Anda di halaman 1dari 6

A.

Deskripsi Umum
1. Penampilan
 Sesuai usia / tidak
 Kebersihan dan kerapihan
 Dandanan
2. Perilaku dan Aktivitas Motorik
 Hiperaktif  dorongan bergerak sangat besar
 Hipoaktif  dorongan bergerak sangat kurang
 Stupor katatonia  gerakan lambat hingga tidak bergerak dan
kaku
 Furor katatonia  agitasi ekstrim, kegaduhan motorik tidak
bertujuan
 Gelisah  tidak bisa diam, mondar-mandir
 Stereotip  gerakan berulang dari salah satu anggota tubuh
 Fleksibilitas serea  sikap tubuh seluwes lilin yang dapat diatur
 Katalepsi  mempertahankan sikap tubuh dalam waktu lama /
mematung
 Negativisme  melakukan hal yang berlawanan dari yang
disuruh
 Ekolalia  langsung meniru apa yang dikatakan orang lain
 Ekopraksia  langsung meniru gerakan orang lain
3. Sikap
 Kooperatif
 Tidak kooperatif
4. Mood (peresapan emosi yang dialami dan dapat diutarakan pasien dan
terpantau orang lain)
 Eutimia  normal
 Hipotimia  diwarnai kesedihan dan kemurungan
 Hipertimia  semangat dan kegairahan yang berlebihan
 Depresif  penurunan suasana hati
 Disforik  gelisah
 Iritabel  dapat melukai
5. Afek (respon emosional yang dapat dinilai pemeriksa lewat ekspresi
wajah, pembicaraan dan sikap)
 Afek Luas  normal (saat senang ekspresi gembira, saat sedih
ekspresi sedih)
 Afek Sempit  ekspresi kurang bervariasi (tidak seberat tumpul)
 Afek Tumpul  ekspresi sangat monoton (tidak seberat datar)
 Afek Datar  tanpa ekspresi (seperti robot, paling berat)

1 0
6. Menilai keserasian antara mood dan afek
 Kongruen  mood serasi dengan afek
 Inkongruen  mood tidak serasi dengan afek
B. Pembicaraan
1. Rate produksi kata  kefasihan, kuantitas dan kecepatan bicara
2. Kualitas penyampaian  intonasi dan volume
C. Gangguan Persepsi
1. Ilusi  interpretasi yang salah dari suatu stimulus eksternal yang
ditangkap panca indera (misalnya pasien delirium dia melihat gorden
bergerak-gerak, pasien mengatakan disitu ada anak yang sedang
bergerak-gerak melambaikan tangan). Jenis  visual, akustik, olfaktorik,
gustatorik, dan taktil
2. Halusinasi  persepsi panca indera tanpa stimulus eksternal yang
ditangkap panca indera. Syarat  pasien sadar, ditangkap panca indera,
terus-menerus dan tanpa stimulus (misalnya pasien skizofrenia
mendapat bisikan dari malaikat untuk membunuh adiknya)
 Halusinasi auditorik (pendengaran)
- Akuasma  bukan bentuk verbal (misalnya suara cuitan,
angin, tetesan air)
- Phonema  bentuk verbal (misalnya suara manusia)
- Commenting  komentar (misalnya ada 2 orang sedang gosip
si pasien)
- Commanding  menyuruh (misalnya ayo lompat dari pagar)
 Halusinasi visual (penglihatan)
 Halusinasi olfaktori (pendengaran)
 Halusinasi gustatori (pengecapan)
 Halusinasi taktil (perabaan)  misalnya seperti ada semut
berjalan dibawah kulit
 Halusinasi haptik  halusinasi seksual
 Halusinasi kinestetik  merasa anggota tubuh terlepas, berubah
bentuk atau bergerak sendiri
 Halusinasi somatik  perasaan didalam tubuh / visceral
 Halusinasi autoskopi  seolah-olah melihat diri sendiri
dihadapannya
 Halusinasi fisiologi
- Hipnagogik  saat akan tidur
- Hipnopompik  saat akan bangun tidur
3. Derealisasi  perasaan bahwa lingkungannya menjadi asing (misalnya
aku kayaknya berada di surga, padahal hanya di lingkungan rumahnya
sendiri)
4. Depersonalisasi  perasaan bahwa diri sendiri menjadi tidak nyata atau
asing (misalnya aku ini siapa kayaknya aku sudah ditubuh orang lain)

1 0
D. Proses Berpikir
1. Bentuk Pikir
 Realistik  bentuk pikiran yang dapat dikoreksi akal sehat, logika
dan realitas
 Non realistik  tidak sesuai realita, sesuai alam pikirannya sendiri
 Autistik  memiliki dunianya sendiri
2. Arus Pikir
 Flight of ideas  ide-ide saling berhubungan, urutan cepat, dan
tidak bertujuan (tiap paragraf banyak pokok pikiran)
 Asosiasi longgar  ide satu ke ide lain tidak berhubungan
(kalimat dengan kalimat lain tidak nyambung)
 Inkohorensi / word salad  ada beberapa pokok pikiran dalam
satu kalimat, tidak bisa dimengerti (kata-katanya sudah
bercampur aduk)
 Sirkumstansial  pembicaraan tidak langsung mencapai poin
yang diharapkan
 Tangensial  pembicaraan yang pada akhirnya tidak dapat
mencapai sasaran
 Blocking  jalan pikiran yang tiba-tiba berhenti di tengah kalimat
 Neologisme  membentuk kata baru
3. Isi Pikir
 Waham  memenuhi 5 syarat ini :
- Bertentangan dengan realitas (seperti budaya, norma, dan
lain sebagainya)
- Bertentangan dengan logika
- Egosentris (dia yang paling tau)
- Dipercaya 100% oleh penderita  selalu benar
- Keyakinannya tidak dapat dipatahkan orang lain
 Overvalued idea / pikiran tidak memadai  keyakinan yang tidak
memenuhi 5 syarat waham (bisa mematahkan kalau hal ini bukan
waham)
 Obsesi  pikiran terpaku dan terus-menerus serta berulang yang
mengganggu
 Kompulsi  obsesi yang dilakukan (untuk mengurangi
kecemasan)
 Preokupasi  pikiran berpusat di hal tertentu, keyakinannya
harus salah
 Fobia  ketakutan irasional, diakui ketidakbenaran oleh
penderita, namun tetap menguasai pikirannya
 Kemiskinan isi pikir  pikiran yang menghasilkan sedikit
informasi

1 0
 Waham nihilistik  menganggap dunia tidak ada, menuju kiamat
 Waham bizarre  aneh dan mustahil yang melekat pada diri
 Waham paranoid :
- Waham kebesaran  merasa dirinya lebih dari orang lain
- Waham kejar / persekutorik  merasa dirinya adalah korban
dari usaha untuk melukainya (in out  tidak ada rangsang
dari luar objek harus manusia  pasien merasa dikejar-kejar
orang tetapi tidak tau siapa)
- Waham rujukan / ideas of reference  meyakini tingkah laku
orang lain akan menjahati dirinya (out in  harus ada objek
dari luar baru pasien merasa  ada tetangga yang sedang
kumpul pasien meyakini mereka sedang membicarakan
dirinya)
- Waham dikendalikan :
 Thought of withdrawal  merasa pikirannya
dikeluarkan
 Thought of insertion  merasa pikirannya dimasuki
 Thought of broadcasting  merasa isi pikirnya
disiarkan (TV atau radio)
 Thought of control  merasa pikirannya dikontrol dari
luar
E. Sensorium dan Kognitif
1. Kesadaran
 Keadaan fungsional individu untuk mengadakan relasi dan
limitasi terhadap dunia sekelilingnya
 Jenis : jernih, berkabut (delirium/gelisah), dan berubah
(skizofrenia)
2. Orientasi
 Proses dimana seseorang dapat mengerti keadaan sekitarnya, ia
dapat melokalisir dirinya dalam hubungan dengan lingkungan
sekitarnya
 Terdiri dari orientasi personal, tempat dan waktu  contoh
tanyakan sekarang pasien dimana, hari/tanggal berapa sekarang,
yang antar pasien kesini siapa
3. Daya Ingat  kemampuan memproduksi hal-hal yang lampau (ingatan
segera, pendek, sedang, lama)
4. Konsentrasi  diminta menghitung 100-7, dst atau mengeja kata
mundur
5. Kapasitas Membaca dan Menulis  meminta pasien membaca dan
menulis
6. Visuospasial  menggambar jam bentuk lingkaran lengkap dengan
angka,biasanya pukul 10.10
7. Pikiran Abstrak  meminta pasien mengartikan suatu peribahasa
8. Pengendalian Impuls  baik atau buruk

1 0
F. Tilikan (Insight)
1. Tilikan 1  menyangkal sepenuhya bahwa dirinya sakit  (paling buruk)
2. Tilikan 2  sedikit memahami dirinya sakit, namun menyangkal juga
(ambivalensi)
3. Tilikan 3  menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain
4. Tilikan 4  menyadari dirinya sakit namun tidak tahu sebabnya
5. Tilikan 5  menyadari penyakit dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan penyakit, tidak menerapkan dalam perilaku praktis (tilikan
intelektual)
6. Tilikan 6  emotional insight (tilikan 5 + pasien memahami perasaan
dan tujuan dalam diri pasien)  (paling baik)
Cara menanyakan tilikan :
 Bapak/ibu tahu atau tidak sedang sakit? (jika tahu lanjut)
 Penyebabnya penyakitnya apa bapak/ibu? (jika tahu lanjut)
 Bapak/ibu mau berobat? (jika mau lanjut)
 Bapak/ibu mau mengubah perilaku bapak/ibu? (jika mau  tilikan 6)
G. Pertimbangan / Daya Nilai
Daya nilai pasien  contohnya <kalau ada dompet tergeletak ditengah jalan,
apa yang anda lakukan?=
H. Taraf Kepercayaan
Diberikan pertanyaan yang sama berulang-ulang  melihat jawabannya
sama atau tidak

Organik Fungsional

Delirium, Skizofrenia,
Demensia, Psikotik akut,
Gangguan perilaku Skizoafektif
karena zat

Gangguan Anak dan


Mood Cemas
lain Remaja

Depresi, Mania, Gangguan panik, Gangguan tidur,


Bipolar, Distimia, cemas, OCD, makan, Autisme, GPPH,
Siklotimia disosiatif, kepribadian, retardasi mental
somatoform seksual

1 0
1 0

Anda mungkin juga menyukai