Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

INSOMNIA
Definisi Insomnia
Insomnia berasal dari bahasa latin “in-“ yang artinya tidak atau
tanpa, “somnus” berarti tidur. Insomnia didefinisikan sebagai
ketidak mampuan untuk mendapatkan jumlah tidur yang cukup atau
kualitas tidur yang kurang. Insomnia muncul sewaktu-waktu ketika
sedang stress, bukan sesuatu yang abnormal. Namun, insomnia yang
terus ada dan memiliki karakteristik kesulitan berulang untuk tidur
atau tetap tidur adalah perilaku yang abnormal (Pallesen dkk,
2001).
Insomnia merupakan suatu keadaan di mana seseorang sulit
untuk memulai atau mempertahankan keadaan tidurnya, bahkan
seseorang yang terbangun dari tidur tapi merasa belum cukup tidur
dapat di sebut mengalami insomnia (Japardi, 2002).
Jadi dapat disimpulkan bahwa insomnia merupakan ketidak
mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Klasifikasi Insomnia
Menurut Widya.G macam insomnia sbg brkt:
1. Insomnia transient
2. Insomnia jangka pendek
3. Insomnia kronis
Etiologi Insomnia
Menurut Widya .G membagi Insomnia sbg brkt:
1. Faktor psikologi
2. Faktor fisik
3. Faktor lingkungan
4. Faktor gaya hidup
5. Faktor biologis
Manifestasi Klinis
• Perasaan sulit tidur, bangun terlalu awal
• Sulit jatuh kedalam fase tidur
• Sering terbangun di malam hari
• Saat terbangun sulit untuk tidur kembali
• Terbangun terlalu pagi
• Wajah kelihatan kusam
• Mata merah, hingga timbul bayangan gelap di bawah mata
• Lemas, mudah mengantuk
• Resah dan mudah cemas
• Sulit berkonsentrasi, depresi, gangguan memori, dan gampang
tersinggung.
• Daya imun menurun
• Nafsu makan menurun
Komplikasi
• Efek fisiologis. Peningkatan noradrenalin serum, peningkatan ACTH
dan kortisol, juga penurunan produksi melatonin.
• Efek psikologis. Menurut penelitian Matthew Walker, Ph.D kurang
menyebabkan amygdala yaitu bagian otak yang bertugas
memproses emosi) menjadi lebih aktif dan prefrontal cortex (bagian
otak depan) menjadi kurang aktif. Dapat juga berupa gangguan
memori, gangguan berkonsentrasi , irritable, kehilangan motivasi,
depresi, dan sebagainya.
• Efek fisik/somatik. Dapat berupa kelelahan, nyeri otot, hipertensi,
dan sebagainya.
• Efek sosial. Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya, kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga.
• Kematian
Dampak Insomnia

• Tidak fokus
• Pelupa
• Depresi
• Sistem kekebalan tubuh menurun
• Menyebabkan kecelakaan
Pencegahan

• Membiasakan diri memiliki pola tidur yang berkualitas


• Menghindari konsumsi makanan dalam porsi besar,
minuman beralkohol, dan nikotin menjelang waktu
tidur
• Berhenti konsumsi minuman yang mengandung kafein
seperti minum kopi,the.
• Jika belum mengantuk, jangan paksakan diri untuk
tidur
• Jagalah kebersihan kamar agar dapat tidur dengan
nyaman.
Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Beberapa obat untuk insomnia yaitu
benzodiazepin (misalnya ativan, esilgan, dan
valium). Golongan lain yaitu estazolam,
lorazepam, alprazolam dan diazepam. Golongan
lain yang biasa dipakai adalah clonazepam dan
obat antipsikotik dosis kecil. Sayangnya terkadang
pasien terus menerus menggunakan obat ini
tanpa melakukan proses terapi lainya.Maka tak
heran pasien akan mengonsumsi obat ini
bertahun-tahun
Next...
2. Non-Farmakologi
• Psikoterapi
Keberhasilan mengatasi insomnia, sangat tergantung dari kemampuan pasien
untuk santai dan belajar bagaimana cara-cara tidur yang benar. Terapi perilaku bisa
menyembuhkan insomnia kronik dan terapi ini efektif untuk segala usia, terutama
pada pasien usia tua.

• Herbal
Bahan-bahan seperti valerian (untuk relaksasi otot), melatonin (untuk gangguan
irama sirkadian seperti jetlag). Melatonin menurunkan fase tidur laten,
meningkatkan efisiensi tidur, dan meningkatkan persentasi tidur REM (Rapid Eye
Movement), dan chamomile (untuk mengurangi kecemasan) banyak dipakai untuk
terapi insomnia.

• Terapi cahaya
Prinsip terapi ini adalah bahwa cahaya terang dapat mengurangi rasa mengantuk
dan kegelapan bisa menyebabkan mengantuk.
Next...
3. Keperawatan
a. Pijat refleksi
b. yoga
c. Akupuntur
Pengkajian
• Pengumpulan Data
Identitas Klien dan Identiatas Penanggung
jawab. Meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, pendidikan, alamat, status
perkawinan, suku bangsa, nomor register,
tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa
medis.
• Anamesa (Data Subjektif)
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Kesehatan : Riwayat Penyakit Sekarang,
Riwayat Penyakit Dahulu, Riwayat Penyakit Keluarga
3. Kaji riwayat istirahat tidur klien
4. Kaji pola tidur biasa
5. Kaji terhadap peristiwa hidup yang baru terjadi
6. Kaji status emosional dan mental
7. Kaji rutinitas menjelang tidur
8. Kaji lingkungan tidur
Next...
• Pemeriksaan Head to Toe
» Kepala dan leher
» Mata ,Telinga, hidung, tenggorokan dan mulut
» Kulit, rambut, kuku
» Thorak dan abdomen
» Ekstremitas atas dan bawah
» Sistem respirasi
» Sistem kardiovaskuler
» Sistem muskuluskeletal
Diagnosa
• Gangguan pola tidur
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
• Ansietas
Terimakasih
Semoga Bermanfaat
Liya : gara-gara chat jadi tidak mengantuk,
apakah kondisi ini dinamakan insomnia?
Mesti : mengapa stres bisa menyebabkan
insomnia? Dan bagaimana cara mengatasinya
?

Anda mungkin juga menyukai