PSIKIATRI
1. Realistik :
Asosiasi antar satu pokok pikiran pokok pikiran lain menuju satu
tujuan / pengertian yang dapat ditangkap orang
8. Blocking (terhalang)
◦ Pada keadaan ini dengan tiba-tiba arus pikiran terhenti. Penderita tidak
dapat mengeluarkan sepatah katapun sesudah beberapa waktu,
sesudah keadaan ini hilang, arus pikiran dapat kembali seperti semula.
◦ Waham kebesaran
◦ Penderita merasa dirinya orang besar, orang berpangkat tinggi, orang
yang pandai sekali, orang kaya banyak uangnya dan banyak
rumahnya. Didapatkan pada sindrom manie.
◦ Waham berdosa
◦ Timbul perasaan salah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang
besar. Penderita percaya sudah selayaknya dirinya harus dihukum
berat, atau menjalani hukuman mati sekalipun. Didapatkan pada
sindroma depresi.
◦ Waham dikejar (waham diancam)
◦ Individu merasa dirinya senantiasa dikejar-kejar oleh orang lain atau
sekelompok orang yang bermaksud berbuat jahat kepada dirinya.
Jenis – jenis waham
◦ Waham curiga (waham sindiran)
◦ Individu merasa selalu disindir oleh orang-orang di sekitarnya. Individu
curiga terhadap sekitarnya. Biasanya individu yang mempunyai waham
ini mencari-cari hubungan antara dirinya dengan orang lain
disekitarnya, yang bermaksud menyindirkan atau menuduh hal yang
tidak senonoh terhadap diri penderita.
◦ Waham cemburu
◦ Selalu cemburu pada orang lain.
◦ Waham rendah diri
◦ Perasaan rendah diri/kurang dari pada orang lain.
Jenis – jenis waham
◦ Waham hypochondri
◦ Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya.
Sering didapatkan pada skizofrenia.
◦ Waham magik-mistik
◦ Waham mengenai soal-soal magik dan mistik
◦ Waham sistematis
◦ Yaitu waham yang sudah dianalisa, memperlihatkan suatu pola sentral
tertentu, yang kemudian dibesarkan atau ditambah-tambah secara
sangat rapi dan simtomatik. Walaupun unsure dasarnya salah dan tak
logis, akhirnya diperoleh suatu waham yang telah terbentuk dan
berkembang secara konsekuen.
C. Gangguan Isi Pikiran
3. Obsesi
◦ Ialah suatu pikiran yang bersifat terpaku, terus menerus menganggu
penderita, terus menerus berulang kembali, yang mendesak ke taraf
kesadaran individu, dan timbulnya tidak dapat dielakkan penderita
sendiri.
◦ Obsesi dapat juga merupakan pikiran yang irasional, dan biasanya
disertai suatu sikap emosional yang kuat. obsesi biasanya dijadikan
alasan untuk bertindak dan berbuat secara kompulsif.
C. Gangguan Isi Pikiran
4. Fobia
◦ Ialah suatu keadaan ketakutan atau kegelisahan yang bersifat
irasional, yang diakui ketidak benarannya oleh penderita tetapi
tetap menguasai jalan pikirannya.
◦ Baciilopobia : takut akan kuman penyakit
◦ Claustrophobia : takut berada pada ruang yang tertutup
◦ Necrophobia : takut akan mayat
◦ Aerophobia : takut berada di tempat-tempat yang tinggi
◦ Aichmophobia : takut akan benda-benda tajam
◦ Planophobia : takut berada di tempat terbuka dan luas dll
C. Gangguan Isi Pikiran
5. Kompulsi : kebutuhan patologi untuk melakukan suatu impuls yang jika
ditahan menyebabkan kecemasan
6. Pre-okupasi : Isi pikiran yg terpusat pd ide tertentu
7. Idea of Reference
Interpretasi yg salah ttg suatu kejadian di luar dirinya yg dianggap mempunyai
hub langsung dengannya.
pasien merasa dibicarakan orang lain,
pasien merasa isi siaran televisi/radio
membicarakan/mengirin pesan untuknya
banyak tjd pd pasien paranoid
bisa mencapai intensitas yg cukup utk waham (delusion of reference)
8. Idea of influence :
Isi pikiran bhw dirinya dipengaruhi kekuatan dari luar, sihir, setan, hipnotis,
sinar atom, dll.
Bisa mencapai taraf waham (waham pengaruh/waham kendali)
9. Kemiskinan isi pikir : pikiran yang memberikan sedikit informasi karena
tidak ada pengertian, pengulangan kosong, atau frasa tidak jelas
III. KEADAAN AFEKTIF DAN REAKSI EMOSIONIL
◦ Afek :
pemeriksaan psikiatrik.
◦ Mood :
Ciri khas mood adalah bentuk emosi yg dilukiskan pasien, mis. sedih,
o Hiperthym o Hipotym
o Elevated/meningkat o Berkabung/duka cita
o Ekspansive/meluap-luap o Anhedonia
o Eforia o depresi
o ekstase
o Disforik
o Iritabel
o Labil
o Aleksitimia
GANGGUAN MOOD
1. Hyperthymia
◦ Mood yang meninggi “gembira diluar batas”, seolah olah ia berbesar hati tanpa
sebab-sebab yang objektif atau jelas.
a. Euphoria : suatu keadaan kegembiraan, kesejahteraan, kebahagiaan yang
abnormal.
b. Eksaltasi : penderita mempunyai suatu keyakinan diri yang amat berlebihan, dan
seringkali dinyatakannya atau terpusat pada pikiran-pikiran kebenaran tertentu
tentang dirinya.
c. Ekstase : penderita memperlihatkan seolah-olah ia sedang mengalami suatu
kenikmatan yang mendalam sekali.
d. Maniacal/manic : suatu keadaan afektif yang serba berlebihan.
Sikap yang tidak menuju ke suatu kecenderungan (tendensi) tertentu, jadi banyak
yang bersifat netral.
2. Apatik
Sikap acuh tak acuh, sikap masa bodoh dan tak menghiraukan apapun yang terjadi
di sekelilingnya.
3. Koperatif
Sikap ingin bersahabat, ingin turut dengan petunjuk atau perintah, ingin bekerja
sama dengan semua orang.
4. Negativism pasif
Skap menolak petunjuk atau perintah yang diberikan tanpa alasan yang objektif.
5. Dependen
Sikap ingin menggantungkan diri secara berlebihan pada pemeriksa, atau individu
lain yang memegang kekuasaan.
7. Rigid : Sikap kaku dan tak fleksibel, kadang-kadang sudah dekat dengan sikap
negativistic.
A. SIKAP
8. Curiga
Sikap yang tak percaya, seolah-olah menyangkalkan maksud baik dari pemeriksa
atau orang lain, baik ucapannya maupun gerakannya.
9. Berubah-ubah
Sikap yang tak stabil, selalu terganti-ganti sikap, hal ini sering menunjukkan
kegelisahan yang bersangkutan.
10. Tegang
Sikap yang tidak tenang, kadang-kadang dekat pada sikap yang gelisah.
11. Pasif
Sikap tanpa insiatif, menurut atau menyerah saja.
12. Aktif
Sikap penuh insiatif dan keinginan bertindak.
13. Katalepsi (fleksibilitas cerea)
Sikap yang bertahan dalam satu kedudukan saja untuk jangka waktu yang cukup
lama, seringali aneh, tak masuk akal dan tak ada tujuannya.
14. Bermusuhan
Sikap seperti ingin menyerang atau marah saja.
B. TINGKAH LAKU
1. Hyperaktif : Sangat besar dorongan bergeraknya, disebut juga over aktif.
7. Stereotip : Gerakan yang bertahan dalam satu atau dua macam type gerakan
yang terus menerus diulang untuk waktu yang lama, tanpa tujuan yang jelas.
B. TINGKAH LAKU
8. Manineren : Gerakan yang bermacam-macam, tetapi semuanya aneh-aneh
dan karena keanehannya ini seringkali menarik perhatian sekelilingnya. Menireren
dapat juga terjadi pada pembicaraan. Manireren tampak paeda roman muka
disebut grimaseren.
9. Ambivalensi : Dua kemauan yang bertentangan yang berbeda pada satu saat
dalam satu individu.
10. Agresif : nafsu untuk bereaksi dengan cara kekuatan. Nafsu dapat terlihat
dari roman muka dan sikapnya.
16. Negativism aktif : Melakukan suatu perintah yang bertentangan dengan apa
yang diperintahkan.
17. Gerakan otomatis : Gerakan diluar kemauan penderita, penderita tak sadar
bahwa gerakan itu adalah gerakan sendiri.
18. Gerakan autochtoon Gerakan yang menurut penderita dilakukan oleh orang
lain atau menurut perasaan penderita dikendalikan oleh dunia luar. Dia tidak
sempat melawan pengaruh ini.
19. Gerakan paksaan atau kompulsif : Gerakan yang disadari oleh penderita
sebagai gerakan-gerakannya sendiri, penderita tahu bahwa gerakan-gerakan itu
bertentangan dengan pikiran sehat dan merupakan gerakan yang luar biasa, tetapi
penderita tidak dapat melawan paksaan yang selalu dirasainya itu. Penderita takut
akibat-akibat yang timbul jika ia menentang paksaan ini.
B. TINGKAH LAKU
20. Gerakan impulsive : Gerakan cepat, tidak lama, dilakukan dengan tiba-tiba.
Ini adalah manifestasi dari salah satu nafsu, suatu gerakan dari pengaruh nafsu
yang luar biasa tanpa pertimbangan lebih dahulu.
23. Pyromania : Nafsu untu bermain api, membakar barang-barang atau rumah.
V. KESADARAN
◦ Kesadaran ialah keadaan fungsionil daripada individu untuk mengadakan relasi (hubungan)
dan limitasi (membatasi hubungan ini) terhadap dunia sekelilingnya yang terdiri dari
manusia, benda atau faham, seperti yang dapat tertangkap oleh panca inderanya.
◦ Secara klinis ada beberapa tingkatan kesadaran dilihat dari kewaspadaan seseorang
fungsi asosiasi dan kemiskinan berpikir. Roman mukanya menunjukkan ekspresi khawatir,
gangguan fisik dan kimia, yang menimbulkan kerusakan fungsi dari proses asosiasi cerebrum
3. Delirium
4. Keadaan mimpi
5. Stupor : keadaan dimana penderita akinetik (tak bergerak, diam seperti patung) dan
◦Clouding of consciousness :
tidak sepenuhnya sadar, alert, dan
berorientasi
terjadi pd kondisi delirium, demensia atau
gangguan kognitif
◦Disorientasi / confusion :
gangguan orientasi waktu, tempat, orang
VI. ORIENTASI
◦ Orientasi adalah suatu proses dimana seseorang dapat menangkap/mengerti keadaan
sekitarnya, dan ia dapat melokalisir dirinya dalam hubungan dengan sekitarnya tersebut.
masa, waktu, hari, tanggal, bulan, musim dan tahun sekarang. Baik yang lampau maupun
ruang atau lokasi yang ditempati, dan hubungannya dengan ruang lain atau lokasi lain.
Misalnya hubungan antara satu tempat dengan tempat lain, antara satu lokasi dengan lokasi
lain, antara satu ruang dengan ruang lain dan satu kota dengan kota lain.
sebabnya seoran atau beberapa orang berada di suatu tempat atau di suatu situasi tertentu.
◦ Disebut juga peringatan salah. Keadaan dimana penderita tahu benar-benar bahwa apa
yang dialami sekarang, telah dialaminya pula pada waktu dahulu, sedang hal itu sama
sekali tidak benar.
◦ Konfabulasi : Cerita tentang soal-soal dan kejadian yang sebenarnya sama sekali
tidak terjadi.
◦ Déjà vu : ilusi peringatan. Adanya perasaan apa yang dilihat sekarang ini pernah
dilihat dan dikenal sebelumnya, padahal sebelumnya belum pernah melihat dan
mengenalnya.
◦ Jamais vu :Adanya perasaan salah atau palsu, dimana penderita tidak mengenal
situasi atau personal yang sebenarnya hal ini pernah di alami atau dikenalnya pada
waktu yang lampau. Sering didapatkan pada lobus temporalis, juga pada epilepsy.
4. Demensia : Dementia adalah gangguan atau degenerasi dari ukuran neuron, pada
kortika cerebri yang berlangsung lama, dengan akibat kehilangan efisiensi intelektual
yang bersifat permanen dan irreversible.
X. INTELEKTUAL & INTELEGENSI, PIKIRAN
ABSTRAK
◆ Intelek = taraf pendidikan
◆ Pikiran abstrak :
◦ Macam-macam pendapat :
1. Global / universal
2. Khusus / spesifik
3. Pribadi / personal
XIV. TILIKAN
Jenis/tingkatan tilikan :