Anda di halaman 1dari 16

INTEGRITAS NILAI-NILAI KEIMANAN DALAM PELAKSANAAN

LAYANAN INFORMASI
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bimbingan Dan Konseling Islami
Dosen Pengampu: Cucu Arumsari, M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 1

Alin Puspitawati C1886201022

Fatimah Azzahra C1886201026

Raihan Geraldy Aditama C1886201023

Silmi Nauriatul Hasanah C1886201020

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Integritas Nilai-Nilai
Keimanan Dalam Pelaksanaan Layanan Informasi. Pembuatan makalah ini
merupakan tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Islami.

Makalah ini berisi tentang Integritas Nilai-Nilai Keimanan Dalam


Pelaksanaan Layanan Informasi yang mana penyusun telah berusaha semaksimal
mungkin dan pastinya bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusun mampu
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dengan itu penyusun sangat
berterima kasih banyak kepada semua belah pihak yang telah membantu
terselesainya makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan baik dari


dalam susunan bahasa maupun penulisan. Oleh sebab itu terbuka bagi penyusun
saran dan kritik dari pembaca kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
memperbaiki karya tulis ini penyusun berharap semoga makalah ini memberikan
manfaat dan inpirasi kepada pembaca.

Tasikmalaya 19, Npvember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Nilai-Nilai Keimanan?
2. Bagaimana Pengertian Layanan Informasi?
3. Apa Saja Isi Dari Layanan Informasi?
4. Apa Tujuan Layanan Informasi?
5. Bagaimana Komponen Layanan Informasi?
6. Bagaimana Langkah-Langkah Dari Pelayanan Informasi?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Nilai-Nilai
Keimanan
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertian Layanan Informasi
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Isi Dari Layanan Informasi
4. Untuk Mengetahui Apa Tujuan Layanan Informasi
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Komponen Layanan Informasi
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Langkah-Langkah Dari Pelayanan
Informasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai-Nilai Keimanan
Nilai keimanan bagi seorang muslim merupakan harta termahal
yang sepatutnya dijaga sehingga membuahkan kebahagiaan di dunia dan
akhirat, begitu pula dengan kekufuran dan kesyirikan yang harus
dihindarkan sekuat tenaga agar nanti tidak mendapat laknat dan
kesengsaraan di dunia dan akhirat. Artikel yang kami kemukakan ini
bertujuan untuk memberikan gambaran penafsiran beberapa ayat Al-
Qur`an yang berkaitan dengan keimanan yang kemudian diintegrasikan
kedalam pembahasan himpunan dalam ilmu matematika. Kami sengaja
memfokuskan artikel ini pada beberapa ayat Al Qur`an yang berkaitan
dengan keimanan selanjutnya diintegrasikan dalam materi himpunan.
Dengan demikian siswa akan lebih mengenal dan paham tentang materi
himpunan, sealin itu siswa juga akan lebih mendalami tentang nilai-nilai
keimanan sehingga dapat merekan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua amal yang kita lakukan hendaknya benar-benar merupakan
pancaran cahaya iman, dan inilah yang dinamakan akhlakul karimah dan
tingkahlaku perbuatan terpuji atau amal saleh. Melaksankan ibadah dengan
penuh keimanan dan keikhlasan akan melahirkan kecintaan yang
mendalam kepada sang Pencipta dan akan membuahkan akhlak yang
Islami.Akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku
manusia. Karena itu, selain dengan akidah, akhlak tidak dapat dipisahkan
dengan syari’ah.Akhlak adalah faktor penting dalam masyarakat dan
dalam penyempurnaan suatu bangsa. Akhlak lahir sebagai bagian dari
kemanusiaan. Tidak seorang pun membantah peranan vital yang
dimainkan akhlak dalam membina kedamaian, kesejahteraan dan
kebahagiaan bagi rohani manusia. adalah keyakinan dalam konsepsi islam
seorang muslim wajib meyakini adalam 6 rukun iman yaitu, iman kepada
Allah SWT, Iman kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada nabi,
iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir Allah SWT.
1. Iman Kepada Allah SWT
Iman kepada Allah SWT adalah keyakinan individubahwa
satu satunya yang harus disembah adalah Allah SWT SWT.
Seorang ahli telah menunjukan bahwa salah satu kebutuhan
utama manusia adalah kebutuhan akan rasa aman dan
terlindungi. Rasa aman dan terlindungi tersebut tumbuh dan
rirasakan mana kala seseorang dekat dengan Allah SWT SWT
(Hawari & Sonhadji, 1995).Orang yang beriman selalu
mengingat Allah SWTperasaan tenang muncul karena merasa
terlindungi oleh dzat yang maha perkasa lagi bijaksana.
Sebaliknya orang yang beriman akan merasa resah dan gelisah
manakala tidak menjalankan apa yang diperintah oleh Allah
SWTSWT.
2. Iman Kepada Malaikat Allah SWT
Iman kepada malaikat Allah SWT adalah individumeyakini
bahwa Allah SWT memiliki makhluk inmaterial yang bertugas
menjalankan tugas-tugas tertentu termasuk didalamnya adalah
tugas menyampaikan wahyu. Dadang Hawari dan Sonhaji
(1995) dalam tulisannya menyatakan bahwa individu beriman
kepada malaikat sangatlah penting karena manusia dalam
menjalankan kehidupan sering melanggar rambu-rambu yang
telah ditetapkan Allah SWT SWT. Sehinga dengan keimanan
kepada malaikat manusia akan merasa diawasi dalam setiap
tingkah lakunya.Orang yang beriman kepada malaikat sadar
bahwa terhadap setiap individu terdapat dua malaikat yang
bertugas mencatat apa yang dia lakukan dalam kehidupan
sehari-hari dan malaikat-malaikat yang ada ditugaskan untuk
menjaga manusia dalam kehidupan ini. Dengan adanya
penjagaan malaikat ini manusia merasa tenang dalam
kehidupannya
3. Iman Kepada Rasul
Iman kepada Rasul mengandung makna bahwa individu
meyakini ada individu tertentu yang dipilih Allah SWT dalam
menyampaikan ajaran agama Nya agar manusia dapat selamat
di dunia dan akhirat. Ia adalah manusia yang patut diteladani
karena apa yang dilakukan dan dikerjaknya langsung
mendapatkan bimbingan dari Allah SWT.Bila dilihat lebih jauh
maka konselor dalam hal ini dapat menjadikan Nabi sebagai
contoh dalam membimbing orang lain. Selain contoh dalam
perilaku juga contoh dalam lisan dan perbuatan sehari hari
dapat dijadikan teladan oleh manusia.
4. Iman kepada Kitab Nya
Iman kepada kitab Allah SWT mengandung makna bahwa
individu meyakini bahwa ada kitab suci yang diturunkan oleh
Allah SWT, salah satunya alah Al quran yang diturunkan
kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW.Al quran
adalah panduan hidup bagi manusia, ia adalah pedoman bagi
setiap pribadi dan undang undang bagi seluruh manusia dan
masyarakat. Individu yang mengikuti panduan ini akan selamat
di dunia maupun di akhirat
5. Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir mengandung makna bahwa individu
meyakini bahwa pada saat yang tidak diketahui secara pasti
akan datang hari penghabisandari hari hari di dunia atau
disebut juga hari kiamat.Keyakinan terhadap hari akhir akan
mengantarkan individu-individu kepada aktivitas-aktivitas
positif, walaupun aktivitas tersebut tidak mendatangkan
keuntungan materi bagi dirinya, dengan keyakinan terhadap
hari akhir individu akan mengontrol perilakunya dalam
kehidupan (Shihab, 1995). Beriman kepada hari kiamat juga
bisa menjadi terapi diri yang mampu membantu penyembuhan
luka lantaran segala sesuatu yang membuat kecewa di dunia
akan ada pengadlannya di akhirat nanti, sesorang bisa
mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan di dunia maka
dia bisa mendapatkan keadilan di akhirat walaupun didunia ini
tidak mendapatkan keadilan tersebut.
6. Iman Kepada Qada dan Qadar
Umat muslim wajib percara kepada qada dan qadar yang
merupakan takdir allah yang baik maupu yang buruk.
B. Pengertian Layanan Informasi
Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan yang ada
dalam bimbingan dan konseling yang mempunyai peranan yang penting
dalam pelaksanaan kegiatan konseling karena layanan ini memberikan
informasi yang diperlukan oleh klien atau siswa yang membutuhkannya
Menurut WS. Winkel layanan informasi merupakan suatu layanan yang
berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka
perlukan. Layanan informasi juga bermakna usaha-usaha untuk membekali
siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya
dan tentang proses perkembangan anak muda. Dalam menjalani kehidupan
dan perkembangan dirinya, individu memerlukan berbagai informasi baik
untuk keperluan kehidupannya sehari-hari, sekarang, maupun untuk
perencanaan kehidupannya ke depan. Individu bisa mengalami masalah
dalam kehidupannya sehari-hari maupun dalam memenuhi kebutuhannya
di masa depan, akibat tidak menguasai dan tidak mampu mengakses
informasi.
Melalui layanan bimbingan dan konseling individu dibantu
memperoleh atau mengakses informasi. Layanan informasi dilaksanakan
dalam rangka membantu individu dalam memahami berbagai informasi
diri, sosial, belajar, karir dan pendidikan lanjutan. Layanan informasi
adalah merupakan suatu kebutuhan yang amat tinggi bagi tingkatannya,
bahkan dapat dikatakan bahwa masa depan adalah abad informasi, maka
barang siapa tidak memperoleh informasi, maka ia akan tertinggal dan
akan kehilangan masa depan.
C. Isi Layanan Informasi
Jenis-jenis informasi yang menjadi isi layanan ini bervariasi.
Demikan juga keluasan dan kedalamannya. Hal itu tergantung kepada
kebutuhan para peserta layanan (tergantung kebutuhan siswa). Informasi
yang menjadi isi layanan harus mencakup seluruh bidang pelayanan
bimbingan dan konseling. Informasi yang menjadi isi layanan bimbingan
dan konseling di sekolah atau madrasah adalah:
1. Informasi tentang perkembangan diri
2. Informasi tentang hubungan antar pribadi, sosial, nila-nilai (value)
dan moral
3. Informasi tentang pendidikan, kegiatan belajar dan ilmu
pengetahuan dan teknologi
4. Informasi tentang dunia karier dan ekonomi
5. Informasi tentang sosial budaya, politik, dan kewarganegaraan
6. Informasi tentang kehidupan keluarga
7. Informasi tentang agama dan kehidupan beragama beserta seluk-
beluknya.

