Anda di halaman 1dari 30

Mengenal Depresi Mayor dan

Bagaimana Tata laksana dari


Tingkat Primer dan Lanjutan
dr Eka Yuni Nugrahayu, SpKJ
Depresi
• berasal dari kata “Deprimere”
=press down
• Depresi merupakan gangguan
mental serius yang dapat
mengakibatkan morbiditas dan
kerugian sosial-ekonomi
• Prevalensi global depresi sekitar
5%
• Depresi sering berkaitan dengan
percobaan bunuh diri pada usia 15-
29 tahun
• hampir 700.000 orang meninggal
akibat bunuh diri
• Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang berpengaruh
negatif terhadap pola pikir, perasaan dan tindakan yang akan
dilakukan
• Ditandai dengan mood depresi, kehilangan minat, penurunan
energi, gangguan tidur, perasaan bersalah, dan penurunan
konsentrasi
• bersifat kronis dan kambuh-kambuhan
• Etiologi multifaktorial --> biologi, lingkungan, genetik, personaliti
• Resiko terberat --> Suicide
Domain Gejala Depresi
Gejala Fisik

Gejala Sosial
 insomnia
 nyeri
 menyendiri  mudah lelah
 isolasi sosial  weight loss
 sulit  letargi
berkomunikasi Gejala Perilaku

Gejala  menangis
Mood/emosi  ingin lari Gejala Kognitif
 Sedih  mengabaikan
 cemas tanggung jawab  sulit
 “emptiness”  substance abuse konsentrasi
 emotional  gangguan
blunting memori
 motivasi kurang  sulit membuat
 pesimis keputusan
 pikiran putus asa  self critism
Prevalensi Depresi di Indonesia 6,1%
Tertinggi di Sulawesi Tengah, Gorontalo, NTT
91% Pasien depresi tidak berobat

Riskerdas 2018
Faktor Resiko Depresi

Kepribadian
Genetik

Trauma Masa Kanak


Sosiodemografik

(usia, Gender, tidak


bekerja, status
pernikahan) Riwayat Penyakit Kronis
Faktor Predisposisi Depresi (Pandemik)

Usia Muda Perempuan

Pernah kontak
Status Sosial ekonomi
/berhubungan
Rendah
COVID 19
Pengguna Media
Sosial Riwayat Sakit Kronis

Kurang Dukungan Negative Affect


Sosial/keluarga -Detachment

Terjadi Peningkatan sebesar 7x lipat prevalensi global Depresi


Gejala Depresi
Kriteria Depresi DSM V s ICD X
Penapisan Depresi

Bisa dengan menggunakan instrumen sederhana


1. Self Reporting Questiouner (SRQ) --> penapisan
masalah psikologis
2. PHQ 9 (mengukur keparahan depresi)
3. Beck depression Inventory (BDI)
4. Geriatric Depression Scale (GDS)
Otak dan Depresi

3 area otak yang terkait Depresi-->


PFC, Amogdala, dan Hipokampus
Neurotransmitter dan Depresi

- Terdapat defisiensi 3 Neurotransmiter otak


- Gangguan fungsi reseptor 3 Neurotransmiter
Prinsip Pengobatan Depresi

• Meredakan gejala
• Menurunkan morbiditas dan diabilitas
• Meminimalkan resiko self harm dan kejadian fatal
Terapi Pada Depresi

Psikoterapi Farmakoterapi
• CBT
• Behavioral Therapy
• Interpersonal Therapy
• Psychodinamic
Psychotherapy
• Problem solving Therapy Terapi Fisik/Olahraga
• Mindfullnes Cgnitive
Therapy

Terapi Non Famakologi


Modalitas Terapi Pada Depresi

Modalitas Terapi

Derajat depresi farmakoterapi Psikoterapi Farmakoterapi+ ECT


psikoterapi

Ringan-sedang ya yatertentu mungkin berguna jika ya, pada pasien


memiliki gangguan tertentu
aksis 2, konflik
intrapsikis,psikososial

berat tanpa psikotik ya tidak ya pada pasien tertentu

Berat dengan ya tidak ya dengan terapi ya


psikotik (antidepresan+antips kombinasi
ikotik) antidepresan+antipsiko
tik

Gelenberg,et.all., 2010. Practice Guideline for theTreatment of Patients WithMajor Depressive


