan tidur.
-Stimulus yang ringan dan berulang- ulang masih
dapat memancing jawaban (respone) .
-Individu tidak dapat bangun atau sadar sepenuhnya.
4. Delirium :
Gangguan kesadaran yang disertai gambaran yang
menonjol dari kegelisahan atau kekacauan motorik,
disorientasi, kebingungan dan kekacauan bicara (
sampai inkoherensi), ilusi, halusinasi, dan perasaan
cemas bahkan takut.
- Halusinasi biasanya bersifat visual.
- Ambang semua persepsi meninggi.
-Keadaan ini biasanya bersifat organic traumatic,
toksik, infektif, metabolic.
5. Dreamy state; twilight state :
-Penurunan kesadaran mencapai tingkat berkabut atau
kacau.
- Biasanya disertai halusinasi, perasaan cemas, dan
disorientasi.
-Beberapa pasien adalah cukup terkontrolperilakunya
dan mungkin melakukan pengembaraan dengan
gangguan kesadaran dan amnesia fugue.
- Dapat berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa hari
bahkan bulan.
-Setelah episode dilewati biasanya individu dapat menceritakan
kejadian yang dialaminya bagaikan sutu mimpi.
- Keadaan ini biasanya adalah epileptik ( psikomotor ) atau
hysteria dissosiatif.
6. Stupor :
- Beberapa penulis menyebutkan sebagai torpor atau sopor.
- Dalam psikiatri ada dua pengertian : satu sebagai bentuk
kesadaran yang rendah, dan kedua sebagai sinonim daripada
mutisme seperti terlihat pada istilah stupor depresi atau
stupor katatonik.
- Dalam bentuk kesadaran merendah diartikan hampir
mencapai taraf koma.
-Individu hanya memberikan reaksi terhadap stimulus
sangat kuat dan berulang.
7. Coma:
- Tingkat kesadaran merendah yamg paling dalam.
- Individu tidak bereaksi terhadap rangsangan yang
keras atau menyakitkan.
-Aktifitas fungsi tubuh telah berkurang
mempertahankan fungsi vegetatif saja seperti respirasi
dan sirkulasi darah saja.
Kelainan Perhatian :
-Kesadaran sangat berkaitan erat dengan fungsi mental
yang disebut perhatian.
-Perhatian merupakan suatu proses mental yang sadar
dimana individu memilih dan memeriksa dunia
dalam dan dunia luarnya untuk mendapatkan data
yang diperlukan.
Dua bentuk perhatian :
1. Perhatian aktif atau perhatian sekunder, sifatnya
aktif, volunteer memusatkan perhatian pada
suatu peristiwa eksternal maupun internal.
- Perhatian pasif atau primer, sifatnya involunter,
otomatik makin besar usaha
individmemusatkan perhatiannya secara aktif pada
suatu problem yang dihadapinya, maka tanpa
disadari hal- hal sekitarnya menarik- narik
pula perhatiannya.
- Perhatian aktif dan pasif secara timbal balik saling
berhubungan satu sama lain.
- Makin kuat individu memusatkan perhatian
aktifnya pada suatu hal makin besar pula
terjadinya stimulus lain menyimpangkan atau
menarik perhatian pasifnya.
Kelainan perhatian yang akan dibicarakan :
1.Distraktibilitas (penyimpangan perhatian).
2Tidak ada perhatian ( anattensi; inattention)
1. Distraktibilitas :
- Bentuk kelainan perhatian aktif.
-Individu tidak mampu untuk mepertahankan
perhatiannya untuk jangka waktu yang cukup lama.
- Perhatian individu sangat mudah teralih atau
disimpangkan dari suatu hal oleh rangsangan lain.
-Dapat ditemukan pada keadaan manik, kelelahan,
anxiety, depresi, skizofrenia dan keadaan organic.
2. Inattensi :
- Dapat ditemukan pada keadaan organic seperti
kelelahan, keracunan, ataupun keadaan psikogenik.
-Pada keterbelakangan mental, inattensi dapat terjadi
karena miskinnya asosiasi pikiran.
-Inattensi selektif suatu bentuk inattensi khusus
terhadap hal- hal yang menimbulkan perasaan tidak
menyenangkan.