D. Tujuan Layanan Informasi


Layanan informasi bertujuan agar individu (siswa) mengetahui dan
menguasai informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Selain itu, apabila
merujuk kepada fungsi pemahaman, layanan informasi bertujuan agar
individu memahami berbagai informasi dengan segala seluk beluknya.
Penguasaan akan berbagai informasi dapat digunakan untuk mencegah
timbulnya. masalah, pemecahan suatu masalah, untuk memelihara dan
mengembangkan potensi individu serta memungkinkan individu (peserta
layanan) yang bersangkutan membuka diri dalam mengaktualisasikan hak-
haknya. Layanan informasi juga bertujuan untuk mengembangkan
kemandirian, pemahaman dan penguasaan individu terhadap informasi
yang diperlukannya akan memungkinkan individu:
1. Mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya secara
objektif, positif dan dinamis
2. Mengambil keputusan
3. Mengarahkan diri untuk kegiatan-kegiatan yang yang berguna
sesuai dengan keputusan yang diambil
4. Mengaktualisasikan secara integrasi
Menurut Prayitno bahwa tujuan pelaksanaan layanan
informasi dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
yaitu sebagai berikut:
a) Tujuan umum
Tujuan umum layanan informasi adalah
dikuasainyainformasi tertentu oleh peserta layanan. Informasi
tersebutselanjutnya digunakan oleh peserta untuk
keperluankehidupannya sehari-hari (effective dailyliving) dan
perkembangan dirinya.
b) Tujuan khusus
Tujuan khusus layanan informasi terkait dengan fungsi-
fungsi konseling. Fungsi pemahaman paling dominan dan
langsung diemban oleh layanan informasi. Peserta layanan
memahami informasi dengan berbagai seluk beluknya
sebagai isi layanan. Penguasaan informasi tersebut dapat
digunakan untuk pemecahan masalah (apabila peserta yang
bersangkutan mengalaminya), untuk mencegah timbulnya
masalah.
E. Komponen Layanan Informasi
Dalam layanan informasi terlibat tiga komponen pokok, yaitu
konselor, peserta, dan informasi yang menjadi isi layanan.
1. Konselor (guru BK)
Konselor, ahli dalam pelayanan konseling adalah
penyelengara layanan informasi. Konselor menguasai
sepenuhnya informasi yang menjadi isi layanan, mengenal
dengan baik peserta layanan dan kebutuhannya akan informasi,
dan menggunakan cara-cara yang efektif untuk melaksanakan
layanan.
2. Peserta
Peserta layanan informasi dapat berasal dari berbagai
kalangan, siswa sekolah, mahasiswa, anggota organisasi
pemuda dan sosial-politik, karyawan instansi dan dunia usaha/
industri, serta anggota-anggota masyarakat lainnya baik secara
perorangan maupun kelompok. Layanan informasi di sekolah
pesertanya adalah peserta didik. peserta didik, menurut undang-
undang republik indonesia tentang sistem pendidikan nasional
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis
tertentu.
3. Informasi
Jenis, luas dan kedalaman informasi yang menjadi isi
layanann informasi sangat bervariasi. Lebih rinci berbagai
informasi dapat digolongkan ke dalam:
1) Informasi perkembangan diri
2) Informasi hubungan antar-pribadi, sosial, nilai dan moral
3) Informasi pendidikan, kegiatan belajar, dan keilmuan
teknologi
4) Informasi pekerjaan dan ekonomi
5) Informasi sosial-budaya, politik, dan kewarganegaraan
6) Informasi kehidupan berkeluarga
7) Informasi kehidupan beragama10
F. Langkah-Langkah Pelaksanaan
a. Langkah persiapan
Menetapkan tujuan dan isi informasi termasuk alasan-alasannya:
1) Untuk siapa informasi disiapkan?
2) Apakah akan tetap dibutuhkan siswa?
3) Apakah berharga bagi siswa?
4) Apakah cukup akurat dan baru (tidak usang atau mubazir)?
5) Apakah ada hubungannya dengan hal-hal yang sudah
diketahui siswa?
b. Mengidentifikasikan sasaran (siswa) yang akan menerima
informasi
1) Berapa jumlahnya?
2) Bagaimana karakteristiknya?
c. Mengetahui sumber-sumber informasi
1) Dari satu atau banyak sumber
2) Apakah sumber-sumber itu mudah dicapai dan digunakan
d. Menetapkan teknik penyampaian informasi
1) Cocokkah dengan tujuan, isi dan sumber?
2) Dapatkah menarik perhatian siswa?
3) Bagaimana konsekuensi waktu, biaya, dan
pengorganisasianya?
e. Menetapkan jadwal dan waktu kegiatan
1) Kapan, berapa kali, dimana?
2) Berapa lama pemberian informasi dilaksanakan?
f. Menetapkan ukuran keberhasilan
1) Apa kriterianya bahwa pemberian informasi berhasil
dengan baik?
2) Bagaimana mengukur keberhasilan itu?
Langkah persiapan di atas dapat diringkaskan dengan pertanyaan-
pertanyaan: siapa, apa, dari mana, bagaimana, bilamana dan dimana.
Pelaksanaan penyajian informasi tentu saja tergantung pada
langkahpersiapan, terutama pada teknik yang digunakan. Meskipun isi dan
tujuan penyajian informasi sama, apabila diberikan dengan teknik yang
berbeda maka pelaksanaannya pun akan berbeda pula. Hal-hal yang oerlu
diperhatikan dalam pelaksanaan penyajian informasi, ialah:
a. Usahakan tetap menarik minat dan perhatian para siswa
b. Berikan informasi secara sistematis dan sederhana sehingga jelas
isi dan manfaatnya
c. Berikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan siswa sehari-
hari
d. Apabila menggunakan teknik siswa mendapatkan sendiri informasi
(karya wisata dan pemberian tugas) persiapan sebaik mungkin
sehingga setiap siswa mengetahui apa yang harus diperhatikan, apa
yang harus dicatat dan apa yang harus dilakukan.
e. Apabila menggunakan teknik langsung atau tidak langsung
usahakan tidak terjadi kekeliruan. Informasi yang keliru dan
diterima siswa, sukar untuk mengubahnya.
f. Usahakan selalu kerjasama dengan guru bidang studi dan wali
kelas, agar isi informasi yang diberikan guru, wali kelas dan guru
pembimbing (konselor), tidak saling bertentangan atau ada
keselarasan antara sumber informasi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa
membuat makalah yang lebih baik untuk kedepannya.
Daftar Pustaka
Wahyudi Amien. 2018. Buku Ajaran Bimbingan dan Konseling Islam.
Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan.
Musyrifin Zaen dan Basri A. Said Hasan. 2018. Integritas Islam Dengan
Keilmuan Bimbingan Dan Konseling Islam. Jurnal Hisabah. Vol. 15(02):
79-101.
Rezeki Khairiyah Ulfah. 2017. Pengaruh Layanan nformasi Terhadap
pengalaman Nilai-nilai Akhlak Pada Siswa Kelas X MAN Kisaran Tahun
Ajara 2016/2017. Skripsi.
Yusup Iwan Ridwan. 2018. Pengaruh Integritas Nilai-Nilai Islam
Mengenai Pendekatan Iman dan Takwa. Jurnal Bioilmi. Vol. 4(2):45-52.

Anda mungkin juga menyukai