I. IDENTITAS
III. MATERI PEMBELAJARAN
IV. TUJUAN PENGEMBANGAN
A. Pengembangan KES
Pemahaman, agar konseli bias lebih berpikir positif dalam lingkungan keluarga
B. Pengembangan KES-T
Pencegahan, konseli dapat menghilangkan pikiran yang negative terhadap dirinya sendiri dalam
lingkup keluarga
A. Jenis Layanan : Konseling Individu
B. KegiatanPendukung : Aplikasi Sosiometri
VI. SARANA
A. Media : Wawancara Konseling
B. Perlengkapan : kertas dan bolpoin
B. KES-T :
Menghindari sikap Konseli yang berpikir negative terhadap dirinya sendiri maupun aktifitas
yang dilakukan dalam keluarga
Mengetahui: Surabaya, 31 Mei 2016
Koordinatort BK Konselor
LAMPIRAN
Rencana penilaian : penilaian segera
A. PENILAIAN PROSES LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (dikelas)
NO INDIKATOR YANG DIAMATI A B C
1 Partisipasi perseta didik dalam mengikuti
layanan
2 Peserta layanan dapat melakukan konseling
dengan baik
3 Keaktifan peserta didik dalam mengikuti
layanan dan partisipasi aktif
4 Fasilitas mendukung dalam layanan
5 Materi layanan diamati peserta layanan
JUMLAH
Keterangan : A : Baik = jumlah skor 10-15
B : Cukup = jumlah skor 9-5
C : Kurang = jumlah skor 1-5
B. PENILAIAN HASIL BIMBINGAN DAN KONSELING
NO INDIKATOR YANG DIAMATI A B C
1 Peserta layanan merasa senang dalam
kegiatan layanan
2 Peserta layanan merasa terhindar dari
masalah broken home
3 Peserta layanan akan menerapkan upaya
Broken Home
4 Peserta dapat keluar dari permasalahan
broken Home
5 Peserta layanan memiliki pengetahuan dan
pengalaman lebih tentang fasilitas yang
disediakan
C. KEGIATAN SISWA
Memberikan PR kepada peserta didik agar (a) mendekatkan diri kepada Tuhan, (b) berpikir dan
berperilaku positif, (c) saling berbagi, dan (d) mencari kegiatan positif
Materi
Definisi Broken Home
Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang
tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Broken
home sangat berpengaruh besar pada mental seorang pelajar hal inilah yang mengakibatkan
seorang pelajar tidak mempunyai minat untuk berprestasi. Broken home juga bisa merusak jiwa
anak sehingga dalam sekolah mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas
mereka selalu berbuat keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan karena mereka Cuma ingin cari
simpati pada teman-teman mereka bahkan pada guru-guru mereka. Untuk menyikapi hal
semacam ini kita perlu memberikan perhatian dan pengerahan yang lebih agar mereka sadar dan
mau berprestasi.
Penyebab Utama Broken Home
Setiap keluarga selalu mendambakan sebuah keluarga yang utuh dan harmonis, jauh dari
pertengkaran atau perpecahan. Namun, setiap keluarga memiliki masalah dan masalah itu tidak
datang begitu saja, tetapi ada penyebab-penyebabnya.
Penyebab utama terjadinya broken home, yaitu: (a) perceraian, terjadi akibat disorientasi antara
suami istri dalam membangun rumah tangga; (b) kebudayaan bisu, ketika tidak adanya
komunikasi dan dialog antar anggota keluarga; (c) ketidakdewasaan sikap orangtua, karena
orangtua hanya memikirkan diri mereka daripada anak; dan (d) orangtua yang kurang rasa
tanggung jawab dengan alasan kesibukan bekerja. Mereka hanya terfokus pada materi yang akan
didapat dibandingkan dengan melaksanakan tanggung jawab di dalam keluarga
(“Kehidupan Anak Broken Home,” 2012).