- Bentuk ekstrem pain anosognosia : pasien tidak
memberikan reaksi terhadap nyeri, bahkan dapat
melakukan mutilasi diri tanpa rasa sakit/nyeri.
Kelainan Orientasi :
-Kemampuan individu untuk mengenali
lingkungannya secara personal, spatial, temporal, dan
situasional.
-Orientasi yang baik memerlukan kesadaran,
perhatian, persepsi, dan ingatan yang apabila
terganggu disorientasi.
-Disorientasi tanda kelainan organic, biasanya
berkaitan dengan turunnya kesadaran.
Disorientasi non organic sifatnya sekunder
akibat penarikan atau isolasi diri skizofrenia
kronis yang lama dalam perawatan rumah sakit (
sampai bertahun- tahun).
Kelainan Pikiran :
-Berpikir mengingat, memperhatikan, percaya,
penalaran.
-Dalam psikiatri upaya menghubungkan ide yang
satu dengan yang lain dengan cara membayangkan,
membandingkan, menyimpulkan diikuti dengan
pembentukan ide baru.
- Manifestasi eksternal daripada proses berpikir
umumnya dinilai atau dilihat dari pembicaraan
verbal, serta tulisan individu.
-Kelainan pikiran menurut Fish :
1. Kelainan arus pikiran
2.Kelainan pemilikan pikiran.
3.Kelainan isi pikiran.
4.Kelainan bentuk pikiran.
1. Kelainan arus pikiran :
-disorder of the stream/ progression of the thought.
-Normal pikiran berjalan dari suatu ide initial
(ide awal) menuju ke ide tujuan, dimana trejadi
suatu arus yang terus menerus dan
berkesinambungan.
Pikiran melompat ( flight of idea):
- Kelainan arus pikiran ide susul menyusul dengan
sangat cepat, tidak terdapat arah umum atau ide
tujuan (goal idea)
- Penderita bicara dengan sangat cepat dari satu topik
ketopik lainnya Cameron menyebutnya flight
of topics.
-Ciri lain pikiran melompat desakan atau
keterpaksaan bicara ( pressure of speech)
penderita tidak bisa menahan diri untuk tidak
bicara.
-Terjadi pelonggaran asosiasi, tetapi secara
keseluruhan pemikiran masih bisa dimengerti.
- Khas untuk keadaan manik, pasien skizofrenia
gelisah (afektif atau katatonik), dan lesi organic di
hypothalamus.
Pikiran berputar- putar (circumstantial) :
- Kelainan arus pikiran pikiran maju dengan pelan
karena menyertakan banyak hal- hal yang kecil
dan tak perlu, berliku- liku, dan berbelit- belit
tetapi mencapai tujuan (goal).
- Kecepatan bicara adalah biasa.
- Terjadi karena tidak ada atau sedikitnya dilakukan
supresi selektif, melemahnya pertimbangan, dan
egosentrisitas.
-Ditemukan pada : kepribadian epileptik,
keterbelakangan mental, gangguan mental pada usia
tua, kepribadian obsesi, dan skizofrenia.
Pikiran menyimpang :
-Menyerupai circumstantial tetapi goal/tujuan
pemikiran tidak pernah tercapai atau memang tidak
ada.
Pikiran terhambat :
- Disebut juga retardasi pikiran; inhibisi pikiran ;
hemmung.
-Kebalikan daripada pikiran melompat.
-Pemikiran melambat, baik inisiasi maupun
pergerakan/kemajuannya, dan jumlah ide/pikiran
yang diucapkan berkurang.
- Biasanya pasien mengeluh kalau dirinya sulit
berpikir, susah berkonsentrasi, pikirannya berjalan
lambat, dan sulit mengambil keputusan.
-Perhatian aktif menurun sehingga kejadian-
kejadian sekitarnya tidak tercatat secara mental
dengan baik keluhan lemah ingatan.
-Khas pada keadaan depresi tetapi dapat pula
ditemukan pada skizofrenia.
Pikiran terhalang :
-Disebut juga : thought blocking; thought deprivation;
thought obstruction.
- Terjadi penghentian mendadak rentetan ide/ pikiran
mis : pasien berhenti bicara ditengah- tengah kalimat.
-Suatu kalimat atau ide yang betul- betul baru
kemudian dapat dimulai, meninggalkan satu
kekosongan dengan ucapan sebelumnya.
- Pasien tidak dapat dapat menjelaskan kenapa tiba-
tiba ia berhenti berbicara biasanya disebabkan
oleh hal- hal yang sifatnya tidak disadari.
-Sering terjadi pada skizofrenia.

Perseverasi :
- Merupakan gangguan arus pikiran atau progresi
pikiran dimana majunya pikiran tercegah sehingga
pasien terus menerus mengulangi jawaban terhadap
stimulus yang terdahulu walaupun stimulus
yang baru telah diberikan.
-
-Ditemukan pada penyakit otak organic difus maupun
terlokalisir (dementia senilis) dan skizofrenia. (biasanya
katatonik).

Verbigerasi :
- Disebut juga ; cataphasia; verbal stereotypy.
- Merupakan pengulangan- pengulangan patologik dan tak
berarti dari kata atau kalimat secara spontan dan tdk ada
hubungan atau terlepas dari situasi yang dihadapi.
-Yang diulangi adalah jawaban terhadap pertanyaan yang
pernah diajukan, jadi masih ada relevansinya dengan situasi
yang dihadapi.
- Ditemukan pada skizofrenia katatonik atau skizofrenia kronik
yang sudah sangat mundur.
Inkoherensi :
- Merupakan kelainan progresi pikiran dimana ide yang
berturutan diekspresikan tidak mempunyai urutan
yang logic.
- Terjadi disorganisasi struktur kalimat sehingga tidak
dapat dimengerti.
-Bleuler menggolongkan gejala ini sebagai salah satu
bentuk pelonggaran asosiasi termasuk dalam gejala
primer skizofrenia.
2. Kelainan pemilikan pikiran (disorder of the
possession of thought) :
- Normal individu menghayati pikiran yang
dikeluarkannya sebagai miliknya, walaupun diluar
kesadarannya.
-Dia yang mengontrol pikirannya artinya ia dapat
berpikir atau berhenti berpikir kapan ia
menghendakinya.
- Rasa mengontrol atau memiliki sendiri terganggu
kelainan psikiatri.
Pikiran obsesi :
- Suatu keadaan dimana isi mental mendesak ke
kesadaran individu terus- menerus, berulang- ulang
dan persisten, diluar atau bertentangan dengan
kemauan sadar individu.
-Obsesi bertentangan dengan latar belakang
kepribadian individu, disadarinya sebagai tidak masuk
akal, namun tidak dapat dihapuskannya atau
ditolaknya dengan upaya apapun.
-Ciri lain dari obsesi adalah adanya gejala penyerta
berupa rasa cemas, rasa tersiksa, sengsara ataupun rasa
bersalah ( berdosa).
- Obsesi intelektual (intelektual metafisik) berupa
pertanyaan- pertanyaan seperti kenapa matahari
bersinar pada siang hari, bukan malam hari, apa
gunanya hidup ini, kenapa saya dilahirkan.
-Pikiran kontras ide obsesi dimana individu setiap
kali berpikir hal yang berbalikan dari yang
diucapkannya.
- Inhibiting obsession hambatan dalam perilaku
individu dimana adanya rasa ragu- ragu bercampur
keharusan untuk melakukan secara persis dan
tepat.
- Obsesi impuls (impulse obsession) merupakan
keinginan atau dorongan yang aneh atau tidak
masuk akal yang sifatnya memaksa, misalnya
keinginan untuk memegang tiang listrik.
- Biasanya obsesi impuls diikuti oleh perbuatan atau
tindakan yang sesuai (kompulsi) sehingga secara
klinis terlihat sebagai obsesi kompulsi.
-Penamaan obsesi kompulsi adalah dengan
memberikan akhiran mania pada kata- kata yang
merupakan isi obsesi kompulsi.
- Kleptomania : obsesi mengumpulkan benda- benda
kecil yang sesungguhnya tidak diperlukan (biasanya
sampai menyebabkan individu mencuri atau
mengutil ditoko).
