Anda di halaman 1dari 52

TATALAKSANA

GANGGUAN
DEPRESI
DI FKTP
YEARS LIVED WITH DISABILITY
(TAHUN HIDUP DENGAN DISABILITAS) DI
INDONESIA

• Gangguan jiwa no.2 terbesar penyebab


beban akibat penyakit, berdasarkan
Tahun Hidup dengan Disabilitas

• Usia terbanyak: usia produktif (15 – 45


tahun)

• Berdasarkan DALYs: saat ini gangguan


depresi no.8 penyebab beban dari
seluruh penyakit di Indonesia

The Global Burden of Disease Study 2010


HASIL RISET KESEHATAN DASAR (RISKESDAS 2018)
TENTANG KESEHATAN JIWA

• Berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20),

• Nilai Batas Pisah (Cut Off Point) >6


PSIKOPATOLOGI
DEPRESI
GEJALA DEPRESI1
Sedih/murung Kehilangan Tidak bertenaga,
setiap waktu minat mudah lelah

Rasa tidak berguna/ Konsentrasi/


rasa bersalah perhatian
berkurang
DEPRESI
Pandangan masa
depan yang suram Gangguan
dan pesimistis pola makan

Harga diri dan Gagasan/perbuatan


kepercayaan diri membahayakan diri/
berkurang Gangguan Tidur bunuh diri

1. PPDGJ – III , 1993/ICD-10 5


DAMPAK DEPRESI TERHADAP KESEHATAN DAN FUNGSI

Mortalitas Morbiditas Biaya sosial

•Faktor utama kematian •Percobaan bunuh diri •Keluarga disfungsional


akibat bunuh diri •Kecelakaan •Mangkir
•Kecelakaan fatal akibat •Menyebabkan •Produktivitas berkurang
konsentrasi dan penyakit/somatisasi •Cedera terkait pekerjaan
perhatian terganggu •Kehilangan pekerjaan •Kualitas pekerjaan buruk
•Kematian akibat •Gagal di sekolah/karir
penyakit yang terkait
atau yang diakibatkan •Penyalahgunaan
(mis. penyalahgunaan alkohol/zat
alkohol)

Adaptasi dari: Stahl SM. Essential Psychopharmacology: Neuroscientific Basis and Clinical Application.
New York: Cambridge University Press; 1996:99-130
6
Depresi berhubungan dengan faktor-faktor risiko
penyakit kronis dan gaya hidup (merokok, pola
HUBUNGAN makan) yang memperburuk kesehatan fisik.

ANTARA
DEPRESI & Depresi memiliki beberapa efek biologis yang
secara langsung mempengaruhi fisik.
PENYAKIT FISIK
Depresi yang komorbid dengan penyakit fisik →
mempengaruhi kepatuhan terapi dan perubahan
perilaku yang direkomendasikan dokter dan
memperlambat pencarian pertolongan medis.
FAKTOR PENCETUS

Penggunaan obat
Peristiwa kehidupan Stres Kronis
obatan tertentu
• - Berduka, • - disfungsi • - Antihipertensi,
perpisahan, kehidupan Pemblok H2,
kehilangan orang berkeluarga Kontrasepsi Oral
dicintai • - Kortikosteroid,
• - Kesulitan ekonomi AntiReumatik,
• - Perubahan situasi
→ pindah rumah

8
Dukungan Sosial
• - kekerabatan
• - kehidupan religius

Mekanisme Koping yang sehat


FAKTOR • - Mudah beradaptasi dengan
PELINDUNG lingkungan
• - Kepribadian yang matur

Pola hidup sehat


• - Gizi seimbang
• - Olah raga, hidup teratur

9
KAPAN MENCURIGAI DEPRESI?
• Gejala yang banyak dan kabur • Umur lanjut
(misal gastro- • Obesitas
intestinal,kardiovaskular,
neurologis) • Kerabat tingkat pertama
dengan riwayat depresi
• Kelelahan atau gangguan tidur
• Lingkungan rumah yang miskin
• Nyeri kronik ( mis. nyeri
punggung , nyeri kepala) • Kesulitan keuangan
• Penyalahgunaan zat (alkohol • Perubahan hidup yang besar
atau obat-obatan) • Kehamilan atau pasca
• Dua atau lebih penyakit kronik persalinan
• Kehilangan minat terhadap • Terisolasi dari pergaulan sosial
aktivitas seksual
GEJALA SOMATIK PADA PASIEN DEPRESI
Kelelahan 86% • Nyeri dada 27%
• Gejala seksual 23%
Insomnia 79%
• Nyeri ekstremitas 20%
Mual 51%
• Pusing 19%
Dispnea 38% • Nyeri perut 18%
Palpitasi 38% • Tinitus 18%
• Nyeri sendi 16%
Nyeri punggung 36%

Diare 29%

Nyeri kepala 28%


Patient presenting in a Psychosomatic clinic assesment with Cornell Medical Index
Questionnaires. Nakao et al. Psychopatology 2001
TUJUAN PENGELOLAAN DEPRESI

Mengurangi risiko
Disabilitas/
Mengurangi/ mortalitas
Hilangkan gejala
TERAPI

Mengembalikan Mengurangi
Peran dan Fungsi risiko kekambuhan

Kualitas hidup
Yang Baik

12
FAKTOR FAKTOR
BERPENGARUH
TERHADAP PEMULIHAN

• Predisposisi genetik
• Kepribadian pramorbid
• Dukungan psikososial dari lingkungan
• Keberadaan stressor psikososial
• Komorbiditas dengan penyakit lain
• Jenis dan beratnya Depresi
• Manajemen pengobatan
TATALAKSANA
DEPRESI
MANAJEMEN TATALAKSANA
DEPRESI

INTERVENSI
PSIKOTERAPI FARMAKOTERAPI
PSIKOSOSIAL
INTERVENSI PSIKOSOSIAL

Psikoedukasi

Identifikasi stresor psikososial terkini

Reaktivasi jejaring sosial

Program aktivitas fisik

Pemantauan reguler secara berkala


PENGEMBANG
AN DUKUNGAN
SOSIAL
FARMAKOTERAPI
Adequate Trial
antidepresan psikoterapi

4 – 6 minggu 6 – 8 minggu
50%

10 – 12 minggu 10 – 12 minggu

6 bulan
Clinical Practice Guidelines. Depression in Primary Care. Volume 2: Treatment
of Major Depression. AHCPR Publication no. 93-0551. April 1993. 25
Informasi
yang perlu
diberikan Antidepresan harus diminum
setiap hari. Lanjutkan minum
Antidepresan baru memiliki efek
untuk depresi 2-4 minggu sejak
tentang obat sekalipun pasien merasa
lebih baik.
dimulainya terapi, dan dapat
memanjang pada usia lanjut.

antidepresan Efek lain seperti sedasi (pada


TCA) dan peningkatan energi
dapat terjadi lebih cepat
….Informasi • Potensi efek samping (individual, biasanya pada
7-10 hari pertama):
yang perlu • SSRI: tremor, mual, sakit kepala
diberikan • TCA: mulut kering, konstipasi, kesulitan berkemih,
tentang pusing, dan pandangan kabur, hipotensi
ortostatik, gangguan konduksi jantung
antidepresan • Efek samping serius:
• beralih ke MANIA: peningkatan mood, belanja
berlebih, melanggar norma sosial, penurunan
kebutuhan tidur, pikiran berlari
• Hati-hati pada pasien dengan ide bunuh diri
Informasi tentang penghentian
obat
Sebaiknya diminum sekitar 6 bulan – 1 tahun terutama
pada pasien episode pertama

Gejala putus zat biasanya ringan dan akan sembuh dengan


sendirinya, namun dapat terasa lebih berat terutama bila
distop secara langsung

Antidepresan tidak menimbulkan ketergantungan


Bagaimana Memilih
Antidepresan
Pilih antidepresan dari formularium nasional yang
berlaku

Pertimbangkan pola gejala, efektivitas, efek samping,


dan riwayat pengobatan sebelumnya

Untuk kondisi komorbiditas: pertimbangkan potensi


penyakit akibat obat atau interaksi obat

Mengkombinasikan antidepresan dengan medikasi


psikotropik lain memerlukan pengawasan dari spesialis
Perhatian: Pilihan pertama: SSRI
Orang
dengan ide,
rencana, Pantau secara berkala (misalnya 1 kali
atau seminggu)
percobaan
perlukaan Menghindari overdosis – pastikan untuk
diri atau tidak memberikan obat berlebihan
(misalnya hanya untuk 1 minggu)
bunuh diri
SSRI

• Fluoxetine
• Sertraline
• Citalopram
• Fluvoxamine

SNRI & NaSSA


PSIKOFARMAKA • Venlafaxine
LINI PERTAMA • Duloxetine
• Mirtazapine

TCA

• Amitriptilin
• Clomipramin
• Imipramine
SSRI pilihan pertama. Hindari TCA,
bila memungkinkan.
Pantau efek samping secara hati-
Perhatian: hati, terutama TCA
usia lanjut Pertimbangkan peningkatan risiko
interaksi obat
Berikan waktu lebih banyak untuk
respons
Perhatian:
Penyakit
Kardiovaskular
Hal-hal yang
harus dipantau
Hal-hal yang harus dipantau
Respons yang inadekuat (gejala tidak ada perubahan atau
memburuk dalam 4 minggu pengobatan), evaluasi:

(1). Diagnosis (termasuk komorbiditas);

(2). Apakah obat diminum secara teratur;

(3). Apakah dosis kurang memadai sehingga perlu ditingkatkan


dalam 4-6 minggu;

(4).Tidak ada respons → pertimbangkan intervensi psikososial lain


atau antidepresan jenis lain.
Menghentikan Terapi

Tidak ada respons

Kondisi pasien sudah tidak memerlukan terapi lagi

Hal-hal yang perlu dilakukan:

• Diskusikan dengan pasien


• Ingatkan tentang potensi putus obat
• Ingatkan tentang gejala awal dan kapan sebaiknya datang untuk meminta pertolongan
• Ulang psikoedukasi selama relevan
• Untuk TCA dan SSRI – turunkan dosis secara perlahan sedikitnya 4 minggu
Jika Terjadi • Resepkan kembali obat yang
pernah dirasakan manfaat dan
efektivitasnya – lanjutkan terapi
Kekambuhan hingga 12 bulan ke depan
• Mulai tatalaksana dengan 20 mg perhari
(dapat pula dimulai dengan 10 mg untuk
mengurangi risiko efek samping,
diminum 1 kali sehari dan ditingkatkan
menjadi 20 mg)
Fluoksetin • Jika tidak ada respons dalam 4 -6 minggu
– naikan dosis (maksimal 60 mg)
• Pertimbangkan tingkat toleransi dan
respons gejala
Efek samping serius (jarang terjadi):

• Ketidakmampuan untuk diam


• Perdarahan abnormal – terutama bila
berinteraksi dengan aspirin atau anti inflamasi
non steroid lainnya (NSAID)
Fluoksetin
Efek samping umum (hilang dalam
beberapa hari):

Tidak bisa diam, kecemasan, insomnia,


masalah gastrointestinal, sakit kepala,
dan disfungsi seksual
Fluoksetin

Usia Lanjut atau Penyakit Medik:


• Mulai medikasi dengan 10 mg per hari
(dan naikan bila dapat ditoleransi) atau
20 mg selama 1-2 minggu
• Jika tidak ada respons setelah 6 – 12
minggu, tingkatkan dosis secara
bertahap hingga 60 mg (maksimum)
Fluoksetin

Pada Mulai terapi dengan 10 mg, satu kali sehari


dan tingkatkan hingga 20 mg setelah 1-2
Remaja minggu. Jangan memberikan lebih dari 20 mg
(> 13
tahun) Jika tidak ada respons setelah 6 – 12 minggu,
rujuk ke psikiater

Catatan: JANGAN resepkan untuk anak-anak di


bawah 13 tahun
Antidepresan Trisiklik – TCA
(Amitriptilin)
Efek samping serius (jarang): aritmia
jantung

Efek samping umum (akan menghilang


dalam beberapa hari):
• Mulut kering
• Konstipasi dan kesulitan berkemih
• Pusing dan pandangan kabur
• Pada dewasa muda yang sehat:
• Mulai pengobatan dengan memberikan 25
mg pada jam tidur.
• Naikkan sebanyak 25 mg setiap 1 – 2
minggu, dengan tujuan mencapai 75 - 100
TCA mg dalam 4 – 6 minggu, tergantung respon
dan tingkat toleransi.
(Amitriptilin) • Jika tidak ada respon dalam 4 – 6 minggu
atau hanya respon parsial dalam 6 minggu,
naikkan dosis secara bertahap (dosis
maksimal adalah 200 mg) dalam dosis
yang terpisah (atau dosis tunggal sendiri
pada malam hari).
• Memberikan dosis amitriptilin kepada orang
berusia lanjut atau sakit secara medis --
(sebaiknya SSRI)
TCA • Mulai dengan 12,5 mg pada waktu tidur.
• Naikkan sebanyak12,5 - 25 mg per minggu,
(Amitriptilin) bertujuan untuk mencapai target dosis 50 – 75
mg dalam waktu 4 – 6 minggu.
• Jika tidak ada respon dalam 6 – 12 minggu atau
hanya respon parsial dalam 12 minggu, naikkan
dosis secara bertahap (dosis maksimal 100 mg)
dalam dosis yang terpisah.
• Pantau hipotensi ortostatik
Penanganan Ketidakpatuhan

Tingkat ketidakpatuhan Jika keadaan


terhadap antidepresan nonresponsif, dokter
pada depresi dapat perlu mempertimbangkan
mencapai 50% dalam 3 apakah ketidakpatuhan
bulan sebagai penyebabnya
KAPAN MERUJUK
• Jika pasien menunjukkan gejala-gejala psikosis, Bipolar atau pikiran
bunuh diri
• Jika tidak berespons terhadap satu atau dua pengobatan yang
adekuat; atau gejala memburuk
• Konsultasi diagnosis
• Komorbiditas dengan gangguan psikiatrik lain, penyalahgunaan zat
• Jika perlu tindakan spesialistik: psikoterapi,ECT, rawat inap

50
ISI SURAT RUJUKAN
• Gambaran Klinis, Diagnosis atau perkiraan diagnosis
• Alasan rujukan
• Derajat kedaruratan, missal ide bunuh diri hingga percobaan bunuh
diri
• Obat-obatan(dosis dan lama penggunaan) dan pengobatan lain yang
telah diberikan

51
TERIMA
KASIH
Tidak ada Kesehatan tanpa
Kesehatan jiwa

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai