Anda di halaman 1dari 50

Sindrom Perilaku

yang Berhubungan
Dengan Gangguan
Fisiologi dan Faktor
Fisik
Kelompok 19

Dokter Pembimbing Klinik


dr. Dewi Suryany A. Sp.KJ
F50 Gangguan Makan

Gangguan makan adalah penyakit di mana


korban menderita gangguan parah pada
perilaku makan mereka yang berkaitan dengan
pikiran dan emosi.

Menurut American Psychiatric Association


(APA), ada tiga jenis utama dari gangguan
makan, yaitu anorexia nervosa, bulimia
nervosa, dan gangguan pesta makan (binge
eating disorders).
Cara Menghitung Berat Badan
Ideal
BMI (Body Mass Index)
adalah suatu rumus kesehatan,
di mana berat badan (BB)
Rumus: BMI = BB / (TB*TB)
seseorang (kg) dibagi dengan
tinggi badan (TB) pangkat dua
(m2).

BMI < 18.5 = berat badan BMI 25 - 29 = kelebihan berat


BMI 18.5 - 24 = normal
kurang (underweight) badan (overweight)

BMI >30 = obesitas


Anorexia Nervosa

Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai


dengan penolakan mempertahankan berat badan tubuh dalam
batas-batas yang normal.

Gangguan didiagnosis ketika pasien memiliki berat badan <15


% dari BB normal.

Anoreksia nervosa lebih sering muncul pada wanita dan dari


kalangan sosial ekonomi menengah ke atas.
Akibat:
• Menstruasi berhenti
• Osteopenia atau osteoporosis (penipisan
tulang) melalui hilangnya kalsium
• Rambut / kuku menjadi rapuh
• Mengeringnya kulit dan kulit dapat berubah
menjadi kuning
Anorexia • Anemia ringan dan otot, termasuk otot jantung
• Sembelit parah
Nervosa • Turunnya tekanan darah, melambatnya
pernapasan dan denyut nadi
• suhu tubuh internal jatuh, menyebabkan orang
merasa dingin sepanjang waktu
• Depresi, dan kelesuan
• Pada pria dapat menderita kurangnya minat
pada seks atau impotensi .
Bulimia nervosa adalah penyakit di mana
orang merasa bahwa mereka telah
kehilangan kontrol atas makan mereka
Gejala:
• Tenggorokan kronis meradang dan sakit
• kelenjar saliva di leher dan di bawah rahang
menjadi bengkak.

Bulimia • Enamel gigi habis , gigi mulai membusuk


dari paparan asam lambung

Nervosa • muntah secara rutin yang menyebabkan


gangguan gastroesophageal reflux
• penyalahgunaan Laksatif menyebabkan
iritasi pada usus
• Diuretik ( pil air) menyebabkan masalah
ginjal
• Dehidrasi berat dari membersihkan cairan
Gangguan pesta makan berada di bawah
penyelidikan atau masih sedang
didefinisikan. Dalam DSM - 5 , gangguan
tersebut didefinisikan sebagai suatu kondisi
kejiwaan yang unik dengan kriteria yang
lebih spesifik.
Kriteria penderita Binge Eating Disorders:

Binge Eating • Makan lebih cepat dari biasanya


Disorders • Makan sampai merasa perutnya penuh
• Makan makanan dalam jumlah besar meski
tidak merasa lapar secara fisik
• Makan sendirian karena merasa malu
• Merasa jijik dengan diri sendiri, depresi ,
atau sangat bersalah sesudahnya
Untuk pasien dengan
membantu pasien
gangguan pesta
mendapatkan kembali
makan adalah dengan
berat badan ke tingkat
membantu mereka
yang sehat dan
menghentikan
dianggap normal.
perilaku binges.

Treatment Psikoterapi
membantu individu
dengan gangguan
Obat juga terbukti
makan untuk
efektif dalam proses
memahami pikiran,
pengobatan .
emosi dan perilaku
yang memicu
gangguan ini .
• Gangguan tidur adalah gangguan utama dari
pola tidur normal yang mengakibatkan
tekanan dan menggangu fungsi di siang
hari.

Gangguan • Gangguan tidur non organik mencakup :

Tidur
1) Disomnia : kondisi psikogenik primer
dengan ciri gangguan pada jumlah, kualitas
atau waktu tidur -> insomnia, hipersomnia,
Non- gangguan jadwal tidur
2) Parasomnia : peristiwa episodik abnormal
Organik selama tidur. Pada masa kanak ada
hubungan dengan perkembagan anak,
pada orang dewasa berupa ->
somnabulisme, night terror, nightmare
F51.0 Insomnia non organik

F51.1 Hipersomnia non organik

Gangguan F51.2 Gangguan jadwal tidur non


Tidur organik

Non- F51.3 Somnambulisme


(Sleepwalking)
Organik F51.4 Teror tidur (night terrors)

F51.5 Mimpi buruk (nightmare)


Menurut DSM-IV, insomnia didefinisikan sebagai
keluhan dalam hal kesulitan untuk memulai atau
mempertahankan tidur atau tidur non-restoratif yang
berlangsung setidaknya satu bulan dan menyebabkan
gangguan signifikan atau gangguan dalam fungsi
individu.

F51.0 The International Classification of Diseases


Insomnia mendefinisikan insomnia sebagai kesulitan memulai
atau mempertahankan tidur yang terjadi minimal 3
malam/minggu selama minimal satu bulan.
non organik
Menurut The International Classification of Sleep
Disorders, insomnia adalah kesulitan tidur yang terjadi
hampir setiap malam, disertai rasa tidak nyaman
setelah episode tidur tersebut.
Stres.

Kecemasan dan depresi.

Obat-obatan.

Etiologi Kafein, nikotin dan alkohol.

Insomnia Kondisi Medis.

Perubahan lingkungan atau jadwal kerja.

'Belajar' insomnia.
Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau
mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang
buruk
Kriteria
Diagnostik Gangguan minimal terjadi 3 kali dalam
Insomnia seminggu selama minimal 1 bulan.

Non-
Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan
Organik kekhawatiran yang berlebihan terhadap
akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang
berdasarkan hari

PPDGJ Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau


kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang
cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam
sosial dan pekerjaan
1. Non Farmakoterapi

• a. Terapi Tingkah Laku, meliputi :


• - Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik.
• - Teknik Relaksasi
• - Terapi kognitif
• - Restriksi Tidur
• - Kontrol stimulus
Pengobatan • b. Gaya hidup dan pengobatan di rumah.

2. Medikamentosa

• a. Benzodiazepine (Nitrazepam,Trizolam,
dan Estazolam)
• b. Non benzodiazepine (Chloral-hydrate,
Phenobarbital)
• Gangguan dalam pekerjaan atau di sekolah.
• Saat berkendara, reaksi reflex akan lebih
lambat. Sehingga meningkatkan reaksi
kecelakaan.
• Masalah kejiwaan, seperti kecemasan atau
Komplikas depresi.
• Kelebihan berat badan atau kegemukan.
i Insomnia • Daya tahan tubuh yang rendah
• Meningkatkan resiko dan keparahan
penyakit jangka panjang, contohnya tekanan
darah yang tinggi, sakit jantung, dan
diabetes
• Hipersomnia adalah bertambahnya waktu
tidur sampai 25% dari pola tidur yang biasa.
• Gejala :
F51.1 a) Rasa kantuk siang hari yang berlebihan
atau adanya serangan tidur dan atau
Hipersomni transisi yang memanjak dari saat mulai
bangun hingga sadar penuh.
a non b) Terjadi setiap hari, lebih dari 1 bulan
organik atau berulang dengan kurun waktu lebih
pendek.
c) Tidak ada kondisi neurologis atau medis
yang menunjukan gejala rasa kantuk
pada siang hari.
F51.1 Hipersomnia
non organik
• Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-
gejalanya.
Untuk memperkuat diagnosis bisa
dilakukan pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan psikis ditujukan untuk
depresi, gangguan ingatan atau tanda-
tanda kelainan neurologis. Pemeriksaan
CT scan atau MRI dilakukan pada
penderita dengan tanda-tanda kelainan
neurologis.
• Pengobatan
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
F51.2 Gangguan
jadwal tidur non
organik

• Gangguan ini timbul akibat ketidakcocokan antara


ritme sirkadian normal dan siklus tidur-terjaga normal
yang dituntut oleh lingkungan.
• Ditandai dengan :
• Pola tidur-jaga dari individu tidak seirama
dengan pola tidur-jaga yang normal bagi
masyarakat setempat.
• Insomnia pada waktu orang-orang tidur dan
hipersomnia pada waktu kebanyakan orang jaga,
yang dialami hampir setiap hari untuk sedikitnya
1 bulan atau berulang dengan kurun waktu yang
lebih pendek.
• Adanya gejala gangguan jiwa lain seperti cemas,
depresi.
• Pengobatan
Kronoterapi dan Sedatif-hipnotik
• Somnambulisme adalah gangguan tidur
sambil berjalan, yang merupakan
gangguan perilaku yang terjadi dalam tahap
mimpi dari tidur.
• Penyebab
a) Kurang tidur (sleep deprivation)
F51.3 b) Jadwal tidur yang tidak teratur/kacau
(chaotic sleep schedules)
Somnambulisme
(Sleepwalking) c) Demam (fever)
d) Stres atau tekanan (stress)
e) Kekurangan (deficiency) magnesium
f) Intoksikasi obat atau zat kimia
• Pencegahan dan pengobatan
Tidak ada pengobatan dan cara pencegahan
yang pasti.
F51.4 Teror tidur
(night terrors)
• Night terror adalah suatu kondisi terbangun dari sepertiga awal tidur malam,
biasanya diikuti dengan teriakan dan tampakan gejala cemas yang berlebihan,
berlangsung selama 1 – 10 menit.
• Gejala
Dalam episode yang khas, penderita akan terduduk di tempat tidur dengan
kecemasan yang sangat dan tampakan agitasi serta gerakan motorik perseverativ
(seperti menarik selimut), ekspresi ketakutan, pupil dilatasi, keringat yang
berlebihan, merinding, nafas dan detak jantung yang cepat.
• Kriteria DSM-IV untuk Night Terror :
• Episode berulang dari bangun secara tiba-tiba dari tidur, biasanya
berlangsung pada sepertiga awal tidur dan dimulai dengan teriakan yang
panik.
• Ketakutan yang sangat dan tanda-tanda sistem autonomik yang meningkat
seperti takikardi, bernafas dengan cepat, dan keringat dalam setiap episode.
• Tidak responsif secara relatif terhadap dukungan orang sekitar untuk
menenangkan disaat episode.
• Tidak dijumpainya mimpi yang dapat diingat dan timbulnya amnesia
terhadap episode.
• Episode-episode serangan dapat menyebabkan distress tang tampak secara
klinis dan ketidak seimbangan dalam lingkungan, pekerjaan dan dalam
aspek lain.
• Gangguan tidak disebabkan oleh efek psikologis suatu zat secara langsung
(seperti penyalahgunaan zat atau untuk medikasi) ataupun dalam suatu
kondisi medis umum.
• Pengobatan
a) membiasakan rutinitas tidur yang baik
dan memastikan anak mendapatkan
istirahat yang cukup.
b) membangunkan anak sebelum waktu
F51.4 Teror terjadinya night terror.
c) obat tidur.
tidur (night • Komplikasi dan Prognosis
terrors) Komplikasi dari gangguan ini dapat dijumpai
ketidakseimbangan hubungan penderita dalam
lingkungan sosial. Prognosis dari pasien
dengan night terror adalah baik, karena
gangguan ini memiliki kecenderungan untuk
hilang sendiri.
• Gangguan ini terdiri dari terjaga dari tidur yang
berulang dengan ingatan terperinci yang hidup akan
mimpi menakutkan.
• Gambaran klinis berikut adalah esensial untuk
diagnosis secara pasti terhadap mimpi buruk, yaitu:
F51.5 • Terbangun dari tidur malam atau tidur siang
berkaitan dengan mimpi yang menakutkan yang
Mimpi dapat diingat kembali secara terperinci dan jelas
(vivid),

buruk • Setelah terbangun dari mimpi


menakutkan, individu segera sadar dan mampu
yang

(nightmare)
mengenali lingkungannya.
• Pengalaman mimpi itu dan akibat dari tidur
yang terganggu, menyebabkan penderitaan
yang cukup berat bagi individu.
• Psikoterapi dan pengobatan perilaku merupakan
metode pengobatan paling efektif.
F52.0 Gangguan disfungsi seksualadalah
masalah yang mengganggu
Disfungsi inisiasi, penyempurnaan, atau
kepuasan seksual.
Seksual
Fase-fase tersebut secara berurutan adalah:

Fase-fase tersebut secara Hasrat: nafsu atau fantasi


berurutan adalah: tentang seks.

Keterangsangan: perubahan
Orgasme: respon fisik yang
fisik untuk mempersiapkan
mengarah pada puncak
tubuh untuk melakukan
kenikmatan dan pelepasan
hubungan dan kenikmatan
ketegangan seksual
seksual yang menyertainya

Resolusi: relaksasi fisik


disertai dengan perasaan
sejahtera dan kepuasan
Ada sembilan disfungsi seksual yang saat ini
teridentifikasi:

F52.0 Kurang atau hilangnya nafsu seksual

F52.1 Tidak menyukai dan tidak menikmati seks


• .10 Tidak menyukai seks
• .11 Tidak menikmati seks

F52.2 Kegagalan dari respons genital

F52.3 Disfungsi Orgasme

F52.4 Ejakulasi dini

F52.5 Vaginismus Nonorganik

F52.6 Dispareunia Nonorganik

F52.7 Dorongan seksual yang berlebihan

F52.8 Disfungsi seksual lainnya, bukan disebabkan oleh gangguan atau


penyakit organik

F52.9 Disfungsi seksual YTT, bukan disebabkan oleh gangguan atau


penyakit organik
F52.0 Kurang atau hilangnya nafsu seksual

Gangguan Hasrat Seksual Hipoaktif:

Gangguan hasrat seksual hipoaktif


(hypoactive sexual desire
disorder/ HSDD).

HSDD dicirikan oleh kegagalan untuk


memulai atau merespon inisiasi
pasangan untuk aktivitas seksual.
Gangguan Keengganan Seksual
• Gangguan keengganan seksual (sexual aversion
disorder) adalah gangguan yang ditandai dengan
rasa jijik, takut, muak, atau kurangnya keinginan
dalam hubungan yang melibatkan kontak kelamin.
• Keengganan seksual dapat seumur hidup (selalu
hadir) atau diperoleh setelah pengalaman traumatik

F52.1 Tidak situasional (dengan mitra tertentu atau dalam


keadaan tertentu) atau umum (terjadi dengan
pasangan manapun dan dalam segala situasi).
menyukai Keengganan seksual dapat disebabkan oleh faktor
psikologis atau kombinasi faktor fisik dan
dan tidak psikologis.

menikmati Gangguan Keterangsangan Seksual Wanita

seks • Gangguan keterangsangan seksual wanita (female


sexual arousal disorder/ FSAD) adalah
ketidakmampuan berulang wanita untuk mencapai
atau mempertahankan respon lubrikasi dan
pembesaran yang cukup selama aktivitas seksual
Disfungsi Ereksi
• Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidakmampuan
yang konsisten untuk mencapai atau
mempertahankan ereksi yang cukup untuk
memungkinkan hubungan seksual yang
memuaskan. Pria yang berbeda mengalami pola
F52.2 DE yang berbeda.
• Disfungsi ereksi dapat terjadi sebagai bagian dari
Kegagalan gangguan mental atau merupakan gejala dari
dari respons gangguan lain, seperti disfungsi seksual karena
kondisi medis umum atau disfungsi seksual yang
genital dipengaruhi obat.

• Dorongan Seksual
• Dorongan seksual (sexual drive) adalah keinginan
pribadi dan subyektif atau rasa kesiapan untuk
memiliki pengalaman erotoseksual
Gangguan Orgasme Laki-Laki
• Gangguan orgasme laki-laki adalah
ketidakmampuan yang persisten atau berulang
untuk mencapai orgasme meskipun melakukan
kontak seksual lama. Kondisi ini adalah salah satu
disfungsi seksual, bersama dengan ejakulasi dini,
dispareunia, dan lainnya.
F52.3 Gangguan Orgasme Wanita
Disfungsi • Gangguan orgasme wanita adalah ketidakmampuan
persisten atau berulang dari seorang wanita untuk
Orgasme mengalami orgasme setelah gairah seksual dan
stimulasi seksual yang memadai. Kondisi ini
memengaruhi kualitas pengalaman seksual wanita.
Anorgasmia
• Anorgasmia adalah ketidakmampuan untuk
mencapai orgasme. Secara medis dibedakan sebagai
gangguan orgasme wanita dan gangguan orgasme
laki-laki.
Ejakulasi Dini
• Ejakulasi dini (ED) atau ejakulasi prematur
mengacu pada keluarnya cairan mani
F52.4 (ejakulasi) yang persisten atau berulang
dengan stimulasi seksual minimal sebelum,
Ejakulasi pada, atau sesaat setelah penetrasi, sebelum
dini orang menginginkannya, dan lebih awal dari
yang diharapkannya.
• Ejakulasi dini adalah keluhan umum dan
umumnya dikaitkan dengan gejala
psikologis, terutama kecemasan kinerja dan
rasa bersalah.
• Vaginismus merupakan suatu keadaan
disfungsi seksual dimana terdapat kejang
otot yang abnormal pada sepertiga vagina
bagian luar dan bagian dalam vagina. a.
F52.5 Kejadian ini yang akan mengakibatkan
terhambatnya rutinitas bercinta.
Vaginismus • Vaginismus bisa menyerang wanita dengan
Nonorganik variasi usia. Mulai dari usia ketika seorang
wanita sudah aktif secara seksual, sampai
wanita yang sudah berusia lanjut atau tua.
Dan diduga, sekitar 2-3 persen wanita
dewasa mengalami vaginismus.
Dispareunia
• Dispareunia adalah nyeri di vagina atau pinggul yang
dialami selama hubungan seksual. Dispareunia lebih sering
terjadi pada wanita dibandingkan pria, tetapi dapat menjadi
penghambat aktivitas seksual genital pada kedua jenis
kelamin.
F52.6 • Pada wanita, dispareunia dapat disebabkan oleh
vaginismus atau trauma urogenital lokal atau kondisi
Dispareunia peradangan seperti robekan hymen, laserasi labial,
uretritis, atau kondisi peradangan pada kelenjar labial atau
Nonorganik vagina (vaginitis). Kadang-kadang, reaksi alergi terhadap
spermisida atau kondom juga dapat mengganggu
hubungan seksual. Pada wanita, penyebab dispareunia
biasanya fisik dan berhubungan dengan infeksi pada
kelenjar prostat (prostatitis), salurana kencing (sistitis),
atau testis. Ereksi menyakitkan mungkin akibat penyakit
Peyronie, yang ditandai oleh perubahan fibrotik pada
batang penis yang mencegah tercapainya ereksi normal.
Nymphomania
• Nymphomania adalah kondisi di mana seorang wanita atau pria tak
mampu menahan hasrat seksualnya. Hal ini yang menyebabkan si
penderita berhubungan seksual dengan siapapun.

• Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Beberapa ahli


kesehatan dan psikiatri berpendapat bahwa penyakit ini disebabkan
oleh trauma di masa kecil. Ahli lain menyatakan penyakit ini
disebabkan si penderita ingin melarikan diri dari kekosongan emosi.

F52.7 • Gejala
• Keinginan seksual yang berlebihan dan penderita berulang kali gagal
Dorongan untuk mengendalikannya.

seksual yang • Perawatan

berlebihan • Perawatan diperlukan jika penderita memang benar-benar mengalami


penyakit ini.

• Satyriasis atau Hiperseks

• Menurut terjaemahan dari kamus, Satyriasis (baca: seytu'rIusis) adalah


suatu keabnormalan gairah seksual yang intense daripada lelaki. Istilah
ini berasal dari bahasa Yunani "satyros" yang berarti "satyr." Dalam
Mitologi Yunani, satyr merupakan mahluk separuh manusia dan
separuh kambing yang merupakan ikon perilaku seksual yang acap
membuat keonaran.
F52.8 •
Disfungsi • Disfungsi seksual atau kerusakan seksual adalah
kesulitan yang dialami oleh individu atau
seksual pasangan dalam setiap tahap kegiatan seksual
yang normal, termasuk kesenangan/kepuasan
lainnya, fisik, keinginan, preferensi, gairah atau orgasme.
bukan Disfungsi seksual dapat memiliki dampak besar
pada kualitas kehidupan seksual individu.
disebabkan Melalui sejarah seksual dan penilaian kesehatan
umum dan masalah seksual lainnya (jika ada)
oleh sangat penting.. Menilai (kinerja) kecemasan,
rasa bersalah, stres dan khawatir merupakan
gangguan bagian integral dari pengelolaan yang optimal
atau dari disfungsi seksual. Banyak disfungsi seksual
yang didefinisikan didasarkan pada manusia
penyakit siklus respon seksual, diusulkan oleh William H.
Masters dan Virginia E. Johnson, dan kemudian
organik dimodifikasi oleh Helen Singer Kaplan.
F52.9
Disfungsi
seksual YTT, • Perubahan fungsi seksual yang dipandang
bukan sebagai tidak memuaskan, tidak
menguntungkan, tidak memadai
disebabkan • Perubahan merusak pada respon seks
oleh • Gangguan gairah seksual dan perubahan
psychophysiologic yang mencirikan siklus
respon seksual dan menyebabkan
gangguan penderitaan dan kesulitan ditandai
atau interpersonal. (APA, DSM-iv, 1994)

penyakit
organik
F.53 • Timbul dalam 6 mgg setelah
persalinanonset biasanya hr ke 3-10; 50%
Gangguan pada anak k2-2/>
Jiwa dan • Ringan : Depresi; berat : psikotik
Perilaku • Ggn hormonal; rejeksi-hostilitas thd
yang kehamilan & bayi
• Insomnia, gelisah, iritabilitas-labilitas
Berhubunga emosi; bingung, curiga, makan (-), rasa
n dengan bersalah tak rawat/tak mampu urus bayi
Masa Nifas • Bisa B.diri, infantisid; P/baik; jrg berulang
YTK
F.54
Faktor psikologis dan perilaku
yang berhubungan dengan
gangguan atau penyakit yang
diklasifikasikan di tempat lain
Contoh dari kategori ini
meliputi :

• Asma  penyakit kronis dimana


saluran udara bronkus di paru-
paru menjadi menyempit dan
bengkak, sehingga individu
menjadi sulit untuk bernapas.
• Dermatritis  peradangan hebat
yang menyebabkan pembentukan
lepuh atau gelembung kecil
(vesikel) pada kulit hingga
akhirnya pecah dan mengeluarkan
cairan.
Peptic ulcer  luka terbuka yang terjadi di dalam lapisan perut,
bagian atas usus kecil atau esophagus.

Irritable bowel syndrome (IBS)  gangguan umum pada usus besar.

Ulcerative colitis  penyakit peradangan usus yang menyebabkan


peradangan kronis pada saluran pencernaan.

Urticaria  suatu reaksi pada kulit yang timbul mendadak (akut)


karena pengeluaran histamin yang mengakibatkan pelebaran
pembuluh darah dan perembesan cairan dari pembuluh darah.
Penyalahgunaan Zat yang tidak Menyebabkan Ketergantungan

Penyalahgunaan zat adalah suatu perilaku mengkonsumsi atau Menurut DSM, peyalahgunaan zat melibatkan pola penggunaan
menggunakan zat – zat tertentu yang dapat mengakibatkan berulang yang menghasilkan konsekuensi yang merusak.
bahaya pada diri sendiri maupun orang lain.
• Pencahar (laksatif).
Zat atau obat yang merangsang
percepatan gerakan usus besar.
Penyalahgunaan pencahar (laxative
abuse) adalah penggunaan berlebihan
Beberapa zat yang zat-zat tersebut, khususnya obat
peyalahgunaannya perangsang berbasis pencahar, untuk
tidak menyebabkan berbagai keperluan.

ketergantungan: Obat pencahar yang digunakan


sebagai penurun berat badan terutama
disalahgunakan oleh orang-orang yang
memiliki gangguan makan.
Cenderung mampu menghilangkan
atau meringankan rasa sakit tanpa
berpengaruh pada sistem susunan
saraf pusat atau bahkan hingga
menurunkan tingkat kesadaran.
Analgetika
Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat
Analgesik Perifer ini juga Obat
yang mengurangi atau
melenyapkan rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran.).
Vitamin adalah suatu zat senyawa
kompleks yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh kita yang berfungsi
untuk membantu pengaturan atau
proses kegiatan tubuh.
Vitamin
Steroid telah digunakan untuk
mengobati berbagai masalah
kesehatan termasuk nafsu makan
yang rendah, AIDS, pertumbuhan
tulang, kondisi kronis wasting
akibat kanker, keterlambatan Steroida
pubertas, dan lain-lain.
F59 Sindrom perilaku yang
tidak tergolonkan yang
berhubungan dengan
gangguan fisiologis dan faktor
fisik
• Definisi bruxism menurut The Academy of
Prosthodontics, 2005 yaitu parafunsional
grinding dari gigi-gigi, suatu kebiasaan yang
tanpa disadari dan berulang atau tidak
beraturan (spasmodik), non fungsional
BRUXISM grinding atau clenching

• Fenomena bruxism yang merujuk pada


keadaan yaitu mengerotkan gigi-gigi
(grinding) atau mengatupkan dengan keras
rahang atas dan bawah (clenching).
Penyebab
• Faktor psikologis
Etiologi dari bruxism termasuk kebiasaan, stress emosional
(misalnya respon terhadap kecemasan, ketegangan,
kemarahan, atau rasa sakit), parasomnia (gangguan tidur
yang muncul pada ambang batas antara saat terjaga dan
tidur, misalnya gangguan mimpi buruk dan gangguan tidur
sambil berjalan). Saat muncul rasa frustasi dan marah,
perasaan ini harus disalurkan agar individu merasa nyaman.
Dalam keadaan marah individu melampiaskan dengan
menggigit sesuatu. Bruxism merupakan kebiasaan buruk
yang merupakan mekanisme untuk mendapatkan kepuasan
tersebut.
• Faktor morfologi
Oklusi gigi geligi dan anatomi skeletal orofasial dianggap
terkait dalam penyebab dari bruxism. Perbedaan oklusal,
gangguan oklusal yang bentuknya dapat berupa trauma
oklusal ataupun tonjol yang tajam, gigi yang maloklusi
secara historis dianggap sebagai penyebab paling umum dari
bruxism. Disharmoni lokal antara bagian-bagian sistem alat
kunyah yang berdampak pada peningkatan tonus otot di
region tersebut juga dipandang sebagai salah satu etiologi
yang hingga saat ini masih dapat diterima banyak kalangan.
• Faktor patofisiologis
Bruxism kemungkinan terjadi akibat kelainan neurologis
yaitu ketidakmatangan sistem neuromuskular mastikasi,
perubahan kimia otak, alkohol, trauma, penyakit, dan obat-
obatan.
Gejala
• Grinding gigi saat tidur, ditandai dengan suara yang cukup keras
• Gigi yang rata / aus, retak atau terkelupas
• Kerusakan enamel gigi, memperlihatkan lapisan dalam gigi Anda
• Gigi sensitivitas pada panas, dingin, atau manis
• Rahang sakit atau tegang pada otot rahang anda
• Sakit pada telinga (karena sebagian struktur sendi
temporomandibular sangat dekat dengan lubang telinga,
menyebabkan referred pain atau nyeri menjalar dari lokasi yang
berbeda dari sumbernya)
• Sakit kepala
• Nyeri wajah kronis

Akibat
• Bruxism dapat menyebabkan abrasi (aus) permukaan gigi-gigi pada
rahang atas dan rahang bawah, baik itu gigi susu maupun gigi
permanen.
• Lapisan email (lapisan terluar dari gigi) yang melindungi permukaan
atas gigi hilang, sehingga dapat timbul rasa ngilu pada gigi-gigi
tersebut
• Kerusakan pada jaringan periodontal (jaringan penyangga gigi),
maloklusi, patahnya gigi akibat tekanan yang berlebihan, dan
kelainan pada sendi Temporo Mandibular Joint (sendi yang
menghubungkan rahang bawah dan tulang kepala).
• Biasanya kasus-kasus bruxism terlambat
didiagnosa karena penderita tidak menyadari
bahwa mereka memiliki kebiasaan tersebut.
Untuk perawatan kasus ini dokter gigi
memberikan night-guard dan digunakan saat
tidur pada malam hari. Alat ini akan
membentuk batas antara gigi-gigi rahang atas
dan rahang bawah sehingga tidak akan saling
beradu. Pemakaian alat ini akan mencegah
Perawatan kerusakan yang lebih jauh pada gigi-geligi dan
membantu pasien dalam menghentikan
kebiasaan buruknya.
• Bila penyebab utama dari bruxism adalah
stres, maka melakukan konsultasi dengan
psikolog merupakan salah satu hal yang dapat
membantu dalam menghilangkan kebiasaan
buruk ini
Thank You

Anda mungkin juga menyukai