Anda di halaman 1dari 61

Sign and Symptom

Psychiatric / Status
Mental

Pengertian
Sign : temuan objektif yg diobservasi oleh dokter (ex:

afek terbatas)
Symptom : pengalaman subjektif yang digambarkan

pasien (ex: mood)


Sindroma: kelompok tanda dan gejala yang terjadi

bersama-sama sebagai suatu kondisi yang dapat dikenali.

I. Tingkat Kesadaran
A. Gangguan kesadaran
Disorientasi : gangguan orientasi waktu,
tempat, orang
2. Pengaburan kesadaran : berkurangnya
kejernihan pikiran disertai gangguan persepsi
dan sikap
3. Stupor :hilangnya reaksi dan ketidaksadaran
terhadap lingkungan
4. Delirium: kebingungan, gelisah, reaksi
disorientasi disertai rasa takut dan halusinasi
1.

Gangguan kesadaran
5.
6.
7.
8.

9.

Koma : derajat ketidaksadaran berat


Koma vigil: nampak tertidur tapi segera dapat
dibangunkan
Kesadaran temaram(twilight state): gangguan
kesadaran disertai halusinasi
Kesadaran seperti mimpi (dream-like state):
kejang parsial kompleks atau epilepsi
psikomotor
Somnolensi : keadaan mengantuk yg abnormal

B. Gangguan Atensi
(pemusatan perhatian)
Distraktibilitas : ketidakmampuan
mempertahankan atensi(perhatian)
2. Inatensi selektif : hambatan hanya pada pada halhal yg menimbulkan kecemasan
3. Hipervigilensi: atensi dan pemusatan yang
berlebihan pada semua stimuli interbal dan
eksternal
4. Keadaan tak sadarkan diri (trance): atensi yg
terpusat dan kesadaran yg berubah, spt: hipnosis
1.

C. Gangguan sugestibilitas
1. Folie a deux:
penyakit
emosional
antara 2 atau
(respon
tdk
kritis
terhadap
3 orang
gagasan)
2. Hipnosis : modifikasi kesadaran yg diinduksi
secara buatan yg ditandai peningkatan
sugestibilitas

II. EMOSI
Emosi : Suatu kompleks keadaan perasaan

dgn komponen psikis, somatik, dan perilaku


yg berhubungan dgn afek dan mood

A. Afek: Adalah Ekspresi emosi yg


terlihat

Jenis:
1. Afek yg sesuai (appropriate affect)
merupakan sifat emosi dalam keadaan
harmoni, sesuai dengan pikiran, ide dan
pembicaraan yang menyertainya.
2. Afek yg tdk sesuai (inappropriate affect)
adalah emosi yang disharmoni antara
pikiran, ide dan pembicaraan yg menyertai

3. Afek tumpul (blunted affect) adalah


pengurangan berat dalam hal intensitas
dan nada perasaan
4. Afek terbatas (restricted and constricted
affect) adalah pengurangan intensitas afek
yang lebih ringan dari blunted affect

Jenis afek
5. Afek datar (flattened affect) adalah
hilangnya tanda ekspresi afek
6. Afek labil (labile affect) adalah perubahan
irama perasaan yg cepat dan tiba-tiba dan
tidak berhubungan dengan rangsang
eksternal

Mood
B. Mood: suatu emosi yg meresap dan
dipertahankan, yg dialami secara subjektif dan
dilaporkan oleh pasien dan terlihat oleh org lain
Jenis :

1. Mood disforik :mood yang tidak menyenangkan


2. Mood eutimik :mood dalam rentang normal,
menyatakan tidak adanya mood yang tertekan
atau melambung

3. Ekspansive Mood: ekspresi perasaan


seseorang tanpa pembatasan, seringkali
dengan penilaian yang berlebihan terhadap
kepentingan atau makna seseorang.
4. Iritable Mood: mood yang mudah
diganggu/dibuat marah

Jenis Mood
5. Mood yg labil: osilasi antara euforia &
depresi/kecemasan
6. Elevated Mood: suasana keyakinan dan
kesenangan,
suatu mood yang lebih ceria dari biasanya
7. Euforia: elasi yg kuat disertai waham kebesaran
8. Ectasy: perasaan gairah dan gembira yang kuat
9. Depresi : perasaan kesedihan yg psikopatologis

