Anda di halaman 1dari 51

GEJALA GEJALA

PSIKIATRI

Dr. Zulkarnaen A. Mantja, Sp.KJ

Macam gejala psikiatri


ditinjau secara sistematis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Persepsi
Proses Berfikir
Keadaan Afektif & Reaksi Emosional
Sikap & Tingkah Laku
Kesadaran
Orientasi
Kontak Psikik
Perhatian
Daya Ingat
Intelek & Intelegensia
Ekspresi, karangan & Gambaran
Inisiatif
Daya Konsentrasi
Pendapat
Pengertian Tentang Diri Sendiri
Instink & Dorongan Instinktual
Sindroma-Sindroma Psikiatri

I. PERSEPSI

Persepsi mengandung arti:


Luas : pemahaman/ pengertian & tafsiran ttg suatu
hal tertentu
Sempit: sama dg panca indera yg berarti tangkapan
rangsang dari luar oleh panca indera

Persepsi ada 2 (dua) yaitu ILUSI & HALUSINASI

ILUSI:
Suatu persepsi panca indera disebabkan adanya
rangsang panca indera yg ditafsirkan salah
Interpretasi yg salah dari suatu rangsang pd panca
indera
Sering tdp pd:
- keadaan afek yg luar biasa
- keinginan yg luar biasa
- dorongan & impuls yg mendesak
ada 5 (lima): - Visuil
- akustik
- olfaktoris
- gustatorik
- taktil

HALUSINASI
- Persepsi panca indera tanpa rangsang pd receptor2
panca indera. Jadi halusinasi adalah persepsi tanpa
obyek
- Umumnya merupakan gejala psikotik
- Dpt terjadi juga pd orang normal: waktu tidur &
waktu bangun Dis: H.Hipnagogik
- Timbul halusinasi & ilusi akibat obat2an:
* mescaline
* D.Lysergic acid D. ethylamid 25

Jenis Halusinasi:
Akustik
- akoasma
- phonema
Visual
Olfaktorik
Gustatorik
Taktil
Haptik
Kinestetik

Autoskop

II. PROSES BERPIKIR


Proses intra sikik meliputi: pengolahan dari pikiran &
faham dg jalan:
- membayangkan
- mengkhayalkan
- memahami
- membandingkan
- menarik kesimpulan
Proses berfikir ada 3 (tiga)
Bentuk pikiran
Arus pikiran
Isi pikiran

Gangguan bentuk pikiran (A)

- Autisme: Pend. Hidup dlm alam pikirannya sendiri.


Hal-hal dlm fantasi memperoleh tanggapan
realitas.
- De-realitas

Gangguan bentuk pikiran (B)


Flight Of Idea (FOI)
Retardasi
Perseverasi & Verbigerasi
Sirkumstansial
Inkoherensi
Blocking
Remming
Asosiasi Longgar

FOI: pokok pikiran susul menyusul, cepat tak menuju


kesuatu tujuan akhir.
Cerita panjang, cepat, susul menyusul, banjir
kata2, ada asosiasi.
RETARDASI: pikiran timbul pelan, progesnya lamba,
nada lemah
PERSEVERASI: mengulang kalimat

VERBIGERASI: mengulang kata


SIRKUMSTANSIAL: tdk dpt mengutarakan pokok
pikiran secara tegas (tdk dpt
membedakan tg pokok & tdk) shg
timbul penyimpangan tak berarti

INKOHERENSI: progresi pikiran kacau. Bbrp pokok


pikiran dikeluarkan sekaligus dlm satu
kalimat. Tdk ada hubungan antara
pokok pikiran satu & berikutnya, antar
pernyataan satu & berikutnya
BLOCKING: tiba2 arus pikiran berhenti tdk dpt
mengeluarkan sepatah katapun
REMMING: hambatan dlm mengucapkan kata

ASOSIASI LONGGAR: pikiran berpindah dari subyek


satu kelainnya tanpa kejadian yg
berhubungan

Gangguan bentuk pikiran (C) (ISI)


1. Over Determined Idea/ Over Valued Idea
perhatian seluruhnya ditujukan kearah satu topik/
masalah dg menekankan perasaannya thd soal2 tsb.
Umumnya berhubungan dg keinginan yg tersembunyi

2. Waham
keyakinan yg salah ttg diri sendiri, yg bertentangan dg
latar belakang sosial, budaya & pendidikan pasien tsb.
Sifat2 waham:
- Egosentrik
- Bertentangan dg realitas
- Bertentangan dg logika
- percaya 100%
- tdk dpt diubah oleh orang lain
- pend. Hidup dlm wahamnya

