D ose n P e mb i mb in g R es id e n Pe m bi mb i ng
d r. M u fl i ha t u nn a i ma h M . Ke s, Sp .K J d r.Yo n a t an
dr. Ne ss ya
N a om i Se t y a ni n gr u m
2 20 1 0 118 1 2 00 6 4
F50 GANGGUAN MAKAN
F 50.0 Anoreksia Nervosa
◦ Ciri khas gangguan adalah mengurangi berat badan dengan sengaja, dipacu dan atau dipertahankan oleh penderita
◦ Untuk suatu diagnosis yang pasti, dibutuhkan semua hal-hal seperti di bawah ini:
(a) Berat badan tetap dipertahankan 15% di bawah yang seharusnya (baik yang berkurang maupun yang seharusnya (baik yang
berkurang maupun yang tak pernah dicapai), atau “Quetlet’s body-mass index adalah 17,5 atau kurang (Quetelet’s body-mass inde
= berat/tinggi2. Pada penderita pra-pubertas bisa saja gagal mencapai berat badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan.
(b) Berkurangnya berat badan dilakukan sendiri dengan menghindarkan makanan yang mengandung lemak dan salah satu atau
lebih dari hal-hal yang berikut ini:
- Merangsang muntah oleh diri sendiri
- Menggunakan pencahar (urus-urus)
- Olahraga berlebihan
- Memakai obat penekan nafsu makan dan / atau diuretika
F 50.0 Anoreksia Nervosa
(c) Terdapat distorsi “bodyimage” dalam bentuk psikopatologi yang spesifik di mana ketakutan gemuk terus menerus menyerang
penderita, penilaian yang berlebihan terhadap berat badan yang rendah
(d) Adanya gangguan endokrin yang meluas, melibatkan “hypothalamic-pituitary-gonadal axis”, dengan manifestasi pada wanita
sebagai amenore dan pada pria sebagai kehilangan minat dan potensi seksual. (suatu kekecualian adalah pendarahan vagina yang
menetap pada wanita yang anoreksia yang menerima terapi hormone, umumnya dalam bentuk pil kontrasepsi). Juga dapat terjadi
kenaikan hormone pertumbuhan, naiknya kadar kortisol, perubahan metabolisme peripheral dari hormone tiroid, dan sekresi
insulin abnormal.
(e) Jika onset terjadinya pada masa pra-pubertas, perkembangan pubertas tertunda, atau dapat juga tertahan (pertumbuhan
berhenti, pada anak perempuan buah dadanya tidak berkembang dan terdapat amenore primer, pada anak laki-laki genitalnya
tetap kecil). Pada penyembuhan, pubertas kembali normal, tetapi “menarche” terlambat.
F50.1 Anoreksia Nervosa Tak Khas
◦ Diagnosis ini digunakan untuk penderita yang tidak menunjukan satu atau lebih gambaran utama (key features) dari anoreksia
nervosa (F50.0), seperti amenore atau kehilangan berat badan, tetapi masih ada gambaran klinis yang agak khas.
◦ Penderita yang menunjukkan semua gejala utama (key symptoms), tetapi pada derajat yang ringan, juga masuk dalam kategori
ini.
F50.2 Bulimia Nervosa
◦ Untuk diagnosis pasti, dibutuhkan semua berikut ini:
(a) Terdapat preokupasi yang menetap untuk makan, dan ketagihan (craving) terhadap makanan yang tidak bisa dilawan;
penderita tidak berdaya terhadap datangnya episode makan berlebihan dimana makanan dalam jumlah yang besar dimakan
dalam waktu yang singkat.
(b) Pasien berusaha melawan efek kegmukkan dengan salah satu atau lebih cara seperti berikut:
- Merangsang muntah oleh diri sendiri
- Menggunakan pencahar berlebihan
- Puasa berkala
- Memakai obat-obatan seperti penekan nafsu makan, sediaan tiroid atau diuretika. Jika terjadi pada penderita diabetes, mereka
akan mengabaikan pengobatan insulinnya.
F50.2 Bulimia Nervosa
(c) Gejala psikopatologinya terdiri dari ketakutan yang luar biasa akan kegemukkan dan penderita mengatur sendiri batasan yang
ketat dari ambang berat badannya, sangat di bawah berat badan sebelum sakit dianggap berat badan yang sehat atau optimal.
Seringkali, tetapi tidak selalu, ada riwayat episode anoreksia nervosa sebelumnya, interval antara ke dua gangguan tersebut
berkisar antara beberapa bulan sampai beberapa tahun. Episode sebelumnya ini dapat jelas terungkap, atau dalam bentuk ringan
yang tersembunyi dengan kehilangan berat badan yang sedang dan atau suatu fase sementara dari amenore
Bulimia nervosa harus dibedakan dari gangguan depresif, walaupun penderita bulimia sering mengalami gejala-gejala depresi.
F50.3 Bulimia Nervosa Tak Khas
◦ Diagnosis ini digunakan untuk penderita yang tidak menunjukkan satu atau lebih gambaran utama (key features) dari bulimia
nervosa (F50.2), tetapi masih ada gambaran klinis yang agak khas
◦ Umumnya hal ini ditunjukkan pada orang yang mempunyai berat badan normal atau berlebihan, tetapi mengalami periode
khas kebanyakan makan yang diikuti dengan muntah atau memakai pencahar.
F50.4 Makan Berlebihan yang Berhubungan
dengan Gangguan Psikologis Lainnya
◦ Makan berlebihan sebagai reaksi terhadap hal-hal yang membuat stress (emotionally distressing events), sehingga
menimbulkan “obesitas reaktif”, terutama pada individu dengan predisposisi untuk bertambah berat badan.
◦ Obesitas sebagai penyebab timbulnya berbagai ganguan psikologis tidak termasuk di sini (obesitas dapat menyebabkan
seseorang menjadi sensitive terhadap penampilannya dan meningkatkan kurang percaya diri dalam hubungan interpersonal)
◦ Obesitas sebagai efek samping penggunaan obat-obatan (neuroleptika, antidepresan, dll) juga tidak termasuk di sini
F50.5 Muntah yang Berhubungan dengan
Gangguan Psikologis Lainnya
◦ Selain merangsang muntah oleh diri sendiri pada bulimia nervosa, muntah berulang dapat juga terjadi pada Gangguan
Disosiatif (F44.-) Gangguan Hipokondrik (F45.2) Di mana muntah merupakan salah satu dari beberapa gejala-gejala fisik. Ini
didiagnosis sesuai dengan gangguan utamanya
◦ Diagnosis ini termasuk: hyperemesis gravidarum psikogenik, muntah psikogenik
F50.8 Gangguan Makan Lainnya
◦ Termasuk: pica non-organic masa dewasa, kehilangan nafsu makan psikogenik
F52.9 Disfungsi Seksual YTT, Bukan Disebabkan Oleh Gangguan atau Penyakit Organik
F53 GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN MASA NIFAS YTK
◦ Klasifikasi ini hanya digunakan untuk gangguan jiwa yang berhubungan dengan masa nifas (tidak lebih dari 6 minggu setelah
persalinan), yang tidak memenuhi kriteria di tempat lain
◦ F53 Gangguan Mental dan Perilaku Ringan yang Berhubungan dengan Masa Nifas YTK.
Klasifikasi ini hanya digunakan untuk gangguan jiwa yang berhubungan dengan masa nifas (tidak lebih dari 6 minggu setelah
persalinan), yang tidak memenuhi kriteria di tempat lain
◦ F53.0 Gangguan Mental dan Perilaku Ringan yang Berhubungan dengan Masa Nifas YTK
Termasuk: postpartum depression YTT
◦ F53.1 Gangguan Mental dan Perilaku Berat yang Berhubungan dengan Masa Nifas YTK
Termasuk: psikosis masa nifas YTT
◦ F53.8 Gangguan Mental dan peirlaku Lainnya yang Berhubungan dengan Masa Nifas YTK
◦ F53.9 Gangguan Jiwa Masa Nifas YTT
F54 FAKTOR PSIKOLOGIS DAN PERILAKU YANG
BERHUBUNGA DENGAN GANGGUAN ATAU PENYAKIT
YDK
◦ Kategori ini harus digunakan untuk mencatat adanya pengaruh psikologis atau perilaku yang diperhitungkan mempunyai
peranan besar dalam etiologic terjadinya gangguan fisik yang diklasifikasi di tempat lain (pada Bab Lain dari ICD-10)
◦ Contoh:
- Asma Bronkial (F54 + J45)
- Dermatitis dan Eczema (F54 + L23-L25)
- Tukak Lambung (F54 + K25)
- Kolitits Ulseratif (F54 + K51)
- Kolitis Mukus (F54 + K58)
- Urtikaria (F54 + L50)
Termasuk “psychological factors affecting physical condition”
F55 PENYALAHGUNAAN ZAT YANG TIDAK
MENYEBABKAN KETERGANTUNGAN
◦ Walaupun pada awalnya adalah merupakan obat yang diresepkan atau dianjurkan oleh dokter, namun kemudian dapat terjadi pemakaian yang
terus-menerus, di luar indikasi medis, dan seringkali dosis menjadi berlebihan (persistent and unjustified use)
◦ Tidak ada tanda perkembangan menjadi ketergantungan (F1x.2) atau gejala putus zat (F1x.3)
◦ F55.0 Antidepresan
◦ F55.1 Pencahar
◦ F55.2 Analgetik
◦ F55.3 Antasida
◦ F55.4 Vitamin
◦ F55.5 Steroid atau Hormon
◦ F55.6 Jamu
◦ F55.8 Zat Lainnya yang tidak menyebabkan ketergantungan (misalnya diuretika)
◦ F55.9 YTT
F59 SINDROM PERILAKU YTT YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GANGGUAN FISIOLOGIS DAN FAKTOR FISIK
◦ Termasuk: disfungsi fisiologis psikogenik YTT.
Title Lorem Ipsum
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, NUNC VIVERRA IMPERDIET PELLENTESQUE HABITANT
CONSECTETUER ADIPISCING ENIM. FUSCE EST. VIVAMUS A MORBI TRISTIQUE SENECTUS ET
ELIT. TELLUS. NETUS.