Jenis Mood
10. Anhedonia: hilangnya minat terhadap
kesenangan dan menarik diri dari semua
aktivitas rutin yang menyenangkan, seringkali
disertai dengan depresi
11. Dukacita (Grief): kesedihan yang sesuai
dengan kehilangan yg nyata
12. Aleksitimia: ketidakmampuan atau
kesulitan dalam menggambarkan atau
menyadari emosi atau mood seseorang

C. Emosi yang lain

1. Kecemasan: perasaan takut yg disebabkan oleh


dugaan bahaya yg mungkin berasal dari dalam/luar
2. Kecemasan yg mengambang (free floating
anxiety): rasa takut yg meresap dan tidak terpusatkan
yang tidak berhubungan dengan suatu gagasan
3. Ketakutan (kecemasan akan bahaya yg realistik):
kecemasan yg disebabkan oleh bahaya yg dikenali
secara sadar dan realistik
4. Agitasi: kecemasan berat yang disertai kegelisahan
motorik
5. Ketegangan: peningkatan aktivitas motorik dan
psikologis yang tidak menyenangkan

Emosi yang lain .

6. Panik: serangan cemas yg akut, episodik, dan


kuat disertai dengan perasaan ketakutan yang
melanda dan pelepasan otonomik
7. Apati: irama emosi tumpul disertai dengan
pelepasan atau ketidakacuhan
8. Ambivalensi:terdapatnya secara bersamaan
dua impuls yang berlawanan terhadap hal yang
sama pada satu orang yang sama pada waktu
yang sama

9. Abreaksional : pelepasan atau pelimpahan


emosional setelah mengingat pengalaman
yang menakutkan
10. Rasa Malu: kegagalan membangun
pengharapan diri
11. Rasa bersalah : emosi sekunder karena
melakukan
sesuatu yg dianggap salah

D. Gangguan psikologis yg berhubungan


dengan mood
Adalah tanda disfungsi somatik pada
seseorang, paling sering berhubungan dengan
depresi
Jenis:
1. Anoreksia :hilangnya atau menurunnya
nafsu makan
2. Hiperfagia: meningkat nafsu makan dan
asupan
makanan

3. Insomnia: hilang/menurunnya

kemampuan
tidur

a. Initial : kesulitan memulai tidur


b. Pertengahan: kesulitan
mempertahankan
tidur dan sulit untuk kembali tidur
c. Terminal: terbangun dini hari

4. Hipersomnia: tidur yang berlebihan


5. Variasi diurnal: mood yang secara teratur buruk
pada pagi hari, segera setelah terbangun, dan
membaik dengan semakin siangnya hari
6. Penurunan libido: penurunan minat dan
dorongan seksual
7. Konstipasi: kesulitan/ketidakmampuan defekasi

III. PERILAKU MOTORIK


(KONASI)
Adalah aspek jiwa yg termasuk impuls, motivasi,

harapan, dorongan, instinct dan idaman, seperti


yg diekpresikan oleh perilaku atau aktivitas
motorik seseorang

Jenis gangguan motorik


1.

Ekopraksia: peniruan gerakan yang patologis


seseorang pada orang lain

2.

Katatonia: kelainan motorik dalam gangguan


nonorganik
a.

Katalepsi:suatu posisi yang tidak bergerak yang terus


dipertahankan.

b. Stupor katatonik: penurunan aktivitas motorik yg nyata,


sering kali sampai titik imobilitas dan tampaknya tidak
menyadari sekeliling.

d.

Rigiditas katatonik: penerimaan postur yang


kaku yang disadari, menentang usaha untuk
digerakkan

e.

Posturing katatonik :penerimaan postur yang


tidak sesuai yang disadari dan dipertahankan
dlm waktu lama

f.

Cerea flexibility: posisi dapat diatur dan


kemudian dapat dipertahankan, jika
pemeriksa menggerakkan anggota tubuh
pasien, anggota tubuh seakan-akan terbuat
dari lilin

Jenis ggn motorik .


3. Negativisme : tahanan tanpa motivasi
terhadap semua
usaha untuk bergerak sesuai instruksi
4. Katapleksi: hilangnya tonus otot dan
kelemahan
sementara karena berbagai keadaan
emosional
5. Streotipik: pola tindakan fisik atau bicara yang
terfiksasi dan berulang
6. Mannerisme: pergerakan tidak disadari yang
sudah

7. Otomatisme: tindakan otomatis suatu aktivitas


simbolik yang tidak disadari
8. Otomatisme perintah: otomastisme yang
mengikuti sugesti
9. Mutisme: tidak bersuara tanpa kelainan struktural
10. Overaktivitas ;
a. agitasi psikomotor :overaktivitas motorik & kognitif
yang berlebihan, biasanya tidak produktif dan sebagai
respon dari ketegangan dalam

b. hiperaktivitas: kegelisahan, agresif, aktivitas


destruktif
seringkali disertai dengan patologi otak
dasar
c. tik: pergerakan motorik spasmodik dan tidak
disadari
d. tidur berjalan: aktivitas motorik saat tertidur
e. akathisia: perasaan subjektif ttg tegangan
motorik
sekunder dari medikasi antipsikotik/lain =
gelisah,
melangkah bolak-balik, duduk-berdiri, dll

f.

Kompulsi: impuls tidak terkontrol untuk


melakukan
tindakan yang berulang
i. Dipsomania: kompulsi minum alkohol
ii. Kleptomania: kompulsi mencuri
iii. Nimfomania: kebutuhan utk yang koitus kuat dan
kompulsif pada wanita
iv. Satiriasis: kebutuhan utk yang koitus kuat dan
kompulsif
pada pria
v.

Trikotilomania: kompulsi mencabut rambut

vi. Ritual: kompulsi otomatis dalam sifat, menurunkan


kecemasan yang orisinil

g. ataksia: kegagalan koordinasi otot


h. polifagia : makan berlebihan yang patologis
11. Hipoaktivitas: penurunan aktivitas motorik dan
kognitif, seperti pada retardasi psikomotor,
perlambatan pikiran, bicara, dan pergerakan
yang dapat terlihat

12. Mimikri: aktivitas motorik tiruan dan sederhana


pada anak-anak
13. Agresi: tindakan yang kuat dan diarahkan
tujuan yang mungkin verbal atau fisik
14. Acting out: ekspresi langsung dari suatu
harapan atau impuls yang tidak disadari dalam
bentuk gerakan
15. Abulia: penurunan impuls untuk bertindak dan
berpikir disertai dengan ketidak acuhan tentang
akibat dari tindakan

IV. BERPIKIR
Adalah Aliran gagasan, simbol dan asosiasi yg

diarahkan oleh tujuan yg dimulai oleh suatu


masalah atau suatu tugas yg mengarah pd
kesimpulan yg berorientasi kenyataan

Jenis Gangguan Berfikir


A. Gangguan bentuk umum dlm proses pikir
1. Gangguan mental (sindroma prilaku/psikologis yg bermakna
klinis)
2. Psikosis (ketidakmampuan membedakan kenyataan dan
fantasi; gangguan tes reabilitas, dengan menciptakan
realitas baru.
3. Tes realitas (pertimbangann objektif tentang dunia di luar diri)
4. Gangguan pikiran normal (gangguan dalam bentuk dan isi
pikiran)
5. Berpikir tidak logis (mengandung kesimpulan yg salah atau
kontradiksi internal)

6. Dereisme (aktivitas mental tidak sesuai logika


dan
pengalaman)
7. Berpikir autistik (preokupasi dengan dunia dalam
dan
pribadi)
8. Berpikir magis (suatu bentuk pikiran dereistik)
9. Proses berpikir primer (istilah umum berpikir
dereistik,
tidak logis, dan magis). Normal pada mimpi dan
abnormal
pada psikosis

B. Gangguan bentuk spesifik proses


pikiran
1. Neologisme : kata baru yang diciptakan
oleh pasien

2. Word salad : campuran kata/frasa yg

membingungkan

3. Sirkumstansialitas : bicara yang tidak

langsung dan lambat dalam mencapai tujuan


tetapi akhirnya dari titik awal mencapai
tujuan yang diharapkan

4. Tangensialitas : ketidakmampuan untuk

mempunyai asosiasi pikiran yang diarahkan


oleh tujuan, pasian tidak pernh berangkat
dari titik awal menuju tujuan yang diinginkan

5.

Inkohorensi : pikiran yang biasanya


tidap dapt dimengerti berjalan bersama
pikiran atau kata-kata dengan hubungan
yang tidak logis atau tanpa tata bahasa

6. Perseverasi : respon terhadap stimulus

yang sebelumnya menetap setelah


stimulus baru diberikan.

