ORGANIK
-PATOLOGI OTAK
(primer/sekunder) FUNGSIONAL
- SUBSTANCE
RELATED
PSIKOTIK : NON-PSIKOTIK :
Skizofrenia Depresi unipolar
Skizoafektif Gangguan cemas
Gangguan waham Gangguan somatoform
Psikotik akut sementara Psikosomatis
Gangguan afektif
(bipolar/unipolar)
1. Gangguan persepsi
2. Gangguan proses pikir
3. Gangguan kesadaran
4. Gangguan ingatan
5. Gangguan psikomotor
6. Gangguan afek
7. Gangguan intelegensi
8. Gangguan perhatian
9. Gangguan penampilan
10. Gangguan tidur
Gangguan Kognisi
Gangguan Volisi (kemauan)
Gangguan Emosi
Gangguan Psikomotor
Kognisi :
sensasi dan persepsi perhatian
Ingatan asosiasi
Pertimbangan pikiran
kesadaran
Sensasi :
kesadaran akan adanya rangsang yang
ditangkap oleh panca indra
Persepsi :
penginderaan yang disertai pengertian
(sensasi yang sudah diolah otak)
Ilusi :
persepsi sensorik yg salah dari stimuli ekstrenal yg
nyata
Halusinasi :
persepsi sensorik yg salah tanpa adanya stimulus
eksternal
Segala bentuk halusinasi bisa tjd pd skizofrenia, gg
afektif & gg mental organik
Hal akustik & somatik : >> pd gg fungsional
Hal visual : GMO, gg fungsional
Hal gustatorius, olfaktorius, dan taktil : >> pd GMO
Hal taktil jg dpt dijumpai pd gejala lepas obat (alkohol
atau kasus keracunan)
Halusinasi mood-congruent :
tema halusinasi yg sesuai dg mood, mis. pasien depresi
dg hal dengar yg mengatakan mereka tdk berguna
Halusinasi mood-incongruent :
tema halusinasi yg tdk sesuai dg mood, mis. pasien
mania dg tema halusinasi ke arah kemiskinan/tdk
berdaya
1. Bentuk pikiran
* autistik :
- sebagian besar bersifat narsisistik & egosentrik
- penekanan pd subjektifitas daripada objektifitas
- tanpa mempertimbangkan realita
- mengabaikan logika dan hukum sebab akibat
- hidup dlm alam pikirannya sendiri
- dereistik
2. Isi pikiran
a. waham :
keyakinan yg salah, yg tidak berdasarkan realitas
eksternal, dipegang teguh oleh penderita meskipun
bukti nyata & objektif menyatakan sebaliknya, dan
tidak sesuai dg latar belakang budaya setempat
Lima kriteria waham :
1) pasien percaya 100% bahwa isi pikirannya benar
2) bersifat egosentrik
3) tidak sesuai dg rasio & logika
4) tidak bisa dikoreksi dg cara apapun, termasuk dg
cara yg logis dan realistik
5) pasien hidup menurut wahamnya
Waham kendali (delusion of control):
keyakinan yg salah bhw pikiran, perasaan dan
kemauannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar
Waham kebesaran (delusion of grandeur) :
keyakinan yg berlebihan dan patologis bahwa dirinya
penting, berkuasa, punya kekuatan, kekayaan (tidak
sesuai dg kenyataan)
Waham kejar (delusion of persecution):
keyakinan bhw ada yg berkomplot ingin mencelakai
atau bermaksud buruk padanya
Waham nihilistik (nihilistic delusion):
waham depresif bhw dunia & segala isinya sudah
lenyap/hilang
Idea of reference :
interpretasi yg salah ttg suatu kejadian di luar dirinya
yg dianggap mempunyai hub langsung dengannya
- pasien merasa dibicarakan orang lain,
pasien merasa isi siaran televisi/radio
membicarakan/mengirin pesan untuknya
- banyak tjd pd pasien paranoid
- bisa mencapai intensitas yg cukup utk
membentuk waham (delusion of reference)
Idea of influence :
isi pikiran bhw dirinya dipengaruhi kekuatan dari
luar, sihir, setan, hipnotis, sinar atom, dll.
- bisa mencapai taraf waham (waham pengaruh =
waham kendali)
Thought broadcasting :
pikirannya dapat disiarkan keluar dari kepalanya
sehingga orang lain dpt mengetahui semua yg ia
pikirkan
Thought insertion :
pikirannya disisipi pikiran orang lain /kekuatan lain
Thought withdrawl :
pikirannya telah diambil/disedot keluar dari
kepalanya
Depersonalisasi :
perasaan tidak jelas/asing thd diri sendiri, bagian
dirinya, atau lingkungannya
Derealisasi :
perasaan bhw lingkungan di sekelilingnya telah
berubah & menjadi asing
Obsesi :
- ide, pikiran atau impulse yang menetap, tdk dpt
berubah, tdk dapat dihilangkan dari kesadaran baik
dg logika maupun pertimbangan
- bersifat involunter (tdk dikehendaki) dan
ego-distonik (pasien terganggu dg keadaan tsb)
Preokupasi :
isi pikiran yg terpusat pd ide tertentu
Waham mood-congruent :
isi waham yg sesuai dg mood, mis. pasien depresi dg
waqham berdosa
Waham mood-incongruent :
Is waham yg tdk sesuai dg mood, mis. pasien depresi
dg waham kebesaran
3. Jalan pikiran
Inkoherensi ( word salad) :
Tahun 1983-1993 :
PPDGJ-II ICD-9 & DSM-III
Tahun 1994-2004 :
PPDGJ III ICD-10
aspek klinis, kepribadian dan psikososial dinilai secara
komprehensif, mulai PPDGJ-II
tujuan :
mencakup informasi yg komprehensif
membantu dlm perencanaan terapi,
meramalkan outcome/prognosis
format yg mudah & sistematik :
- mengkomunikasikan informasi klinis
- menangkap kompleksitas situasi klinis
- menggambarkan heterogenitas individual dg dx
yg sama
- memacu penggunaan model bio-psiko-sosial
dlm klinis, pendidikan & penelitian
Diagnosis multiaksial terdiri dari :
AKSIS I
Gangguan klinis
Gangguan lain yg menjadi fokus perhatian klinis
AKSIS II
Gangguan kepribadian
Retardasi mental
AKSIS III
Kondisi medik umum
AKSIS IV
Problem psikososial dan lingkungan
AKSIS V
Penilaian fungsi secara global
fungsi psikologis, sosial, okupasional
Pd beberapa jenis gg jiwa tdp berbagai tanda & gejala
yg sangat luas, sedangkan gg jiwa yg lain hanya tdp
tanda & gejala yg sangat terbatas
disusun suatu hirarki diagnosis
gg yd tdp dlm hirarki yg lebih tinggi mungkin
mempunyai ciri2 gg yg terletak di hirarki yg lebih
rendah, tetapi tdk sebaliknya
suatu dx baru ditegakkan setelah kemungkinan dx dlm
blok diatasnya dapat disingkirkan
I. Gg Mental Organik & Simptomatik (F00-F09)
Gg Mental & Perilaku Akibat Zat Psikoaktif (F10-F19)
Ciri khas :
etiologi organik/fisik jelas, primer/sekunder
II. Skizofrenia, Gg Skizotipal, & Gg Waham (F20-F29)
Ciri khas :
gejala psikotik, etiologi organik tdk jelas
III. Gg Suasana Perasaan (Mood/Afektif) (F30-F39)
Ciri khas :
gejala gg afek, (psikotik & non-psikotik)
IV. Gg. Neurotik, Gg Somatoform, & Gg Stres (F40-48)
Ciri khas :
gejala non-psikotik, etiologi non-organik
V. Sindrom Perilaku yg Berhubungan dg Faktor
Fisiologis & Faktor Fisik (F50-59)
Ciri khas :
gejala disfungsi fisiologis, etiologi non-organik
VI. Gg Kepribadian & Perilaku Masa Dewasa (F60-69)
Ciri khas :
gejala perilaku, etiologi non-organik
VII. Retardasi Mental (F70-79)
Ciri khas :
gejala perkembangan IQ, onset masa kanak
VIII. Gejala Perkembangan Psikologis (F80-89)
Ciri khas :
gejala perkembangan khusus, onset masa kanak
IX. Gg Perilaku & Emosional dg Onset Masa Kanak &
Remaja (F90-98)
Ciri khas :
gejala perilaku/emosional, onset masa kanak
X. Kondisi Lain yg Menjadi Fokus Perhatian Klinis
mis. - parkinsonisme sekunder
- non-compliance
- malingering
- child abuse, dll
1. Gangguan F0 Gangguan
mental organik dan mental organik
Gangguan simtomatik termasuk
mental Gangguan mental
simtomatik
organik 2. Gangguan akibat F1 Gangguan mental
alkohol dan obat/zat dan perilaku akibat
penggunaan alkohol
dan zat psikoaktif
lainnya
1. Skizofrenia dan F2 Skizofrenia,
gangguan yang gangguan skizotipal
Gangguan terkait dan gangguan
waham
mental
2. Gangguan afektif F3 Gangguan suasana
psikotik* perasaan (mood
[afektif])
Gangguan 1. Gangguan Neurotik * F4 Gangguan Neurotik,
gangguan somatoform
neurotik dan dan gangguan yang
gangguan berkaitan dengan stres
2. Gangguan F5 Sindrom perilaku
kepribadian kepribadian dan yang berhubungan
perilaku masa dewasa dengan gangguan
fisiologis dan faktor fisik
F6 Gangguan
kepribadian dan perilaku
masa dewasa
kanak, remaja
dan 2. Gangguan masa F8 Gangguan
perkembangan kanak, remaja dan
perkembangan *
perkembangan
psikologis
F9 Gangguan perilkaku
dan emosional dengan
onset pada masa kanak
dan remaja
Utk mengumpulkan informasi dlm penegakan
diagnosis
Dx memandu terapi dan membantu mem-prediksi
perjalanan (penyakit)
Dx psikiatrik didasarkan pada fenomenoligi deskriptif
: tanda, gejala dan perjalanan klinik
Pemeriksaan psikiatrik terdiri dari 2 bagian :
a. riwayat :
- menggambarkan RPS dan RPD
- memberikan informasi keluarga /pribadi lainnya
b. pemeriksaan status mental :
penilaian formal thd pikiran, mood dan perilaku
pasien saat ini
A. Identifikasi
1. usia, jenis kelamin
2. pekerjaan, pendidikan, etnis, status marital, agama
B. Keluhan Utama
- dg kata-kata pasien sendiri (bila mungkin)
- alasan konsultasi/hospitalisasi
C. RPS
1. kapan dan bagaimana keluhan tsb bermula
2. bagaimana gejala-gejala tsb berkembang
seiring perjalanan waktu
3. pengobatan yg sdh dilakukan
- medikasi : jenis obat, dosis, respon, efek
samping, kepatuhan
- terapi : modalitas, frekuensi, manfaat yg dirasakan
4. penggunaan obat/alkohol saat ini
D. Riwayat Psikiatrik
1. urutan kronologis dari semua gejala & episode
(diobati maupun tidak), mulai dari yg paling awal
sampai ke episode yg sekarang
2. deskripsi gejala
3. faktor presipitasi (jika ada)
4. terapi yg pernah dijalani & responnya (prediktor
terbaik utk respon terapi di masa datang adalah
respon terapi di masa lalu)
5. hospitalisasi : berapa lama dirawat, alasan
perawatan, terapi & responnya, rencana
pemulangan, kepatuha n & follow-up nya
E. Riwayat medik
1. kondisi medik saat ini & terapi
2. penyakit berat yg pernah dialami & terapi
3. riwayat perawatan ok. kondisi medik
4. riwayat operasi
F. Riwayat keluarga
1. anggota keluarga saat ini (umur & sex)
2. anggota keluarga dg gangguan/gejala
psikiatrik riwayat terapi
G. Riwayat pribadi
tujuan :
- menguraikan makna peristiwa selama kehidupan
pasien , yg mungkin
menyebabkan/mengeksaserbasi
gejala-gejala psikiatrik
- menggambarkan perubahan-perubahan kemampuan
fungsional seiring dg perjalanan waktu
- diseleksi mana yg secaradiagnostik signifikan,
berdasarkan informasi yg diterima dari
pasien/keluarganya
1. Kelahiran & masa bayi
riwayat pemakaian obat-obatan oleh ibu, komplikasi
perinatal, temperamen, saat berjalan, saat bicara
2. Masa kanak
kontrol BAK/BAB, toleransi thd perpisahan,
hubungan dg teman, sekolah, aktifitas ekstrakurikuler
3. Masa remaja
onset pubertas, hub dg teman sebaya, minat seksual,
penggunaan obat-obatan, perkembangan tujuan/karir,
pendidikan, pekerjaan, aktifitas ekstrakurikuler
4. Masa dewasa
perkawinan & hub romantik lainnya, riwayat seksual,
pekerjaan, militer, penggunaan obat/alkohol,
kriminal, minat di luar pekerjaan
Format sistematik utk merekam temuan ttg pikiran,
perasaan dan perilaku
Observasi bersifat objektif dan noninferential (apa yg
dilihat & didengar, bukan apa yg kita pikirkan)
Hanya fenomena yg diamati saat pemeriksaan,
selebihnya dicantumkan dalam riwayat.
A. Penampilan
- cara berpakaian & kebersihan
- sikap & perilaku
- tanda-tanda fisik (mis. tremor, ataksia)
- perhatian khusus bila ada hal-hal yg abnormal &
eksentrik
B. Bicara
volume, kecepatan, artikulasi, vokabulari, bukan isi
C. Ekspresi emosi
1. Subjektif - deskripsi pasien ttg perasaannya
(mis. Saya merasa sedih)
2. Objektif emosi dikomunikasikan melalui ekspresi
wajah, postur tubuh, dan nada suara
3. Afek :
- objektif, komponen emosi yg dpt diamati oleh
pemeriksa
- variabilitas emosi seiring perubahan pikiran
(mood : suasana perasaan yg mendasari nada
emosional)
D. Pikiran & Persepsi
1. Bentuk pikiran apakah logis dan goal-directed?
autistik , realistik
2. Isi pikiran abnormalitas meliputi :
a. Waham
b. Ideas of reference
c. Obsesi
d. Preokupasi
e. Thought insertion, thought withdrawl
3. Persepsi halusinasi, ilusi
E. Sensorium
- penilaian beberapa fungsi kognitif
- menggambarkan keutuhan seluruh SSP
- abnormalitas tjd pd delirium dan dementia
- mungkin ada kondisi medik yg mendasari atau
gejala
yg ada terkait dg penggunaan obat-obatan
1. Alertness (kesadaran) tingkat kesadaran
konstan atau fluktuatif
2. Orientasi thd tempat, orang, waktu
3. Konsentrasi kemampuan memusatkan &
mempertahankan perhatian
4. Memori remote, recent, immediate recall
5. Kalkulasi berhitung sederhana
6. Pengetahuan mengingat kejadian-kejadian penting
7. Pemikiran abstrak - peribahasa
8. Wawasan penyakit kemampuan mengenali &
memahami gejala yg dia alami
9. Penilaian - kemampuan mengambil keputusan,
bersikap yg sesuai dg norma-norma sosial, dan mampu
bekerjasama dg rencana terapi
Resume Status Mental :
- Kesadaran
- Roman muka
- Kontak/Rapport
- Orientasi
- Perhatian
- Emosi
- Memori
- Persepsi : halusinasi, ilusi
- Pikiran : bentik, jalan, isi
- Wawasan penyakit
- Tingkah laku/ Bicara
- Dekorum