1
B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
1. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 11 Mei 2018 pukul 13.00 WIB pasien dan keluarga datang ke
TPPRI RSUP Dr. Kariadi rencana operasi SOU dan FS. Pasien mengeluh
nyeri pada bagian perut, keadaaan umum composmentis, TD :
120/70mmHg, RR 20x/menit, suhu : 36,5˚C, N : 84x/menit.
2. Data fokus
No Data fokus Etiologi Masalah
1 DS : Agen Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri pencedera
pada bagian perut. fisiologis
P : nyeri saat beraktivitas (neoplasma)
berat
Q : nyeri seperti di tusuk-
tusuk
R : nyeri di bagian perut
S:2
T : nyeri hilang - timbul
DO :
- Pasien tampak lemah
- KU: Cukup
- Kesadaran: CM
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,50C
2
3. Intervensi
No Dx Tujuan dan Kritreria Rencana
Hasil
1. Nyeri Akut b/d Setelah dilakukan 1. Monitor TTV
agen pencedera tindakan asuhan 2. Lakukan pengkajian nyeri
fisiologis keperawatan selama secara komprehensif
(neoplasma) 3x24 jam, diharapkan meliputi lokasi,
nyeri berkurang karakteristik, durasi,
dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
1. TTV dalam batas intensitas atau beratnya
normal nyeri dan faktor pencetus
2. Menggunakan 3. Ajarkan teknik non-
analgesik yang farmakologi (Relaksasi
direkomendasikan nafas dalam)
3. Menggunakan 4. Kolaborasi pemberian obat
tindakan
pencegahan nyeri
tanpa analgesik
(teknik relaksasi
dan distraksi)
4. Melaporkan nyeri
berkurang
3
4.Implementasi
No No Dx Waktu Tindakan Respon pasien
3. 3. 15.00 1. Memonitor TTV S:
O:
TD : 130/90 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,7˚C
15.05 2. Melakukan S:
pengkajian nyeri P : nyeri saat beraktivitas
secara Q : nyeri seperti di tekan
komprehensif R : nyeri pada bagian perut
S:3
T : nyri hilang timbul
O:-
15.10 3. Mengajarkan S:
teknik non- O:
farmakologi Pasien bisa melakukan
(Relaksasi nafas teknik relaksasi nafas
dalam dan dalam dan kompres air
kompres air hangat
hangat)
15.15 4. Melakukan S:
kolaborasi O:
pemberian obat Pasien diberikan nitrokaf
retard 2,5mg/12 jam
4
5. Evaluasi
No Dx Evaluasi
1. S:
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut.
P : nyeri saat beraktivitas berat
Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : nyeri di bagian perut
S : Vas 2
T : nyeri hilang - timbul
O:
- KU: Cukup
- Kesadaran: CM
- Pasien tampak lemah
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,50C
A:
- Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
- Monitor keluhan nyeri
- Mengulangi teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam
dan kompres air hangat )
- Melanjutkan pemberian obat
5
C. PENGELOLAAN PASIEN BARU
1. Proses Penerimaan Pasien Baru
Pasien datang ke Rumah Sakit pada tanggal 11 Mei 2018 pukul
13.00 WIB melalui TPPRI (Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap)
untuk menjalani perawatan. Setelah menandatangani formulir persetujuan
rawat inap dan terpasang gelang identitas, pasien dan keluarga lalu
diantar oleh petugas kurir ke ruang Rajawali 4A dengan menggunakan
kursi roda. Pasien dan keluarga tiba di ruang Rajawali 4A dan diterima
oleh perawat penanggung jawab. Kondisi pasien saat tiba di ruangan,
pasien tampak lemah dengan kesadaran composmentis.
Sistem penerimaan pasien oleh petugas TPPRI kepada perawat
penanggung jawab disertai dengan menyertakan lembar formulir transfer
pindah antar ruang dimana dalam formulir tersebut terdapat poin-poin
seperti ruang rawat asal, disini pasien berasal dari TPPRI, ruang rawat
tujuan yaitu ruang Rajawali 4A kelas 3.
Berikut ini hasil pendokumentasian komunikasi SBAR oleh
perawat pada saat transfer pasien :
S :
- Nama Ny. M, umur 57 tahun, DPJP yaitu dr. Julian
Dewantiningrum, Sp, OG diagnosa NOK, masuk pada tanggal
11 Mei 2018. Pasien mengatakan nyeri perut.
B :
- Pasien dengan diagnosa medis NOK
- Pasien dengan diagnosa keperawatan nyeri akut
A :
- Pasien tampak lemah, TD : 120/70 mmHg, N: 84 x/menit, RR:
20 x/menit, S: 36,50C, terpasang RL 20 Tpm
R :
- Monitor TTV
- Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
6
- Ajarkan teknik non-farmakologi (Relaksasi nafas dalam)
- Kolaborasi pemberian obat
7
0 : Tidak mampu
Berpakaian
2 2 2 1 : Dibantu
(dressing)
2 : Mandiri
0 : Inkontinensia (tidak
teratur/perlu enema)
BAB (bladder) 2 2 2 1 : Kadang inkontinensia
(maks 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
0 : Inkontinensia (tidak
teratur/perlu enema)
BAK (bowel) 2 2 2 1 : Kadang inkontinensia
(maks 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
0 : Tidak mampu
1 : butuh bantuan alat dan 2
Transfer 2 2 2 orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri
0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
Mobilitas 3 3 3 2 : berjalan dengan bantuan 1
orang
3 : Mandiri
0 : Tergantuan bantuan orang
lain
Penggunaan 1 : Membutuhakan batuan
2 2 2
toilet tapi beberapa hal
dilakukan sendiri
2 : mandiri
0 : Tidak mampu
Naik turun
2 2 2 1 : Membutuhakan batuan
tangga
2 : mandiri
Total score 19 19 19 Ketergantungan ringan
8
Interpretasi hasil Barthel Index :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
9
pemberian obat (oral/iv), perawat selalu mengidentifikasi identitas
pasien dengan mencocokan nama, tanggal lahir dan no. Rekam
medis pasien dengan tindakan yang diperoleh.
b. Komunikasi efektif
Komunikasi efektif selalu digunakan oleh perawat ketika
berkomunikasi pada pasien atau keluarga, pada rekan sejawat
ataupun pada tenaga kesehatan lainnya. Komunikasi efektif
digunakan untuk mengurangi resiko kesalahpahaman yang mungkin
dapat terjadi sewaktu-waktu. Berikut adalah salah satu contoh
komunikasi efektif yang perawat lakukan pada saat operan jaga :
S :
- Nama Ny. M, umur 57 tahun, DPJP yaitu dr. Julian
Dewantiningrum, Sp, OG diagnosa NOK, masuk pada
tanggal 11 Mei 2018. Pasien mengatakan nyeri perut.
B :
- Pasien dengan diagnosa medis NOK
- Pasien dengan diagnosa keperawatan nyeri akut
A :
- Pasien tampak lemah, TD : 120/70 mmHg, N: 84 x/menit,
RR : 20 x/menit, S: 36,50C, terpasang infus RL 20 Tpm dan
sudah diberikan nitrokaf retard 2,5mg/12 jam
R :
- Lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor keluhan nyeri
3. Mengulangi teknik relaksasi nafas dalam dan kompres air
hangat saat nyeri timbul
c. Pengelolaan High Alert Medication (HAM)
Penggunaan obat yang dilakukan oleh perawat sudah
menggunakan prinsip 7 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar
cara pemberian, benar dosis, benar waktu, benar dokumentasi dan
10
benar informasi yang diberikan. Selama dirawat di rumah sakit, Ny.
M mendapatkan obat-obatan yang diantaranya adalah nitrokaf retard
2,5mg/12 jam
d. Safety surgery
Pada Ny. M direncanakan tindakan operasi berupa SOU dan FS
e. Pencegahan infeksi
Pengelolaan pencegahan infeksi bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang bersih aman dan nyaman sehingga dapat
meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme
dari lingkungan ke pasien, petugas, pengunjung serta masyarakat
sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan sehingga infeksi
nosokomial dan kecelakaan kerja dapat dicegah.
Prinsip pengelolaan pencegahan infeksi seperti cuci tangan dan
pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) di ruangan sudah cukup baik,
hal ini terlihat pada setiap kali perawat melakukan tindakan
keperawatan yang kontak langsung dengan cairan pasien selalu
menggunakan handscoon, serta melakukan cuci tangan dengan
prinsip 5 moment dan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
handscrub maupun menggunakan handwash dengan air yang
mengalir.