7.

Keluar dari jalur : penyimpangan yang


mendadak dlm urutan pikiran tanpa
penghambatan

8 . Flight of ideas : verbalisasi atau permainan


kata-kata
yang cepat dan terus menerus yang
mengahsilkan
pergeseran terus menerus dari satu ide ke ide
yang
lain
9.Asosiasi bunyi : asosiasi kata kata yang mirip

bunyinya namun berbeda arti


10. Penghambatan (blocking) : terputusnya aliran
berfikir secara tiba2 sebelum pikiran atau
gagasan
selesai.

12. Verbigerasi : mengulang kata-kata atau


frasa-frasa spesifik yang tidak mempunyai arti
13. Ekolalia : pengulangan kata-kata atau frasa
seseorang oleh orang yang lain secara
psikopatologis
14. Kondensasi : penggabungan berbagai
konsep jadi satu
15. Jawaban yg tidak relevan : jawaban yang
tidak
harmonis dengan pertanyaan yang di
tanyakan
16. Pengenduran asosiasi : aliran pikiran di mana
gagasan-gagasan bergeser dari satu subjek
ke subjek yang lain dalam cara yang sama
sekali tidak berhubungan.

C. Gangguan spesifik isi pikiran


1. Kemiskinan isi pikiran: pikiran yang
memberikan sedikit informasi karena tidak
ada pengertian, pengulangan kosong atau
frasa yang tidak jelas.
2. Gagasan yg berlebihan: keyakinan palsu
yang dipertahankan dan tidak beralasan
yang dipertahankan secara kurang kuat
dibandingkan dengan suatu paham

1.

Waham : keyakinan salah, didasarkan pada


kesimpulan yang salah tentang kenyataan
eksternal, tidak sesuai dgn intelektual, sosial
kultural dan dipertahankan terus2.
Waham bizarre: keyakinan palsu yang aneh,
mustahil, dan sama sekali tidak masuk akal
b. Waham tersistematisasi: keyakinan palsu yang
digabungkan suatu tema atau peristiwa tunggal
c. Waham yang sejalan dengan mood: waham
yang isnya sesuai dengan mood
d. Waham yang tidak sejalan dengan mood:
waham dengan isi yang tidak mempunyai
hubungan dengan mood atau merupakan mood
netral.
a.

e. Waham Nihilistik: perasaan palsu bahwa dirinya, orang lain,


dan dunia adalah tidak ada atau berakhir.
f. Waham Kemiskinan: keyakinan palsu bahwa pasien
kehilangan
atau terampas semua semua harta miliknya.
g. Waham Somatik: keyakinan palsu yang menyangkut fungsi
tubuh
h. Waham Paranoid:
i. Persekutorik: keyakinan palsu bahwa pasien sedang
diganggu, ditipu, atau sedang disiksa.
ii. Kebesaran: gambaran kepentingan, kekuatan, atau identitas
seseorang yg berlebihan)
iii. Referensi: keyakinan palsu bahwa perilaku orang lain
ditujukan pada dirinya
i. Waham menyalahkan diri sendiri; keyakinan palsu tentang
penyesalan yang dalam dan bersalah .
j. Waham pengendalian: perasaan palsu bahwa kemauan,
pikiran,
atau perasaan pasien dikendalikan oleh tenaga dari luar)

i.

penarikan pikiran (thought withdrawal): waham bahwa


pikiran pasien dihilangkan dari ingatannya oleh orang
lain atau tenaga lain

ii.

Penanaman pikiran (Thought Insertion): waham


bahwa pikiran ditanam dalam pikiran pasien oleh
orang atau tenaga lain

iii.

Siar pikiran (thought broadcasting): waham bahwa


pikiran pasien dapat didengar olh orang lain, seperti
pikiran mereka sedang disiarkan ke udara

iv.

Pengendalian pikiran (thought control)waham bahwa


pikiran pasien dikendlikan oleh orang atau tenaga lain

k. Waham ketidaksetiaan (waham cemburu):


keyakinan
palsu yang didapatkan dari kecemburuan
patologis
bahwa kekasih pasien tidak jujur
l. Erotomania: keyakinan waham, bahwa orang
sangat
menyukai dirinya (sering pada wanita)

4. Preokupasi : memusatkan isi pikir pada ide


tertentu
5. Egomania: preokupasi pada diri sendiri yang
patologis
6. Monomania: preokupasi pada satu objek
tunggal
7. Hipokondria: keprihatinan berlebihan
terhadap kondisi kesehatan pasien yang
didasarkan bukan pada patologi organik
yang nyata, tetapi padainterpretasi yang
tidak realistik terhadap tanda atau sensasi
fisik yang abnormal

8. Obsesi: ketekunan yang patologis dari suatu


pikiran
dan perasaan yang tidak dapat
ditentang/dihilangkan
9. Kompulsi: kebutuhan yang patologis untuk
melakukan suatu impuls yang jika ditahan
menyebabkan kecemasan
10. Koprolalia (pengungkapan secara kompulsif
dari katakata yang cabul)

11. Fobia : rasa takut patologis yang persisten,


irrasional,
berlebihan, dan selalu terjadi karena ada stimulus
a. Sederhana: rasa takut yg jelas terhadap
objek/situasi
yg jelas
b. Sosial: rasa takut berinteraksi dengan masyarakat
d. Agorafobia: rasa takut pada tempat yang terbuka
e. Algofobia: rasa takut terhadap rasa nyeri
f. Ailurofobia: rasa takut terhadap kucing
g. Eritrofobia: rasa takut terhadap warna merah

h. Panfobia: rasa takut akan segala sesuatu


i. Klaustrofobia: rasa takut terhadap tempat
tertutup
j. Zoofobia: rasa takut terhadap binatang
k. Xenofobia: rasa takut terhadap orang
asing.

V. BICARA
Adalah suatu ekspresi yang ditimbulkan dari proses fikir
Jenis :

A. Gangguan bicara

1. Tekanan bicara (bicara cepat dengan kesulitan memutus


pembicaraan)
2. Logorrhea (bicara yang banyak sekali, bertalian, dan logis)
3. Kemiskinan bicara (pembatasan jumlah bicara yg digunakan)
4. Bicara yg tidak spontan (respon bila ditanya langsung)
5. Kemiskinan isi bicara (bicara cukup namun sedikit informasi)
6. Disprosodi (hilangnya irama bicara yang normal)
7. Disartria (kesulitan dalam artikulasi)
8. Bicara berlebihan (hilang modulasi volume bicara normal)
9. Gagap (gangguan pengulangan/perpanjangan suara/suku
kata yg sering)
10. Kekacauan (bicara yg aneh dan disritmik)

B. Gangguan afasik
1. Afasia motorik (akibat gangguan kognitif dimana
pengertian tetap tapi kemampuan bicara
terganggu)
2. Afasia sensorik (kehilangan kemampuan organik
untuk mengerti arti kata)
3. Afasia nominal (kesulitan menemukan nama yg
tepat untuk suatu benda)
4. Afasia sintatikal (ketidakmampuan untuk
menyusun kata-kata dalam urutan yang tepat)
5. Afasia logat khusus (kata-kata yang dihasilkan
seluruhnya neologistik)
6. Afasia global (kombinasi afasia yang sangat tidak
fasih dan afasia fasih yang berat)

VI. PERSEPSI
Adalah proses memindahkan stimulasi fisik

menjadi informasi psikologis; proses mental


dimana stimulasi sensoris dibawa ke
kesadaran
Jenis:
A. Gangguan persepsi
1. Halusinasi: persepsi yang salah yg tidak
diserta stimulus eksternal nyata
2. Ilusi: persepsi yg salah atau misinterpretasi
terhadap stumulus eksternal yg nyata

Jenis halusinasi:
1. Hipnagogik (persepsi sensoris palsu saat akan
tertidur)
2. Hipnopompik (persepsi palsu saat bangun
tidur)
3. Auditoris (persepsi bunyi yg palsu)
4. Visual (persepsi palsu penglihatan
berbentuk/abstrak)
5. Olfaktoris (persepsi membau yg palsu)
6. Gustatoris (persepsi mengecap yang palsu)
7. Taktil (persepsi palsu tentang perabaan)
8. Somatik (sensasi palsu ttg sesuatu yg terjadi
dalam/terhadap tubuh)

9. Liliput : persepsi palsu dimana benda tampak


lebih
kecil.
10. Sejalan mood ; konsisten dgn mood yg
tertekan/manik
11. Tidak sejalan dengan mood ; tidak konsisten dgn
mood.
12. Halusinosis : halusinasi yang berhubungan
dengan
penyalahgunaan alkohol dan terjadi dalam
keadaan
sensorium yang jernih
14. Trailing phenomenon : kelainan persepsi akibat
obatobatan halusinogen

B. Gangguan yang berhubungan dengan


gangguan kognitif
1. Anosognosia : ketidaktahuan tentang defek
neurologis yg terjadi pada dirinya
2. Somatopagnosia : ketidakmampuan untuk
mengenali tentang bentuk tubuh sebagai milik
tubuhnya sendiri
3. Agnosia visual : ketidakmampuan
untukmengetahui
benda-benda atau orang
4. Astreognosis : ketidakmampuan mengenali benda
melalui sentuhan
5. Prosopagnosia : ketidakmampuan mengenali
wajah.

6. Apraksia : ketidakmampuan melakukan tugas


tertentu
7. Simultagnosia : ketidakmampuan mengerti lebih
dari satu elemen pandangan visual pada suatu
waktu atau untuk mengintegrasikan bagianbagian menjadi keseluruhan
8. Adiadokokinesia : ketidakmampuan untuk
melakukan pergerakan yang berubah dengan
cepat

C. Gangguan yang berhubungan dengan


fenomena konversi dan disosiatif
1. Anestesia histerikal ; hilangnya modalitas
sensoris
yang disebabkan konflik emosional
2. Makropsia : menyatakan benda-benda tampak
lebih besar dari sesungguhnya
3. Mikropsia : menyatakan benda-benda adalah lebih
kecil dari sesungguhnya
4.Depersonalisasi : suatu perasaan subjektif merasa
tidak nyata, aneh, atau tidak mengenali diri
sendiri

5. Derealisasi : suatu perasaan subjektif bahwa


lingkungan adalah aneh dan tidak nyata

6. Kepribadian ganda : satu orang yang


tampak pada
waktu yang berbeda menjadi dua atau atau
lebih
kepribadian dan karakter yang sam sekali
berbeda

VII. DAYA INGAT


Adalah fungsi dimana informasi disimpan di otak

dan selanjutnya diingat kembali ke kesadaran


Jenis :
A. Gangguan daya ingat:
1. Amnesia: kesulitan mengingat pengalaman masa lalu
a. anterograd (amnesia untuk peristiwa yang terjadi setelah
suatu titik waktu)

b. retrograd (amnesia sebelum suatu titik waktu).


2. Paramnesia (pemalsuan ingatan oleh distorsi
pengingatan)

3. Hiperamnesia (peningkatan derajat


penyimpanan dan pengingatan)
4. Represi (suatu mekanisme pertahanan yang
ditandai oleh pelupaan secara tidak disadari
terhadap gagasan/impuls yang tidak dapat
diterima)
5. Letologika (ketidakmampuan sementara
untuk mengingat suatu nama/kata benda
yang tepat)

B. Tingkat daya ingat


1. segera (telah lewat beberapa detik sampai
menit)
2. baru saja (telah lewat beberapa hari)
3. agak lama (telah lewat beberapa bulan)
4. jauh (telah lama terjadi)

VIII. INTELIGENSIA
Adalah kemampuan untuk mengerti, mengingat,

menggerakan, dan menyatukan secara


konstrukti suatu pelajaran sebelumnya dlm
menghadapi situasi baru

Jenis:
A. Retardasi mental (kurangnya intelegensia sampai
derajat gangguan pada kinerja sosial dan
kejuruan)
B. Demensia (pemburukan fungsi intelektual organik
dan global tanpa pengaburan kesadaran)

1.

Diskalkulia : hilang kemampuan berhitung


bukan karena cemas atau gangguan
konsentrasi

2.

Disgrafia ; hilang kemampuan menulis


dalam gaya yg kursif)

3.

Aleksia : hilang kemampuan membaca yang


sebelumnya dimiliki bukan karena gangguan
penglihatan

C. Pseudodemensia : gambaran klinis seperti


demensia
akibat kondisi non organik seperti depresi
D. Berpikir konkret : berpikir harfiah dimana terbatas
penggunaan kiasan tanpa pengertian nuansa arti
E. Berpikir abstrak : kemampuan utk mengerti
nuansa
arti

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai