Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

INSOMNIA

Disusun oleh :
Dian Destriyanah, S.ked
Retti Ria Mustika, S.ked
Widya Meiliana, S.ked

Pembimbing:
Dr. Laila Sylvia Sari, SpKJ

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar sepertiga orang dewasa mengalami kesulitan
memulai tidur dan/atau mempertahankan tidur dalam
setahun, dengan 17% di antaranya mengakibatkan
gangguan kualitas hidup.

Sebanyak 95% orang Amerika telah melaporkan sebuah


episode dari insomnia pada beberapa waktu selama hidup
mereka.

Di Indonesia, pada tahun 2004 terdapat 11,7%


penduduk mengalami insomnia.
Meskipun sedikit tidur mereka mengeluhkan
di malam hari, Banyak rasa lelah dan letih,
pasien tidak dengan konsentrasi
mengeluh yang buruk dan
mengantuk di siang terganggunya
hari, bahkan kesulitan kinerja pekerjaan
tidur di siang hari. dan sosial
Tidak hanya
konsekuensi kesehatan,
insomnia juga
mangakibatkan Jika Insomnia sudah
gangguan kejiwaan, menjadi kronis, akan
termasuk depresi, mendatangkan
kecemasan, banyak konsekuensi
ketergantungan alkohol, kesehatan seperti
ketergantungan obat, berkurangnya
dan bunuh diri. kualitas hidup.
Insomnia sering insomnia dapat
menetap meskipun meningkatkan
telah dilakukan resiko
pengobatan kondisi kekambuhan
medis atau kejiwaan penyakit
yang mendasari primernya

DOKTER perlu
memahami tentang
insomnia
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Untuk mengetahui lebih dalam tentang
insomnia.

Manfaat
Manfaat dari pembuatan referat ini adalah

untuk membantu memahami pola gangguan


tidur insomnia dan sebagai proses belajar
bagi penulis.
II. ISI
Definisi
DSM-IV Insomnia didefinisikan sebagai keluhan dalam
hal kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur
atau tidur non-restoratif yang berlangsung setidaknya satu
bulan dan menyebabkan gangguan signifikan atau
gangguan dalam fungsi individu.
ICD Kesulitan memulai atau mempertahankan tidur
yang terjadi minimal 3 malam/minggu selama minimal satu
bulan.
ICSD Kesulitan tidur yang terjadi hampir setiap malam,
disertai rasa tidak nyaman setelah episode tidur tersebut.
Tanda dan Gejala Insomnia

Kesulitan untuk memulai tidur pada malam hari


Sering terbangun pada malam hari

Kelelahan atau mengantuk pada siang hari

Iritabilitas, depresi atau kecemasan


Konsentrasi dan perhatian berkurang

Peningkatan kesalahan dan kecelakaan

Ketegangan dan sakit kepala


Gejala gastrointestinal
Etiologi Insomnia
Stres
Kecemasan dan depresi
Obat-obatan
Kafein, nikotin dan alkohol
Kondisi Medis
Perubahan lingkungan atau jadwal kerja
khawatir berlebihan tentang tidak bisa tidur
dengan baik dan berusaha terlalu keras
untuk jatuh tertidur.
Faktor Resiko Insomnia
Wanita
Usia > 60 tahun
Memiliki gangguan kesehatan mental
Stres
Penegakan Diagnosis
Pola tidur penderita.

Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat


terlarang.
Tingkatan stres psikis.

Riwayat medis.

Aktivitas fisik

Kebutuhan tidur secara individual.


Kriteria Diagnostik PPDGJ

Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau


mempertahankan tidur, atau kualitas tidur
yang buruk.
Gangguan minimal terjadi 3 kali dalam
seminggu selama minimal 1 bulan.
Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur
dan peduli yang berlebihan terhadap
akibatnya pada malam hari dan sepanjang
siang hari.
Cont..
Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau
kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang
cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam
sosial dan pekerjaan
Adanya gangguan jiwa lain seperti depresi
dan anxietas tidak menyebabkan diagnosis
insomnia diabaikan.
Tatalaksana
Non Farmakoterapi
Terapi Tingkah Laku
Gaya hidup dan pengobatan di rumah

Farmakologi
Benzodiazepine
(Nitrazepam,Trizolam, dan Estazolam)
Non-benzodiazepine
(Chloral-hydrate, Phenobarbital)
Komplikasi
Gangguan dalam pekerjaan atau di sekolah.
Saat berkendara, reaksi reflex akan lebih lambat.
Sehingga meningkatkan reaksi kecelakaan.
Masalah kejiwaan, seperti kecemasan atau depresi
Kelebihan berat badan atau kegemukan
Daya tahan tubuh yang rendah
Meningkatkan resiko dan keparahan penyakit
jangka panjang, contohnya tekanan darah yang
tinggi, sakit jantung, dan diabetes.
Prognosis
Umumnya baik
Lebih buruk jika gangguan ini disertai
skizophrenia
III. PENUTUP
Kesimpulan
Insomnia merupalan kesulitan untuk masuk tidur,
kesulitan dalam mempertahankan tidur, atau tidak
cukup tidur.
Insomnia dapat disebabkan oleh berbagai faktor
seperti stres, kecemasan berlebihan, pengaruh
makanan dan obat-obatan, perubahan lingkungan,
dan kondisi medis.
Insomnia dapat ditatalaksana dengan cara
farmakologi dan non farmakologi, bergantung pada
jenis dan penyebab insomnia.
THANK YOU
Pertanyaan

Apakah ada hubungan lamanya tidur siang dengan


sulit tidur di malam hari?
Mengapa terjadi mengantuk pada siang hari?
Prinsip tatalaksana insomnia?
Pada pasien insomnia, apakah terdapat proses
tahap tidur?
Mengapa kalau minum kopi tidak mengantuk?

Anda mungkin juga menyukai