Anda di halaman 1dari 9

Simtomatologi psikiatri adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala

gangguan jiwa. Gejala artinya pengalaman subyektif yang digambarkan oleh pasien.
Macam macam simtomatologi psikiatri antara lain:

1. Kesadaran
Gangguan kesadaran paling sering berhubungan dengan adanya kelainan pada
otak.
a. Disorientasi
• Waktu : Apakah pasien mengenal hari secara benar, tanggal,
waktu dari hari, jika dirawat di rumah sakit dia mengetahui
sudah berapa lama ia dia berbaring disitu,
• Tempat : Apakah pasien tahu dimana dia berada
• Orang : Apakah pasien mengetahui siapa yang memeriksa dan
apa peran dari orang-orang yang bertemu denganya.
b. Kesadaran berkabut
kejernihan ingatan yang tidak lengkap.
c. Stupor
Hilangnya reaksi dan ketidak sadaran lingkungan sekeliling.
d. Delirium
Bingung, gelisah, disorientasi, takut dan halusinasi.
e. Somnolen
Mengantuk yang abnormal.
f. Drowsiness
Cenderung selalu tidur
2. Emosi
a. Afek, ekspresi eksternal dari isi emosional saat itu
1) Afek serasi
Irama emosional sesuai gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang
menyertai.
2) Afek tidak serasi
Ketidak sesuaian antara perasaan emosional dengan gagasan
pikiran atau pembicaraan yang menyertai.
3) Afek tumpul
Penurunan berat intensitas irama perasaan yang di ungkapkan
keluar.
4) Afek sempit
Penurunan intensitas irama perasaan yang kurang parah dibawah
afek tumpul.
5) Afek datar
Tidak ada atau hampir tidak ada ekspresi afek, suara monoton
dan wajah tidak bergerak.
6) Afek labil
Perubahan irama perasaan cepat dan tiba-tiba tidak berhubungan
stimuli eksternal.
b. Mood, adalah suatu emosi yang meresap dan bertahan yang mewarnai
persepsi seseorang terhadap dunianya.
1) Euforia
Elasi kuat dengan perasaan kuat dengan perasaan kebesaran.
2) Depresi
Kesedihan yang psiko patologis.
3) Anhedonia
Hilang minat menarik diri dari semua aktifitas rutin yang
menyenangkan.
4) Elasi
Perasaan menyenangkan dan gembira yang berlebihan, puas diri
sendiri atau optimis.
c. Emosi Lain
1) Kecemasan
Ketakutan disebabkan dugaan bahaya dari dalam atau luar.
2) Agitasi
Kecemasan berat diserati kegelisahan motorik.
3) Ketegangan
Peningkatan aktifitas motorik dengan psikologis yang tidak
menyenangkan.
4) Panik
Cemas akut episodik dan kuat.
5) Ambivalensi
Terhadap sama-sama dua impuls yang berlawanan.
d. Gangguan Psikologis yang berhubungan dengan mood : tanda
disfungsi somatik pada seseorang paling sering berhubungan dengan
depresi.
1) Anoreksia
Menurunnya nafsu makan.
2) Hiperfagia
Meningkatnya nafsu makan.
3) Insomnia
Menurunnya kemampuan untuk tidur.
4) Hipersomnia
Tidur yang berlebihan.
5) Bulimia
Perasaan lapar yang tidak habis-habisnya dan makan yang
berlebih.
3. Perilaku Motorik
Aspek jiwa yang termasuk impuls, motivasi, harapan, dorongan, instink dan
idaman, seperti yang diekspresikan oleh prilaku.
a. Ekoprasia
Peniruan gerakan yang patologis seseorang pada orang lain.
b. Katatonia
Terlihat pada skizofrenia katatonik dan beberapa kasus penyakit pada
otak.
c. Negativisme
Tahanan tanpa motivasi terhadap semua usaha untuk menggerakkan
terhadap semua instruksi.
d. Katapleksi
Hilangnya tonus otot dan kelemahan sementara yang dicetuskan oleh
berbagai keadaan emosional.
e. Mutisme
Tidak bersuara tanpa kelainan struktural.
f. Tik
Pergerakan motorik yang spasmodik dan tidak disadari.
g. Hiperaktivitas
Kegelisahan, agresif, aktivitas destruktiv, seringkali disertai dengan
patologik otak dasar.
h. Ataksia
Kegagalan koordinasi otot.
i. Tremor
Gangguan pergerakan ritmik, berkurang saat istirahat dan tidur, dan
meningkat pada waktu marah dan ketegangan.
j. Konvulsi
Kontraksi otot atau spasme yang involunter.
k. Kejang klonik
Kejang dimana otot secara bergantian kontaksi dan relaksasi.
l. Kejang tonik
Kejang dimana terjadi kontraksi otot yang terus menerus.
m. Distonia
Perlambatan kontraksi terus menerus dari tubuh.
4. Berpikir
Berpikir adalah aliran gagasan, simbol, dan asosiasi yang di arahkan oleh tujuan
dimulai oleh suatu masalah dan mengarah pada kesimpulan yang berorientasi
kenyataan.
a. Gangguan umum dalam bentuk atau proses berpikir
1) Gangguan mental : sindrom prilaku yang bermakna secara
klinis, disertai dengan penderitaan atau ketidakmampuan.
2) Psikosis : ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan dari
fantasi.
3) Berpikir autistik : preokupasi dengan dunia dalam dan pribadi.
b. Gangguan spesifik pada bentuk pikir
1) Sirkumstansialitas : berbicara yang tidak langsung dan lambat
dalam mencapai tujuan tetapi akhirnya dari titik awal mencapai
tujuan yang diharapkan.
2) Tangensialitas : ketidakmampuan untuk mempunyai asosiasi
pikiran yang diarahkan oleh tujuan.
3) Inkoherensi : pikiran yang biasanya tidak dapat dimengerti.
4) Ekolalia : pengulangan kata-kata atau frase-frase seseorang oleh
seseorang lain secara psikopatologis.
5) Asosiasi longgar : penyimpangan yang mendadak dalam urutan
pikiran tanpa penghambatan.
6) Flight of ideas : verbalisasi atau permainan kata-kata yang cepat
dan terus menerus yang menghasilkan pergeseran terus menerus
dari satu ide ke ide lain.
7) Blocking : terputusnya aliran berpikir secara tiba-tiba sebelum
pikiran atau gagasan diselesaikan.
c. Gangguan spesifik pada isi pikir
1) Waham : keyakinan palsu, didasarkan pada kesimpulan yang
salah tentang kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan
inteligensia pada pasien dan latar belakang kultural, yang tidak
dapat dikoreksi dengan suatu alasan.
2) Waham bizar : keyakinan palsu yang aneh, mustahil, dan sama
sekali tidak masuk akal.
3) Waham nihilistik : perasaan palsu bahwa diringa, orang lain, dan
dunia adalah tidak ada atau berakhir.
4) Waham kebesaran: gambaran kepentingan, kekuatan atau
identitas seorang yang berlebihan.
5) Sisi pikir : waham bahwa pikiran pasien dihilangkan dari
ingatannya oleh orang lain atau tenaga lian.
6) Siar pikir : waham bahwa pikiran pasien dapat didengar oleh
orang lain seperti pikeran mereka sedang disiarkan ke udara.
7) Obsesi : ketakutan yang patologis dari suatu pikiran atau
perasaan yang tidak dapat di tentang yang tidak dapat di
hilangkan dari kesadaran oleh usaha logika, yang disertai dengan
kecemasan.
8) Kompulsi : kebutuhan yang patologis untuk melakukan suatu
impuls yang jika ditahan, menyebabkan kecemasan, perilaku
berulang sebagai respon suatu obsesi atau dilakukan menurut
aturan tertentu, tanpa akhir yang sebenarnya dalam diri selain
dari pada untuk mencegah sesuatu dari terjadi di masa depan.
9) Fobia : rasa takut patologis yang resisten, irasional, berlebihan
dan selalu terjadi terhadap suatu jenis stimulasi atau situasi
tertentu, menyebabkan keinginan yang memaksa untuk
menghindaristimulus yang ditakuti.
10) Fobia sederhana : rasa takut dengan obyek yang jelas.
11) Fobia sosial : rasa takut akan keramain masyarakat.
12) Agorafobia : rasa takut terhadap tempat yang terbuka.
13) Akrofobia : rasa takut terhadap tempat yang tinggi.
14) Algofobia : rasa takut terhadap rasa nyeri.
15) Ailurofobia : rasa takut terhadap kucing.
16) Panfobia : rasa takut terhadap segala sesuatu.
17) Klaustrofobia : rasa takut terhadap tempat yang tertutup.
18) Zoofobia : rasa takut terhadap binatang.
5. Bicara
Bicara adalah gagasan, pikiran, perasaan yang di ekspresikan melalui bahasa,
komunikasi melalui penggunaan kata-kata dan bahasa.
a. Logorrhea : bicara yang banyak sekali, bertalian dan logis.
b. Disprosodi : hilangnya irama bicara yang normal.
c. Gagap : pengulangan atau perpanjangan suara atau suku kata yang
menyebabkan gangguan kefasihan bicara yang jelas.
d. Kekacauan : bicara yang aneh dan distrimik, yang mengandung
semburan yang cepat dan menyentak.
6. Persepsi
Persepsi adalah proses stimulasi fisik nenjadi informasi psikologis.
a. Gangguan persepsi
1) Halusinasi : presepsi sensori yang palsu tidak disertai dengan
stimuli eksternal yang nyata, mungkin tredapat atau tidak
terdapat interpretasi waham tentang pengalaman halusinasi.
2) Halusinasi auditoris : presepsi bunyi yang palsu.
3) Halusinasi visual : presepsi palsu tentang penglihatan yang
berupa citra yang berbentuk dan citra yang tidak berbentuk.
4) Ilusi : mispresepsi terhadap stimuli eksternal yang nyata.
b. Gangguan yang Berhubungan dengan Gangguan Kognitif
1) Agnosia : ketidakmampuan untuk mengenali dan
menginterpretasikan kepentingan kesan sensoris.
2) Anosognosia : ketidakmampuan untuk mengenali suatu defek
neurologi yang terjadi pada dirinya.
3) Agnosia visual : ketidakmampuan untuk mengenali benda atau
orang.
4) Somatopagnosia : ketidak mampuan untuk mengenali suatu
bagian tubuh sebagai milik tubuhnya sendiri.
5) Aura : sensasi perasaan akan adanya bahaya seperti rasa penuh
pada lambung, wajah memerah, dan perubahan respirasi,
perubahan kognisi dan keadaan mood biasanya terjadi sebelum
serangan.
c. Gangguan yang berhubungan dengan fenomen koversi dan
disosiatif
somatisasi material direpresi atau perkembangan gejala dan distorsi fisik
yang melibatkan otot volunter dan tidak disebabkan oleh suatu
gangguan fisik
1) Kepribadian ganda : satu orang yang tampak pada waktu yang
berbeda menjadi dua atau lebih kepribadian dan karakter yang
sama sekali berbeda.
2) Dissosiasi : mekanisme pertahanan yang tidak disadari meliputi
pemisahan dari kelompok proses mental atau proses prilaku dari
sisa aktivitas psikis seseorang.
7. Daya Ingat
Fungsi dimana informasi di simpan di otak dan selanjutnya di ingat kembali ke
kesadaran.
a. Gangguan Daya Ingat
1) Amnesia : ketidakmampuan sebagian atau keseluruhan untuk
mengingat pengalaman masa lalu
2) Paramnesia : pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan.
3) Hipermnesia : peningkatan derajat penyimpangan dan
pengingatan.
4) Represi : suatu mekanisme pertahanan yang di tandai oleh
pelupaan secara tidak disadari terhadap gagasan yang tidak
diterima.
5) Letologika : ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu
nama atau kata benda yang tepat.
6) Blackout : amnesia yang di alami oleh alkoholik berkaitan
dengan perilaku selama minum.
b. Tingkat Daya Ingat
Gangguan, usaha yang membuat menguasai gangguan itu
penyangkalan, konfabulasi, reaksi katastropik, sirkumstansialitas yang
digunakan untuk menyembunyikan kekurangannya, apakah proses
registrasi, retensi, rekoleksi material terlibat.
1) Segera (immediate retention and recall) : reproduksi atau
pengingatan hal-hal yang dirasakan dalam beberapa detik
sampai menit. Kemampuan untuk mengulangi enam angka
setelah pemeriksa mendiktekannya pertama maju, kemudian
mundur, sedudah beberapa menit interupsi, tes pertanyaan yang
lain, pertanyaan yang sama, jika diulang, sebutkan empat
perbedaan jawaban pada empat waktu.
2) Baru saja (recent) : peringatan peristiwa yang telah lewat
beberapa hari.
3) Agak lama (recent past) : pengingatan peristiwa yang telah
lewat selama beberapa bulan.
4) Jauh (remote) : pengingatan peristiwa yang telah lama terjadi.
8. Inteligensia
Intelegensia adalah kemampuan untuk mengerti, mengingat, menggerakan dan
menyatukansecara konstruktif pelajaran sebelumnya dalam menghadapi situasi
yang baru.
a. Retardasi mental : kurangnya inteligensia sampai derajat dimana
terdapatgangguan pada kinerja sosial dan kejuruan : ringan (IQ 50 atau
55 – 70), sedang (IQ 35 atau 40 –50 atau 55), berat (IQ 20 atau 25 – 35
atau 40), sangat berat (IQ dibawah 20 atau 25).
b. Demensia : pemburukan fungsi intelektual organik dan global tanpa
pengaburan kesadaran.
c. Pseudodemensia : gambaran klinis yang menyerupai demensia yang
tidak disebabkan oleh suatu kondisi organik.
9. Insight
Insight adalah kemampuan pasien untuk mengerti penyebab sebenarnya dan arti
dari suatu situasi.
a. Tilikan intelektual : mengerti kenyataan obyektif tentang suatu
keadaan tanpa kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam cara
yang berguna untuk mengatasi situasi.
b. Tilikan sesungguhnya : mengerti kenyataan obyektif tentang suatu
situasi, disertai dengan daya pendorong,motivasi dan emosional untuk
mengatasi situasi.
c. Tilikan yang terganggu : menghilangnya kemampuan untuk mengerti
kenyataan obyektif dari suatu situasi.

Anda mungkin juga menyukai