Gangguan Mental
Organik
Ade Siskia Rezki Perdana Saragih
112022032
Ilmu Penyakit Jiwa RSUD Tarakan
Fakultas Kedokteran UKRIDA
Periode 19 Juni 2023 – 22 Juli 2023
GANGGUAN MENTAL ORGANIK (GMO)
GMO adalah gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit atau gangguan
Definisi sistemik atau otak yang dapat didiagnosis tersendiri. Termasuk, gangguan mental
simptomatik dimana pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder dari
penyakit atau gangguan sistemik di luar otak (extracerebral).
Sindrom dengan manifestasi Persepsi (halusinasi), Isi pikiran (waham/delusi), Suasana perasaan
yang menonjol dan emosi (depresi, gembira, cemas)
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Demensia Pada Alzheimer
F00
F00.0 Demensia pada Alzheimer dengan onset dini
F00.1 Demensia pada Alzheiimer dengan onset lambat
F00.2 Demensia pada Alzheimer tipe tak khas atau tipe campuran
F00.9 Demensia pada Alzheimer YTT
Demensia Vaskular
F01
F01.0 Demensia Vaskular onset akut
F01.1 Demensia multi infark
F01.2 Demensia vaskular subkortikal
F01.3 Demensia campuran kortikal dan subkortikal
F01.8 Demensia vaskular lainnya
F01.9 Demensia vaskular YTT
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Demensia pada penyakit lain
F02
F02.0 Demensia pada Pick
F02.1 Demensia pada Cruetz-feldt- Jakob
F02.2 Demensia pada Huntington
F02.9 Demensia pada Parkinson
F02.4 Demensia pada HIV
F02.9 Demensia pada penyakit lain YDT YDK
F04 Sindrom Amensik Organik bukan akibat alcohol dan zat psikotif lainnya
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Delirium bukan akibat Alkohol dan zat psikotik lainnya
F05
F05.0 Delirium tak tumpang tindih dengan demensia
F05.1 Delirium bertumpang tindih dengan demensia
F05.8 Delirium lainnya
F05.9 Delirium YTT
GMO Lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyajkit fisik
F06
F06.0 Halusinosis Organik
F06.1 Gangguan katatonik organic
F06.2 Gangguan waham organik
F06.3 Gangguan suasana perasaan
F06.4 Gangguan anxietas organic
F06.5 Gangguan disosiatikg organik
F06.6 Gangguan astenik organik
F06.7 Gangguan kognitif ringan
F06.8 Gangguan mental lain YDK akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
F06.9 Gangguan mental YTT akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
GMO Lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyajkit fisik
F06 F06.0 Halusinosis Organik
F06.1 Gangguan katatonik organic
F06.2 Gangguan waham organik
F06.3 Gangguan suasana perasaan
F06.4 Gangguan anxietas organic
F06.5 Gangguan disosiatikg organik
F06.6 Gangguan astenik organik
F06.7 Gangguan kognitif ringan
F06.8 Gangguan mental lain YDK akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
F06.9 Gangguan mental YTT akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
Gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
F07 F07.0 Gangguan kepribadian organic
F07.1 Sindrom Pasca Ensefalik
F07.2 sindrom pasca kunstusio
F07.8Gangguan kepribadian dan perilaku organic lain akibat penyakit, kerusakan dan disfungi otak
F07.9 Gangguan kepribadian dan perilaku organic YTT akibat penyakit, kerusakan dan disfungi otak
DEMENS
IA
Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif
yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan
gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.
.
EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia diperkirakan sekitar 1,2 juta mengalami demensia pada tahun 2016
dan terus meningkat setiap tahun
DEMENSIA VASKULER
F01.1 Demensia multi-infark Terjadi biasanya lebih lambat setelah iskemik minor yang
mengakibatkan akumulasi infark pada bagian parenkim otak
F01.2 Demensia vaskuler ● Kerusakan akibat dari iskemia substansia alba di hemisfer serebral,
subkortikal dan biasanya dibuktikan dengan CT-Scan
F02.4 Demensia pada penyakit 1. Jika virus tersebut sudah sampai ke otak dan syaraf tulang
HIV belakang, maka sangat memungkinkan penderita HIV
mengalami demensia
DEMENSIA ( DIAGNOSIS)
01. Anamnesis
Pemeriksaan Psikometrik
04. (Mini mental State
Examination (MMSE)
Diagnosis Banding
Usia Hiptertensi
Stop merokok
Non Medika Mentosa Terapi supportif = Dukungan dari keluarga dan Perawatan fisik
DELIRIU
M
.
Sindrom yang ditandai dengan adanya gangguan kognisi dan
kesadaran yang terjadi secara fluktuasi dan akut
ETIOLOGI
- Penurunan aktifitas acetyhlcoline
EPIDEMIOLOGI
15-25% Pasien rawat medik umum pernah Diperkirakan 10-15% pasien rawat bedah
mengalami delirium selama dirawat DI RS umum mengalami delirium
30% pasien beda ICU, dan 40-50% pasien Pasien post cardiotomy 90% mengalami
ICCU pernah mengalami delirium delirium
PATOFISIOLOGI
DELIRIUM
Ketidakseimbangan
Kerusakan global pada
neurotransmitter, gangguan Aktivasi mikroglia
metabolisme otak
komunikasi sinaps
Gangguan
Gangguan siklus tidur bangun Gangguan Proses Pikir
Daya Ingat
Perubahan Keseimbangan
Riwayat Operasi metabolism (Natrium
Mengidap penyakit
dan Pembedahan Rendah) kronis
DIAGNOSIS BANDING
Non Medikamentosa
Medikamentosa