-Gejala obsesi merupakan gambaran utama neurosa
obsesi kompulsi, dapat pula ditemukan pada
penderita depresi, skizofrenia.
Alienasi pikiran :
- Individu menghayati pikiran yang dikeluarkannya
sebagai bukan miliknya, tetapi datang dari kekuatan
luar tertentu.
- Hal ini disebut juga sebagai pikiran sisipan
(thought insertion).
-Pengalaman alienasi ini oleh Schneider dimasukkan
kedalam tangga pertama (first rank symptom)
daripada skizofrenia.
3. Kelainan isi pikiran ( disorder of thought
content) :
a. Preokupasi pikiran dan ide overvalued :
Suatu ide atau pikiran yang kuat getaran
perasaannya (feeling tone) cenderung akan
mendominasi kesadaran.
-Bila pikiran cenderung untuk memusat pada atau
berada disekitar ide atau pikran demikian maka
keadaan itu disebut preokupasi.
-Idenya, atau ide pusat tersebut, disebut ide yang
dinilai berlebihan atau overvalued idea, misalnya ide
bunuh diri atau ide kebencian.
b. Waham (delusi; delusion) :
- Fish suatu keyakinan yang salah yang tak
tergoyahkan dan patologik.
-Cameron suatu keyakinan yang kukuh yang
tetap dipertahankan oleh individu walaupun
kenyataan- kenyataan social menentangnya.
-Kusumanto suatu keyakinan atau pikiran yang
salah karena bertentangan dengan kenyataan
(dunia realitas), serta dibangun atas unsur-
unsur yang tak berdasarkan logika sehat.
- Ciri- ciri waham :
1.delusi adalah suatu ide atau pikiran yang telah
mencapai taraf diyakini atau dipercaya.
2.delusi tidak dapat dikoreksi atau tidak dapat
digoyahkan sehubungan dengan kwantitas diyakini/
dipercayainya itu.
3.delusi adalah tidak sesuai atau terlepas dari latar
belakang kehidupan pribadi individu secara social,
cultural, politik, maupun intelegensia.
Macam- macam waham :
1.menurut objek wahamnya : waham allopsikik dan
waham autopsikik.
2.menurut sifatnya : primer-sekunder dan
sistimatik-nonsistimatik.
3.menurut isinya : persekutorik, grandiose,
erotomania, dll
Objek waham :
- waham autopsikik objek daripada waham adalah
diri individu yang bersangkutan.
- Waham allopsikik objek daripada waham adalah
orang lain.
-Waham somatopsikik objek waham adalah tubuh
individu sendiri
Sifat waham :
- waham primer :
disebut juga autochtonus delusion.
merupakan waham yang tidak dapat dimengerti
timbulnya atau tidak mempunyai penjelasan
eksternal yang objektif bagaimana timbulnya.
Scneider membedakan bentuk pengalaman
delusional primer :
1.Delusional mood : pasien merasa yakin atau pasti
yang terjadi disekitarnya menyangkut dirinya, tetapi
ia tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi.
2. Delusional perseption : waham primer yang
timbul sebagai jawaban terhadap persepsi normal,
tanpa arti khusus yang dimengerti orang lain, tetapi
bagi pasien mempunyai arti pribadi. Terdapat
pada skizofrenia akut.
- waham sekunder :
merupakan waham yang timbul sebagai jawaban
terhadap psikopatologi lain yang telah ada pada
diri pasien, berupa delusi primer sendiri,
halusinasi dll.
misalnya penderita skizofrenia mempunyai
waham persekutorik karena adanya halusinasi
akustik berupa suara- suara yang senantiasa
mengatakan ancaman terhadap dirinya.
- sistimatisasi waham :
terjadi apabila waham- waham sekunder tersebut
tersusun secara logic satu sama lain dan
berhubungan dengan waham primer.
waham- waham sekunder yang tidak berkaitan
secara logic satu sama lain disebut waham non
sistimatik.
Menurut isinya :
1.waham persekutorik :
-Fish waham persekutorik merupakan sekumpulan
waham- waham dengan isi waham yang berbeda- beda
dan disebut sesuai dengan ide persekutoriknya : waham
dibunuh, waham diracuni.
- Penderita adalah objek waham.
