Anda di halaman 1dari 54

DETEKSI DINI ,

PERTOLONGAN PERTAMA
PENANGGULANGAN NARKOBA

dr. Woro Pramesti, Sp.KJ

PENGERTIAN

NARKOBA adalah bahan zat atau obat, baik


alamiah maupun sintetis, meliputi Narkotika,
Psikotropika, & Zat Adiktif lain, yg jika masuk ke
dlm tubuh manusia berpengaruh terhadap otak
(susunan syarat pusat), yg sering disalahgunakan
masyarakat & yg penggunaan, pemasokan,
produksi, penyimpanan & peredarannya,
bertentangan dg ketentuan hukum

Penyalahgunaan NARKOBA (abuse) adalah


penggunaan salah satu atau beberapa jenis
NARKOBA, yg dilakukan secara berkala atau
teratur, sehingga menimbulkan gangguan
kesehatan jasmani, jiwa (mental) & fungsi
sosialnya
Ketergantungan NARKOBA (dependent) adalah
keadaan dimana tubuh memerlukan jumlah
NARKOBA yg makin bertambah (disebut toleransi),
sehingga jika pemakaiannya dikurangi atau
dihentikan, timbul gejala putus zat. Jadi, ia selalu
berusaha untuk memperoleh zat itu, agar dapat
melakukan kehidupan normalnya, & tidak
mengalami gejala putus zat.

TERJADINYA PENYALAHGUNAAN
NARKOBA

Faktor Penyebab dan Pengaruh


Penyalahgunaan NARKOBA terjadi akibat interaksi
:
Faktor yang terkait pada individu, yg disebut
faktor risiko tinggi.
Faktor lingkungan, yg disebut faktor kontributif.
Tersedianya NARKOBA itu sendiri.

Faktor Risiko Tinggi pada individu :


Cenderung memberontak & menolak otoritas
Tidak mau mengikuti aturan/norma/tata tertib yg
berlaku.
Sikap positip terhadap penggunaan NARKOBA
Tidak memiliki rumah tinggal (homelessness)
Kurang percaya diri/ penilaian diri rendah
Kehamilan pada masa remaja
Kesepian
Senang mencari sensasi
Merasa kurang mampu mengendalikan diri
Kemampuan berkomunikasi yg rendah


Identitas diri kurang berkembang, akibat proses
indentifikasi dg orang tua atau penggantinya
kurang baik, atau gangguan identitas peranan
seks, sehingga merasa diri kurang jantan
Memiliki ego strength yg lemah karena
hubungan ayah dgn anak kurang akrab, ayah
tidak memiliki ego strength/ kepribadian kuat,
jarang di rumah, terlalu otoriter atau hanya
berfungsi biologis saja (sebagai ayah bayangan
bukan ayah nyata yg secara psikologis &
pedagogis membimbing dan mendidik anak)
Depresi, cemas, hiperkinetik, kepribadian dissosial (menyimpang dari norma yg berlaku)
Keinginan kuat untuk hidup bebas


Putus sekolah
Keinginan tahu/ mencoba yg kuat & keyakinan
penggunaan NARKOBA sebagai lambang
keperkasaan atau kehidupan modern
Sulit mengambil keputusan untuk menolak
tawaran teman/ orang lain untuk menggunakan
NARKOBA

Faktor Lingkungan :
Komunikasi orang tua dg anak kurang efektif
Ayah dan ibu sering bertengkar atau
hubungannya kurang harmonis
Ayah dan/ atau ibu terlalu sibuk, atau acuh tak
acuh
Ayah/ ibu terlalu keras/ otoriter/ serba melarang,
atau sebaliknya terlalu permisif (serba boleh)
Ayah/ ibu kurang peduli tentang penggunaan
NARKOBA
Kurangnya pengawasan orang tua
Lingkungan keluarga/ masyarakat dg norma
(tentang baik/ buruk atau benar/ salah) yg
longgar atau tidak jelas
... ... ...

... ... ...


Tata tertib dan disiplin dlm keluarga tdk adil & tdk
konsisten
Orang tua atau anggota lain menyalahgunakan
NARKOBA
Kurangnya orang yg dpt dijadikan role model (teladan/
contoh)
Berkawan dg penyalahguna
Tekanan atau ancaman oleh kawan atau pengedar
Disiplin sekolah yg rendah & kurang memberi
kesempatan pd siswa untuk mengembangkan diri secara
positif dan kreatif
Iklan minuman beralkohol & rokok
Lemahnya penegakan hukum
Mudah diperolehnya NARKOBA di pasaran

PENGARUH DAN AKIBAT


PENYALAHGUNAAN NARKOBA
PADA TUBUH MANUSIA

Pengaruh NARKOBA tdk sama pd setiap orang,


bergantung pd beberapa faktor, yaitu :

Jenis NARKOBA yg digunakan


Jumlah (dosis) yg dipakai
Frekuensi pemakaian
Cara pemakaian (diminum, dihisap, disuntikkan, dll)
Zat lain yg digunakan bersamaan
Pengalaman pemakaian NARKOBA sebelumnya
Kondisi badan pemakai
Kepribadian pemakai
Harapan pemakai terhadap efek NARKOBA
Suasana lingkungan dimana NARKOBA digunakan

NARKOBA berpengaruh pada tubuh manusia,


terutama otak (SSP) & perkembangan normal remaja,
yaitu terhadap daya ingat, perasaan, persepsi, &
kendali diri:
Pengaruh thdp daya ingat, sehingga mudah lupa
Pengaruh terhadap perhatian, sehingga sulit
berkonsentrasi
Pengaruh terhadap perasaan dan kemampuan otak
untuk menerima, memilah-milah & mengolah
informasi. Informasi sensoris (perasaan) yg diterima
otak memberikan sensasi baru kepadanya,
sekaligus menghambat kemampuan normalnya
memahami informasi yang diterimanya. Orang
menjadi tdk dpt lagi bertindak rasional.


Pengaruh terhadap persepsi. Contoh : kokain

dan amfetamin memberi perasaan semu


Pengaruh terhadap motivasi. Pada anak/
remaja menyebabkan merosotnya motivasi dan
kemampuan belajar atau prestasi di sekolah,
rusaknya hubungan dalam keluarga/
persahabatan, berubahnya minat/ cita-cita/ nilainilai yg dianutnya semula

MENGENAL
GEJALA PENYALAHGUNAAN

1. Perubahan Fisik :
Gejalanya tergantung jenis zat. Gejala secara
umum adalah:
Pd saat menggunakan NARKOBA: jalan
sempoyongan, bicara pelo/ tidak koheren,
tampak terkantuk-kantuk/ acuh tak acuh
Bila kelebihan dosis: nafas, detak jantung dan
nadi lambat atau cepat, kulit teraba dingin
Bila sedang ketagihan: mata dan hidung berair,
menguap terus menerus, mual sampai muntah,
sakit perut, diare, rasa sakit diseluruh tubuh, takut
air sehingga tdk mau mandi, kejang,
kesadaran
menurun


Pengaruh jangka panjang: penampilan tdk
sehat, acuh tak acuh terhadap kesehatan &
kebersihan diri, terdapat deretan bekas
suntikan pd lengan atau bagian tubuh lain

2. Ditemukannya NARKOBA atau peralatan


penyalahgunaan :
NARKOBA (pil, serbuk, lintingan rokok) di
kantong
kemeja/ celana/ lipatan baju, di dlm
kaset, tape recorder, di tengah buku, dll
Alat-alat yang berhubungan dg penggunaan
NARKOBA : botol aqua yg berlubang di
dindingnya, sedotan minuman, gulungan uang
kertas 100 atau 500 rupiah, kertas timah bekas
bungkus rokok/ permen karet, kartu telepon,
botol-botol mini sebesar jempol, dlsb

3. Perubahan Perilaku :
Prestasi sekolah menurun drastis, sering tdk
mengerjakan tugas, sering membolos
Ketidak-jujuran (bohong, menipu), mengambil &
menjual barang berharga milik sendiri atau
anggota keluarga, terlibat dlm tindak kekerasan/
berurusan dg polisi
Menjadi lebih mudah tersinggung/ marah/ kasar,
membenci/ bermusuhan, bersikap tertutup/
penuh rahasia
Pola tidur yg berubah (bangun siang, malam
bergadang)

UPAYA PENANGGULANGAN

Upaya penanggulangan penyalahgunaan


NARKOBA mempunyai tiga komponen penting,
sebagai pilar utama, yaitu :

1. Pencegahan
Upaya pencegahan harus dilakukan dlm
pendekatan sistem, dg melibatkan seluruh
komponen sistem (keluarga, siswa, remaja,
sekolah, lembaga penelitian/ pengkajian,
pemerintah, masyarakat, media masa), didukung
oleh lembaga kesehatan, sosial, agama dan
penegakan hukum. Upaya itu harus ditumbuhkan
di masyarakat dg intervensi yg dikembangkan
sesuai dg kebutuhan dan kondisi masyarakat,
perlu pemberdayaan masyarakat sehingga upaya
itu menjadi gerakan masyarakat

2.

Terapi dan Rehabilitasi


Cara :
- Terapi & rehabilitasi penderita secara
compulsory (wajib/ paksa sesuai UU) &
voluntary (sukarela) sesuai kriteria penderita
- Terpai keluarga & lingkungannya
- Menyediakan sarana/ prasarana kuratif/
rehabilitatif yg memadai
- Mengembangkan sistem & mekanisme
rujukan
- ... ... ...

- ... ... ...


- Mengembangkan sistem manajemen,
motoring & evaluasi
- Mengembangkan sistem Therapeutic
Community pd pusat2 pelayanan rehabilitasi
- Menetapkan standard pelayanan
- Melaksanakan pelatihan dan pembinaan
petugas pelayanan
- Memantau & mengevaluasi upaya yg
dilakukan
- Membina, mengawasi & mengendalikan

3.

Penegakan Hukum
Upaya :
- Penyuluhan hukum kpd instansi terkait &
masyarakat luas
- Pengawasan & pengendalian jalur resmi
NARKOBA
- Pengawasan, penertiban, penindakan &
pemusnahan terhadap penanaman. Produksi,
eksport, import, peredaran & perdagangan
NARKOBA secara illegal (di luar ketentuan hukum)

- ... ... ...


- Melaksanakan penyelidikan, penyidikan,
pemeriksaan & penyelesaian perkara tindak
pidana/ pelanggaran hukum dlm penggunaan,
penanaman, penyimpanan, pemilikan,
pemasokan, produksi, eksport, import,
peredaran, perdagangan gelap NARKOBA
sesuai peraturan perundang-undangan, yg
dilakukan secara adil, tegas, konsekuen, dan
konsisten serta berkesinambungan
- Pemantauan & evaluasi tindak lanjut upaya
penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan
NARKOBA
- Meningkatkan pajak penjualan minuman
beralkohol & rokok
-

-
- Meningkatkan pembatasan umur untuk minuman
beralkohol
- Menetapkan peraturan bagi supir/ pengemudi
untuk tdk menyalahgunakan NARKOBA &
tindakan tegas bagi pelanggarannya
- Mengawasi & mentertibkan tempat hiburan,
tempat umum & tempat kerja untuk melarang
penggunaan/ jual-beli NARKOBA
- Pelatihan petugas penegak hukum & aparat
terkait lainnya
-

- Mekanisme/ petunjuk pelaksanaan


pemberantasan terpadu di Tingkat I, II,
Kecamatan, Kelurahan, RT/RW & cara
rujukannya
- Pelatihan masyarakat & LSM dlm
pemberantasan

Bagaimana Orang Tua


Membina Keluarga

1. Mendengarkan secara aktif


a. Berapapun usia anak, dengan senang
hati ia berbicara dengan orang tuanya,
yang mengerti bagaimana mendengarkan
dengan baik tentang berbagai masalah
aktual, termasuk penyalahgunaan
NARKOBA.

b. Ada beberapa sikap orang tua yang


menyebabkan anak berhenti atau
menolak
mencurahkan
isi
hatinya,
Sikap menghakimi atau menuduh
antara
lain
:
Merasa
benar
sendiri atau bersikap

munafik
Terlalu banyak memberi
nasihat/ceramah
Sikap seolah-olah mempunyai
jawaban dari semua masalah
Mengkritik atau mencela
Menganggap enteng persoalan anak

c. Mendengarkan secara aktif menunjukkan


kasih sayang dan perhatian orangtua kepada
anak. Orangtua perlu melatih diri, betapapun
baiknya mereka.
Ulangi pernyataan anak, sebagai tanda

bahwa orangtua memahami apa yang


diungkapkan anak
Perhatikan bahasa tubuh anak (mimik muka,
gerakan tubuh) waktu ia berbicara. Jika
keduanya bertentangan, perhatikan bahasa
tubuh, yang mengungkapkan isi hati dan
perasaan
Beri dorongan nonverbal untuk menunjukkan
minat anak yang sebenarnya (mengangguk,
tersenyum, dan sebagainya).
..


Gunakan nada suara lembut untuk
menjawab pertanyaan anak.
Gunakan ungkapan yang
menunjukkan minat orangtua
terhadap pembicaraan anak, seperti
O, ya? Coba jelaskan lagi tentang hal
itu,Lalu apa yang terjadi?

2. Meningkatkan rasa percaya


diri anak

a. Anak yang menyalahgunakan


NARKOBA umumnya mempunyai
penilaian diri atau harga diri rendah
atau negatif. Remaja yang memiliki
penilaian atau citra diri positif lebih
mudah menolak menyalahgunakan
NARKOBA.

b. Orangtua membantu anak


mengembangkan rasa percaya diri
dengan :
Memberikan pujian dan dorongan, meskipun untuk
hal-hal kecil, atau sepele yang dilakukan anak.
Ungkapkan pujian tidak saja dengan penyataan, juga
dengan tindakan nyata.
Membantu anak mencapai tujuannya secara realistik.
Tidak membandingkan usaha anak dengan usaha
anak lainnya
Jika hendak mengkoreksi, yang dikoreksi adalah
tindakannya, bukan anak atau harga dirinya
..

.
Tidak menyebabkan anak merasa
diserang atau tidak nyaman, jika terjadi
sesuatu yang berada diluar kendali
anak.
Memberikan tanggung jawab kepada
anak yang dapat membangun
kepercayaan dirinya.
Memperlihatkan pada anak bahwa ia
dikasihi.

3. Mengembangkan nilai-nilai
positip pada anak
a. Norma yang mantap tentang mana
yang baik dan benar dorongan
memungkinkan anak menagmbil
keputusan dengan berani, atas
dorongan hati nuraninya, dan
bukan atas dorongan, tekanan
atau bujukan teman.

b. Hal ini perlu diciptakan di


lingkungan keluarga dengan :
Keteladanan dan ketulusan orang tua
dalam perilakunya sehari-hari.
Orang tua tidak bersikap munafik,
mau bersikap jujur, dan terbuka
tentang keberadaannya, serta
bersedia menerima kritik mau
memperbaiki diri.
..


Orangtua terutama ayah, memiliki
pedoman hidup yang jelas
sehingga dapat menuntun
keluarganya untuk hidup
berdasarkan hati nurani dan
norma atau nilai yang baik dan
benar.

Bagaimana Orangtua
Mencegah Penyalahgunaan
NARKOBA di Rumah :

1. Menjadi teladan atau role model dalam


budaya anti-NARKOBA, anti kekerasan dan
disiplin diri :

Orangtua yang juga


mneyalahgunakan NARKOBA tidak
memiliki wibawa terhadap anaknya
untuk juga tidak menggunakannya.
Perlihatkan kemampuan orangtua
untuk berkata tidak dan untuk
meminta tolong jika perlu.


Tidak menggunakan cara kekerasan
(tindakan dan kata-kata) terhadap
anak dan orang lain. Perlakukan
anak atau orang lain dengan adil
dan bijaksana.
Hidup secara tertib dan teratur

2. Membantu anak mengembangkan


kemqampuan menolak tekanan
kelompok sebaya untuk menggunakan
NARKOBA atau terlibat dalam
Beritahu anak mengenai haknya melakukan hal
kekerasan :
yang cocok bagi dirinya didasari rasa

tanggung jawab, sehingga jika ada teman


yang memaksa atau membujuk, ia berhak untuk
menolaknya.
Bimbing anak mencari kawan sejati, yang
tidak menjerumuskan dirinya dalam hal yang
merugikan atau merusakkan.

.
Ajarkan anak menolak
tawaran penyalahgunaan
NARKOBA.
Mengetahui jadwal kegiatan
anak dan siapa kawankawannya.

3. Mendukung kegiatan anak yang


sehat dan kreatif :
.

Mendukung kegiatan anak di


sekolah, berolahraga, memiliki
hobby, bermain musik, dan lainlain tanpa menuntut anak agar
berprestasi atau menang.

Orang tua melibatkan diri dalam


kegiatan-kegiatan anak. Anak
sangat menghargai saat-saat orang
tua melibatkan diri dalam
kegiatan mereka.

4. Membuat kesepakatan bersama


tentang norma dan peraturan :
Anak ingin kehidupan yang teratur. Ia
belajar bertanggung jawab jika
ditetapkan aturan bagi perilaku atau
kegiatannya sehari-hari. Termasuk
tidak menyalahgunakan NARKOBA.
Tetapkan hal itu secara adil dan
tuliskan peraturan-peraturan itu.

Sikap Orangtua Jika


Mengetahui Anaknya
Menyalahgunakan NARKOBA

1.

2.

3.

Berusahalah tenang. Kendalikan


emosi. Marah, tersinggung atau
rasa bersalah tidak ada gunanya.
Jangan tunda masalah. Hadapi
kenyataan itu. Adakan dialog
terbuka dengan anak dengan sikap
tenang. Kemukakan apa yang anda
ketahui, tidak dengan cara
menuduh. Jangan pada saat ia masih
berada dalam pengaruh NARKOBA.
..

3.

4.

5.

Dengarkan anak dan beri dorongan


norverbal kepadanya. Dialog
dengan anak merupakan kunci
pemecahan masalah. Jangan
memberi nasihat atau ceramah.
Jangan rendahkan harga dirinya.
Buatlah agar ia merasa aman dan
nyaman berbicara dengan anda.
Jika ia mau mengakui hal itu,
hargailah kejujurannya. Anda pun
perlu bersyukur karena dapat
menciptakan keterbukaan itu.

5.

6.

7.

Jujur terhadap dirinya sendiri. Beri


contoh sikap jujur dan terbuka. Mau
mengakui kelemahan dan kesalahan
sendiri. Jangan membela diri atau
merasa benar. Saling memaafkan untuk
kesalahan sikap, kata-kata atau
perbuatan di masa lalu yang
menyakitkan orang lain.
Jika perlu minta bantuan pihak
ketiga, jika sulit mengendalikan
emosi, minta bantuan pihak ketiga
yang dapat melakukan pendekatan yang
lebih baik.
.

7.

8.

9.

Tingkatkan hubungan dalam


keluarga teliti hubungan
dengan anak/anggota keluarga
lain. Selesaikan konflik
pribadi yang ada. Rencanakan
rekreasi dengan anak atau
anggota keluarga yang lain.
Bangun kehidupan berdisiplin,
untuk menjauhkan anak dari
lingkungan dimana NARKOBA
digunakan.
..

Cari pertolongan tenaga profesi,


pusat pengobatan atau
rehabilitasi. Dengan atau seijin
anak, berkonsultasilah kepada
tenaga ahli.
10. Pendekatan kepada orangtua teman
anak pemakai NARKOBA, kunjungi
orangtua teman anak anda yang
NARKOBA pada waktu yang tepat.
Ungkapkan apa yang anda ketahui
dengan hati-hati dan bijaksana.
Ajaklah bekerjasama menghadapi
masalah itu.
9.

Anda mungkin juga menyukai