Anda di halaman 1dari 21

SKENARIO

REALITY TEST ABILITY (RTA) TERGANGGU


SEORANG DOKTER JAGA IGD MENERIMA TIGA
ORANG PASIEN PADA SAAT IA BERTUGAS.
MASING-MASING PASIEN DIBAWA SAUDARA-
SAUDARANYA KE DOKTER UNTUK YANG KE
SEKIAN KALINYA DAN TERNYATA SUDAH
PERNAH MENJALANI RAWAT INAP.
KEDATANGAN MEREKA KALI INI JUGA KARENA
GANGGUAN YANG MEREKA DERITA KAMBUH
KEMBALI.
PASIEN 1 : DIKATAKAN SAUDARANYA TELAH
MELEMPARI RUMAH TETANGGANYA DENGAN
BATU SEHINGGA JENDELA RUMAH TERSEBUT
PECAH BERANTAKAN TANPA DIKETAHUI APA
SEBABNYA.
PASIEN 2 : MENUNJUKKAN PERLAWANAN
TERHADAP SEMUA INSTRUKSI DAN
MEMPERTAHANKAN POSISI TUBUH YANG
KAKU.
PASIEN 3 : PEMBICARAANYA TIDAK
MENENTU/KACAU DAN SERING CIKIKIKAN
TERMINOLOGI

RTA  KEMAMPUAN UNTUK MENILAI


REALITAS, MENENTUKKAN PERSEPSI,
RESPON EMOSI, DAN PERILAKU DALAM
BERELASI DENGAN REALITAS KEHIDUPAN.
IDENTIFIKASI MASALAH

PASIEN 1 : DIKATAKAN SAUDARANYA TELAH


MELEMPARI RUMAH TETANGGANYA DENGAN BATU
SEHINGGA JENDELA RUMAH TERSEBUT PECAH
BERANTAKAN TANPA DIKETAHUI APA SEBABNYA.
PASIEN 2 : MENUNJUKKAN PERLAWANAN
TERHADAP SEMUA INSTRUKSI DAN
MEMPERTAHANKAN POSISI TUBUH YANG KAKU.
PASIEN 3 : PEMBICARAANYA TIDAK
MENENTU/KACAU DAN SERING CIKIKIKAN
ANALISA MASALAH
1. APA DIAGNOSA DARI PASIEN 1, 2 DAN 3 ?
JAWAB :
- PASIEN 1 : AGRESIF DAN GANGUAN MOOD
- PASIEN 2 : KATALEPSIA
- PASIEN 3 : SKIZOFRENIA DAN TANGENSIA
2. APA FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEKAMBUHAN PADA
PASIEN DI SKENARIO ?
JAWAB : KARENA STRES, KURANGNYA KEPATUHAN PEGOBATAN,
KURANG PERHATIAN DAN DUKUNGAN DARI KELUARGA DAN
SEKITAR, TIDAK ADANYA KEINGINAN UNTUK SEMBUH DARI
PASIEN SENDIRI.
3. APA HUBUNGAN PASIEN DI SKENARIO DENGAN RTA
YANG TERGANGGU ?
JAWAB :
- KARENA PADA PASIEN 1 ADANYA GANGGUAN EMOSI
(GANGGUAN MOOD DAN AFEK) ,
- PASIEN 2 ADANYA GANGGUAN PERILAKU DALAM
BERELASI DENGAN REALITAS KEHIDUPAN,
- PASIEN 3 GANGGUAN ISIPIKIR DAN REALITA KAHIDUPAN .
MAPPING CONCEPT
LEARNING OBJECTIVE
MAHASISWA/I MAMPU MEMAHAMI, MENGETAHUI DAN
MENJELASKAN :

1. RTA
2. GANGGUAN MOOD ATAU PERASAAN
DAN AFEK
3. GANGGUAN PSIKOMOTORIK
4. GANGGUAN PROSES PIKIR
5. GANGGUAN PERSEPSI
REALITY TESTING of ABILITY (RTA)

Kemampuan seseorang untuk menilai realistis.


Kemampuan ini akan menentukan persepsi,
respons emosi dan perilaku dalam berelasasi
dengan realitas kehidupan. kekacauan perilaku
waham dan halusinasi adalah salah satu contoh
penggambaran gangguan berat dalam kemampuan
menilai realitas (RTA)
GANGGUAN MOOD / PERASAAN DAN AFEK
EMOSI
Emosi adalah suasana perasaan yang dihayati
secara sadar, bersifat kompleks, melibatkan pikiran,
persepsi dan perilaku induvidu. Secara deskriptif
fenomenologis emosi dibedakan antara mood dan
afek.

MOOD AFEK
Mood didefinisikan sebagai
Afek adalah respons emosional
suasana perasaan yang bersifat
saat sekarang, yang dapat dinilai
pervasif dan bertahan lama, yag
lewat ekspresi wajah, pembicaraan,
mewarnai persepsi seseorang
sikap dan gerak gerik tubuhnya
terhadap lingkungannya.
(bahasa tubuh). Afek mencerminkan
situasi emosi sesaat.
Mood terbagi beberapa bagian
yaitu :
• Mood eutimia adalah suasana perasaan dalam rentang normal, yakni
individu mempunyai pengahayatan perasaan yang luas dan serasi dengan irama
hidupnya.
• Mood hipotimia adalah suasana perasaan yang secara pervasif diwarnai
dengan kesedihan dan kemurungan. Individu secara subyektif mengeluhkan
tentang kesedihan dan kehilangna semangat. Secara obyektif tampak dari sikap
murung dan perilakunya yang lamban.
• Mood disforia adalah menggambarkan suasana perasaan yang tidak
menyenangkan. Seringkali diungkapkan sebagai perasaan jenuh, jengkel /
bosan.
• Mood hipertimia adalah suasana perasaan yang secara perfasif
memperlihatkan semangat dan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai
aktifitas kehidupan. Perilaku menjadi hiperaktif fan tampak energik secara
berlebihan.
• Mood eforia adalah suasana perasaan gembira dan sejahtera berlebihan.
• Mood ektasia adalah suasana perasaan yang diwarnai dengan kegairahan yang
meluap-luap. Sering terjadi pada orang yang menggunakan zat psikotimulansia.
• Aleksitimia adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk mengahayati
suasana perasaannya. Seringkali diungkapkan sebagai kedangkalan kehidupan
emosi. Seseorang dengan alektisimia sangat sulit untuk mengungkapkan
perasaannya.
• Anhedonia adalah suasana perasaan yang diwarnai dengan kehilangan minat dan
kesenangan terhadap berbagai aktivitas kehidupan.
• Mood kosong adalah kehidupan emosi yang sangat dangkal, tidak atau sangat
sedikit memiliki penghayatan susana perasaan. Individu dengan mood kosong yang
nyaris kehilangan keterlibatan emosinya denagn kehidupan disekitarnya. Keadaan ini
dapat dijumpai pada pasien skixofrenia kronis.
• Mood labil adalah suasana perasaan yang berubah –ubah dari waktu kewaktu.
Pergantan perasaan sedih,cemas,marah, eforia, muncu =l bergantian tak terduga.
Dapat ditemukan pada gangguan psikosis akut.
• Mood iritabel adalah suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah
marah dan seringkali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak disenanginya.
Afek ada beberapa macam, yaitu :
Afek luas adalah afek pada rentang normal yaitu ekspresi emosi yang
luas dengan sejumlah variasi yang beragam dalam ekspresi wajah, irama
suara maupun gerakan tubuh, serasi dengan suasana yang dihayatinya.
Afek menyempit adalah menggambarkan nuansa ekspresi yang terbatas.
Intensitas dan keluasan dari ekspresi emosi berkurang yang dapat dilihat
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang kurang bervariasi.
Afek menumpul merupakan penurunan serius dari kemampuan ekpresi
emosi tampak dari tatapan mata kosong, irama suara menonton dan
bahasa tubuh yang sangat kurang.
Afek medatar adalah suatu hendaya afektif berat lebih parah dari afek
menumpul. Pada keadaan ini dapat dikatakan individu kehilangan
kemampuan ekspresi emosi ekspresi wajah datar, pandangan mata
kosong, sikap tubuh yang kaku, gerakan – grakan sangat minimal dan
irama suara datar seperti robot.
Afek serasi adalah menggambarkan keadaan normal dari
ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi
emosi dan suasana yang dihayati.
Fek tidak serasi adalah kondisi sebaliknya yakni ekspresi
emosi yang tidak cocok dengan suasana yang dihayati.
Misalnya seseorang yang menceritakan suasana duka cita tapi
dengan wajah riang dan tertawa-tawa.
Afek labil adalah menggambarkan perubahan irama perasaan
yang cepat dan tiba-tiba, yang tidak berhubungan dengan
simulus eksternal.
GANGGUAN PSIKOMOTORIK
• Perilaku motorik
Perilaku adalah ragam perbuatan manusia yang dilandasi motif
dan tujuan tertentu serta melibatkan seluruh aktivitas mental
individu. Perilaku merupakan respons total individu teradapsituasi
kehidupan. Perilaku motorik adalah ekspresi perilaku induvidu
yang terwujud dalam ragam aktivitas motorik. Berikut ini
diuraikan berbagai ragam gangguan perilaku motorik yang lazim
dijumpai dalam psikiatri, yaitu :
 Stupor katatonia : penurunan aktivitas motorik secara ekstrim,
bermanifestasi sebagai gerakan yang lambat sehingga keadaan tak bergerak
dan kaku seperti patung. Keadaan ini dijumpai pada skizofrenia katatonik.
 Furor katatonia : suatu keadaan agitasi motorik yang ekstrim, kegaduhan
motorik yang tak bertujuan, tanpa motif yang jelas dan tidak dipengaruhi
oleh stimulus eksternal. Dapat ditemukan pada skizofrenia katatonik,
seringkali selisih berganti dengan gejala stupor katatonik.
 Katalepsia : keadaan mempertahankan sikap tubuh dalam posisi
tertentu dalam waktu lama. Individu dengan katalepsi dapat berdiri
diatas satu kaki selama berjam-jam tanpa bergerak, merupakan salah
satu gejala yang bisa ditemukan pada skizofrenia katatonik.
 Flexibilitas cerea : keadaan sikap tubuh yang sedemikian rupa daoat
diatur tanpa perlawanan sehingga seluwes lilin.
 Akinesia : menggambarkan suatu kondisi aktivitas motorik yang sangat
terbatas, pada keadaan berat menyerupai stupor pada skizofrenia
katatonil.
 Bradikinesia : perlambatan gerakan motorik yang biasa terjadi pada
parkinsonisme penyakit parkinson. Individu memperlihatkan gerakan
yang kaku dan kehilangan respon spontan.
GANGGUAN PROSES BERFIKIR
Proses pikir primer : terminologi yang umum untuk pikiran yang dereistic, tidak logis,
magis secara normal ditemukan pada mimpi, tidak normal seperti psikosis.
Gangguan bentuk pikir/ arus pikir : asosiasi longgar : gangguan arus pikir dengan ide
yang berpindah dari satu sabjek lain yang tidak berhubungan sama sekali dalam bentuk
lebih parah disebut inkoherensia.
Inkoherensia : pikiran yang secara umum tidak dapat kita mengerti, pikiran / kata
keluar bersama-sama tanpa hubungan yang logis / tata bahasa tertentu disorganisasi
piker.
Flight or ideas/ lompat gagasan : pikiran yang sangat cepat, verbaisasi lanjut atau
permainan kata yang menghasilkan perpindahan yang konstan dari satu ide ke ide
lainnya, ide biasanya berhubungan dan dalam bentuk yang tidak parah, pengdengar
mungkin dapat mengikuti jalan pikirnya.
Sirkumtansial : pembicaraan yang tidak langsung sehingga lambat mencapai point
yang diharapkan, tetapi seringkali akhirnya mencapai point / tujuan yang diharapkan,
sering diakibatkan keterpakuan yang berlebihan pada detail dan petunjuk-petunjuk.
Tangensial : ketidakmampuan untuk mecapai tujuan secara langsung dan seringkali
pada akhirnya tidak mencapai point/ tujuan yang diharapkan.
GANGGUAN PERSEPSI
Persepsi adalah sebuah mental yang merupakan pengiriman
stimulus fisik menjadi informasi psikologis sehingga stimulus
senorik dapat diterima secara sadar. Beberapa contoh gangguan
persepsi, yaitu :
• Depersonalisasi : satu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat
dari perasaan subyektif dengan gambaran seseorang mengalami atau
merasakan diri sendiri sebagai tidak nyata / khayal.
• Derealisasi : perasaan subyektif bahwa lingkungan menjadi asing, tidak
nyata.
• Ilusi : satu persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus
eksternal yang nyata.
• Halusinasi : persepsi/ tanggapan palsu, tidak berhubungan
dengan stimulus eksternal yang nyata, menghayati gejala-gejala
yang dikhayalkan sebagai hal yang nyata. Jenis-jenis halusinasi :
 Halusinasi hipnagogik : persepso sensorik yang terjadi ketika mulai jatuh
tertidur, secara umum bukan tergolong patologis.
 Halusinasi hipnapomik : persepso sensorik keliru yang terjadi ketika
seseorang mulai terbangun, secara umum bukan tergolong fenomena
patologis.
 Halusinasi auditorik : persepsi yang keliru, biasanya berupa suara orang
meski dapat juga berupa suara lain seperti musik merupakan jenis halusinasi
paling sering ditemukan pada gangguan psikiatri.
 Halusinasi visual : persepsi penglihatan keliru yang dapat berupa bentuk
jelas /pun bentuk tidak jelas, sering terjadi pada gangguan medis umum.
• Halusinasi penciuman : persepsi penghirup keliru yang sering kali terjadi
pada gangggan medis umum
• Halusinasi pengecapan : persepsi pengecapan keliru seperti rasa tidak
enak sebagai gejala awal kejang, sering kali terjadi gangguan medis
umum.
• Halusinasi taktil : persepsi perabaan kelru seperti phantom libs (sensas
anggota tubuh teramputasi), atau formikasi (sensasi merayap dibawah
kulit).
• Halusinasi somatik : sensasi keliru yang terjadi pada atau didalam
tubuhnya, lebih sering menyangkut organ dalam.
• Halusinasi liliput : persepso keliru yang mengakibatkan obyek terlihat
kecil (micropsia).
DAFTAR PUSTAKA

• Elvra S. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. Jakarta.


Badan Penerbit FKUI. 2013.
• http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/
Dr.%20Rita%20Eka%20Izzaty,%20S.Psi.,%20M.S
i./Kesehatan%20Mental%20Bab%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai