Dosen Pembimbing
dr. Muflihatunnaimah M.Kes, Sp.KJ
Residen Pembimbing
dr. Yonatan
dr. Nessya
Naomi Setyaningrum
22010118120064
Simptomatologi
Ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
o Kesadaran
o Emosi
o Perilaku motorik
o Berpikir
o Bicara
o Persepsi
o Daya ingat
o Tilikan
o Pertimbangan
Kesadaran
Gangguan Kesadaran
1. Disorientasi gangguan mengerti waktu, tempat,
orang dan situasional.
2. Pengaburan kesadaran kejernihan ingatan yang
tidak lengkap disertai gangguan persepsi dan sikap
3. Stupor hilangnya reaksi ketidaksadaran terhadap
lingkungan sekelilingnya.
4. Deliriumkebingungan, kegelisahan reaksi
disorientasi yangg disertai rasa takut dan halusinasi.
Kesadaran
5. Twilight state keadaan remang, gangguan kesadaran
dengan halusinasi.
6. Dream like state keadaan mimpi, gangguan
kesadaran pada epilepsi psikomotor.
7. Somnolen kesadaran rendah sebelum koma, masih
bereaksi terhadap rangsang yg kuat.
8. Koma vigil pasien tertidur tetapi dapat dibangunkan,
mutisme akinetik.
9. Koma penurunan derajat kesadaran berat, sudah
tidak ada reaksi thd rangsangan yang kuat/nyeri.
Kesadaran
Distrakbilitas ketidakmampuan memusatkan
atensi; penarikan atensi kepada stimuli eksternal
yang tidak penting atau tidak relevan.
Inatensi selektif hambatan atensi karena ada hal-
hal yg menimbulkan kecemasan.
Gangguan atensi
usaha yg dilakukan untuk Hipervigilensi atensi dan pemusatan yang
memusatkan pada bagian berlebihan pada semua stimuli internal dan
tertentu eksternal;biasanya sekunder dari waham
Trance Tidak sadarkan diri karena atensi terpusat
dan kesadaran berubah; biasanya pada hipnosis
Kesadaran
Gangguan sugestibilitas
Kepatuhan dan respon yg tdk kritis terhadap gagasan atau
pengaruh
Overaktivitas:
● Nimfomania: kebutuhan untuk koitus yang kuat dan kompulsif pada
seorang wanita.
● Satiriasis: kebutuhan untuk koitus yang kuat dan kompulsif pada seorang
laki-Iaki.
● Trikotilomania: kompulsi untuk mencabut rambut.
● Ritual: aktivitas kompulsif otomatis dalam sifat, menurunkan kecemasan
yang orisinil.
● Ataksia: kegagalan koordinasi otot, iregularitas gerakan otot.
● Polifagia: makan berlebihan yang patologis.
Proses Pikir
Gangguan Umum Bentuk Pikir
o Berfikir psikosis tidak mampu membedakan kenyataan dengan fantasi, tes
realitasterganggu dgn menciptakan realitas baru. Reality test pemeriksan dan
pertimbangan objektiftentang dunia diluar diri.
o Berfikir dereistik ( autistik ) preokupasi dgn dunia dalam dan pribadi.
o Berfikir tdk logis berfikir mengandung kesimpulan yg salah atau kontradiksi
internal,berikir ini bersifat patologis jika nyata dan tdk disebabkan oleh nilai
kultural.
o Berfikir magis berfikir dimana fikiran, tindakan dan kata-kata mempunyai
kekuatanmisalnya dapat mencegah penyebabkan suatu peristiwa.
o Proses berfikir primer istilah umum berfikir magis, dereistik, tdk logis.
Normal pd mimpidan abnormal pd psikosis
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Proses Pikir
o Neologisme kata baru diciptakan pasien, sering kombinasi beberapa
kata, tidak mengandung makna baru, menunjukkan keanehan psikologik pasien.
o Word salad campurn kata dengan frasa yang membingungkan.
o Inkoherensi pembicaraan tidak logis, tidak dapat dimengerti, yang berjalan
bersama kata ygdiucapkan tidak logis, tanpa tata bahasa sehingga terjadi
disorganisasi bicara.
o Assosiasi longgar/pengenduran assosiasi arus pikir dimana gagasan-
gagasan bergeser dari subjek satu kesubjek lainnya yang tidak berhubungan,
lebih ringan dari inkoherensi
o Flight of ideas verbalisasi yang cepat dan terus menerus mengakibatkan
pergeseran terus menerus dari satu ide ke ide lainnya.
o Sirkumtansial bicara tidak langsung yang lambat dalam mencapai tujuan
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Proses Pikir
o Tangensial ketidakmmampuan untuk mempunyai assosiasi pikiran yang
diarahkan oleh tujuan; pasien bicara tidak ada titik awal yang sampai pada titik
akhir.
o Perseverasi respon terhadap stimulus sebelumnya yang menetap
setelah stimulus baru diberikan sehingga tampak pasien mengulangi kalimat
jawaban
o Verbigerasi pengulangan kata-kata atau frasa-frasa spesifik yang tidak
mempunyai arti.
o Ekolalia menirukan kata-kata oleh pasien, cenderung berulang-ulang dan
menetap dan bisa intonasinya terputus-putus.
o Kondensasi penggabungan beberapa kata menjadi satu kata
o Jawaban irrelevan jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan , pasien
mungkinmengabaikan atau tdk memperhatikan
Proses Pikir
Gangguan Spesifik Proses Pikir
Retardasi Mental
Kurangnya inteligensia sampai derajat di mana terdapat gangguan pada kinerja sosial
dan kejuruan:
o ringan (IQ 50 atau 55 - kira-kira 70)
o sedang (IQ 35 atau 40 - 50 atau 55)
o berat (IQ 20 atau 25 - 35 - 40)
o sangat berat (IQ di bawah 20 atau 25)
Istilah yang lama ialah idiot (usia mental kurang dari 3 tahun), imbesil (usia mental
kira-kira 8 tahun).
Intelegensia
Demensia
o Diskalkulia (Akalkulia): hilangnya kemampuan untuk melakukan perhitungan; bukan
karena gangguan psikologis.
o Disgrafia (Agrafia): Hilangnya kemampuan untuk menulis dalam gaya yang kursif;
hilangnya struktur kata.
o Aleksia: Hilangnya kemampuan membaca yang sebelumnya dimiliki; bukan disebabkan
oleh gangguan penglihatan.
o Pseudodemensia:
o Gambaran klinis yang menyerupai demensia yang tidak disebabkan oleh suatu kondisi
organik; paling sering disebabkan oleh depresi (sindroma demensia dari depresi).
Intelegensia
Pseudo demensia
Ada gejala dan tanda seperti demensia yang tdk disebabkan oleh kerusakan otak
dan sering disebabkan oleh depresi.
Berfikir konkrit
Berfikir harfiah, penggunaan kiasan yang terbatas tanpa pengertian nuansa arti, pikiran satu
dimensi
Berfikir abstrak
Kemampuan untuk mengerti nuansa arti, berfikir multi dimensi dgn kemampuan
menggunakankiasan dan hipotesis dgn tepat
Tilikan Intelektual
Kemampuan untuk mengerti kenyataan objektif
tentang suatu keadaan tanpa kemampuan untuk
menerapkan pengetahuan dalam cara yang
berguna untuk mengatasi situasi.
Tilikan Sejati
Kemampuan untuk mengerti kenyataan objektif
tentang suatu situasi, disertai dengan daya
pendorong motivasi dan emosional untuk
mengatasi situasi.
Pertimbangan Kritis
Kemampuan untuk menilai, melihat dan memilih berbagai pilihan
di dalam suatu situasi.
Pertimbangan Otomatis
Kinerja refleks di dalam suatu tindakan.