Anda di halaman 1dari 109

GANGGUAN PSIKIATRI

( GANGGUAN JIWA )
adalah sindroma atau pola perilaku seseorang yang secara klinik cukup
bermakna dan khas dengan distres
= hendaya (+) dalam satu atau lebih fungsi peranan .
Jenis – Gangguan Psikiatri .
1. Gangguan Psikotik .
• hendaya berat dalam kemampuan
• daya nilai realita .
– tilikan (-) .
2. Gangguan Neurotik dan suasana perasaan .
– tidak mempunyai dasar organik .
– daya nialai realita (+)
– tilikan (+) .
3. Gangguan lainnya
– epilepsi .
– retardasi mental ( RM ).
– penyalahgunaan zat .
GANGGUAN JIWA
Penyebab :
– Perubahan dalam otak .
– Faktor keturunan .
– Pengalaman masa kanak .
– Suasana rumah .
– Faktor lain .
PSIKOLOGI PATOLOGI =
Gejala Ggn Jiwa
Hasil Interaksi yang komplek antara unsur
somatik – psikologik dan sosio budaya
Menandakan dekompensasi proses adaptasi
dan terdapat terutama pada pemikiran ,
perasaan & perilaku
MELIPUTI GANGGUAN PADA :
Kesadaran
Emosi / afek
Psikomotor
Proses berpikir
Persepsi
Intelegensia
Orientasi
Ingatan
KESADARAN
Normal
Kemampuan individu mengadakan hubungan
dengan lingkungannya serta dengan dirinya
sendiri dan mengadakan pembatasan terhadap
lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri
bila kesadaran baik
Terjadi orientasi yang baik ( ttg WTO )
Pengertian baik
KESADARAN MENURUN
Suatu keadaan dengan kemampuan persepsi
perhatian & pemikiran berkurang ( scr
kwantitatif ) kemudian muncul amnesia
sebagian / total
TINGKAT – PENURUNAN
KESADARAN

APATI

SOMNOLENSIA

SOPOR

SUB COMA & COMA


KESADARAN MENINGGI
Keadaan dengan respon yang meninggi
terhadap rangsang
Suara – suara terdengar . indah & keras
Warna > terang
Sebab : - berbagai zat yang
merangsang otak
- psikologik
KESADARAN WAKTU TIDUR
Menurunnya kesadaran secara reversibel
Disertai posisi berbaring & tak bergerak
GANGGUAN

 INSOMNIA  SUKAR TIDUR


 SOMNAMBULISME  BERJALAN WAKTU
TIDUR
 NIGHTMARE  MIMPI BURUK
 NARKOLEPSI  SERANGAN TIDUR
BERSAMAAN DENGAN KATAPLEXI
HIPNOSA
Kesadaran yang sengaja diubah (
menurun & menyempit ) dengan melalui
sugesti
Mudah disugesti
DISOSIASI
Sebagian tingkah laku atau kejadian
memisahkan dirinya secara psikologik
dari kesadaran
terjadi amnesia sebagian / total
KESADARAN BERUBAH
Gangguan kesadaran , tidak  tidak , bukan
disosiasi , tetapi mengadakanhubungan dan
pembatasan terhadap dunia luar, dirinya sendiri
sudah tidak terganggu pada taraf tidak sesuai
dengan kenyataan ( secara kwalitatif )
ORIENTASI
Kemampuan untuk mengenal lingkungannya
serta hubungan dengan waktu & ruang terhadap
diri sendiri & hubungan dengan orang lain
GANGGUAN INGATAN
1. AMNESIA
Ketidak mampuan mengingat kembali
pengalaman bersifat

 total / sebagian
 retrograde / anterograde
2. PARAMNESIA
Ingatan yang keliru ok distorsi pemanggilan
kembali
a. de ja vu : seperti pernah melihat
sesuatu padahal belum pernah
b. jamais vu : > <
c. konvabulasi : secara tak sadar mengisi
lubang – lubang dalam ingatannya dengan
cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan ,
tetapi individu percaya akan kebenarannya
3. HIPERMENSIA
Penahanan dalam ingatan dan
pemanggilan yang berlebihan baiknya .
EMOSI DAN AFEK
AFEK
Suasana perasaan menyenangkan atau tidak ,
yang menyertai suatu pikiran
Berlangsung lama
Tidak disertai komponen fisiologik
EMOSI
Manifestasi afek keluar
Berlangsung tidak lama
Disertai komponen fisiologik
GANGGUAN
DEPRESI : rasa sedih .
KECEMASAN : gelisah , kuatir
EFORIA –ELASI - EXALTASI: rasa gembira
ANHEDONIA : tak mampu merasakan
senang
KEDANGKALAN : datar , tumpul , dingin
TAK WAJAR : Tak serasi : INADEQUATE
LABIL : mudah berubah
AMBIVALENSI
AMARAH dll
PROSES BERPIKIR
Meliputi proses pertimbangan ,
pemahaman , ingatan serta penalaran

NORMAL : PB mengandung arus


idea , simbol & asosiasi yang :

terarah pada tujuan


dibangkitkan oleh masalah atau tugas
menghantarkan suatu penyelesaian yang
berorientasi pada kenyataan
ASPEK PROSES BERPIKIR
1. Bentuk pikiran
2. Arus pikiran
3. Isi pikiran + pertimbangan
GANGGUAN BENTUK PIKIRAN

1. PIKIRAN AUTISTIK ( NON REALISTIK )


Hidup dalam alam pikiran sendiri

2. REALISTIK
Bentuk pikiran yang sama sekali tidak
berdasarkan kenyataan
GANGGUAN ARUS PIKIRAN
1. PERSEVERASI
Berulang – ulang menceritakan suatu
ide , pikiran atau tema secara berlebihan

2. ASOSIASI LONGGAR
 Menyatakan hal – hal yang tidak ada
hubungan satu sama lain.
 Antara satu kalimat dengan kalimat lain
tidak ada hubungan
3. INKOHERENSI
 Gangguan arus bicara sehingga satu kalimatpun
sukar ditangkap atau diikuti maknanya
 Antara satu kata dan kata berikutnya tak
berhubungan
4. BENTURAN ( BLOCKING )
 Jalan pikiran tiba – tiba berhenti
 Atau berhenti ditengah –tengah kalimat .
5. PIKIRAN MELAYANG ( FLIGHT OF
IDEA )
Perubahan yang mendadak , cepat dalam
pembicaraan sehingga satu ide belum selesai
diceritakan disusul ide yang lain
6. ASOSIASI BUNYI
Mengucapkan perkataan yang
mempunyai persamaan bunyi

7. NEOLOGISME
Membentuk kata – kata baru yang tidak
diketahui umum

8. LOGORNOE
Bicara >>>
GANGGUAN ISI PIKIRAN
1. EKSTASI
Isi pikiran yang mengandung
kegembiraan yang luar biasa
2. FANTASI
Isi pikiran tentang suatu keadaan atau
kejadian yang diharapkan
3. FOBI
Rasa takut yang irasional terhadap suatu
benda atau keadaan yang tak dapat
dihilangkan atau ditekan oleh individu
4. OBSESI
Isi pikiran yang kukuh ( persisten) timbul
walaupun tidak dikehendakinya dan
diketahuinya bahwa hal itu tidak wajar atau
tidak mungkin
5. PREOKUPASI
Pikiran terpaku hanya pada sebuah ide saja
yang biasanya berhubungan dengan keadaan
yang bernada emosional yang kuat
6. PIKIRAN TIDAK MEMADAI
Pikiran yang eksentrik tidak cocok dengan
segala hal
7. PIKIRAN BUNUH DIRI
Terus menerus memikirkan akan cara
bagaimana ia dapat membunuh dirinya
8. PIKIRAN HUBUNGAN
Pembicaraan orang lain , benda – benda atau
sesuatu kejadian dihubungkan dengan dirinya
9. WAHAM
Keyakinan tentang suatu pikiran yang tidak
sesuai dengan kenyataannya atau tidak cocok
dengan intelgensia & latar belakang
kebudayaannya , biarpun dibuktikan
kemustahilannya
MACAM – MACAM WAHAM
1. WAHAM KEJARAN
2. WAHAM SOMATIK
3. WAHAM KEBESARAN
4. WAHAM KEAGAMAAN
5. WAHAM DOSA
6. WAHAM PENGARUH
7. WAHAM NIHILISTIK
WAHAM :
1. SISTEMATIS : - Reasoning baik
- Ada inti
2. TIDAK SISTEMATIS : BIZAR
PERSEPSI
Adalah daya mengenal barang , kwalitas atau
hubungan , serta perbedaan antara hal ini
melalui proses mengamati , mengetahui dan
mengartikan setelah panca indera mendapat
rangsang
GANGGUAN PERSEPSI
1. HALUSINASI
Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun
pada panca indera seseorang yang terjadi
dalam keadaan sadar / bangun
2. ILUSI
Interpretasi atau penilaian yang salah tentang
pencerapan yang sungguh terjadi oleh karena
rangsang pada panca indera
3. DEREALISASI
Perasaan aneh tentang lingkungannya dan
tidak menurut kenyataan , misal : segala
sesuatu dialaminya seperti dalam mimpi
INTELEGENSIA
Kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang baru melalui pemikiran dan
pertimbangan
1. Kecerdasan tingkat ambang
IQ : 71 – 100
2. RM Ringan
IQ. : 50 – 70
3. RM Sedang
IQ : 35 – 47
4. RM Berat
IQ : 26 – 35
5. RM Sangat Berat
IQ : IQ Dibawah 25
PSIKOMOTOR : PERILAKU
MOTORIK

Gerakan badan yang dipengaruhi oleh


keadaan jiwa
Merupakan efek bersama mengenai
badan dan jiwa
GANGGUAN PSIKOMOTOR

KELAMBATAN

1. HIPOKINEXIA :Aktifitas <<


2. STUPOR KATATONIK : Gerakan lambat
3. KATALEPSI : Pertahankan posisi badan
secara kaku
4. FLEXIBILITAS SEREA: Pertahankan posisi badan
yang dibuat orang lain
LANJUTAN GANGGUAN
PSIKOMOTOR
PENINGKATAN

1. HIPERKINESIA : Atifitas >>


2. GADUH GELISAH KATATONIK
Aktifitas motorik yang kelihatan tak bertujuan, berulang
kali , seakan tidak dipengaruhi rangsang luar
3. GRIMAS
Mimik yang aneh dan berulang
4. STEREOTIPE
Gerakan salah satu anggota badan , berkali – kali dan
tak bertujuan
5. MANERISM
Pergerakan atau lacak yang stereotipe &
teaterikal
6. EKHOPRAXIA
Langsung meniru gerak orang lain yang
dilihat
7. EKHOLALI
Langsung meniru atau mengulang kata – kata
orang lain
8. NEGATIVISME
Menentang nasehat / permintaan orang lain
dan melakukan yang bertentangan
9. VERBIGERASI
Berkali kali mengulang kata – kata yang sama
DIAGNOSIS MULTI AXIAL
Axis 1: - Gangguan Klinis
- Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian
klinis
Axis 2: - Gangguan kepribadian
- Retardasi mental
Axis 3: Kondisi medis umum
Axis 4: Masalah psikososial dan lingkungan
Axis 5: Penilaian fungsi secara global (GAF)
AXIS 1
F00-F09. Gangguan Mental Organik (GMO)
F10-F19. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Psikoaktif
F20-F29. Skizofrenia, Skizotipal, dan Gangguan
Waham
F30-F39. Gangguan Mood (Afektif)
F40-F49. Gangguan Neurotik, Somatoform, dan
Terkait Stres
F50-F59. Sindrom Perilaku yang Berhubungan Dgn
Ggn Fisiologis dan faktor Fisik
F80-F89. Gangguan Perkembangan Psikologis
F90-F99. Gangguan Perilaku dan Emosional dengan
Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan Remaja
AXIS 2
F60 ‒ F69. Gangguan Kepribadian dan Perilaku
Masa Dewasa
– F60.0. Gangguan Kepribadian Paranoid
– F60.1. Gangguan Kepribadian Skizoid
– F60.2. Gangguan Kepribadian Dissosial
– F60.3. Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil
– F60.4. Gangguan Kepribadian Histrionik
– F60.5. Gangguan Kepribadian Anankastik
– F60.6. Gangguan Kepribadian Menghindar (Cemas)
– F60.7. Gangguan Kepribadian Dependen
– F60.8. Gangguan Kepribadian Khas Lainnya
– F60.9. Gangguan Kepribadian Yang Tidak Ditentukan
(YTD)
F70 ‒ F79. Retardasi Mental
Axis 3
A00 – B99: Penyakit infeksi dan parasit tertentu
C00 – D48: Neoplasma
E00 – G90: Penyakit endokrin, nutrisi, dan
metabolik
G00 – G99: Penyakit susunan saraf, dan lain-lain
K00 - K93 : Penyakit sistem pencernaan
S00 – T98 : Cedera, keracunan dan akibat kausa
eksternal
L00 – L99 : Penyakit kulit dan jaringan subkutan
Axis 4
Masalah dengan primary support group
(keluarga)
Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Masalah pendidikan
Masalah pekerjaan
Masalah perumahan
Masalah ekonomi
Masalah akses ke pelayanan kesehatan
Masalah berkaitan interaksi dengan
hukum/kriminal
Masalah psikososisal dan lingkungan lain
Axis 5
GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONAL (GAF)
SCALE
Nilai dari 100 turun ke 0
– 100-91= tidak ada gejala.
– 90-81= gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas,
tidak lebih dari masalah harian biasa.
– 60-51= gejala sedang, disabilitas sedang.
– 50-41= gejala berat, disabilitas berat.
– 30-21= disabilitas berat dalam komunikasi dan daya
nilai, tidak mampu berfungsi dalam semua bidang.
– 20-11= bahaya menciderai diri/orang lain, disabilitas
sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri.
GANGGUAN
NEUROTIK
(ANXIETAS
DAN
DEPRESI)
ANXIETAS
Pengertian :
anxietas normal,
anxietas patologik,
perbedaan anxietas dengan
takut,
stress, adaptasi dan anxietas
Data epidemiologik
1 dari 4 orang dapat memenuhi
salah satu kriteria ganguan anxietas
Life time prevalence 17.7 %
(perempuan 30.5 % dan laki-laki
19.2 %)

Sumber : Kaplan & Sadock’s, Synopsis of Psychiatry, 8th edition, 1998


Etiologi
FAKTOR INTERNAL
pengalaman buruk masa lalu
kepribadian
disposisi keluarga (keturunan)
FAKTOR EKSTERNAL
stresor kehidupan (konflik
interpersonal, konflik keluarga,
peristiwa kehilangan, kekecewaan)
KONDISI FISIK : penyakit
Gambaran Klinik
Pada seluruh kategori gangguan
anxietas, kecemasan/anxietas
merupakan gejala yang menonjol
yang terdiri dari afek cemas disertai
gejala seperti gemetaran,
ketegangan otot, berkeringat, kepala
terasa ringan/melayang, pusing,
mulut kering, palpitasi, keluhan
epigastrik.
Diagnosis
Gangguan anxietas dikelompokkan dalam
kategori diagnosis berikut
> Fobia
> Gangguan Panik
> Gangguan Cemas Menyeluruh (GAD)
> Gangguan Obsesif-kompulsif
> Gangguan Somatisasi
> Reaksi terhadap stres berat dan
gangguan penyesuaian
AGORAFOBIA
Ketakutan irasional dan menghindar
di tempat yang sulit melarikan diri,
misalnya banyak orang, keramaian,
tempat umum
(tidak berani keluar rumah sendiri,
meninggalkan tempat yang sudah
dikenal)
Masih bisa menghadapi tetapi
dengan rasa terancam
Dengan/tanpa gangguan panik
FOBIA SOSIAL
gejala anxietas pada situasi sosial tertentu di
luar lingkungan keluarga (takut menjadi
pusat perhatian, takut dikritik)
menghindari situasi tersebut
Situasi sosial yang lazim ditakuti :
berbicara atau tampil di depan umum,
makan atau menulis di depan umum,
berbicara kepada atasan,
bertemu orang asing,
berkencan,
menjadi pusat perhatian,
ke pesta atau aktivitas sosial lainnya
GANGGUAN PANIK
Serangan kecemasan yang hebat
dan mendadak (akut dan episodik
ditandai gejala psikik dan fisik yang
hebat

Gejala Psikis :
- anxietas hebat
- takut mati
- kehilangan control
- merasa terpisah dari dirinya
(depersonalisasi) atau merasa
sekelilingnya tidak nyata
(derealisasi)
Lanjutan Panik
Gejala Fisik :
- Berdebar hebat
- Berkeringat
- Rasa tercekik
- Gejala somatis antara lain Sesak
nafas, Nyeri dada, Gemetar, pusing,
kepala terasa ringan, mau pingsan,
mual atau nyeri perut
GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH

- Kekhawatiran, kecemasan subyektif yang


berlebihan.
- Keadaan waspada dan siaga.
- Terjadi hampir setiap hari/menetap
- Tidak terbatas pada situasi tertentu/situasi
hidup sehari-hari
- Gejala fisik : hiperaktivitas otonom,
ketegangan motorik
DIAGNOSIS

Waspada jika :
1. Pasien terlalu banyak bicara,
mendominasi, mendramatisasi,
2. Pasien berlebihan atau berulang-ulang
menyatakan keluhan fisiknya
3. Pasien yang sulit menyampaikan
keluhannya
4. Pasien yang diam dan tidak ada respon
Observasi
Kegelisahan :
Banyak gerakan badan,
Tidak dapat duduk tenang
Tangan bergerak-gerak
Bicara terburu-buru
Mata berkedip-kedip
GANGGUAN PSIKOSOMATIK

Faktor psikologi yang mempengaruhi kondisi


fisik
 Gangguan jiwa yang dimanifestasikan pada
gangguan susunan syaraf
 Kelainan yang ditimbulkan dapat dibuktikan dengan
adanya proses patofisiologik

TIMBULNYA GANGGUAN DIPENGARUHI


 Kematangan kepribadian
 Berat dan lamanya stres
 Macam Stres
ORGAN – ORGAN YANG
MENGALAMI GANGGUAN
1. SISTEM MUSKULOSKELETAL :
Nyeri kepala , Artripis Reumatoid Psi dll
2. SISTEM NAFAS
Batuk , Menguap >> , Asma dll
3. SISTEM KARDIOVASKULAR
Aritmia, MI , PJK
4. SISTEM KULIT
Dermatitis , EKsim , Aknepsokiasis , Urtikaria dll
5. SISTEM GASTROINTESTINAL
Gastritis , Tukak Lambung , kolitis Ulseratif
dll
6. SISTEM KEMIH KELAMIN :
Disuri , Nyeri HAid -
7. SISTEM ENDOKRIN :
Hipotiroidisme , DM , Hipogliken dll
8. SISTEM PANCA INDERA :
Vertigo dll
9. SISTEM LAIN :
Kanker , Gangguan Alergik , Penyakit
Autoimun Lain
SEBAB TIMBUL GEJALA
1. Penyakit organik yang dulu pernah diderita
2. Merasakan penyakit orang lain
3. Tradisi keluarga mengarahkan emosi kepada
fungsi tertentu
4. Suatu emosi menjelma secara simbolik
menjadi suatu gangguan badaniah tertentu
5. Kebiasaan , anggapan dan kepercayaan
masyarakat :
 menentukan macam gejala gangguan
psikosomatik
Gangguan Obsesif Kompulsif

Obsesi: pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yang menggangu


(intrusif)
Kompulsi: pikiran atau perilaku yang disadari, dibakukan, dan
rekuren, seperti menghitung, memeriksa, atau menghindar
Obsesi meningkatkan kecemasan seseorang, sedangkan kompulsi
menurunkan kecemasan seseorang tetapi jika seseorang memaksa
untuk melukan suatu kompulsi, kecemasan akan meningkat
Pedoman diagnostik:
– Harus dikenal/disadari sebagai pikiran atau impuls dari
individu sendiri;
– Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan masih tidak berhasil
dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh
penderita;
– Pikiran untuk melaksanankan tindakan tersebut di atas bukan
merupakan hal yang memberikan kepuasan atau kesenangan
(sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas tidak
dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas);
– Pikiran, bayangan, atau impuls tersebut harus merupakan
pengulangan yang tidak menyenangkan.
Reaksi Terhadap Stres Berat
Dan Gangguan Penyesuaian
Kategori ini berbeda dari kategori lainnya karena ia mencakup
gangguan-gangguan yang tidak hanya diidentifikasi atas dasar
simtomatologi dan perjalanan penyakitnya, akan tetapi juga atas
dasar salah satu dari dua faktor pencetus:
Suatu stres kehidupan yang luar biasa yang menyebabkan reaksi
stres akut atau
Suatu perubahan penting dalam kehidupan yang menimbulkan
situasi tidak enak yang berkelanjutan yang berakibat suatu
gangguan penyesuaian
Reaksi stres akut
Gejala campuran biasanya berubah-ubah:
– Keadaan “terpaku” (daze)
– Depresif
– Anxietas
– Kemarahan
– Kekecewaan
– Overaktif dan penarikan diri
– Tidak satupun dari jenis gejala tersebut yang mendominasi
gambaran klinisnya untuk waktu lama.
Reaksi stres akut
Stresor dihilangkan  gejala-gejalanya dapat hilang
dengan cepat (paling lama dalam beberapa jam)
stres menjadi berkelanjutan atau tidak dapat dialihkan,
gejala-gejala biasanya baru mulai mereda setelah 24-
48 jam dan biasanya hampir menghilang setelah 3
hari.
Gangguan Stres Pasca-trauma

Ada bukti bahwa timbulnya dalam waktu 6 bulan dari suatu


peristiwa traumatik yang luar biasa berat.
Sebagai tambahan, bukti adanya trauma, harus selalu ada
dalam ingatan, bayangan atau mimpi mengenai peristiwa
tersebut secara berulang-ulang.
Gangguan penyesuaian
Keadaan-keadaan stres yang subjektif dan gangguan emosional
Menggangu kinerja dan fungsi sosial
Timbul pada periode adaptasi terhadap suatu perubahan dalam
hidup yang bermakna atau terhadap akibat dari peristiwa
kehidupan yang penuh stres (termasuk adanya atau kemungkinan
adanya suatu penyakit fisik berat).
Onset satu bulan setelah terjadinya peristiwa yang merupakan
stres atau perubahan dalam hidup
Lamanya gejala-gejala biasanya tidak melebihi 6 bulan, kecuali
dalam kasus reaksi depresif berkepanjangan.
DEPRESI
Depresi
Gangguan psikologik sangat lazim
dijumpai di praktek umum (survey :
30 % pasien yang datang dapat
didiagnosis gangguan mental)
Pasien di praktek umum perlu secara
rutin disaring untuk depresi dan
anxietas (seperti diperiksa tekanan
darahnya untuk hipertensi)
Lanjutan Depresi
Depresi yang ditemui di praktek
umum sering bersamaan dengan
gangguan fisik, atau mungkin datang
dengan keluhan fisik (depresi
terselubung)
Alasan kurangnya pengobatan depresi
Pasien : kurang mengenali gejala depresi,
perhatian pada keluhan fisik, kurang
memahami akibat buruk depresi bila tak
diobati, akses ke pelayanan kesehatan
terbatas, kurang taat berobat, stigma
Tenaga kesehatan/dokter : pendidikan
mengenai depresi dan pengobatannya
kurang, keterampilan personal
menghadapi gangguan emosi kurang,
tidak cukup waktu, tidak ada penanda
klinis obyektif
Komorbiditas Depresi dengan
Gangguan Medik Lain
9 - 27% 15 - 20%
(DM +
DM (CAD/MI +
CAD/MI
depression2) depresi)

30-60%
Ca Depression Stroke 23- 40%
(Kanker + (Stroke +
depresi) depresi)
Kapan mencurigai depresi ?
 Gejala banyak penyakit kronik
dan samar  Perubahan hidup
 Kelelahan atau yang besar
gangguan tidur  Kesulitan
 Nyeri kronik keuangan
(nyeri punggung,  Kehamilan dan
nyeri kepala pasca persalinan
 Penyalahgunaan  Terisolasi dari
zat pergaulan sosial
 Dua atau lebih
Kriteria diagnosis depresi
Gejala utama (minimal 2)
1.Suasana perasaan (mood) yang
depresif
2.Kehilangan minat dan kegembiraan
3.Berkurangnya energi dan mudah
lelah
Gejala lainnya yang lazim (minimal
2)
1. Kurang konsentrasi dan perhatian
2. Harga diri dan kepercayaan diri
rendah
3. Rasa bersalah dan tak berguna
4. Masa depan suram dan pesimistis
5. Ide yang membahayakan diri atau
bunuh diri
6. Gangguan tidur
7. Nafsu makan berkurang
GEJALA
DEPRESI
Gejala Fisik Gejala Psikologik
Lemah Konsentrasi (-)
Anorexia Rendah diri
BB  /  Rasa tak berguna
Konstipasi Putus asa
Insomnia Percobaan bunuh diri
Ggn Sexual Aktifitas  / 
Hobi (-)
Bunuh diri dan gangguan
mental
Penelitian postmortum kasus bunuh diri di
berbagai negara :

Tampaknya tidak ada apa-apa 2 – 14 %


Hanya penyakit medis 1 – 10 %
Gangguan mental apapun 81 – 95 %
Depresi 42 – 70 %
Penyalahgunaan zat 8 – 50 %
Faktor penyebab
 Psikologik Kepribadian :
- Peristiwa kehidupan - Mudah cemas,
Berkabung harga diri kurang,
- Masalah hubungan sensitif
interpersonal - Self-critic, pemalu,
- Pengangguran tidak asertif
- Pindah rumah - perfeksionis
- Stres pekerjaan
- Masalah keuangan
Penyakit :
- Penyakit infeksi (influenza, hepatitis)
- Kondisi medik kronik
(kardiovaskular, diabetes meltus,
demensia)
- Penggunaan zat dan alkohol
- Penyakit terminal
Pemeriksaan risiko bunuh diri
Tanyakan hal-hal berikut
Apakah anda berpikir tentang
kematian?
Merasa bahwa tidak ada gunanya hidup
terus?
Berharap untuk mati?
Berpikir untuk mencederai diri sendiri?
Punya rencana untuk itu?
Apa yang membuat anda tidak
melakukannya?
Faktor risiko bunuh diri
 Riwayat  Peristiwa
percobaan bunuh kehidupan yang
diri sangat menekan
 Isolasi sosial, yang baru terjadi
tinggal sendirian  Duda, cerai,
 Penyalahgunaan berpisah
zat, (terutama jika
 Putus asa tanpa anak)
 Penyakit fisik  Pengangguran
yang parah
Kesalahan yang lazim
Menggunakan benzodiazepin atau
anxiolitik sebagai obat tunggal untuk
depresi
Tidak memonitor hasil pengobatan,
efek samping dan compliance
Dosis tidak cukup
Terlalu cepat menghentikan obat
Polifarmasi
Tidak mengedukasi pasien dan
keluarga
Terapi psikososial
Informasi : perlu diberikan
kepada pasien dan keluarga
Penting untuk : pengetahuan,
partisipasi aktif, compliance,
waspada bahaya (misalnya bunuh
diri)
Lanjutan Terapi Psikososial
Keuntungan melibatkan keluarga :
mendapatkan perseptif lain tentang
pasien, memberikan informasi diagnosis
dan rencana penatalaksanaan,
memberikan pengertian yang tepat
tentang depresi dan salah persepsi
tentang obat (ketergantungan), keluarga
dapat membantu memonitor pasien.
Penting ditekankan : depresi bukan
kelemahan, bukan kemalasan, depresi
adalah gangguan medik yang dapat
diobati
PSIKOSIS
Gangguan Jiwa Berat.---- kehilangan kontak dengan
realitahidup dalam dunianya
sendiri .
PSIKOSA
SUATU KONDISI DIMANA TERDAPAT HENDAYA
BERAT DIDALAM KEMAMPUAN DAYA NILAI
REALITAS .




SALAH MENILAI KETEPATAN PERSEPSI DAN
PIKIRAN .
GANGGUAN PADA : HIDUP PERASAAN PROSES
BERPIKIR PSIKOMOTOR.
Pandangan - kutukan Tuhan .
Masyarakat - hukuman roh jahat .
- kemasukan.
Gejala dini :
1. berbicara kacau , tingkah laku aneh .
2. pendiam tidak bicara .
3. mendengar suara tanpa wujud .
4. pencuriga .
5. gembira berlebihan .
6. sedih dan nangis tanpa sebab .
7. rencana bunuh diri atau telah mencoba .
8. korban ilmu hitam atau kekuatan setan .
2 MACAM PSIKOSA
1. PSIKOSA ORGANIK
- Usia lanjut : - pikun
- demensia

- Infeksi di otak, panas tinggi


(delirium)
- Setelah melahirkan
- Setelah kelelahan yg hebat
2. Psikosa Fungsional
- Otak dalam batas normal
- jiwa yg terganggu skizofrenia
SKIZOFRENIA
Ciri – ciri psikotik tertentu :
- Gangguan proses berpikir
- Gangguan persepsi
- Gangguan kemauan
- Gangguan psikomotor
- Gangguan dengan dunia luar/ kontak dg orang
lain
- Gangguan perasaan : emosi / afek
Keruntuhan dari taraf fungsi sebelumnya
Onset pada semua usia
Berlangsung paling sedikit 1 bulan
Gangguan afektif (-) GMO (-) RM (-)
USIA TIMBUL: Sering dalam masa remaja dan
dewasa .
PERJALANAN :
Gejala terus menerus selama 1 bl / > , merupakan
fase aktif dengan /  fase prodromal atau residual
Biasanya didahului fase prodromal
Jarang sembuh sempurna
Eksaserbasi akut : sering

ETIOLOGI: ?
Keturunan
Endokrin
Metabolisme
SSP
Sebagai Sindroma
Sebagai ggn psikotik
PREDISPOSISI

Kepribadian pramorbid : pencuriga , introvert ,


menarik diri , eksentrik
Sosial ekonomi rendah
Interaksi keluarga : ?
skizofrenia
Dicermati secara seksama
Karena terjadi penurunan
fungsi sebagai manusia :
1. Fungsi belajar/pekerjaan
prestasi menurun
skizofrenia

2. Penggunaan waktu senggang :


- Org normal tidur = rekreasi

Orang sakit:
- Melamun
- Bicara sendiri
- Mengumpulkan berbagai barang
skizofrenia
3. Hubungan sosial:
- Pergaulan terbatas
- Rendah diri
- Mengurung diri (tidur ++)
skizofrenia
Akibatnya :
- Tidak produktif
- Tidak berguna
- Tergantung kepada org lain
- Atau beban org lain
GEJALA
I. GGN PERSEPSI
mendengar suara di telinga
(halusinasi):
- Tertawa
- Mengamuk
- Berbicara sendiri
GEJALA
II. GGN PROSES PIKIR
1. Cara berpikir yg aneh :
- Cara berpikir tdk spt org normal
- Berulang-ulang pembicaraan
- Ambivalens

2. Isi pikiran yg aneh (waham) :


- Curiga
- Pikiran kosong
- Otaknya terasa penuh
GEJALA
3. Pembicaraan kacau (
Inkoherensi )
Tidak dapat di mengerti pembicaraannya.

4. Merasa dirinya tidak sakit


- Orang lain yg sakit
- Menolak di rawat
- Menolak minum obat
GEJALA
5. Merasa dirinya benar.
- Orang lain yg keliru
- Pertentangan antar keluarga dan
orang lain
III. ALAM PERASAAN
- Lebih peka
- Mudah tersinggung
- Pertengkaran yg berlarut – larut
- Tdk menghayati sekelilingnya
( nangis sambil tertawa)
IV. TINGKAH LAKU
Dasarnya : 1. Proses Berpikir
2. Alam Perasaan
Misalnya : a. Tingkah laku kacau balau
(exaltase) lgs berobat
b. Tingkah laku mematung (stupor)
- cenderung bunuh diri tunda
- impulsif berobat
c. Tingkah laku sulit tidur
(vagabondage)
V. KECERDASAN
tidak menurun
Terganggu ok waham
Potensi intelektual menurun
penyebab
- Teori Hormonal
- Teori kimiawi pada otak
(neurotransmitter)
Teori keturunan
Teori akibat stress
OK : a. keluarga
b. Lingkungan pekerjaan
c. Pergaulan
ADOLF MEYER
Skizofrenia adalah reaksi yang salah, suatu
mal adaptasi timbul disorganisasi
kepribadian & menjauhkan diri dari
kenyataan

SIGMUND FREUD
Kelemahan ego, superego dikesampingkan,
id berkuasa, regresi

EUGEN BLEULER
Jiwa terpecah belah, terjadi disharmoni
Dampak
Pada penderita :
a.Tidak merasa terganggu
b.Merasa tidak sakit
c. Merasa dirinya benar
Akibatnya hampir tdk ada
dampak pada penderita
Dampak
Pada Keluarga :
Akibatnya :
- Lelah
- Produktivitas menurun
- Ketenangam terganggu
- Ekonomi (?)

- STIGMATISASI :
keluarga di anggap jelek labelisasi
PENANGANAN
1. Rumah Sakit
Kacau balau
Gaduh gelisah
Stupor

2. Rawat jalan:
- Farmakoterapi
a. Typikal misanya haloperidol
b. Atypikal misalnya quetiapine
risperidon
- Psikoterapi
PENANGANAN
KESEMBUHAN :
Deteksi dini : Sembuh
Sempurna

-lambatpenanganan : tidak dapat sembuh


sempurna

Sembuh Sosial :
- Gejala berkurang
- Dapat bergaul
- Dapat bekerja
HOST

STRESOR

Stress
Gangguan Keseimbangan Jiwa

Mekanisme Penyesuaian

Eustress ( Normal )↔Distress ( Gangguan )
- lebih kuat - lebih rentan
- lebih matang - terganggu
DD PSIKOSA DAN NEUROSA
PSIKOSA NEUROSIS
Kemampuan daya nilai terganggu tidak terganggu
realitas
Tilikan ( Insight ) tidak mempunyai tilikan punya tilikan

Dasar Organik - -
Perilaku Terganggu  ,bila + masih dalam
batas norma sosial
Kepribadian Terganggu Tetap utuh
Membahayakan lingkan - -
Orientasi Sering kehilangan orients Jarang

Pengobatan Biasanya perlu MRS Jarang MRS


Tx Neuroleptik Anti Cemas
Prognosa

Jelek :
Faktor keturunan (+)
Type skizofrenia
Timbul usia muda
Timbul pelan – pelan
Lambat dapat Tx
Premorbid : Skizofrenia
Sos – ek <
Pendidikan <
Pencetus (-)
Keluarga < menunjang
SKEMA PENATALAKSANAAN KEADAAN
GADUH GELISAH
KEADAN GADUH
GELISAH

TANDA ORGANIK
- Penurunan kesadaran patologik KEADAAN GADUH
KEADAAN GADUH
- Disorienasi GELISAH
GELISAH ORGANIK
- Gangguan Daya Ingat PSIKIATRIK
- Gangguan fungsi ntelektual

Inj. Diazepam 10 mg iv/im


Inj. Klorpromasine 100 mg im atau
Injeksi Diazepam Inj. Haloperidol 5 mg iv/im
10 mg iv/im

Berobat jalan TENANG Rawat Intensif

Ulangi Inj. Halop 5 mg


im/30menit (max 3x)

TENANG

Berobat jalan Dirujuk

Anda mungkin juga menyukai