Anda di halaman 1dari 23

BIPOLAR

DEFINISI
Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa
yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala
manic, hipomanik, depresi, dan campuran, biasanya
rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup. Setiap
episode dipisahkan sekurangnya dua bulan tanpa gejala
penting mania atau hipomania.

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi gangguan bipolar di Indonesia hanya sekitar
2%.
Prevalensi antara laki-laki dan wanita sama besar.
Onset gangguan bipolar adalah dari masa anak-anak
(usia 5-6 tahun) sampai 50 tahun atau lebih.
Rata-rata usia yang terkena adalah usia 30 tahun.

ETIOLOGI

GAMBARAN KLINIS

TATALAKSANA
Pengobatan bertujuan untuk mengurangi
angka kesakitan dan kematian akibat
gangguan bipolar.

TERAPI PSIKOSOSIAL
Terapi kognitif (Aaron Beck)
Tujuannya :
Menghilangkan episode depresi dan mencegah
rekurennya
dengan
membantu
pasien
mengidentifikasi dan uji kognitif negatif.
Mengembangkan cara berpikir alternatif, fleksibel
dan positif, serta melatih kembali respon kognitif
dan perilaku yang baru.

Terapi interpersonal (Gerrad Kleman)


Memusatkan pada masalah interpersonal yang sekarang
dialami oleh pasien dengan anggapan bahwa masalah
interpersonal sekarang mungkin terlibat dalam
mencetuskan atau memperberat gejala depresi
sekarang. Terapi ini difokuskan pada problem
interpersonal yang ada.
Problem interpersonal saat ini berperan dalam terjadinya
gejala depresi.

Terapi perilaku
Terapi didasarkan pada hipotesis bahwa pola perilaku
maladaptif menyebabkan seseorang mendapatkan
sedikit umpan balik positif dari masyarakat dan
kemungkinan penolakan yang palsu. Dengan demikian
pasien belajar untuk berfungsi di dunia dengan cara
tertentu dimana mereka mendapatkan dorongan positif.

Terapi berorientasi-psikoanalitik
Mencapai kepercayaan dalam hubungan interpersonal,
keintiman, mekanisme penyesuaian, kapasitas dalam
merasakan kesedihan serta kemampuan dalam
merasakan perubahan emosional secara luas.

Terapi Keluarga
Terapi keluarga meneliti peran suasana hati teratur
dalam keseluruhan kesejahteraan psikologis dari seluruh
keluarga, tetapi juga mengkaji peran seluruh keluarga
dalam pemeliharaan gejala pasien. Pasien dengan
gangguan mood memiliki tingkat tinggi perceraian.

Rawat Inap
Jelas indikasi untuk rawat inap adalah risiko bunuh diri
atau pembunuhan, pasien yang sangat berkurang
kemampuannya untuk makan dan kebutuhan untuk
prosedur diagnostik.

Terapi Fisik : Electro Convulsive Therapy (ECT)


Terapi dengan melewatkan arus listrik ke otak
melalui 2 elektrode yang ditempatkan pada bagian
temporal kepala. Sering digunakan pada kasus depresif
berat atau mempunyai risiko bunuh diri yang besar dan
respon terapi dengan obat antidepresan kurang baik
(dengan dosis yang sudah adekuat).

PROGNOSIS
Pasien dengan gangguan bipolar I memiliki prognosis
yang kurang baik dibandingkan depresi mayor. Sekitar
40-50% pasien dengan bipolar 1 memiliki kemungkinan
mengalami episode manik kedua dalam 2 tahun episode
pertama.
Pada follow up jangka panjang 15% dari seluruh pasien
dengan bipolar I dapat hidup dengan baik, 45% hidup
dengan baik namun memiliki multirelaps, 30% pasien
dengan remisi parsial, dan 10% pasien dengan sakit
kronis.

KOMPLIKASI
Gangguan emosi atau gangguan neurologik
Gangguan anxietas, seperti panik, juga sering timbul pada
pasien ini.
Suicide
Risiko untuk suicide sangat tinggi pada pasien dengan
bipolar dan yang tidak menerima tindakan medis. 1015% pasien dengan Bipolar I melakukan percobaan
bunuh diri, dengan risiko tertinggi saat episode depresi
atau campuran.

Masalah memori dan berpikir


Pasien dengan bipolar bisa memiliki masalah yang
bervariasi pada ingatan jangka pendek dan panjang,
kecepatan memproses informasi, dan fleksibilitas
mental.
Efek perilaku dan emosional saat fase manik pada
pasien
a. Mengeluarkan uang dengan ceroboh, yang dapat
menghancurkan finansial
b. Mengamuk, paranoid, dan bahkan kekerasan
c. Perilaku keinginan untuk sex terhadap banyak orang

Penyalahgunaan zat
Sampai 60% pasien dengan gangguan bipolar
menyalahgunakan zat lain (paling sering merupakan
alcohol, diikuti marijuana atau kokain) pada suatu titik
dalam perjalanan penyakitnya.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Amir N. Gangguan mood bipolar: kriteria diagnostic dan tatalaksana dengan obat antipsikotik

2.

Frye, Mark. Bipolar Disorder A Focus On Depression. The New England Journal Of Medicine.

3.

Konsesus Nasional Terapi Gangguan Bipolar. Panduan tatalaksana gangguan bipolar. Jakarta:

4.

American Psychiatry Assosiasion. Practice guideline for the treatment of patients with bipolar

5.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;

6.

Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan-sadock sinopsis psikiatri: ilmu pengetahuan perilaku

atipik. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010.


2011.
Konsesus Nasional Terapi Gangguan Bipolar; 2010.hlm.2-21.
disorder. 2nd edition. 2002.
2010.hlm.197-208.
psikiatri klinis. Jilid satu. Jakarta: Binarupa Aksara; 2010.hlm.791-853.

Anda mungkin juga menyukai