Anda di halaman 1dari 29

SINDROM PERILAKU YANG

BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN


FISIOLOGIS DAN FAKTOR FISIK SERTA
MHCU Oleh : modya septiana
Pembimbing : dr. Prijanto Djatmiko, Sp.KJ
F50 F59
F50 Gangguan Makan
F51 Gangguan Tidur Non-Organik
F52 Disfungsi Seksual Bukan Disebabkan Oleh Gangguan atau
Penyakit Organik
F53 Gangguan Mental dan Perilaku Yang Berhubungan Dengan
Masa Nifas YTK
F54 Faktor Psikologis dan Perilaku Yang Berhubungan Dengan
Gangguan atau Penyakit YDK
F55 Penyalahgunaan Zat Yang Tidak Menyebabkan
Ketergantungan
F59 Sindrom Perilaku YTT Yang Berhubungan Dengan Gangguan
Fisiologis dan Faktor Fisik
F50 Gangguan Makan
PEDOMAN DIAGNOSTIK BERDASARKAN PPDGJ-III
Anoreksia Nervosa Anoreksia Nervosa Tak Bulimia Nervosa Bulimia Nervosa Tak
(F50.0) Khas (F50.1) (F50.2) Khas (F.50.3)
BB tetap dipertahankan Diagnosis ini digunakan Terdapat preokupasi Diagnosis ini digunakan
15% di bawah untuk penderita yang yang menetap untuk untuk penderita yang
seharusnya/BMI < 17,5 tidak menunjukkan 1/> makan dan ketagihan tidak menunjukkan 1/>
Berkurangnya BB gambaran utama (craving) terhadap gambaran utama dari
dilakukan oleh diri sendiri anoreksia nervosa (F50.0) makanan yang tidak bisa bulimia nervosa (F50.2),
melalui: seperti amenore, ditahan tetapi masih ada
o Menghindari kehilangan BB, tetapi Pasien mencoba gambaran klinis yang
makanan berlemak masih ada gambaran melawan efek kegemukan agak khas
o Merangsang klinis yang agak khas dengan cara : Umumya ditujukan pada
muntah sendiri Penderita yang o merangsang orang yang mempunyai
o Menggunakan menunjukkan semua muntah sendiri BB normal/berlebihan,
pencahar gejala utama, tetapi o menggunakan tetapi memiliki periode
o Olahraga derajat ringan pencahar khas kebanyakan makan
berlebihan berlebihan yang diikuti dengan
o Memakai obat o puasa berkala muntah atau memakai
penekan nafsu o memakai obat- pencahar
makan/diuretika obatan
Distorsi body-image Adanya ketakutan yang
Adanya gangguan luar biasa akan
endokrin yang kegemukan dan penderita
jika onset terjadi pada mengatur sendiri batasan
masa pra-pubertas, yang ketat terhadap
perkembangan pubertas ambang BB nya.
PEDOMAN DIAGNOSTIK BERDASARKAN PPDGJ-III
Makan Berlebihan yang Muntah yg berhub. Dg Gangguan makan Gangguan makan YTT
Berhub. Dg Gg. gg. Psikologis Lainnya Lainnya (F50.8) (F50.9)
Psikologis Lainnya (F50.5)
(F50.4)
Makan yang berlebihan Selain merangsang Termasuk: pica non-
sebagai reaksi terhdp hal2 muntah oleh diri sendiri organik masa dewasa,
yg membuat stress, pada bulimia nervosa, kehilangan nafsu makan
sehingga menimbulkan muntah berulang dpt jg psikogenik
obesitas reaktif, terjadi pd Gg. Disosiatif
terutama pada individu dg (F.44.-), gg. Hipokondrik
predisposisi utk (F45.2) dimana muntah
bertambah BB merupakan salah satu
Obesitas sbg penyebab dari beberapa gejala fisik.
timbulnya bbg gg. Ini didiagnosis sesuai dg
Psikologis tidak termasuk gg. Utamanya.
disini Diagnosis ini termasuk:
Obesitas sbg efek hiperemis gravidarum
samping penggunaan psikogenik, muntah
obat2an tidak termasuk psikogenik
TERAPI
Anoreksia Nervosa Bulimia Nervosa
Rawat Inap di Rumah Farmakoterapi : Sebagian besar tidak
Sakit mengembalikan Obat pasti belum membutuhkan rawat inap,
keadaan gizi pasien; ditemukan, namun obat- terapi rawat jalan tidak
dehidrasi, kelaparan, dan obat dibawah ini sulit
ketidakseimbangan dilaporkan pernah Psikoterapi :
elektrolit. digunakan : terapi prilaku kogniitif
Psikoterapi : Cyproheptadine Psikoterapi dinamik
Terapi Prilaku-Kognitif Amytriptilin
efektif untuk Clomipramine
mencetuskan peningkatan Pimozide
BB Chlorpromazine
Psikoterapi Dinamik Fluoxetine
Psikoterapi ekspresif-
suportif yang dinamik
kadang-kadang digunakan
untuk terapi pasien AN
pasien resistensi sulit
dilakukan
Terapi Keluarga
F51 GANGGUAN TIDUR NON ORGANIK
KELOMPOK GANGGUAN INI TERMASUK :
dyssomnia : kondisi psikogenik primer dimana
gangguan utamanya adalah jumlah, kualitas atau
waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal
emosional (insomnia, hipersomnia, dan gangguan
jadwal tidur-jaga)