-Suatu kecenderungan yang dapat terlihat pada pasien
dengan waham persekutorik membentuk kelompok
dengan satu atau lebih orang lain.
-Ditemukan pada penderita skizofrenia, penderita paranoid,
depresi, dan keadaan organic.
2. waham cemburu dan waham tak setia :
- Biasanya tertuju kepada (allopsikik) orang dengan
siapa pasien mempunyai ikatan sexual, sadar atau
tidak disadari, yang dapat bersifat heterosexual
maupun homosexual.
-Waham cemburu berkembang dari sifat
kecemburuan biasa yang memang merupakan ciri
kepribadian individu, kemudian terjadi proses
psikotisasi yang meluas menjadi kecurigaan.
Ditemukan pada keadaan psikogenik, organic,
paranoia dengan waham tak setia.
3. Waham cinta (erotomania) :
- Disini pasien yakin atau percaya bahwa seseorang
jatuh cinta setengah mati (autopsikik) kepadanya,
walaupun secara nyata pasien tidak pernah
berhubungan dengan kekasih fantasinya tersebut.
- Kekasih fantasi tersebut biasanya orang yang
terkenal seperti aktor, aktris dll.
- Gejala ini dapat ditemukan pada skizofrenia dan
keadaan paranoid.
4. Waham grandiose :
- Disebut juga sebagai waham kebesaran atau waham
megalomanik.
-Merupakan perluasan dari individu akan pentingnya
dirinya, identifikasi dengan orang penting atau kesimpulan
paralogik.
- Dapat pula merupakan kompensasi daripada perasaan
inadekuat atau rendah diri.
- Waham Mignon (mignon delusion) pasien percaya
dirinya sebagai keturunan raja atau orang terkenal
kontemporer tertentu dan bukan keturunan orang
tuanya yang sekarang.
-Gejala ini dapat ditemukan pada skizorenia, keadaan
panik, paranoid, ataupun kondisi organic.
5. Waham sakit, waham dosa, waham salah, waham
miskin, dan waham tuduhan :
- Sering disebut sebagai waham depresif.
-Pada waham sakit pasien yakin dirinya
mempunyai suatu penyakit yang berat dan tidak
dapat disembuhkan seperti kanker, tumor otak dll
disebut juga waham hipokondriakal.
-Waham ini selain autopsikik dapat pula bersifat
allopsikik yaitu mengenai anggota keluarga yang lain,
misalnya pasien dengan depresi beratpercaya bahwa
ia telah menularkan penyakitnya pada keluarganya.
- Pada waham dosa dan waham salah, biasanya
berkaitan dengan waham tuduhan pasien percaya
dirinya mempunyai suatu dosa besar atau telah
melakukan kesalahan tak berampun dan ia
percaya orang- orang disekitarnya mengetahui hal
itu dan menuduhnya.
- Pada waham miskin pasien percaya dirinya
sangat miskin dan melarat dan suatu kesengsaraan
akan menimpa diri dan keluarganya.
- Ditemukan pada keadaan depresi, skizofrenia, atau
kondisi organic.
6. Waham nihilistic :
- Disebut juga sebagai delusion of negation & delusion of non
existence.
-Pasien percaya bahwa ia tidak mempunyai intelegensia, tidak
mempunyai jiwa, tidak mempunyai tubuh atau bagian tubuh,
tidak mempunyai organ tubuh.
- Ide nihilistic ini dapat meluas sehingga mengenai dunia luar,
misalnya pasien mengatakan dunia telah berhenti berputar.
-Delusion of anormity pasien yakin bahwa tindakan tertentu
dari dirinya akan menimbulkan bencana besar bagi dunia.
-Ditemukan pada keadaan depresi berat.
c. Sikap pasien sehubungan dengan wahamnya :
- Tidak seluruh pasien memperlihatkan tindakan/
perbuatan yang sesuai dengan wahamnya..
-Pasien dengan waham grandiose mau
mengerjakan pekerjaan rendah misalnya :
membersihkan kamar mandi.
- Pasien persekutorik yang menyangkal dirinya sakit,
tetapi mau terus tinggal dirumah sakit dengan
sukarela.

Anda mungkin juga menyukai