Selain itu, klien dan keluarga juga diberikan edukasi terkait
pengendalian penyebaran infeksi yaitu melalui pendkes 6 langkah
cuci tangan yang diberikan saat pertama kali orientasi di ruangan.
f. Pencegahan pasien jatuh
Pencegahan pasien jatuh dilakukan dengan mengidentifikasi
pasien dengan menggunakan the morse fall scale untuk mengukur
resiko jatuh pada klien. Berikut ini penilaian resiko jatuh pada Ny.S :
11
Pengkajian Risiko Jatuh Skala (Skala Morse)
Dimensia 15 0
Kesimpulan Risiko
sedang
Keterangan:
0-24 : Tidak berisiko/resiko rendah (Perawatan dasar)
25-45 : Risiko sedang (Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh
standar)
> 45 : Risiko tinggi (Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh tinggi)
12
Berdasarkan hasil pengkajian resiko jatuh pada Ny. M didapatkan hasil skore 45
(resiko sedang) tetapi apabila diperlukan intervensi pencegahan resiko jatuh pada
Ny. M yaitu:
- Sarankan untuk minta bantuan
- Tempatkan bel panggilan dalam jangkauan tangan pasien
- Tempatkan benda-benda milik pasien di dekat pasien
- Pastikan tempat tidur dalam posisi rendah
- Bantu pasien saat transfer/ ambulasi Pasangkan pengaman sisi tempat tidur
- Berikan orientasi ruangan sekitar kepada pasien/ penunggu pasien
- Berikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang resiko jatuh pada
pasien.
13
jaga
Total 50 menit
Melakukan operan
15 menit
jaga
Mengevaluasi
10 menit
keluhan nyeri
Menanyakan
5 menit
keluhan
Melakukan
5 menit
pemeriksaan TTV
Menganjurkan
13 Mei
mengulangi teknik
2018
relaksasi nafas 5 menit
dalam saat nyeri
timbul
Menulis laporan
10 menit
kondisi klien
Melakukan operan
5 menit
jaga
Total 60 menit
Melakukan operan
10 menit
jaga
Mengevaluasi
14 Mei keluhan nyeri
2018 Menanyakan
5 menit
keluhan
Melakukan
5 menit
pemeriksaan TTV
14
Menganjurkan
mengulangi teknik
relaksasi nafas
5
dalam dan kompres
air hangat saat nyeri
timbul
Injeksi perhari 5 menit
Menulis laporan
10 menit
kondisi klien
Melakukan operan
5 menit
jaga
Total 45 menit
15
Rekap waktu tindakan keperawatan yang dilakukan :
Waktu tindakan keperawatan yang
Hari perawatan Jadwal sift
dilaksanakan
1 Siang 50 menit
2 Malam 60 menit
3 Pagi 45 menit
6. Kebutuhan SDM
Jumlah Klasifikasi pasien
Pasien Minimal
Pagi Siang Malam
1 0,14 0,14 0,14
17
g. Selimut
h. Tiang Infus
i. Hanscrub
j. Tempat
Sampah
k. Lemari
l. Penerangan
+lampu
m. Air
n. Kamar
Mandi/WC
o. Gayung
p. Pispot
4. Visit Dokter dr. Endy 2 120.000 240.000
Spesialis
Memandikan 0 0
pasien/hari
Rp
Total Biaya 1.265.240
18
mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam dan kompres air
hangat ketika nyeri timbul.
9. Discharge Planning
a. Pengkajian
Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian
data tentang pasien. Ketika melakukan pengkajian kepada pasien,
keluarga juga ikut dilibatkan sebab keluarga merupakan bagian dari
unit perawatan agar transisi dari ruang Rajawali 4A ke rumah dapat
efektif. Beberapa elemen dari pengkajian discharge
planning diantaranya adalah :
1) Data Kesehatan
Diagnosa pasien NOK, pertama pengkajian pasien
mengatakan nyeri pada bagian perut, rencana operasi SOU dan
FS. Keadaaan umum composmentis, TD : 120/70mmHg, RR
20x/menit, suhu : 36,5˚C, N : 84x/menit.
2) Pemberi Perawatan
Pemberi perawatan selanjutnya adalah oleh keluarga di rumah.
3) Keuangan dan Pelayanan yang dapat mendukung
Sumber dana yang digunakan klien dan keluarga selama
menjalani perawatan di rumah sakit adalah BPJS.
b. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang masih menjadi masalah pada
pasien saat ini adalah nyeri kronis
c. Perencanaaan: Hasil yang diharapkan
Perawat berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang
baik untuk persiapan pulang pasien, yang disingkat dengan
METHOD, yaitu:
1) Medication (obat)
Sebelum pasien pulang dijelaskan obat apa saja yang akan
dibawa pulang dan dosis obatnya.
19
2) Environment (Lingkungan)
Perawat memastikan bahwa lingkungan tempat tinggal
pasien aman dan terdapat tempat pelayanan kesehatan, agar ketika
pasien membutuhkan pelayanan kesehatan dengan segera, pasien
bisa ke tempat pelayanan terdekat seperti puskesmas.
3) Treatment (pengobatan)
Perawat menjelaskan gambaran tindakan
medis/keperawatan yang akan diperoleh pasien ketika sudah
pulang nantinya, pasien harus kontrol dengan dokter penanggung
jawab pasien saat dirumah sakit.
4) Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)
Sebelum pulang perawat menjelaskan dosis obat,
memotivasi untuk melakukan relaksasi nafas dalam dan kompres
air hangta katika nyeri timbul
5) Outpatient referral
Pasien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau
agen komunitas lain yang dapat meningkatan perawatan yang
kontinu.
6) Diet
Untuk mempertahankan ataupun meningkatkan asupan
nutrisi klien tidak ada diet khusus.
d. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan
referral. Seluruh pengajaran yang diberikan telah didokumentasikan
pada catatan perawat dan ringkasan pulang (Discharge summary).
e. Evaluasi
Evaluasi terhadap discharge planning penting dalam membuat
kerja proses discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus
diteliti dengan cermat untuk menjamin kualitas dan pelayanan yang
20
sesuai. Evaluasi selanjutnya akan dinilai oleh DPJP apakah pasien
sudah bisa pulang atau belum.
21
12. Perawat tanggap terhadap keluhan saya √
13. Perawat mendampingi saya saat dokter √
melakukan pemeriksaan
14. Perawat memanggil nama saya dengan benar dan √
mengecek gelang pasien
15. Selama dirawat, perawat mengawasi atau √
memantau keadaan saya secara teratur
16. Perawat meminta persetujuan kepada saya atau √
keluarga sebelum melakukan tindakan
22
b. Pendukung
Advice yang sudah diberikan oleh dokter segera dijalankan.
b. Pendukung
1) Tenaga medis yang siap membantu dalam pemenuhan ADL pasien
2) Pasien dan keluarga mengungkapkan semua keluhan yang dirasakan
sehingga pengobatan yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien.
3) Perawatan yang diberikan pada pasien sudah sesuai dengan SOP
yang ada.
4) Pemberian obat-obatan baik injeksi maupun oral sudah sesuai
dengan prinsip pemberian obat dengan prinsip 6 benar.
c. Solusi
Komunikasi efektif antar tenaga medis dan keluarga yaitu untuk
pendampingan pasien sehingga mengurangi resiko lebih lanjut pada
klien. Memberikan edukasi tentang penyakit yang di alami,
mengajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam dan kompres air hangat
jika nyeri timbul.
23
LAMPIRAN
24
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau sesuai kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit
terhadap dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
q. Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran
termaksudkerahasiaan rekam medis
r. Mendapatkan akses terhadap isi rekam medis
s. Memberikan persetujuan atau menolak menjadi bagian dalam suatu
penelitian kesehatan
t. Menggugat dana atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata atau pidata, dan
u. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
25
kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan
setelahmendapatkanpenjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan
dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga
kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya.
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
26
TATA TERTIB
Berikut tata tertib pasien, penunggu dan pengunjung rawat inap Rumah Sakit
Roemani Muhammadiyah Semarang:
a. Pasien, penungggu, pengunjung tidak dibenarkan menggunakan dan/atau
membawa barang berharga (perhiasan), perlengkapan tidur, ember dan barang
lainnya yang tidak masuk dalam almari pasien
b. Jam berkunjung pasien :
1) Pagi pukul: 10.00 - 12.00 WIB
2) Sore pukul: 17.00 – 19.00 WIB
c. Pengunjung diminta menunggu di Fasilitas Umum (Fasum) sampai dengan
jam berkunjung di buka.
d. Pasien yang ditunggu hanya pasien yang kritis/gawat atau sehabis operasi.
e. Tidak diperkenankan memberi makanan dari luar kepada pasien tanpa seijin
perawat rumah sakit
f. Penunggu pasien diharuskan menggunakan kartu tunggu pasien.
g. Pasien/penunggu dilarang membawa barang milik rumah sakit.
h. Usia dibawah 14 tahun tidak diperkenankan masuk ke ruang perawatan.
i. Penunggu dan pengunjung dilarang membawa pasien pulang tanpa seizin dari
pihak rumah sakit.
j. Pengunjung masuk ruang perawatan secara bergantian maksimal 2 orang,
k. Pengunjung tidak diperbolehkan duduk atau tiduran di tempat tidur pasien.
l. Penunggu dan pengunjung agar selalu menjaga ketenangan, kebersihan,
ketertiban dan keamanan di ruang perawatan pasien.
m. Pada saat dilakukan pemeriksaan, tindakan dokter atau kebersihan ruangan
diharapkan penunggu berada di luar ruangan perawatan pasien.
n. Pasien, penunggu dan pengunjung dilarang merokok di lingkungan rumah
sakit.
27