Anda di halaman 1dari 48

Simptomatologi

Dosen Pembimbing
dr. Muflihatunnaimah M.Kes, Sp.KJ

Residen Pembimbing
dr. Yonatan
dr. Nessya

Naomi Setyaningrum
22010118120064
Simptomatologi
Ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
o Kesadaran
o Emosi
o Perilaku motorik
o Berpikir
o Bicara
o Persepsi
o Daya ingat
o Tilikan
o Pertimbangan
Kesadaran
Gangguan Kesadaran
1. Disorientasi  gangguan mengerti waktu, tempat,
orang dan situasional.
2. Pengaburan kesadaran  kejernihan ingatan yang
tidak lengkap disertai gangguan persepsi dan sikap
3. Stupor  hilangnya reaksi ketidaksadaran terhadap
lingkungan sekelilingnya.
4. Deliriumkebingungan, kegelisahan reaksi
disorientasi yangg disertai rasa takut dan halusinasi.
Kesadaran
5. Twilight state  keadaan remang, gangguan kesadaran
dengan halusinasi.
6. Dream like state  keadaan mimpi, gangguan
kesadaran pada epilepsi psikomotor.
7. Somnolen  kesadaran rendah sebelum koma, masih
bereaksi terhadap rangsang yg kuat.
8. Koma vigil  pasien tertidur tetapi dapat dibangunkan,
mutisme akinetik.
9. Koma penurunan derajat kesadaran berat, sudah
tidak ada reaksi thd rangsangan yang kuat/nyeri.
Kesadaran
Distrakbilitas  ketidakmampuan memusatkan
atensi; penarikan atensi kepada stimuli eksternal
yang tidak penting atau tidak relevan.
Inatensi selektif hambatan atensi karena ada hal-
hal yg menimbulkan kecemasan.

Gangguan atensi
usaha yg dilakukan untuk Hipervigilensi atensi dan pemusatan yang
memusatkan pada bagian berlebihan pada semua stimuli internal dan
tertentu eksternal;biasanya sekunder dari waham
Trance Tidak sadarkan diri karena atensi terpusat
dan kesadaran berubah; biasanya pada hipnosis
Kesadaran
Gangguan sugestibilitas
Kepatuhan dan respon yg tdk kritis terhadap gagasan atau
pengaruh

1. Folie a deux ( folie`a trois )  penyakit


emosional yang berhubungan pada dua orang
atau lebih, salahsatu orang paranoid yang lain
menjadi paranoid.
2. Hipnosis  modifikasi kesadaran yang
diinduksi secara buatan yang ditandai dengan
peningkatan sugestibilitas.
Emosi
Afek

Afek yang sesuai  irama emosi harmonis dengan


gagasan pikiran atau pembicaraan yang menyertai
Afek tidak sesuai  ketidak harmonisan antara
irama perasaan emosional dggagasan, pikiran atau
pembicaraan yg menyertainya.
Afek tumpul  manifestasi penururan afek yang
berat pada intensitas irama perasaan yang
diungkapkan keluar
Emosi
Afek

Afek datar  tidak ada ekspresi afek


Afek labil  perubahan irama afek cepat, tiba-tiba
yg tdk berhubungan dg stimulieksternal.
Emosi
Mood

Mood disforik  mood tidak menyenangkan, duka


nestapa, sedih dan marah
Mood eutimik  mood rentang normal, tidak ada
mood tertekan atau melambung
Mood meluap-luap  ekspresi perasaan seseorang
tanpa pembatasan
Mood irritabel  mood yang mudah dibuat marah
atau diganggu
Mood meninggi mood yang ceria dengan suasana
keyakinan dan senang
Emosi
Mood

Euforia  mood yg elasi disertai rasa kebesaran.


Ectasy  mood yg gembira luar biasanya disertai
rasa gairah yg tinggi.
Mood depresi  perasaan sedih yg psikologis.
Anhedonia  mood yg rendah disertai hilangnya
minat dan menarik diri dari semua aktifitas rutindan
menyenagkan, biasanya disertai depresi.
Aleksitemia  seseorang tak mampu atau sulit
menggambarkan mood dan emosinya
Emosi Kecemasan  perasaan ketakutan disebabkan oleh
dugaan bahaya yang mungkin berasal dari luar atau dalam
dirinya.
Kecemasan yg mengambang  rasa takut yang meresap,
tidak terpusatkan dan tidak berhubungan dengan gagasan.
Ketakutan  kecemasan oleh adanya bahaya yang
dikenal secara sadar dan realistik.
Agitasi  kecemasan berat disertai ketegangn motorik
Panik  puncak kecemasan
Apati  irama emosi yang tumpul disertai ketidak
acuhan terhadap lingkungannya.
Abreaksional  pelepasan/pelimpahan emosional setelah
mengingat pengalaman yang menakutkan.
Ambivalensi  terdapat dua impuls/gagasan datang
bersama pada orang dan waktu yang sama.
Perilaku Motorik
Ekopraksi  peniruan pergerakan yang patologis seseorang dari
orang lain.
Katatonia  kelainan motorik oleh karena faktor psikogenik.
o Katalepsi posisi tidak bergerak dan dipertahankan terus agak
lama.
o agitasi katatonik/furor katatonik aktifitas motorik
teragitasi, tak bertujuan, dan tidak disebabkan oleh stimuli
eksternal.
o rigiditas katatonik penerimaan posisi tubuh yang kaku,
disadari, menentang usaha untuk gerak.
o stupor kataton penurunan aktivitas motorik nyata
sampai immobil dan tidak menyadari sekelilingnya.
o posturing katatonik postur tdk sesuai, kaku, disadari dan
dipertahankan agak lama
o fleksibilitas serea  posisi seseorang dpt diatur spt lilin oleh
pemeriksa, dipertahankan agak lama
Perilaku Motorik
Negativisme  menahan tanpa motivasi terhadap semua
usaha untuk menggerakkan atau terhadap perintah.
Katapleksi  hilangnya tonus otot dan kelemahan sementara
yang dicetuskan reaksi emosional.
Stereotipik  pola tindakan fisik atau bicara yang terfiksasi dan
berulang
Manirisme  gerakan tak biasa tidak disadari, dan menjadi
kebiasaan / gerakan menyeringai pd anak
Otomatisme simbolik  tindakan-tindakan yang otomatik
mewakili aktivitas simbolik dan tak disadari.
Otomatisme sugestik  tindakan-tindakan otomatis tidak
disadari mengikuti sugesti/ kepatuhanotomatik.
Perilaku Motorik
Hipoaktivitas ( hipokinesis )  penurunan aktivitas motorik &
kognitif seperti retardasi psikomotor,bicara lambat dan
pergerakan yang dapat terlihat
Mimikri  aktivitas motorik tiruan dan sederhana pada anak-
anak, tanpa disadari
Agresi  tindakan yg kuat, diarahkan tujuan, bisa verbal atau
fisik; bagian afek motorik dari kekasaran, kemarahan atau
permusuhan.
Acting out ekspresi langsung suatu harapan atau impuls tidak
disadari dalam bentuk gerakan; fantasi yang tidak disadari
dihidupkan secara impulsif dalam perilaku
Abulia  penurunan impuls untuk bertindak dan berpikir,
disertai dengan ketidakacuhan tentang akibat tindakan; disertai
dengan defisit neurologis.
Perilaku Motorik
Overaktivitas:
● Agitasi psikomotor: overaktivitas motorik dan kognitif yang berlebihan,
biasanya tidak produktif dan sebagai akibat respons atas ketegangan dari
dalam (inner tension).
● Hiperaktivitas/hiperkinesis: kegelisahan dan aktivitas destruktif, seringkali
disertai dengan dasar patologi pada otak.
● TIK: pergerakan motorik yang spasmodik dan tidak disadari.
● Tidur berjalan (somnambulisme): aktivitas motorik saat tertidur.
● Akathisia: perasaan subjektif terhadap ketegangan motorik sebagai akibat
sekunder dari medikasi antipsikotik atau medikasi lain yang dapat
menyebabkan kegelisahan; duduk dan berdiri berulang secara berganti­-
ganti dan berulang; dapat disalahartikan sebagai agitasi psikotik.
● Kompulsi: impuls tidak terkontrol untuk melakukan tindakan berulang.
● Dipsomania: kompulsi untuk minum alkohol. Kleptomania: kompulsi untuk
mencuri.
Perilaku Motorik

Overaktivitas:
● Nimfomania: kebutuhan untuk koitus yang kuat dan kompulsif pada
seorang wanita.
● Satiriasis: kebutuhan untuk koitus yang kuat dan kompulsif pada seorang
laki-Iaki.
● Trikotilomania: kompulsi untuk mencabut rambut.
● Ritual: aktivitas kompulsif otomatis dalam sifat, menurunkan kecemasan
yang orisinil.
● Ataksia: kegagalan koordinasi otot, iregularitas gerakan otot.
● Polifagia: makan berlebihan yang patologis.
Proses Pikir
Gangguan Umum Bentuk Pikir
o Berfikir psikosis tidak mampu membedakan kenyataan dengan fantasi, tes
realitasterganggu dgn menciptakan realitas baru. Reality test pemeriksan dan
pertimbangan objektiftentang dunia diluar diri.
o Berfikir dereistik ( autistik )  preokupasi dgn dunia dalam dan pribadi.
o Berfikir tdk logis berfikir mengandung kesimpulan yg salah atau kontradiksi
internal,berikir ini bersifat patologis jika nyata dan tdk disebabkan oleh nilai
kultural.
o Berfikir magis  berfikir dimana fikiran, tindakan dan kata-kata mempunyai
kekuatanmisalnya dapat mencegah penyebabkan suatu peristiwa.
o Proses berfikir primer  istilah umum berfikir magis, dereistik, tdk logis.
Normal pd mimpidan abnormal pd psikosis
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Proses Pikir
o Neologisme kata baru diciptakan pasien, sering kombinasi beberapa
kata, tidak mengandung makna baru, menunjukkan keanehan psikologik pasien.
o Word salad  campurn kata dengan frasa yang membingungkan.
o Inkoherensi pembicaraan tidak logis, tidak dapat dimengerti, yang berjalan
bersama kata ygdiucapkan tidak logis, tanpa tata bahasa sehingga terjadi
disorganisasi bicara.
o Assosiasi longgar/pengenduran assosiasi arus pikir dimana gagasan-
gagasan bergeser dari subjek satu kesubjek lainnya yang tidak berhubungan,
lebih ringan dari inkoherensi
o Flight of ideas verbalisasi yang cepat dan terus menerus mengakibatkan
pergeseran terus menerus dari satu ide ke ide lainnya.
o Sirkumtansial bicara tidak langsung yang lambat dalam mencapai tujuan
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Proses Pikir
o Tangensial ketidakmmampuan untuk mempunyai assosiasi pikiran yang
diarahkan oleh tujuan; pasien bicara tidak ada titik awal yang sampai pada titik
akhir.
o Perseverasi respon terhadap stimulus sebelumnya yang menetap
setelah stimulus baru diberikan sehingga tampak pasien mengulangi kalimat
jawaban
o Verbigerasi pengulangan kata-kata atau frasa-frasa spesifik yang tidak
mempunyai arti.
o Ekolalia menirukan kata-kata oleh pasien, cenderung berulang-ulang dan
menetap dan bisa intonasinya terputus-putus.
o Kondensasi penggabungan beberapa kata menjadi satu kata
o Jawaban irrelevan jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan , pasien
mungkinmengabaikan atau tdk memperhatikan
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Proses Pikir

o Assosiasi bunyi assosiasi kata-kata yang mirip bunyinya tapi berbeda


bunyinya, kata-kata tdk mempunyai hubungan logis sering seperti sajak atau
pantun
o Assoasiasi pengertian ada kata-kata yang diidentikan persamaan
fungsi
o Blocking terputusnya aliran berfikir secara tiba-tiba sebelum
pikiran/gagasan diselesaikan; setelah periode terhenti singkat pasien tidak
tampak ingat apa yg tlh dikatakan dan apa yg akan dikatakan.
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Isi Pikir
o Kemiskinan isi fikiran fikiran yang memberikan sedikit informasi karena
tidak ada informasi pengertian, pengulangan kosong atau frasa yang tidak
jelas.
o Grandiositas keyakinan palsu yang dipertahankan dan tidak beralasan,
dipertahankan secara kurang kuat dibandingkan dengan waham.
o Preokupasi fikiran pemusatan fikiran pada ide tertentu disertai irama afektif
yang kuat seperti kecenderungan paranoid ingin membunuh atau bunuh diri.
o Egomania  preokupasi pd diri sendiri yg patologis.
o Monomania  preokupasi pd suatu objek tunggal.
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Isi Pikir
o Hipokondria  ketakutan/kecemasan yang berlebihan tentang kesehatan
diri pasien didasarkan bukan pada patologi organ yang nyata tetapi pada
interpretasi yang tidak realistik terhadap tanda atau suatu sensasi fisik yang
sebagai abnormal.
o Obsesi  ide yang terpaku dan patologis dari suatu fikiran atau perasaan yang
tiidak dapat ditentang dan dihilangkan dari kesadaran oleh logika serta disertai
kecemasan.
o Fikiran kompulsi kebutuhan yang patologis untuk melakukan suatu impuls
dimana bila ditahan akan timbul kecemasan
o Koprolali  pengungkapan secara kompulsif dari kata-kata cabul
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Isi Pikir
o Fobia rasa takut yang persisten, irrasional, berlebihan dan selalu terjadi
terhadap sesuatu jenis stimulasi atau situasi tertentu; menyebakan keinginan
menghindar stimulus atausituasi tersebut.
o Fobia sederhana: rasa takut yang jelas terhadap objek atau situasi yang
jelas (sebagai contohnya, rasa takut terhadap laba-laba atau ular).
o Fobia sosial: rasa takut akan keramaian masyarakat, seperti rasa takut
berbicara dengan masyarakat, bekerja atau makan dalam masyarakat.
o Akrofobia: rasa takut terhadap tempat yang tinggi.
Agorafobia: rasa takut terhadap tempat yang terbuka
o Algofobia: rasa takut terhadap rasa nyeri.
o Ailurofobia: rasa takut terhadap kucing.
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Isi Pikir
o Fobia rasa takut yang persisten, irrasional, berlebihan dan selalu terjadi
terhadap sesuatu jenis stimulasi atau situasi tertentu; menyebakan keinginan
menghindar stimulus atausituasi tersebut.
o Eritrofobia: rasa takut terhadap warna merah (merujuk terhadap rasa takut
terhadap darah).
o Panfobia: Rasa takut terhadap segala sesuatu.
o Klaustrofobia: rasa takut terhadap tempat yang tertutup.
o Xenofobia: rasa takut terhadap orang asing. Zoofobia: rasa takut terhadap
binatang.
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Isi Pikir
o Waham  keyakinan palsu, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang
kenyataan eksternal tidak sejalan dengan inteligensia pasien dan latar belakang
kultural, yang tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan apapun.
o Waham yang kacau dan aneh (bizzare delusion): keyakinan palsu yang aneh,
mustahil dan sama sekali tidak masuk akal
o Waham tersistematisasi: keyakinan yang palsu yang digabungkan oleh suatu
tema atau peristiwa tunggal
o Waham yang sejalan dengan mood (mood congruent delusion): waham yang
sesuai dengan mood
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Isi Pikir
SYARAT WAHAM
1. EGOSENTRIS
2. NON REALISTIS
3. DIPERCAYA 100 PERSEN
4. TAK BISA DIPATAHKAN
5. TIDAK LOGIS : TAK SESUAI DENGAN KEYAKINAN YANG DIANUT (AGAMA YANG
DIAKUI), KEBUDAYAAN, ADAT ISTIADAT
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Isi Pikir
o Waham yang tidak sejalan dengan mood (mood incongruent delusion):
waham dengan isi yang tidak mempunyai hubungan dengan mood atau
merupakan mood netral
o Waham nihilistik: perasaan palsu bahwa dirinya dan orang lain dan
dunia adalah tidak ada atau berakhir.
o Waham kemiskinan: keyakinan palsu bahwa pasien kehilangan atau
akan terampas semua harta miliknya.
o Waham somatik: keyakinan yang palsu menyangkut fungsi tubuh
pasien
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Isi Pikir
o Waham paranoid: termasuk waham persekutorik dan waham
referensi, kontrol dan kebesaran (dibedakan dari ide paranoid,
dimana kecurigaan adalah lebih kecil dari bagian waham).
o Waham persekutorik: keyakinan palsu bahwa pasien sedang
diganggu, ditipu atau disiksa; sering ditemukan pada seorang
pasien yang senang menuntut yang mempunyai kecenderungan
patologis untuk mengambil tindakan hukum karena penganiayaan
yang dibayangkan.
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Isi Pikir
o Waham kebesaran: gambaran kepentingan, kekuatan atau
identitas seseorang yang berlebihan.
o Waham referensi: keyakinan palsu bahwa perilaku orang lain
ditujukan pada dirinya; bahwa peritiwa, benda-benda atau orang
lain, mempunyai kepentingan tertentu dan tidak biasanya,
umumnya dalam bentuk negatif, diturunkan dari idea referensi, di
mana seseorang secara salah merasa bahwa ia sedang
dibicarakan oleh orang lain
o Waham menyalahkan diri sendiri: keyakinan yang palsu tentang
penyesalan yang dalam dan bersalah
Proses Pikir
o Waham pengendalian: perasaan palsu bahwa kemauan, pikiran atau
perasaan pasien dikendalikan oleh tenaga dari luar.
o Penarikan pikiran (thought withdrawal): waham bahwa pikiran pasien
dihilangkan dari ingatanya oleh orang lain atau tenaga lain.
o Penanaman pikiran (thought insertion): waham bahwa pikiran ditanam
dalam pikiran pasien oleh orang atau tenaga lain.
o Siar pikiran (thought broadcasting): waham bahwa pikiran pasien dapat
didengar oleh orang lain, seperti pikiran mereka sedang disiarkan di
udara.
o Pengendalian pikiran (thought control): waham bahwa pikiran pasien
dikendalikan oleh orang atau tenaga lain.
o Waham ketidaksetiaan (waham cemburu): keyakinan palsu yang
didapatkan dari kecemburuan patologis bahwa kekasih pasien adalah
tidak jujur.
Bicara
Gangguan Bicara
o Logorrhhea suka banyak bicara, kwantitas bicara berlebih.
o Miskin bicara ( poverty of speech ) pembatasan jumlah bicara
yang digunakan, jawaban mungkin monosillabic
o Miskin isi bicara kwantitas kata adekuat, tetapi sedikit memberi
informasi karena ketidak jelasan,kekosongan, atau frasa yg
stereotipik It could be the part of the presentation
where you can introduce yourself, write
o Diprosodi hilangnya irama bicara yournormal
email… ( lawannya prosodi )
o Distartri celat, cedal, kesulitan dlm artikulasi, bkn dlm penemuan
kata atau bahasa.
o Gagap pengulangan atau perpanjangan suara atau suku kata
yang sering dan menyebabkangangguan kefasihan bicara yg jelas.
o Kekacauan bicara bicara`yg aneh dan disritmik, yang mengandung
semburan yg cepat danmenyentak
Bicara
Gangguan Afasia
o Afasia motorik gangguan bicara disebabkan oleh gangguan
kognitif dimana pengertiannya tetap tetapi kemampuan untuk bicara
terganggu, bicara banyak berhenti, bicara susah, bicara tidak fasih
o Afasia sensorik kehilangan kemampuan organik untuk mencari
kata, bicara lancar dan spontan, tetapi membingungkandan tidak
mengerti yg dibicarkan It could be the part of the presentation
o Afasia nominalkesulitan untuk wheremenemukan namawrite
you can introduce yourself, yang tepat
your email…
suatu benda.
o Afasia sintatikal tidak mampu menyusun kata-kata dalam urutan
yang tepat.
o Afasia global gabungan afasia motorik dan afasia sensorik
Gangguan Persepsi
Illusi Mispersepsi, misinterpretasi.
Halusinasi  Persepsi sensoris yang palsu yang
tidak disertai stimuli eksternal yang nyata,
mungkin terdapat atau tidak terdapat interpretasi
waham tentang pengalaman halusinasi

Persepsi .Halusinasi hipnagogik halusinasi terjadi saat akan


tertidur.
Halusinasi hipnopompik halusinasi terjadi saat
bangun tidur.
Halusinasi visual halusinasi penglihatan dapat
berupa orang, benda (fisik) atau citra yang tidak
berbentuk (kilatan), sering terjadi pada kerusakan
otak.
Halusinasi olfaktorik halusinasi membau sesuatu,
sering terjadi pada kerusakan otak.
Halusinasi akustik ( auditorik ) halusinasi dengar,
Gangguan Persepsi
Halusinasi raba (taktil, haptik) halusinasi ada
sesuatu rabaan pada kulit, adanya gerakan
dibawah kulit.
Halusinasi somatik  halusinasi adanya kejadian
disuatu alat/bagiantubuhnya.

Persepsi Halusinasi liliput halusinasi dimana benda yang


dilihat tapak lebih kecilukurannya.
Halusinosis halusinasi oleh karena pengunaan
alkohol yang kronik.
Sinestesia halusinasi yang muncul diadahului
halusinasi yang lain, misalnya halusinasi visual
didahului halusinasi pembauan.
Trailling phenomena halusinasi oleh karena
pengguaan obat/zat.
Gangguan Persepsi
Halusinasi raba (taktil, haptik) halusinasi ada
sesuatu rabaan pada kulit, adanya gerakan
dibawah kulit.
Halusinasi somatik  halusinasi adanya kejadian
disuatu alat/bagiantubuhnya.

Persepsi Halusinasi liliput halusinasi dimana benda yang


dilihat tapak lebih kecilukurannya.
Halusinosis halusinasi oleh karena pengunaan
alkohol yang kronik.
Sinestesia halusinasi yang muncul diadahului
halusinasi yang lain, misalnya halusinasi visual
didahului halusinasi pembauan.
Trailling phenomena halusinasi oleh karena
pengguaan obat/zat.
Gangguan Persepsi berhubungan
dengan kognitif
Agnosognosia tidak mampu mengenali suatu defek
neurologis.
Somatopagnosia tidak mengenali bagian tubuhnya
sendiri.
Persepsi Agnosia visual tidak mengenali benda/orang yang
sudah dikenalnya.
Astereognosia tidak mengenal benda melalui
sentuhan/rabaan.
Prosopagnosia tidak mengenali wajah.
Apraksia tidak mampu mengerjakan tugas tertentu.
Stimultagnosia tidak mampu mengerti lebih satu
elemen pandangan visual pada suatu waktu atau
mengintegrasikan bagian-bagian menjadi
keseluruhan
Gangguan Persepsi berhubungan dengan fenomena
konversi dan disosiatif
Anestesia histerikal: hilangnya modalitas sensoris yang
disebabkan oleh konflik emosional.
Makropsia: pasien menyatakan bahwa benda-benda
tampak lebih besar dari sesungguhnya; bisa
Persepsi berhubungan dengan kondisi organik, seperti
epilepsi kejang parsial kompleks.
Mikropsia: pasien menyatakan bahwa benda-benda
adalah lebih kecil dari sesungguhnya; bisa
berhubungan dengan kondisi organik, seperti
epilepsi kejang parsial kompleks.
Depersonalisasi: suatu perasaan subjektif merasa tidak
nyata, aneh atau tidak mengenali diri sendiri.
Gangguan Persepsi berhubungan dengan fenomena
konversi dan disosiatif
Derealisasi: suatu perasaan subjektif bahwa lingkungan
adalah aneh atau tidak nyata; suatu perasaan
tentang perubahan realistik.
Fugue: mengambil identitas baru pada amnesia
Persepsi identitas yang lama; seringkali termasuk berjalan-
jalan atau berkelana ke lingkungan yang baru.
Kepribadian ganda (multiple personality): satu orang
yang tampak pada waktu yang berbeda menjadi dua
atau lebih kepribadian dan karakter yang sama
sekali berbeda.
Daya Ingat
o Amnesia: ketidakmampuan sebagian atau keseluruhan untuk mengingat pengalaman
masa lalu; mungkin berasal dari organik atau emosional.
o Anterograd: amnesia untuk peristiwa yang terjadi setelah suatu titik waktu.
o Retrograd: amnesia sebelum suatu titik waktu.
o Paramnesia: pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan
o Fausse reconnaissance: pengenalan yang palsu. Pemalsuan retrospektif: ingatan secara
tidak diharapkan (tidak disadari) menjadi terdistorsi saat disaring melalui keadaan
emosional, kognitif, dan pengalaman pasien sekarang.
Daya Ingat
o Konfabulasi: pengisian kekosongan ingatan secara tidak disadari oleh pengalaman
yang dibayangkan atau tidak nyata yang dipercayai pasien tetapi tidak mempunyai
dasar kenyataan; paling sering berhubungan dengan patologi organik.
o Deja vu: ilusi pengenalan visual di mana situasi yang baru secara keliru dianggap
sebagai suatu pengulangan ingatan sebelumnya.
o Deja entendu: ilusi pengenalan auditoris.
o Deja pense: ilusi bahwa suatu pikiran baru dikenali sebagai pikiran yang sebelumnya
telah dirasakan atau diekspresikan.
o Jamais vu: perasaan palsu tentang ketidakkenalan terhadap situasi nyata yang telah
dialami oleh seseorang.
Daya Ingat
o Hipermnesia (daya ingat yang meninggi): peningkatan derajat penyimpanan
dan pengingatan.
o Eidetic image: ingatan visual tentang kejelasan halusinasi.
o Screen memory: ingatan yang dapat ditoleransi secara sadar menutup ingatan
yang menyakitkan.
o Represi: suatu mekanisme pertahanan yang ditandai oleh pelupaan secara tidak
disadari terhadap gagasan atau impuls yang tidak dapat diterima.
o Letologika: ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu nama atau
suatu kata benda yang tepat.
o Photographic memory : ingatan yang kuat sejelas dan sepasti sebuah gambar.
Daya Ingat
Tingkat daya ingat

o immediate memory : reproduksi atau pengingatan hal-­hal yang


dirasakan dalam beberapa detik sampai menit.
o recent memory : pengingatan peristiwa yang telah lewat beberapa
hari.
o recent past memory : pengingat peristiwa yang telah lewat selama
beberapa bulan.
o remote memory : pengingatan peristiwa yang telah lama terjadi.
Intelegensia

Retardasi Mental

Kurangnya inteligensia sampai derajat di mana terdapat gangguan pada kinerja sosial
dan kejuruan:
o ringan (IQ 50 atau 55 - kira-kira 70)
o sedang (IQ 35 atau 40 - 50 atau 55)
o berat (IQ 20 atau 25 - 35 - 40)
o sangat berat (IQ di bawah 20 atau 25)
Istilah yang lama ialah idiot (usia mental kurang dari 3 tahun), imbesil (usia mental
kira-kira 8 tahun).
Intelegensia
Demensia
o Diskalkulia (Akalkulia): hilangnya kemampuan untuk melakukan perhitungan; bukan
karena gangguan psikologis.
o Disgrafia (Agrafia): Hilangnya kemampuan untuk menulis dalam gaya yang kursif;
hilangnya struktur kata.
o Aleksia: Hilangnya kemampuan membaca yang sebelumnya dimiliki; bukan disebabkan
oleh gangguan penglihatan.
o Pseudodemensia:
o Gambaran klinis yang menyerupai demensia yang tidak disebabkan oleh suatu kondisi
organik; paling sering disebabkan oleh depresi (sindroma demensia dari depresi).
Intelegensia

Pseudo demensia
Ada gejala dan tanda seperti demensia yang tdk disebabkan oleh kerusakan otak
dan sering disebabkan oleh depresi.

Berfikir konkrit
Berfikir harfiah, penggunaan kiasan yang terbatas tanpa pengertian nuansa arti, pikiran satu
dimensi

Berfikir abstrak
Kemampuan untuk mengerti nuansa arti, berfikir multi dimensi dgn kemampuan
menggunakankiasan dan hipotesis dgn tepat
Tilikan Intelektual
Kemampuan untuk mengerti kenyataan objektif
tentang suatu keadaan tanpa kemampuan untuk
menerapkan pengetahuan dalam cara yang
berguna untuk mengatasi situasi.

Tilikan Sejati
Kemampuan untuk mengerti kenyataan objektif
tentang suatu situasi, disertai dengan daya
pendorong motivasi dan emosional untuk
mengatasi situasi.

Tilikan yang Terganggu


Kehilangan kemampuan untuk mengerti
Tilikan
kenyataan objektif dari suatu situasi.
Pertimbangan

Pertimbangan Kritis
Kemampuan untuk menilai, melihat dan memilih berbagai pilihan
di dalam suatu situasi.

Pertimbangan Otomatis
Kinerja refleks di dalam suatu tindakan.

Pertimbangan yang Terganggu


Kehilangan kemampuan untuk mengerti suatu situasi dengan
benar dan bertindak secara tepat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai