yang Berhubungan
Dengan Gangguan
Fisiologi dan Faktor
Fisik
Kelompok 19
Treatment Psikoterapi
membantu individu
dengan gangguan
Obat juga terbukti
makan untuk
efektif dalam proses
memahami pikiran,
pengobatan .
emosi dan perilaku
yang memicu
gangguan ini .
• Gangguan tidur adalah gangguan utama dari
pola tidur normal yang mengakibatkan
tekanan dan menggangu fungsi di siang
hari.
Tidur
1) Disomnia : kondisi psikogenik primer
dengan ciri gangguan pada jumlah, kualitas
atau waktu tidur -> insomnia, hipersomnia,
Non- gangguan jadwal tidur
2) Parasomnia : peristiwa episodik abnormal
Organik selama tidur. Pada masa kanak ada
hubungan dengan perkembagan anak,
pada orang dewasa berupa ->
somnabulisme, night terror, nightmare
F51.0 Insomnia non organik
Obat-obatan.
'Belajar' insomnia.
Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau
mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang
buruk
Kriteria
Diagnostik Gangguan minimal terjadi 3 kali dalam
Insomnia seminggu selama minimal 1 bulan.
Non-
Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan
Organik kekhawatiran yang berlebihan terhadap
akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang
berdasarkan hari
2. Medikamentosa
• a. Benzodiazepine (Nitrazepam,Trizolam,
dan Estazolam)
• b. Non benzodiazepine (Chloral-hydrate,
Phenobarbital)
• Gangguan dalam pekerjaan atau di sekolah.
• Saat berkendara, reaksi reflex akan lebih
lambat. Sehingga meningkatkan reaksi
kecelakaan.
• Masalah kejiwaan, seperti kecemasan atau
Komplikas depresi.
• Kelebihan berat badan atau kegemukan.
i Insomnia • Daya tahan tubuh yang rendah
• Meningkatkan resiko dan keparahan
penyakit jangka panjang, contohnya tekanan
darah yang tinggi, sakit jantung, dan
diabetes
• Hipersomnia adalah bertambahnya waktu
tidur sampai 25% dari pola tidur yang biasa.
• Gejala :
F51.1 a) Rasa kantuk siang hari yang berlebihan
atau adanya serangan tidur dan atau
Hipersomni transisi yang memanjak dari saat mulai
bangun hingga sadar penuh.
a non b) Terjadi setiap hari, lebih dari 1 bulan
organik atau berulang dengan kurun waktu lebih
pendek.
c) Tidak ada kondisi neurologis atau medis
yang menunjukan gejala rasa kantuk
pada siang hari.
F51.1 Hipersomnia
non organik
• Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-
gejalanya.
Untuk memperkuat diagnosis bisa
dilakukan pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan psikis ditujukan untuk
depresi, gangguan ingatan atau tanda-
tanda kelainan neurologis. Pemeriksaan
CT scan atau MRI dilakukan pada
penderita dengan tanda-tanda kelainan
neurologis.
• Pengobatan
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
F51.2 Gangguan
jadwal tidur non
organik
(nightmare)
mengenali lingkungannya.
• Pengalaman mimpi itu dan akibat dari tidur
yang terganggu, menyebabkan penderitaan
yang cukup berat bagi individu.
• Psikoterapi dan pengobatan perilaku merupakan
metode pengobatan paling efektif.
F52.0 Gangguan disfungsi seksualadalah
masalah yang mengganggu
Disfungsi inisiasi, penyempurnaan, atau
kepuasan seksual.
Seksual
Fase-fase tersebut secara berurutan adalah:
Keterangsangan: perubahan
Orgasme: respon fisik yang
fisik untuk mempersiapkan
mengarah pada puncak
tubuh untuk melakukan
kenikmatan dan pelepasan
hubungan dan kenikmatan
ketegangan seksual
seksual yang menyertainya
• Dorongan Seksual
• Dorongan seksual (sexual drive) adalah keinginan
pribadi dan subyektif atau rasa kesiapan untuk
memiliki pengalaman erotoseksual
Gangguan Orgasme Laki-Laki
• Gangguan orgasme laki-laki adalah
ketidakmampuan yang persisten atau berulang
untuk mencapai orgasme meskipun melakukan
kontak seksual lama. Kondisi ini adalah salah satu
disfungsi seksual, bersama dengan ejakulasi dini,
dispareunia, dan lainnya.
F52.3 Gangguan Orgasme Wanita
Disfungsi • Gangguan orgasme wanita adalah ketidakmampuan
persisten atau berulang dari seorang wanita untuk
Orgasme mengalami orgasme setelah gairah seksual dan
stimulasi seksual yang memadai. Kondisi ini
memengaruhi kualitas pengalaman seksual wanita.
Anorgasmia
• Anorgasmia adalah ketidakmampuan untuk
mencapai orgasme. Secara medis dibedakan sebagai
gangguan orgasme wanita dan gangguan orgasme
laki-laki.
Ejakulasi Dini
• Ejakulasi dini (ED) atau ejakulasi prematur
mengacu pada keluarnya cairan mani
F52.4 (ejakulasi) yang persisten atau berulang
dengan stimulasi seksual minimal sebelum,
Ejakulasi pada, atau sesaat setelah penetrasi, sebelum
dini orang menginginkannya, dan lebih awal dari
yang diharapkannya.
• Ejakulasi dini adalah keluhan umum dan
umumnya dikaitkan dengan gejala
psikologis, terutama kecemasan kinerja dan
rasa bersalah.
• Vaginismus merupakan suatu keadaan
disfungsi seksual dimana terdapat kejang
otot yang abnormal pada sepertiga vagina
bagian luar dan bagian dalam vagina. a.
F52.5 Kejadian ini yang akan mengakibatkan
terhambatnya rutinitas bercinta.
Vaginismus • Vaginismus bisa menyerang wanita dengan
Nonorganik variasi usia. Mulai dari usia ketika seorang
wanita sudah aktif secara seksual, sampai
wanita yang sudah berusia lanjut atau tua.
Dan diduga, sekitar 2-3 persen wanita
dewasa mengalami vaginismus.
Dispareunia
• Dispareunia adalah nyeri di vagina atau pinggul yang
dialami selama hubungan seksual. Dispareunia lebih sering
terjadi pada wanita dibandingkan pria, tetapi dapat menjadi
penghambat aktivitas seksual genital pada kedua jenis
kelamin.
F52.6 • Pada wanita, dispareunia dapat disebabkan oleh
vaginismus atau trauma urogenital lokal atau kondisi
Dispareunia peradangan seperti robekan hymen, laserasi labial,
uretritis, atau kondisi peradangan pada kelenjar labial atau
Nonorganik vagina (vaginitis). Kadang-kadang, reaksi alergi terhadap
spermisida atau kondom juga dapat mengganggu
hubungan seksual. Pada wanita, penyebab dispareunia
biasanya fisik dan berhubungan dengan infeksi pada
kelenjar prostat (prostatitis), salurana kencing (sistitis),
atau testis. Ereksi menyakitkan mungkin akibat penyakit
Peyronie, yang ditandai oleh perubahan fibrotik pada
batang penis yang mencegah tercapainya ereksi normal.
Nymphomania
• Nymphomania adalah kondisi di mana seorang wanita atau pria tak
mampu menahan hasrat seksualnya. Hal ini yang menyebabkan si
penderita berhubungan seksual dengan siapapun.
F52.7 • Gejala
• Keinginan seksual yang berlebihan dan penderita berulang kali gagal
Dorongan untuk mengendalikannya.
penyakit
organik
F.53 • Timbul dalam 6 mgg setelah
persalinanonset biasanya hr ke 3-10; 50%
Gangguan pada anak k2-2/>
Jiwa dan • Ringan : Depresi; berat : psikotik
Perilaku • Ggn hormonal; rejeksi-hostilitas thd
yang kehamilan & bayi
• Insomnia, gelisah, iritabilitas-labilitas
Berhubunga emosi; bingung, curiga, makan (-), rasa
n dengan bersalah tak rawat/tak mampu urus bayi
Masa Nifas • Bisa B.diri, infantisid; P/baik; jrg berulang
YTK
F.54
Faktor psikologis dan perilaku
yang berhubungan dengan
gangguan atau penyakit yang
diklasifikasikan di tempat lain
Contoh dari kategori ini
meliputi :
Penyalahgunaan zat adalah suatu perilaku mengkonsumsi atau Menurut DSM, peyalahgunaan zat melibatkan pola penggunaan
menggunakan zat – zat tertentu yang dapat mengakibatkan berulang yang menghasilkan konsekuensi yang merusak.
bahaya pada diri sendiri maupun orang lain.
• Pencahar (laksatif).
Zat atau obat yang merangsang
percepatan gerakan usus besar.
Penyalahgunaan pencahar (laxative
abuse) adalah penggunaan berlebihan
Beberapa zat yang zat-zat tersebut, khususnya obat
peyalahgunaannya perangsang berbasis pencahar, untuk
tidak menyebabkan berbagai keperluan.
Akibat
• Bruxism dapat menyebabkan abrasi (aus) permukaan gigi-gigi pada
rahang atas dan rahang bawah, baik itu gigi susu maupun gigi
permanen.
• Lapisan email (lapisan terluar dari gigi) yang melindungi permukaan
atas gigi hilang, sehingga dapat timbul rasa ngilu pada gigi-gigi
tersebut
• Kerusakan pada jaringan periodontal (jaringan penyangga gigi),
maloklusi, patahnya gigi akibat tekanan yang berlebihan, dan
kelainan pada sendi Temporo Mandibular Joint (sendi yang
menghubungkan rahang bawah dan tulang kepala).
• Biasanya kasus-kasus bruxism terlambat
didiagnosa karena penderita tidak menyadari
bahwa mereka memiliki kebiasaan tersebut.
Untuk perawatan kasus ini dokter gigi
memberikan night-guard dan digunakan saat
tidur pada malam hari. Alat ini akan
membentuk batas antara gigi-gigi rahang atas
dan rahang bawah sehingga tidak akan saling
beradu. Pemakaian alat ini akan mencegah
Perawatan kerusakan yang lebih jauh pada gigi-geligi dan
membantu pasien dalam menghentikan
kebiasaan buruknya.
• Bila penyebab utama dari bruxism adalah
stres, maka melakukan konsultasi dengan
psikolog merupakan salah satu hal yang dapat
membantu dalam menghilangkan kebiasaan
buruk ini
Thank You