Anda di halaman 1dari 41

F00-F09

Gangguan Mental
Organik

Dosen Pembimbing
dr. Muflihatunnaimah M.Kes, Sp.KJ

Residen Pembimbing
dr. Yonatan
dr. Nessya

Naomi Setyaningrum
22010118120064
TOPIK PEMBAHASAN

01 DEMENSIA
F00-F03

02 DELIRIUM
F05

03 GMO LAINNYA
F06
Gangguan Mental Organik
(termasuk Gangguan Mental Simtomatik)
PENGERTIAN
Gg. mental -> berkaitan -> penyakit / gangguan sistemik atau otak
yang dapat didiagnosis tersendiri
PENYEBAB
A. PRIMER (LANGSUNG MENGENAI OTAK)
1. Penyakit
2. Cidera
B. SEKUNDER
1. Penyakit sistematik (DM, LUES, TBC, dll) yang menyerang otak
GMO menggunakan 2 kode :
1. Sindrom psikopatologik (mis. Demensia)
2. Gg. Yang mendasarinya (mis. Alzheimer)
Gangguan Mental Organik
GAMBARAN UTAMA :

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Gambaran Utama yang Gambaran Utama yang
Menonjol: Menonjol:
1. Gangguan Fs. Kognitif : daya 1. Persepsi (halusinasi)
ingat, daya pikir, daya belajar 2. Isi pikiran (waham / delusi)
2. Gangguan Sensorium : gg. 3. Suasana perasaan dan
Kesadaran dan perhatian emosi (depresi, gembira,
cemas)
4. Pola umum kepribadian dan
perilakku
Gangguan Mental Organik
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2

F00-F03 Demensia F06 Gg. Mental lainnya akibat


F04 Sindrom amnestic kerusakan dan disfungsi otak
organic, bukan akibat alcohol dan penyakit fisik
dan zat psikoaktif lainnya F07 Gg. Kepribadian dan
F05 Delirium bukan akibat perilaku akibat kerusakan dan
alcohol dan zat psikoaktif disfungsi otak dan penyakit
fisik
F09 Gangguan Mental Organik
atau Simtomatik YTT
DEMENSIA
F00 Demensia Pada Penyakit Alzheimer
F01 Demensia Vaskular
F02 Demensia Pada Penyakit Lain YDK
F03 Demensia YTT
DEMENSIA
SINDROM AKIBAT : Dapat disertai / diawali
- Penyakit / gangguan otak -> sifat: dengan KEMEROSOTAN
kronik-progresif (DETERIORATION) dalam :
- Gg. Fs. LUHUR KORTIKAL 1. Pengendalian emosi
yang MULTIPEL: 2. Perilaku sosial
1. Daya ingat 3. Motivasi hidup
2. Daya pikir
3. Orientasi
ETIOLOGI:
4. Daya tangkap
1. Penyakit Alzheimer
5. Berhitung
2. Demensia vaskular
6. Kemampuan belajar
3. Demensia vaskular + alzheimer
7. Berbahasa
8. Daya nilai
DEMENSIA PEDOMAN DIAGNOSTIK

1 Penurunan kemampuan DAYA INGAT + DAYA PIKIR -> sampai MENGGANGGU


KEGIATAN HARIAN SESEORANG (ADL)

2 Tidak ada Gg. Kesadaran -> CLEAR CONSCIOUSNESS

3 Gejala & disabilitas sudah nyata -> MIN. 6 BULAN


Demensia
F00 pada Penyakit
Alzheimer
F00.0 Demensia pada penyakit Alzheimer
dengan onset DINI

F00.1 Demensia pada penyakit Alzheimer


dengan onset LAMBAT

F00.2 Demensia pada penyakit


Alzheimer, tipe TAK KHAS atau TIPE
CAMPURAN

F00.9 Demensia pada penyakit Alzheimer


YTT
F00 Demensia pada
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Penyakit Alzheimer
1. Gejala Demensia
2. Onset BERTAHAP (INSIDIOUS onset) dengan deteriorasi lambat
• bisa terjadi fase stabil
3. Tidak ada BUKTI KLINIS atau temuan dari PEMERIKSAAN KHUSUS yang
menyatakan -> kondisi mental disebabkan penyakit otak / sistemik lain
• cth: hipotiroidisme, hiperkalsemia, def. vit. B12, def. niasin, neurosifilis, hidrosefalus
bertekanan normal, atau hematoma subdural)
4. Tidak ada SERANGAN APOPLEKTIK MENDADAK atau gejala neurologic kerusakan
otak fokal (cth: hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek lapangan pandang mata,
inkoordinasi)
F00.0 Demensia pada Penyakit Alzheimer Onset DINI
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Demensia -> onset <65 tahun
2. Perkembangan gejala : CEPAT + PROGRESIF (deteriorasi)
3. Riwayat keluarga -> Alzheimer -> menyokong diagnosis, tapi tidak harus ada

F00.1 Demensia pada Penyakit Alzheimer Onset LAMBAT


PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. = F00.0
2. Onset >65 tahun
3. Perjalanan penyakit : LAMBAN
4. Gambaran utama : Gangguan daya ingat
F00.2 Demensia pada Penyakit Alzheimer, Tipe Tak Khas atau
Tipe Campuran

PEDOMAN DIAGNOSTIK:

1. Demensia yang tidak cocok dengan kriteria F00.0 atau F00.1

2. Tipe Campuran = Demensia Alzheimer + Vaskular

F00.9 Demensia pada Penyakit Alzheimer YTT


Demensia
F01
Vaskular
F01.0 Demensia vaskular onset akut
F01.1 Demensia multi-infark
F01.2 Demensia vaskular subkortikal
F01.3 Demensia vaskular campuran
kortikal dan subkortikal
F01.8 Demensia vaskular lainnya
F01.9 Demensia vaskular YTT
F01 Demensia
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Vaskular

1. Gejala Demensia
2. Hendaya fungsi KOGNITIF -> TIDAK MERATA (mungkin terdapat hilangnya daya ingat,
gangguan daya piker, gejala neurologis fokal)
3. Daya tilik diri (insight) + daya nilai (judgement) -> relative tetap baik
4. Kemungkinan besar demensia vaskuler -> Onset : MENDADAK atau deteriorasi yang
BERTAHAP + neurologis fokal
5. Kadang membutuhkan : CT-Scan atau pemeriksaan neuropatologis
F01.0 Demensia Vaskular Onset Akut
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Demensia vaskular terjadi secara CEPAT SESUDAH SERANGKAIAN
“STROKE” akibat thrombosis serebrovaskuler, embolisme, perdarahan
2. Pada kasus jarang -> 1 infark besar bisa menjadi penyebab

F01.1 Demensia Multi-Infark


PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Onset LEBIH LAMBAT, setelah serangkaian episode ISKEMIK MINOR yang
menimbulkan akumulasi dari infark pada parenkim otak
F01.2 Demensia Vaskular Subkortikal
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Fokus kerusakan akibat iskemia : Substansia Alba di Hemisfer Serebral
1. Dapat diduga -> klinis, dibuktikan -> CT SCAN
2. Korteks serebri : tetap baik
3. Gambaran klinis -> mirip dengan demensia pada penyakit Alzheimer

F01.3 Demensia Vaskular Campuran Kortikal dan Subkortikal


PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Komponen campuran KORTIKAL + SUBKORTIKAL -> didgua dari KLINIS,
HASIL PEMERIKSAAN (termasuk autopsy) , atau KEDUANYA
Demensia
F02 Pada Penyakit
Lain YDK
F02.0 Demensia pada penyakit Pick
F02.1 Demensia pada penyakit Creutzfeldt-
Jakob
F02.2 Demensia pada penyakit Huntington
F02.3 Demensia pada penyakit Parkinson
F02.4 Demensia pada penyakit HIV
F02.8 Demensia pada penyakit lain YDT
YDK
F02.0 Demensia pada Penyakit Pick
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Gejala DEMENSIA -> PROGRESIF
2. Gambaran neuropatologis : atrofi selektif dari lobus frontalis yang menonjol + euforia,
emosi tumpul, perilaku sosial yang kasar, disinhibisi, apatis, atau gelisah
3. Manifestasi gangguan perilaku mendahului gg. Daya ingat

F02.1 Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-Jakob


PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Trias :
1. Demensia yang PROGRESIF MERUSAK
2. Penyakit Piramidal & Ekstrapiramidal dengan MIOKLONUS
3. EEG KHAS : TRIFASIK
F02.2 Demensia pada Penyakit Huntington
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Terdapat kaitan antara GANGGUAN GERAKAN KOREIFORM, DEMENSIA, & RIW.
KELUARGA dengan PENYAKIT HUNTINGTON
2. Gerakan koreiform INVOLUNTER -> terutama di wajah, tangan, bahu, atau CARA
BERJALAN KHAS
• Gejala mendahului gejala demensia
3. Tanda demensia: gangguan fungsi lobus frontalis pada tahap dini -> daya ingat relative
masih terpelihara sampai saat selanjutnya
F02.3 Demensia pada Penyakit Parkinson
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Demensia yang berkembang pada seorang -> Parkinson yang sudah parah
2. Tidak ada gambaran klinis khusus yang dapat ditampilkan

F02.4 Demensia pada Penyakit HIV


PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Demensia yang berkembang pada seorang -> HIV
2. Tidak ditemukannya penyakit atau kondisi lain yang bersamaan selain infeksi HIV

F02.8 Demensia pada Penyakit Lain YDT YDK


PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Demensia -> terjadi sebagai manifestasi atau konsekuensi beberapa macam kondisi
somatic dan serebral lainnya
DEMENSIA
F03
YTT
• Digunakan bila KRITERIA UMUM
untuk diagnosis DEMENSIA
TERPENUHI
• TAPI -> tidak mungkin
diidentifikasi pada salah satu
tipe tertentu (F00.0-F02.9)
TATALAKSANA
TERAPI BERDASARKAN AGITASI

Agitasi ringan -> intervensi NON


FARMAKOLOGIS / LINGKUNGAN

Agitasi Berat -> utama : pemberian obat


+ intervensi lingkungan
F05 Delirium Bukan Akibat Alkohol
dan Zat Psikoaktif Liannya
F05.0 Delirium, tak bertumpangtindih dengan demensia
F05.1 Delirium, bertumpangtindih dengan demensia
F05.8 Delirium lainnya
F05.9 Delirium YTT
DELIRIUM
PENGERTIAN
Sindroma yang ditandai dengan :
- Penurunan kesadaran (jangka
pendek)
- Perubahan kognisi ETIOLOGI :
1. Kondisi medis umum (cth:
infeksi)
2. Obat-obatan (cth: kokain, opioid,
phencyclidine)
3. Penyebab multipel (cth: trauma
kepala + penyakit ginjal)
4. Etiologi multipel
F05 Delirium, Bukan
Akibat Alkohol dan Zat PEDOMAN DIAGNOSTIK
Psikoaktif Lainnya
1. GANGGUAN KESADARAN & PERHATIAN
a. Kesadaran berkabut s.d. koma
b. Penurunan kemampuan -> mengarahkan, memusatkan, mempertahankan,
mengalihkan perhatian
2. GANGGUAN KOGNITIF SECARA UMUM
a. Distorsi persepsi, ilusi, halusinasi (sering: visual)
b. Hendaya daya pikir & pengertian abstrak +/- waham (sementara). Khas :
inkoherensi ringan
c. Hendaya daya ingat segera & jangka pendek (daya ingat jangka panjang : utuh)
d. Disorientasi waktu -> kalau berat : + tempat + orang
F05 Delirium, Bukan
Akibat Alkohol dan Zat PEDOMAN DIAGNOSTIK
Psikoaktif Lainnya
3. GANGGUAN PSIKOMOTOR
a. HIPO/HIPERAKTIVITAS & pengalihan aktivitas yang tidak terduga dari 1 ke yang lain
b. Waktu beraksi >> panjang
c. Arus pembicaraan +++ / - - -
d. Reaksi terperanjat ↑↑↑
4. GANGGUAN SIKLUS TIDUR-BANGUN
a. Insomnia, kasus berat : tidak dapat tidur sama sekali atau terbaliknya siklus tidur
bangun, mengantuk siang hari
b. Gejala memburuk -> malam hari
c. Mimpi yang mengganggu / mimpi buruk -> berlanjut -> halusinasi setelah bangun
F05 Delirium, Bukan
Akibat Alkohol dan Zat PEDOMAN DIAGNOSTIK
Psikoaktif Lainnya

5. GANGGUAN EMOSIONAL
• Cth: depresi, anxietas, takut, lekas marah, euphoria, apatis, rasa
kehilangan akal
6. ONSET : CEPAT, perjalanan penyakit HILANG TIMBUL SEPANJANG HARI,
berlangsung <6BULAN
F05.0 Delirium, Tak Bertumpang-tindih dengan Demensia
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Delirium yang TIDAK BERTUMPANG TINDIH dengan DEMENSIA yang SUDAH
ADA SEBELUMNYA

F05.1 Delirium, Bertumpah-tindih dengan Demensia


PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Memenuhi kriteria DELIRIUM -> tapi TERJADI PADA SAAT SUDAH ADA
DEMENSIA
F05.8 Delirium Lainnya

F05.9 Delirium YTT


TATALAKSANA
1. Tatalaksana PENYEBAB 3. Farmakoterapi :
2. Menyediakan support a. Psikosis -> antipsikosis
secara : Haloperidol :
1. Fisik -> jangan sampai - dosis inisial 2-6mg IM (diulang dalam
terjadi kecelakaan 1 jam apabila pasien masih agitasi)
2. Lingkungan -> keluarga - Bila pasien sudah tenang -> PO
menemani, kondisi s2dd (2/3 dosis saat tidur) & dosis
ruangan dibuat sesuai PO = 1,5x dosis parenteral
yang dikenali b. Insomnia -> benzodiazepine
(waktu paruh pendek / intermediate)
F06 Gangguan Mental Lainnya Akibat
Kerusakan dan Disfungsi Otak dan
Penyakit Fisik
F06.0 Halusinasi organik
F06.1 Gangguan katatonik organik
F06.2 Gangguan waham organic (lir-skizofrenia)
F06.3 Gangguan suasana perasaan (mood afektif) organic
.30 gangguan manik organic
.31 gangguan bipolar organic
.32 gangguan depresif organic
.33 gangguan afektif organic campuran
F06.4 Gangguan anxietas organik
F06.5 Gangguan disosiatif organik
F06.6 Gangguan astenik organik
F06.7 Gangguan kognitif ringan
F65.8 Gangguan mental lain YDK akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
F06.9 Gangguan mental YTT akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
PEDOMAN F06 Gangguan Mental Lainnya
Akibat Kerusakan dan Disfungsi
DIAGNOSTIK Otak dan Penyakit Fisik

1. Terdapat : penyakit / kerusakan atau disfungsi otak / penyakit fisik sistemik ->
berhubungan dengan salah satu sindrom mental
2. Terdapat hubungan waktu (beberapa minggu atau bulan) antara perkembangan
penyakit yang mendasari dengan timbulnya sindrom mental
3. Kesembuhan dari gangguan mental -> SETELAH perbaikan / hilangnya penyebab
4. Tidak ada bukti -> mengarah pada penyebab alternative dari sindrom mental ini
(tidak ada riw. Keluarga, pengaruh stress, dkk)
F06.0 Halusinosis Organik

PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Kriteria F06
2. Halusinasi dalam segala bentuk (umumnya visual atau auditorik) yang
menetap / berulang
3. Kesadaran jernih (tidak berkabut)
4. tidak ada penurunan fungsi intelek yang bermakna
5. Tidak ada gangguan afektif yang menonjol
6. Tidak jelas adanya waham (seringkali “insight” masih utuh)
F06.1 Gangguan Katatonik Organik

PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Kriteria F06
2. Disertai SALAH SATU di bawah :
a. STUPOR : ↓ ↓ / hilang gerakan SPONTAN dengan MUTISME PARSIAL / TOTAL,
NEGATIVISME, POSISI TUBUH KAKU
b. GADUH GELISAH (hipermotilitas yang kasar +/- kecenderungan untuk
menyerang)
c. KEDUA-DUANYA (berganti-ganti cepat & tidak terduka dari hipo -> hiperaktivitas)
F06.2 Gangguan Waham Organik (Lir-Skizofrenia)

PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Kriteria F06
2. Disertai : WAHAM yang MENETAP / BERULANG (waham kejar, tubuh berubah,
cemburu, penyakit, kematian dirinya atau orang lain)
3. Mungkin ada : HALUSINASI, GG. PROSES PIKIR, FENOMENA KATATONIK
TERSENDIRI
4. Kesadaran + Daya Ingat : tidak terganggu
F06.3 Gangguan Afektif Organik
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Kriteria F06
2. Disertai kondisi yang sesuai dengan salah satu diagnosis dari gangguan pada
F30-F33

F06.30 Gangguan Manik Organik


F06.31 Gangguan Bipolar Organik
F06.32 Gangguan Depresif Organik
F06.33 Gangguan Afektif Organik Campuran
F06.4 Gangguan Cemas (Anxietas) Organik
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Tanda : Gambaran utama -> Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1), Gangguan
Panik (F41.0), atau campuran keduanya
2. Timbul sebagai AKIBAT GG. ORGANIK yang dapat menyebabkan DISFUNGSI
OTAK (cth: epilepsy lobus temporalis, tirotoksikosis, feokromositoma)

F06.5 Gangguan Disosiatif Organik


PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Memenuhi salah satu gangguan dalam GANGGUAN DISOSIATIF (F44.0)
2. Memenuhi kriteria umum untuk PENYEBAB ORGANIK
F06.6 Gangguan Astenik Organik
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. LABILITAS / TIDAK TERKENDALINYA EMOSI yang NYATA & MENETAP
2. KELELAHAN
3. Atau berbagai sensasi fisik (cth: nyeri kepala) yang tidak nyaman & nyeri
4. Sebagai AKIBAT -> GANGGUAN ORGANIK (sering: penyakit serebrovaskular, HTN)

F06.7 Gangguan Kognitif Ringan


PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Gambaran utama : ↓↓ penampilan kognitif -> tidak sampai memenuhi diagnosis :
demensia, sindrom amnestic organic, atau delirium
2. Dapat mendahului, menyertai, atau mengikuti berbagai macam gg. infeksi & gg. Fisik
(serebral / sistemik)
F06.8 Gangguan Mental Lain YDT Akibat Kerusakan
dan Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
1. Contoh : keadaan SUASANA PERASAAN (MOOD) ABNORMAL yang terjadi ketika
dalam pengobatan dengan STEROID / ANTIDEPRESI
2. Termasuk : psikosis epileptic YTT

F06.9 Gangguan Mental YTT Akibat Kerusakan dan


Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik
Terima Kasih
Mohon Arahan dan Bimbingannya

Anda mungkin juga menyukai