Delirium = adanya perubahan kualitas kesadaran dengan gangguan kognitif luas. Sering
disertai dengan gangguan persepsi (halusinasi dan ilusi). Perilaku dapat berupa gaduh gelisah
atau apatis. Pasien memiliki gangguan dalam perhatian, fokus, atau komsentrasi.
Kognisi = kemampuan mengenal/mengetahui benda, keadaan, situasi sesuai dengan
kemampuan belajar atau intelijensi pasien (memori, daya ingat, konsentrasi, orientasi, bahasa,
hitungan, kecerdasan).
Emosi = suasana perasaan yang dialami secara sadar (melibatkan pikiran, persepsi, perilaku).
Terbagi menjadi mood dan afek
Mood = emosi menetap dan meresap yang dilaporkan oleh pasien secara subyektif.
Eutimia = rentang perasaan normal yang luas dan dialami setiap hari
sesuai irama hidupnya
Disforia = suasana tidak menyenangkan dan sering diungkap sebagai
rasa bosan, jengkel, jenuh.
Hipertimia = semangat dan kegairahan berlebihan terhadap berbagai
aktivitas kehidupan.
Euforia = kegembiraan berlebihan
Ekstasia = adanya gairah yang meluap luap.
Aleksitimia = kondisi pasien ketika mereka tidak dapat menghayati
perasaannya.
Anhedonia = adanya kehilangan dalam minat dan kesenangan
terhadap aktivitas kehidupan.
Mood kosong = emosi yang sangat dangkal, penghayatan perasaan
tidak ada atau sangat sedikit.
Mood labil = perasaan yang berubah ubah dari senang hingga sedih
atau euforia secara mendadak.
Mood irritable = perasaan yang sensitif dan mudah tersinggung.
Pasien juga cederung marah dan reaksi berlebihan pada situasi yang
tidak sesuai.
Mania = keadaan mood elasi (gembira, euforia, hiperseksual, optimis,
hiperaktivitas, berpikir dan bicara secara cepat.)
Hipomania = abnormalitas mood dengan karakter mania tanpa intens
berlebihan.
Afek = ekspresi emosi yang teramati dan tidak selalu sesuai dengan emosi yang
diungkap pasien.
Luas = rentang normal, ekspresi emosi luas dengan variasi ekspresi beragam
(muka, irama suara, gerakan tubuh)
Sempit = emosi terbatas, ekspresi dan gerakan tubuh terbatas, adanya
intensitas dan luas yang kurang.
Tumpul = penurunan intensitas tonus perasaan yang diungkap.
2
Datar = lebih berat dari tumpul. Pasien kehilangan kemampuan ekspresi
emosi (wajah datar, sikap tubuh kaku, gerakan minimal, suara irama robot)
Serasi = nada emosi sesuai dengan ide, pikiran, atau gaya bicara yang
menyerta.
Tidak serasi = ketidaksesuaian nada perasaan dengan ide atau pikiran seperti
gembira walau beritanya sedih.
Labil = perubahan irama perasaan mendadak tanpa stimulus luar.
Perilaku motorik = aspek psikis dari impuls, motivasi, keinginan, insting, hasrat melalui
perilaku seseorang.
Gangguan motorik
Ekopraksia = peniruan gerakan seseorang oleh pasien secara patologis.
Stereotipi = pola tindakan fisik/bicara tetap dan berulang
Otomatisme = tindakan yang dilakukan secara otomatis dan biasanya
melambangkan aktivitas simbolik bawah kesadaran.
Katalepsi = posisi tidak bergerak dan dipertahankan
Eksitasi katatonik = aktivitas motorik tanpa tujuan dan dorongan eksternal.
Stupor katatonik = aktivitas motorik melambat hingga imobilitas dan tidak
sadar.
Postur katatonik = mempertahankan suatu postur aneh secara volunter dalam
waktu lama.
Fleksibilitas serea = keadaan bila seseorang dapat dibentuk ke posisi tertentu
dan mempertahankan.
Akinesia = tidak ada gerakan.
Waham/delusi = perasaan keyakinan atau kepercayaan keliru dari gagasan keliru yang tidak
dapat diluruska dengan penyajian fakta, serta tidak sesuai dengan latar belakang pasien. Jenis
waham:
Bizzare = keyakinan keliru dan mustahil
Sistematik = keyakinan keliru yang tersusun dalam suatu kejadian.
Nihilistik = kekeliruan yang mengungkap bahwa dirinya, lingkungan, atau
dunia tidak ada serta kiamat yang dekat.
3
Waham paranoid
Kebesaran = kepercayaan bersifat psikotik bahwa dirinya kuat dan
besar
Kejar = menyakini diri bahwa pasien merupakan korban yang
direncanakan untuk jatuh.
Rujukan = keyakinan bahwa pasien melihat orang lain yang dapat
memfitnah, menuduh, atau menjahati pasien.
Dikendalikan = pasien percaya bahwa ada pikirannya dikendalikan
kekuatan luar.
Obsesi = ide menetap dan tidak rasional. Memiliki kompulsi untuk berbuat suatu perbuatan
tanpa bisa dihilangkan dengan alasan logis.
Kompulsi = kebutuhan dan tindakan patologis untuk menjalani suatu tugas dan memberi
dampak cemas bila dihentikan. Perilaku diulang dari obsesi.
Fobia = ketakutan patologis persisten, irasional, dan berlebihan yang berhubungan dengan
stimulus atau situasi tertentu sehingga pasien menghindarinya.
Persepsi = proses mental dari stimulus fisik menuju informasi psikologis sehinnga informasi
dapat diolah menjadi sensorik dan diterima secara sadar. Gangguan persepsi:
Depersonalisasi = kondisi patologis dari perasaan subyektif dengan
merasakan dirinya sendiri
Derealisasi = perasaan subyektif dimana lingkungan sekitar menjadi tidak
nyata.
Ilusi = persepsi keliru dari stimulus eksternal tidak nyata.
Halusinasi = persepsi atau tanggapan palsu tanpa hubungan dengan stimulus
eksternal namun anggap khayalannya sebagai nyata.
o Hipnagogik = halusinasi terjadi ketika pasien jatuh tertidur
o Hipnapompik = terjadi ketika bangun tidur
o Auditorik = halusinasi suara keliru walau hanya musik kecil
(dianggap orang berbisik)
o Visual = halusinasi penglihatan (bentuk jelas atau tidak jelas)
o Penciuman = halusinasi penciuman
o Pengecapan = halusinasi pengecapan
o Taktil = persepsi raba keliru seperti phantom limbs
o Somatik = sensasi keliru yang terjadi di dalam tubuhnya.
Daya nilai sosial = kemampuan menilai situasi dan bertindak sesuai kaidah dan norma
masyarakat
Uji daya nilai = kemampuan menilai dan bertindak pada situasi imaniner
4
Tilikan = kemampuan pasien dalam menyadari status mental dirinya
Tilikan 1 = menolak terhadap penyakitnha
Tilikan 2 = ragu terhadap penyakitnya
Tilikan 3 = menyalahkan faktor lain daru penyakitnya
Tilikan 4 = mengerti penyakitnya tetapi tidak mengerti harus melakukan apa
Tilikan 5 = mengerti penyakit dan solusi tetapi tidak ada niat melakukannya
Tilikan 6 = sadar akan situasi dan bermotivasi untuk berobat