PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara faktual, bahwasannya di dalam emosi terkandung perasaan yang
di miliki oleh setiap orang. Oleh karena itu pembicaraan tentang emosi dan
perasaan tidak pernah lepas dari unsur manusia. Dari beberapa pendapat
tentang emosi dan perasaan yang di kemukakan oleh para ahli pada
umumnya sepakat bahwa perasaan itu di artikan sebagai keadaan yang di
rasakan sedang terjadi dalam diri seseorang dan sedangkan emosi terjadi
hanya ketika seseorang merasakan sesuatu terjadi dalam dirinya.
Pada dasarnya emosi dan perasaan itu keduanya relative sama.
Perasaan yang diartikan emosi adalah perasaan yang tidak terkait dengan
yang
dirasakan
fisik.
Sedangkan
menurut
seorang
peneliti
emosi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perasaan dan Emosi
Perasaan atau feeing dan emosi atau emotion adalah salah satu rumpun
kegiatan atau abilitas kejiwaan manusia dari perumpunan jiwa trikotomi jiwakognis , emosi dan konasi- dan slah satu abilitas jiwa dari catur tomi jiwakognisi , emosi konasi dan atau psikomotor- dan salah satu dari trisakti jiwa
menurut Ki Hajar Dewantara- cipta (kognisi), rasa (emosi), dan karsa (konasi,
2
kehendak). Perasaan dan emos itu merupakan salah satu dari 3 atau 4
kemampuan jiwa manusia. Perasaan dan emosi itu merupakan salah satu
faktor atau penyusun dari keinginan (desires) di samping factor motif
Motif suatu keingginan adalah tertujukan pada suatu tujuan yang ingin
dicapai oleh suatu kegiatan yang berlangsung. Perasaan dan emosi adalah
keadaan temporer dari individu
Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state)
yang ada pada inividu atau organisme pada sesuatu waktu. Misal seseorang
merasa sedih, senang, takut, marah ataupun gejala-gejala yang lain setelah
melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu. Dengan kata lain perasaan dan
emosi disifatkan sebagai satu keadaan kejiwaan pada organisme atau individu
sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi yang dialami oleh organisme.
Lalu apakah yang dimaksud dengan (feeling) atau (emotion) itu. Menurut
Chaplin (1972) perasaan adalah keadaan atau state individu sebagai akibat dari
persepsi sebagai akibat stimulus baik externel maupun internal. Mengenai
emosi, Chaplin berpendapat bahwa definisi mengenai emosi cukup bervariasi
yang dikemukakan oleh para ahli psikologi dari berbagai orientasi. Namun
demikian dapat dikemukakan atas general agreement bahwa emosi
merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat
yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan
perasaan yang kuat, karena itu emosi lebih intens daripada perasaan, dan
sering terjadi perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan kadangkadang terganggu.
Emosi pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat,
sehingga emosi berbeda dengan mood atau suasana hati pada umunya
berlangsung dalam waktu yang relatif lebih lama daripada emosi, tetapi
intensitasnya kurang apabila dibandingkan dengan emosi. Apabila seseorang
mengalami marah atau emosi, maka kemarahan tersebut tidak segera hilang
begitu saja, tapi masih terus berlangsung dalam jiwa seseorang ( ini yang
dimaksud dengan mood) yang akan berperan dalam diri orang yang
bersangkutan. Namun demikian ini juga perlu dibedakan dengan temperamen.
yang
berkepribadian
kepribadiannya
introvert
mudah
memiliki
marah,
perasaan
Individu
yang
yang
sensitive,
individu
sebagai
sesuatu
yang
belum
nyata
expected
feeling, disamping itu perasaan yang dialami oleh individu karena sesuatu
itu telah nyata, ini dimaksud denganRelease feeling.
Menurut Wund, Seperti di kemukakan oleh Bimo Walgito (1989), menurut
Wund perasaan itu memiliki 3 dimensi, yaitu :
1. Perasaan senang dan tidak senang, misalnya seorang pasien merasa senang
karena penyakitnya dinyatakan sembuh oleh dokter atau seorang pasien
merasa tidak senang di rawat di suatu rumah sakit karena pelayanannya
jelek.
2. Perasaan excited atau inner feeling, yaitu perasaan yang dialami individu
disertai prilaku atau perbuatan yang tampak, misalnya karena diterima
masuk akademi keperawatan, perasaannya gembira disertai menari-nari.
3. Perasaan expectancy atau release feeling, yaitu perasaan yang masih dalam
pengharapan atau memang betul-betul telah terjadi.
2. Khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai
objek yang jelas atau tidak ada objek sama sekali. Kekhawatiran
menyebabkan rasa tidak senang gelisah, tegang, tidak tenang dan tidak
aman.
3. Cemburu
Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang disadari
oleh adanya keyakinan terhadap milik sendiri dan ketakutan akan
kehilangan kasih sayang dari seseorang.
4. Gembira
Gembira merupakan ekspresi dari kalangan yaitu perasaan terbebas
dari ketegangan biasanya kegembiraan itu disebabkan oleh hal-hal yang
bersifat tiba-tiba atau surprise
5. Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu
aktivitas untuk mencapai tujuannya.
J. Komponen Emosi
Komponen dari emosi antara lain :
1. Cognitif Component
Emosi kita dipengaruhi oleh kepercayaan, pandangan terhadap
sesuatu. Ketika ada seorang karyawan sudah menyukai pekerjaannya,
2.
3.
bagaimana mengatasinya.
Behavioral
Setiap orang mempunyai
cara-caranya
sendiri
untuk
11
terlaksananya
gerak-gerak
yangpenuh
tenaga
ataupun
12
13
BAB III
PENUTUP
14
A. Kesimpulan
Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state)
yang ada pada inividu atau organisme pada sesuatu waktu. Telah diuraikan
ciri-ciri perasaan, jenis-jenisnya, faktor yang mempengaruhinya, intensitas
dan dimensinya. Misal seseorang merasa sedih, senang, takut, marah ataupun
gejala-gejala yang lain setelah melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu.
Dengan kata lain perasaan dan emosi disifatkan sebagai satu keadaan
kejiwaan pada organisme atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau
persepsi yang dialami oleh organisme.
Perasaan dan emosi memiliki sifat subjektif artinya berbeda antara
individu satu dengan yang lainnya. Kita diharapkan bisa menyelaraskan
antara perasaan dan emosi dengan keadaan lingkungan dan waktu.
B.
Saran
Setelah memahami makalah ini, maka sebaiknya kita mempelajari sumbersumber hukum Islam, dalil-dalil yang shahih yang menunjukkan kepada kita hukum
Allah swt, apa syarat-syarat ijtihad, dan bagaimana metode berijtihad yang benar
sesuai batasan-batasan syariat. Kemidian mengapllikasikannya dalam kehidupan
kita sehari-hari.
KATA PENGANTAR
15
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah
memberi motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu,
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
i
DAFATR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
MAKALAH
ii SOSIAL
PATOLOGI
Gangguan pada Fungsi Perasaan atau Emosional
17
Oleh : kelompok 7
Densi Sah Putri
1316321153
Dosen Pembimbing :
Japarudin, M. Si
18
iii
19