Disorder Third Edition.APA
Antidepresan

Yang sering diresepkan Antidepresan Baru


• Selective Serotonin Reuptake • Norepinephrine Serotonin
Inhibitor (SSRI) Modulators
• Serotonin and Norephrinephrin • Norephinephrine and
Reuptake Inhibitor (SNRI) Dopamin Reuptake
• Monoamine Oxidase Inhibitors • Serotonin Modulators
(MaOI) • Noradrenergic and Specific
• Tricyclic Antidepressant (TCA) Serotoninergic
Antidepresant
• Artypical antipsychotic
Farmakoterapi Depresi
Di Tingkat Faskes Primer

Nama Obat Dosis Awal dosis max dosis pemberian


Rumatan

12,5-25mg 75-150mg 300mg/hari Fase akut, sampai remisi, ±


Amitriptilin (malam) (malam) 8 – 12
minggu.
Fase kelanjutan 16 – 36
minggu
setelah remisi tercapai.
Fase rumatan, beberapa
Fluoksetin 10-20mg (pagi) 20-40mg 80mg/hari
tahun, pada
(pagi)
depresi berulang
Hal Yang Perlu Diperhatikan
Pada antidepresan
nama Obat Warning Efek samping

Amitriptilin Hindari pada orang dengan Sedasi, hipotensi


penyakit jantung, riwayat ortostatik (risiko jatuh),
pandangan kabur, sulit kencing,
kejang, hipertiroidisme, mual, berat badan bertambah,
retensio disfungsi seksual.
urin, atau glaukoma sudut perubahan EKG (misalnya QTc
memajang), aritmia jantung,
tertutup, dan gangguan
meningkatnya risiko kejang.
bipolar

Fluoksetin Hati-hati pada orang dengan Sedasi, insomnia, nyeri


riwayat kejang. kepala, pusing, gangguan
Hindari kombinasi dengan gastrointestinal, perubahan
warfarin atau sejenisnya nafsu makan, dan disfungsi
seksual. Serius: abnormalitas
perdarahan
Pendekatan Non Terapi Pada Depresi
Faskes Primer
Pertimbangkan Merujuk,bila...

• Risiko mencederai dan bunuh diri


• Masalah kesehatan fisik
• Penyalahgunaan zat
• Komorbiditas gangguan jiwa
• Respons terapi kurang baik
• Memenuhi indikasi rawat inap (membahayakan diri dan atau
orang lain)
• Memerlukan terapi yang lebih komprehensif dan lanjutan.
Tata Laksana Depresi Lanjutan

Penegakan Diagnosis
Depresi

Pasien Depresi
Tata Laksana Lanjutan (2)

Asesment Pasien

Pemilihan Terapi
berdasar :
• -keparahan/ ada tidak ide suicide
• malnutrisi
• Komorbid penyakit lain

Terapi Obat Terapi Tambahan


Non Farmakologi
• Riwayat respon obat ECT
sebelumnya • psikoterapi
• psikoedukasi
rTMS
• ketersediaan
• preferensi pasien
Agen Augmentasi Antidepresan
Pencegahan Relaps and
Reccurent Depresion

• Lanjutkan terapi antidepresi hingga 2 tahun, terutama pada


depresi berulang/ riwayat gangguan fungsi kehidupan
• Evaluasi komorbid, dan faktor resiko lainnya
• Pertahankan terapi pada fase maintenance
• Kombinasi terapi dengan psikoterapi (CBT, dll) untuk mencapai
remisi
Kesimpulan
1. Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang
dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup
2. Depresi dapat dimanajemen dari tingkat primer
hingga tingkat lanjutan
3. Remisi merupakan tujuan dari terapi depresi
4. Penanganan depresi dengan kombinasi farmakologis
dan non farmakologis

Anda mungkin juga menyukai