Jenis2 Waham
Waham Kebesaran
Waham Berdosa
Waham Dikejar/ diancam
Waham Curiga/ sindiran
Waham Cemburu
Waham Rendah Diri
Waham Hypochondri
Waham Magik mistik
Waham Sistematik
Waham Agama

WAHAM
Definisi: (ada beberapa macam)
Waham adalah kepercayaan palsu, umumnya dpt
bersikap negatif (paranoid) ataupun menggembirakan
(kebesaran)
Waham adalah pikiran/ keyakinan yg tdk benar, tdk
berdasarkan logika, tp terbentuk krn kebutuhan di dlm
penderita sendiri
Waham adalah keyakinan yg dibentuk secara patologik
yg bertentangan dg kenyataan & tdk dpt dikoreksi
Waham adalah kepercayaan yg palsu & anggapan
salah yg tdk dpt dikoreksi & tdk sesuai dg dasar
budaya & pendidikan penderita (terbanyak)

Macam-macam Waham menurut terjadinya


Waham Primer
Timbul secara tdk logis sama sekali tanpa ada
penyebab dari luar
Mis: penderita yakin dunia akan kiamat, sebab dia
melihat anjing kencing dg mengangkat kaki belakang

Waham Sekunder
Timbul akibat proses primer lainnya spt halusinasi,
waham ini logis kelihatannya, dpt diikuti & merupakan
cara penderita menerangkan gejala2 lain spt halusinasi

Macam-macam Waham menurut isinya


Waham Kebesaran:

- perasaan melambung
- superior

Waham Kejar:
- paling sering dijumpai (ancaman2 thd pribadi)
- diproyeksikan sbg kebencian dari sekitarnya
Waham menyangkut diri/ Waham bersangkutan:
Perkataan, tindakan orang lain, meskipun tdk ada
hubungan sama sekali dg penderita diiinterpretasikan
mempunyai hubungan yg sangat penting & sering bercorak
tudingan/ memandang rendah
Waham Berdosa:
Bersalah, miskin & sakit sering merupakan rasionalisasi dr
rasa depresi bersumber pd kecenderungan bermusuhan thd
orang lain dibawah sadar
dll

Teori ttg mekanisme terjadinya Waham


a. Adanya stress, baik fisik/psikis yg mengganggu
metabolisme otak, akan mengacaukan Fs. Cerebral
& berakibat hilangnya pengendalian pengatur &
kapasitas integrasi. Disfungsi ini berakibat
timbulnya waham
b. Waham merupakan salah satu cara utk
menyelesaikan kecemasan yg dpt timbul krn
ancaman thd kelangsungan hidupnya atau
Fs.egonya, spt: konflik, cacat fisik atau kekurangan
lain
c. Waham timbul krn gangguan hubungan dg dunia
luar khususnya dg sesama manusia. Gangguan ini
adalah akibat adanya perubahan inti kepribadian
sendiri

3. OBSESI
adalah suatu pikiran yg bersifat terpaku, terus
menerus mengganggu penderita, berulang
kembali yg mendesak ke taraf kesadaran individu
& timbulnya tdk dpt dielakkan penderita
dpt merupakan pikiran irasional & disertai sikap
emosional kuat. Juga ada keinginan utk
bertindak & berbuat secara kompulsif
penderita tahu: - tdk normal dlm sikap ini
- sangat menderita & tdk kuasa
utk melawan

4. FOBIA
ketakutan atau kegelisahan yg bersifat irasional
diakui oleh penderita ketidak benaran tetap
menguasai dirinya
macam fobia
- Bacillofobia (kuman)
- Claustrofobia (R. tertutup)
- Nekrofobia (mayat)
- Aerofobia (tempat tinggi)
- Aichmofobia (benda tajam)
- Planofobia (terbuka/ luas)
- Kranofobia (kematian)

III. KEADAAN AFEKTIF


& REAKSI EMOSIONAL
Afek: corak perasaan yg sifatnya agak menetap,
berlangsung utk waktu yg lama
Reaksi Emosional: corak perasaan yg sifatnya dpt
berkembang & surut, terjadi dlm waktu yg relatif pendek
Gangguan keadaan afektif
a. Hyperthymia:
keadaan afek meningkat, gembira diluar batas tanpa
sebab
- euphoria
- eksaltasi: keyakinan diri berlebihan, terpusat pd
pikiran kebesaran
- ekstase: kenikmatan yg mendalam
- mani: afek meningkat, pikiran, perbuatan perasaan

b. Hypothymia
keadaan afek menurun, hambatan dlm segala bidang
(pikiran, perasaan maupun perbuatan)
gambaran nampak depresi & seringkali dikuasai
perasaan kegelisahan yg memuncak & sangat tegang.
c. Poikilothymia
afek yg berubah-ubah (kegembiraan kadang2 sedih)
d. Parathymia
afek yg tdk ~ dg lingkungan
contoh: cerita ibu mati secara tertawa
e. Tension
perasaan tertekan. Baik perasaan/ tekanan pd otot2.
kesan tdk tenang, tdk puas seolah-olah menunggu
bahaya. Roman muka tegang, tremor jari2 & tergopohgopoh dlm tindakan. Perasaan tdk enak di kepala,
konsentrasi kurang, susah bernafas serta sulit
mengambil keputusan.

f. Cemas
Perasaan takut terus-menerus
Ada bahaya mengancam tp tdk nyata sumbernya
Berasal dr perasaan tdk sadar atau impuls yg
berada dlm kepribadian, tdk berhubungan dg
obyek yg nyata
Kecemasan timbul jika suatu perasaan tdk enak
ditekan & penderita jd takut. Juga berasal dr
perasaan tdk puas, tdk aman & pertentangan2
antara penderita & sekitarnya
Dan perasaan cemas sering disertai dg berbagai
pembelaan diri: - lekas tersinggung
- lekas marah
- menyendiri
- tdk suka bergaul
- curiga

Cemas
Sangat mempengaruhi syaraf otonom sehingga sering
mempengaruhi fungsi2 fisiologis a.l:
- lambung
- usus
- HCl meningkat
- obstipasi
- takhikardia
- ekstra sistole
- kaki tangan dingin
- muka marah
- sulit nafas
Mempengaruhi sistem tubuh
- Sist. Vegetatif
- adrenalin meningkat
- sirkulasi darah
- gula darah meningkat
- tensi
- ekskresi keringat

Kelainan jasmani

cemas

sesak nafas
hipoksia
kel. Cor
DM

g. Panik
Cemas yg luar biasa.
Disorganisasi dr fungsi ego
Gejala:
- kecemasan yg hebat
- perasaan tdk aman
- perasaan curiga
- timbul memproyeksikan perasaan thd sekitarnya
- integrasi kepribadian yg kacau
bila panik sangat hebat dpt timbul halusinasi, juga
waham diancam. Keadaan ini disebut reaksi
paranoid akut. Pada keadaan ini dpt juga tjd bunuh
diri.

h. Dipersonalisasi
- gangguan afek dg gejala utama: perasaan diluar
realitas, kehilangan keyakinan akan identitas diri,
rasa identifikasi, kendali thd tubuhnya sendiri.
- segala tindakannya dipengaruhi orang lain,
merasa pikirannya diketahui orang lain. Sebagian
tubuhnya milik orang lain.
- tanda penting: Skizofrenia
i. Ambivalensi
- perasaan bertentangan yg berada pd satu saat
dlm satu individu.
Contoh: mesra, benci tp rindu, ingin tp nolak
- merupakan gejala khusus Skizofrenia

Penilaian Reaksi Emosional


1. Stabilitas
ketetapan dlm bereaksi
normal: cukup,
tdk normal: tdk stabil/ kurang (hypersuggestible)

2. Pengendalian
normal: terkendali
abnormal: tak terkendal, over controled
3. Echt-Unecht
sungguh2/ tdk
4. Empati
kemampuan pemeriksa utk merasakan reaksi emosional
yg dihayati & dialami oleh penderita

Penilaian Reaksi Emo ...


5. Dalam - dangkal
normal: obyektif thd peristiwa emosi
abnormal: Dalam dangkal

6. Skala Deferensiasi
sempit
luas
7. Arus emosi
lambat
cepat

cukup

IV. SIKAP & TINGKAH LAKU

Sikap: statis, gerakan terbatas


Tingkah laku: dinamis, gerak motorik &
aktivitas

Penilaian Sikap:
1. Indifferen
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

: tdk menuju kecenderungan


tertentu
: acuh tak acuh

Apatik
Kooperatif
Negativisme Pasif : menolak pentunjuk/ perintah
Dependen
: menggantungkan diri
Infatil
Rigio
: kaku/ tdk fleksibel
Curiga
Berubah-ubah
Tegang
Pasif
Aktif
Katalepsi
Bermusuhan

Penilaian Tingkah laku


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hiperaktif
Hipoaktif
Stupor : pergerakan terhenti, pendiam spt patung
Gelisah : tdk dpt tenang, ketegangannya memuncak
Berkoordinasi
Tdk berkoordinasi
Stereotipi : gerakan brtahan pada 1,2 macam gerakan
berulang-ulang
8. Manerisme : gerakan aneh, bermacam2, menarik
perhatian, tanpa tujuan
9. Ambivalensi : kemauan yg berlawanan pd saat tetentu
10. Agresif : tingkah laku selalu bereaksi dg cara
kekuatan
11. Perseverasi: mengulang kalimat
12. Verbigerasi : mengulang kata
13. Echolalia : meniru ucapan/ ekokali


14. Echopraxia
: meniru gerak/ ekopraksi
15. Befehls-Automatie (otomatis & kompulsif)
perintah dilakukan cepat, tiba2, tanpa berpikir
16. Negativisme Aktif
: melakukan perintah berlawanan
17. Gerakan Otomatis
: gerakan diluar kemauan, tdk
sadar gerakannya sendiri
18. Gerakan Autochtoon : menurut penderita, gerakannya
dikendalikan oleh dunia luar, tak
mampu melawan pengaruh ini
19. Gerakan Kompulsif : penderita sadar gerakannya
sendiri, tahu bahwa itu
berlawanan dg pikiran sehat, tp
tdk dpt dilawan
20. Gerakan Impulsif
: cepat, tdk lama, tiba2
21. Poriomani
: mengembara
22. Kleptomani
: mencuri tdk sadar
23. Pyromani
: bermain api

V. KESADARAN
Adalah keadaan fungsional individu utk mengadakan relasi
& limitasi thd dunia sekelilingnya (manusia, benda, faham)
spt yg tertangkap oleh panca indranya
Dinilai: luas & terangnya kesadaran
Gejala psikotik: - kesadaran
- kesadaran terganggu
Kesadaran:

- neurologik
- psikiatrik

Tingkatan:

- Bingung
- berkabut
- delirium
- keadaan mimpi
- stupor

a. Bingung
Keadaan bingung, kacau, gangguan asosiasi, miskin
berpikir, ekspresi fasial: khawatir, bingung, keheranheranan.
pada: intoksikasi, infeksi, traumatik, reaksi disosiasi,
trauma, epilepsi, kegelisahan

b. Kesadaran Berkabut/ menurun

Fisik

Fungsi
Asosiasi
Cerebrum
Rusak

Kimia
perhatian melantur penangkapan
thd sekitar tdk tepat & tdk lengkap
pada: - INF, gangguan oksigenisasi & metabolisme
cerebral (organik)
- reaksi disosiasi (non organik/ fungsional)
tingkatan: - SUF
- Somnolen
- Sopor
- Koma

c. Delirium
merupakan symptom kompleks disebut syndrome
otak akut
ditandai: gelisah, disorientasi, ilusi, halusinasi, cemas/
takut.
berhubungan dg infeksi
faktor yg mempengaruhi terjadinya delirium
- pembawaan
- pengaruh toksin thd otak
- resistensi barrier darah cerebral
- integrasi kepribadian
- stabilitas kepribadian
Gx. Prodomal:
lesu, tidur gelisah, kesukaran menangkap, perhatian
terganggu
jika delirium berat, kemudian sembuh, penderita tdk
ingat lagi kejadian2 selama delirium

d. Keadaan Mimpi (Twilight State)


kesadaran menurun, tp orientasi thd sekitar masih
lebih baik, tdk ada bicara kacau kecuali kesadaran
sangat turun sekali.
keadaan ini timbul oleh krn gangguan afek yg
hebat atau pd keadaan psikotik
sering didapat pada: - epilepsi, reaksi disosiasi
- keadaan emosi yg berat
selama periode ini berlangsung, penderita
melaporkan seolah-olah mimpi (sedikit ingat/
sama sekali tidak)

e. Stupor
keadaan penderita: akinetik (tdk bergerak spt
patung) & mutistik
kesadaran relatif msh ada, msh ada gerakan
mata & respirasi, tp tanpa tujuan (mata)
umumnya amnesia total
dpt menjadi baik pd gangguan mental toksik
organik maupun gangguan mental psikogenik
stupor katatonik (psikogenik): penderita bersifat
autistik, kehilangan realitas, tanpa kehilangan
kesadaran
stupor toksik organik pergantian mendadak dr
stupor ke aktifitas tdk sering impulsif sebaliknya
pd stupor psikogenik.

VI. ORIENTASI
Yaitu proses dmn seseorang dpt menangkap/ mengarti
keadaan sekitarnya.
Orientasi baik, jika seseorang tahu posisi dlm:
- Hubungan waktu
- Sadar akan keadaan pribadi
- Sadar situasi lingkungan
- Mengerti hubungan dg orang lain
Disorientasi: jika seseorang tdk dpt melokalisir dirinya
dlm hubungan diatas


Gangguan orientasi dpt timbul pd:
- Setiap gangguan mental (gangguan peringatan,
gangguan persepsi, gangguan perhatian)
- Keadaan2 sindroma otak organik akut
- Daya kemampuan orientasi sangat erat hubungan dg
kesadaran individu
Macam2 orientasi:
- Personal (perorangan)
- Temporal (waktu)
- Spasial (tempat)
- Situasional (situasi)

VII. KONTAK PSIKIK


Adalah daya kemampuan individu untuk
mengadakan hubungan mental & emosional yg
wajar dg orang lain dlm waktu yg cukup dibutuhkan
Penilaian kontak psikik:
- ada kemampuan untuk kontak psikik
- sanggupkah melakukan hubungan mental ~

emosional secara wajar


- sanggupkah hubungan mental-emosional
berlangsung dlm waktu yg cukup

VIII. PERHATIAN
Yaitu kemampuan seseorang untuk memperhatikan
keadaan disekitarnya
Macam2 gangguan:
- Hypervigilitas
perhatian yg luar biasa & berpindah-pindah obyek
- Hypovigilitas
kurang perhatian thd sekitarnya
- Autisme
hidup dlm alam pikiran sendiri sehingga tdk ada
perhatian thd sekitarnya

IX. DAYA INGAT


Adl daya kemampuan individu utk memproduksi
(menghasilkan kembali) hal ikhwal tertentu yg tlh tjd
dimasa yg lampau
jd dlm peringatan tdp 3 (tiga) proses:
- penerimaan & pencatatan
- penyimpanan dr kesan
- penggalian kembalidr kesan tsb

Macam gangguan peringatan:


- Hypermesia
peringatan berlebihan & abnormal
dpt terlihat pd: mania, paranoid, katatonik
- Amnesia:
bisa krn faktor organik & psikogenik
jenis: - amnesia retrograde: kehilangan peristiwa sblm
kejadia
- amnesia anterograde (berlawanan)
- Paramnesia
- Dementia

X. INTELEK & INTELEGENSIA


INTELEK
Kemampuan individu utk menerima & mencernakan
luas pegetahuan disekolah & variasi pengalaman
praktek yg diperoleh sepanjang hidup (taraf
pendidikan)
INTELEGENSIA
Kemampuan individu utk memperoleh penyelesaian2
secara efektif & efisien dlm situasi yg berubah (taraf
kecerdasan)

XI. EKSPRESI

Manifestasi & cara untuk melahirkan (menyatakan)


proses2 mental emosional individu
- Normal = sesuai pendidikan & maturasi kepribadian
- Psikotik/ Neurotik = regresi

XII. INISIATIF
Dorongan untuk melakukan perbuatan baru dan
orisinil, bukan mencontoh
Normal
Berlebihan
Kurang

cukup
mani
depresi

XIII. DAYA KONSENTRASI


Kemampuan individu untuk memusatkan pikiran atau
perhatiannya terhadap sesuatu hal yang terdapat
dalam kesadaran individu tersebut

XIV. PENDAPAT
Daya kemampuan individu utk mengusahakan suatu
identifikasi realistik disertai suatu evaluasi suatu
evaluasi realistik dr berbagai faham & peristiwa dg
berbagai variabel, serta mengusahakan adanya
relasi & limitasi antara faham & fakta itu
Pendapat Diskriminatif
jika pendapat itu kecuali pd prinsipnya baik, juga
mengusahakan adanya pembedaan2 dlm segolongan
keadaan2 yg menyerupai satu dg yg lain
Jenis Pendapat
- global/ universal: non kritis & otomatis
- khusus/ spesifik
- pribadi/ personal

XV. PENGERTIAN TENTANG


DIRINYA SENDIRI (INSIGHT)
Daya kemampuan individu untuk menginsyafi &
menjelaskan asal usul perkembangan dari berbagai
kelakuan, pikiran & perasaannya serta gangguan2 yg
dialami atau diperlihatkannya pada waktu sekarang
(=tilikan)

XVI. INSTINK
Sumber tenaga dr segala tingkah laku yg tdk usah
dipelajari secara khusus oleh individu
Dorongan instinktual
Kekuatan yg ada dibelakang tingkah laku serupa itu
Jenis dorongan instinktual
- Abulia
kehilangan/ kekurangan dorongan kehendak
- Stupor
bekunya dorongan utk berbuat & kebalnya keadaan
perasaan individu. Penderita tdk mampu menerima
rangsang

Anda mungkin juga menyukai