parasomnia : peristiwa episode abnormal yang


terjadi selama tidur (somnambolisme, teror tidur,
dan mimpi buruk)
PEDOMAN DIAGNOSTIK BERDASARKAN PPDGJ-III
Insomnia Non Organik Hipersomnia Non Gg. Jadwal Tidur-Jaga Somnabulisme
(F51.0) Organik (F51.1) Non-Organik (F51.2) (Sleepwalking)(F.51.3)
Diagnosis pasti : Diagnosis pasti : Diagnosis pasti : Diagnosis pasti :
Kesulitan masuk Rasa kantuk pd siang hari Pola tidur-jaga dari Gejala utama: 1/>
tidur/mempertahankan yg berlebihan/adanya individu tidak seirama dg episode bangun dari
tidur, atau kualitas tidur serangan tidur (tidak pola tidur-jaga yg normal tempat tidur, biasanya
yg buruk disebabkan oleh jumlah bagi masyarakat pada 1/3 awal tidur
gg. Terjadi min tidur yg kurang), dan atau setempat malam, & terus berjalan-
3x/minggu selama min. 1 transisi yang memanjang Insomnia pada waktu jalan (kesadaran berubah)
bulan dari saat mulai bangun org2 tidur dan Selama 1 episode,
Adanya preokupasi dg tidur s.d. sadar hipersomnia pd individu menunjukkan
tdk bisa tidur & peduli sepenuhnya. kebanyakan org jaga, yg wajah bengong, relatif
yang berlebihan thdp Gg. Tidur terjadi setiap dialami hampir setiap hari tidak memberi respon
akibatnya pd malam hari hari >1 bulan/berulang dg utk sedikitnya 1 terhadap upaya orang lain
& sepanjang siang hari kurun waktuyg lebih bln/berulang dg kurun untuk mempengaruhi
Ketidakpuasan thdp pendek, menyebabkan waktu yg lebih pendek keadaan & hanya dapat
kuantitas &/kualitas tidur penderitaan yg cukup Ketidakpuasan dalam disadarkan/dibangunkan
menyebabkan berat & mempengaruhi kuantitas, kualitas, dan dari tidurnya dg susah
penderitaan yg cukup fungsi sosial waktu tidur menyebabkan payah
berat & mempengaruhi Tidak ada gejala penderitaan yg cukup Pd waktu sadar/bangun
fungsi dlm sosial & tambahan nacrolepsy berat & mempengaruhi (setelah 1 episode/besok
pekerjaan atau bukti klinis sleep fungsi dalam sosial & paginya), individu tidak
apnoe pekerjaan ingat apa yg terjadi
Tidak ada kondisi Dalam kurun waktu
neurologis atau medis yg beberapa menit setelah
PEDOMAN DIAGNOSTIK BERDASARKAN PPDGJ-III
Teror Tidur (Night Mimpi Buruk Gg. Tidur Non Organik Gg. Tidur Non-Organik
Terrors) (F51.4) (Nightmares) (F51.5) Lainnya (F51.8) YTT (F.51.9)
Diagnosis pasti : Diagnosis pasti :
Gejala utama : 1/> Terbangun dari tidur
episode bangun tidur, berkaitan dengan mimpi
mulai berteriak karena yang menakutkan yang
panik, disertai anxietas dapat diingat kembali
yang hebat, seluruh tubuh dengan rinci dan jelas
bergetar, dan Biasanya mimpi berkisar
hiperaktivitas otonomik ancaman kelangsungan
spt jantung berdebar- hidup, keamanan,
debar, napas cepat, pupil ataupun harga diri
melebar, & berkeringat Setelah terbangun dari
Episode berulang, mimpi, individu segera
lamanya 1-10 menit, & sadar penuh dan mampu
terjadi pd 1/3 awal tidur mengenali lingkungannya
malam Pengalaman mimpi buruk
Secara relatif tidak biasanya menyebabkan
bereaksi thd berbagai penderitaan yang cukup
upaya org lain utk berat bagi individu
mempengaruhi keadaan
teror tidurnya, setelah
bangun terjadi
disorientasi & gerakan
berulang
TERAPI
Insomnia primer: -
F52. DISFUNGSI SEKSUAL BUKAN DISEBABKAN
OLEH GANGGUAN ATAU PENYAKIT ORGANIK
F52.0 Kurang atau hilangnya nafsu seksual
F52.1 Tidak menyukai dan tidak menikmati seks
F52.2 Kegagalan dari respon genital
F52.3 Disfungsi orgasme
F52.4 Ejakulasi dini
F52.5 Vaginismus nonorganik
F52.6 Dispareunia nonorganik
F52.7 Dorongan seksual yang berlebihan
F52.8 Disfungsi seksual lainnya, bukan disebabkan oleh gangguan
atau penyakit organik
F52.9 Disfungsi seksual YTT, bukan disebabkan oleh gangguan atau
penyakit organik
DISFUNGSI SEKSUAL
Berbagai cara dimana individu tidak dapat melakukan
hubungan seksual sebagaimana yang diharapkan
Hal ini dapat berupa:
Kurangnya minat
Kurangnya kenikmatan
Kegagalan respon fisiologis yang perlu diperhatikan untuk
interaksi seksual (ex: ereksi)
Ketidakmampuan untuk mengendalikan orgasme
Kurang atau Hilangnya Nafsu Seksual (F52.0)
Disfungsi Orgasme (F52.3)
Vaginismus nonorganik

Spasme dari otot sekitar vagina, yang


menyebabkan tertutupnya liang vagina ,
masuknya penis menjadi sulit, atau berasa
nyeri
Dispareunia nonorganik

Rasa nyeri yang berhubungan seksual


yang terjadi pada wanita maupun pria

Nimfomania
F53 GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU
BERHUBUNGAN DENGAN MASA NIFAS YTK
F53.0 Gangguan jiwa dan perilaku ringan yang berhubungan
dengan masa nifas YTK
F53.1 Gangguan jiwa dan perilaku berat yang berhubungan
dengan masa nifas YTK
F53.8 Gangguan jiwa dan perilaku lainnya yang berhubungan
dengan masa nifas YTK
F53.9 Gangguan jiwa masa nifas YTK

Klasifikasi ini hanya digunakan untuk gangguan jiwa yang


berhubungan dengan masa nifas (timbul dalam 6 bulan setelah
persalinan), yang tidak memenuhi kriteria di tempat lain
F54 FAKTOR PSIKOLOGIS DAN PERILAKU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN ATAU PENYAKIT
YDK
Kategori ini digunakan untuk mencatat adanya faktor psikologis
atau perilaku yang mempengaruhi atau berperan pada etiologi
gangguan fisik YDK
Gangguan jiwa yang timbul biasanya ringan tapi sering
berkepanjangan (seperti khawatir, konflik emosional, takut, dsb)
Contoh: Asma Bronkiale (F54 + J45.-), Dermatitis dan Eczema
(F54 + L23-25), Tukak Lambung (F54+K25.-), Kolitis Ulseratif
(F54+K51.-), Kolitis Mukus (F54+K58.-), Urtikaria (F54+L50.-)

Termasuk Physiological factors affecting physical condition


F55 PENYALAHGUNAAN ZAT YANG TIDAK
MENYEBABKAN KETERGANTUNGAN

F55.0 Antidepresan
F55.1 Pencahar
F55.2 Analgetika
F55.3 Antasida
F55.4 Vitamin
F55.5 Steroid dan hormon
F55.6 Jamu atau obat tradisional
F55.8 Zat lainnya yang tidak menyebabkan ketergantungan
F55.9 YTT
MENTAL HEALTH CHECK UP (MHCU)
Menurut WHO, kesehatan mental adalah
Sebuah keadaan kesejahteraan di mana
seorang individu menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan normal
hidup, dapat bekerja secara produktif dan
mampu memberikan kontribusi kepada
masyarakat nya
Kesehatan mental Penyakit kejiwaan

Keberhasilan kinerja fungsi mental Kondisi kesehatan yang melibatkan


seluruh siklus hidup, sehingga oleh perubahan:
Kegiatan Produktif Berpikir
Menjalani hubungan yang baik mood
Kemampuan untuk beradaptasi Perilaku
dengan perubahan dan mengatasi
dengan stres Terkait dengan kesusahan dan / atau
gangguan
Mempunyai dasar yang kuat untuk fungsi
berpikir, komunikasi,
belajar, pertumbuhan emosi,
ketahanan,
hubungan yang sehat, dan harga diri
HAL-HAL YANG PENTING YANG DIPERIKSA DALAM MHCU

ANAMNESIS
Konsentrasi- Apakah Anda mampu untuk fokus dalam mengerjakan
tugas, selesai tepat waktu. Konsentrasi yang buruk merupakan ciri
dariperhatian deficit / hyperactivity (ADHD)tetapi juga bisa menjadi
gejala depresi dan kecemasan dan tidak boleh diabaikan
Keseimbangan - bagaimana anda menjaga keseimbangan dalam
bekerja, menjaga hubungan dengan keluarga dan beristirahat
Mood - Apakah suasana hati Anda merasa cukup stabil, atau Anda
mengalami perubahan suasana hati yang signifikan. Merasa terus-
menerus tertekan untuk dua minggu atau lebih dan setiap pikiran
bunuh diribisa menunjukkandepresi klinis.
Energi- Apakah Anda merasa bahwa Anda memiliki energi
untuk melakukan hal-hal yang Anda butuhkan dan ingin
lakukan? Kelelahan dapat menjadi tandadepresi,kecemasan
dan penyakit mental lainnya, tetapi juga bisa menjadi gejala
dari banyak penyakit fisik.
Tidur -Bagaimana Anda tidur di malam hari?Apakah tenang,
atau apakah itu meninggalkan sesuatu yang diinginkan?Tidur
yang buruk sering dapat menjadi tanda bahwa ada sesuatu
yang mengganggu Anda secara emosional.
Ketegangan atau kegelisahan - Apakah Anda merasa
tegang dan cemas sepanjang waktu?
Keselarasan pada diri sendiri- bagaimana anda mengenal
diri sendiri, apa emosi yang dirasakan pada diri anda? Apakah
anda sering menghindar dari diri anda dengan menyibukkan diri
dan jarang mempunyai untuk bersantai di akhir hari?
Penghindaran -Apakah Anda merasa seperti Anda
menghindari diri sendiri?
Kebiasaan makan-Jika Anda menemukan bahwa Anda sedang
hasrat makanan yang tinggi karbohidrat (gula) dan lemak, atau
bahwa Anda makan jumlah yang lebih besar dari biasanya, bisa
menjadi tanda makan emosional sebagai respon terhadap stres.
Selama anamnesis, dokter
memperhatikan bagaimana pasien
melihat, bagaimana pasien bergerak,
apa jenis suasana hati pasien dan
bagaimana pasien berperilaku.
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tanda vital,
status generalis, status neurologis untuk
membedakan kelainan organik atau non organik
Pemeriksaan penunjang berupa laboratorium
hematologi dan pemeriksaan urin. Jika melibatkan
SSP : MRI, CT scan, atau EEG
Pemeriksaan lain: tes fungsi tiroid, kadar elektrolit,
dan screening test penggunaan obat-obatan atau
alkohol
KUESIONER
(TES TERTULIS ATAU LISAN)

Kuesioner tertulis umumnya mengandung 20 sampai


30 pertanyaan yang dijawab dengan cepat, sering
dalam format ya atau tidak
Banyak kuesioner kesehatan mental yang tersedia
untuk melihat:
Untuk depresi = skala Hamilton rating, beck depression
inventory atau skala depresi geriatri
Fungsi kognitif = the mini mental state examination
Seberapa baik melaksanakan kegiatan rutin seperti makan,
berpakaian, belanja, perbankan
Sebuah penilaian kesehatan mental dapat
membantu diagnosis:
Masalah kesehatan mental seperti gg. cemas, depresi,
skizofrenia, ADHD, ggg perilaku, gg. bipolar, ggg makan
Masalah perkembangan seperti ketidakmampuan
belajar, retardasi mental, autisme
Penyalahgunaan zat termasuk alkohol dan NAPZA
Penyakit pada sistem saraf seperti penyakit Alzheimer,
Huntington, Parkinson, epilepsi
Masalah lain : penyakit tiroid dan tumor otak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai