Anda di halaman 1dari 13

Gangguan makan

&tidur
Nama kelompok:

Lestari indri
Nina trisdayanti
Shenda callista
Vika amelia
Wanda affil afifah natwa
Gangguan Makan
Gejala gangguan makan :

1. Anorexia NervosaAnorexia
Nervosa dapat dijelaskan sebagai gangguan dimana seseorang berusaha membuat dirinya menjadi sekurus mungkin.
Karakterisitik utama dari gangguan ini adalah seorang individu secara signifikan ingin memiliki berat badan dibawah
normal. Adapun gejala-gejala yang ditimbulkan oleh seseorang yang mengalami gangguan anorexia nervosa
berdasarkan DSM IV-TR (Bennet,2006) adalah:
a. Menolak untuk mempertahankan atau memiliki berat badan normal sesuai dengan usia dan tinggi badan.
b. Merasa ketakukan bertambah berat badan, meskipun sebenarnya berat badan selalu menurun
c. Terganggunya persepsi terhadap tubuh berkaitan dengan pandangan yang berlebihan terhadap berat badan dan
bentuk tubuh saat melakukan evaluasi diri, atau menyangkal rendahnya berat badan sendirid. Berhentinya siklus
menstruasi
NEXT
02 Bulimia Nervosa

sebagian besar orang yang mengalami bulimia merasa bahwa dirinya tidak menarik,
mengalami ketakutan menjadi gemuk, dan selalu berpikir untuk menjadi lebih kurus
dari keadaan dirinya yang sebenarnya. gejala serta tanda-tanda dari gangguan
bulimia nervosa meliputi tiga hal, yaitu;
a. Makan berlebihan
b. Purging ( Mencuci Perut)
c. Gejala Fisik
01 Etiologi gangguan makan

gangguan makan terjadi karena beberapa faktor yang


berpengaruh kehidupan seseorang.
1.Faktor-faktor Biologis
2.Pengaruh sosiokultural
3.Pandangan Psikodinamika
4. Pandangan kognitif perilaku
Intervensi gangguan
makan
Intervensi Anorexia Nervosa Beberapa penanganan dari Anorexia
Nervosa mencakup terapi kognitif- perilaku, terapi keluarga,
psikoterapi insight-oriented. Dimana, setiap intervensi ini tidak
berlawanan, namun saling melengkapi. Penanganan jangka panjang
bertujuan untuk mempertahankan perubahan perilaku dan kognitif.
a. Promosi Peningkatan Berat badan
b. Pendekatan Kognitif – Perilaku
c. Pendekatan Terapi Keluarga
d. Pendekatan psikoanalisis
e. Intervensi dengan obat-obatan
Intervensi bulimia nervosa
Terapi perilaku-kognitif Intervensi farmakologis

Perbedaan terapi ini pada


Penggunaan obat dalam intervensi bulimia tidak
penderita anorexia adalah pada
sepenuhnya berhasil. Jimerson dalam Bennet (2006)
bulimia terapi lebih terstruktur
menyatakan bahwa obat antidepresan dapat
dan memiliki prognosis yang
mengurangi binging rata-rata 56%, sedangkan
lebih baik.
pengobatan dengan menggunakan placebo mengalami
penurunan rata-rata 11%.
Gangguan
Tidur
Gejala gangguan tidur
Step 2 Step 4
Breathing Related Sleep
Hipersomnia DisorderTipe yang paling umum
Pada hypersomnia, penderita memiliki rasa kantuk yang terjadi adalah obstructive sleep apnea
setiap hari selama lebih dari satu bulan atau berulang dalam kurun
waktu yang lebih pendek, menyebabkan penderitaan yang cukup
yang melibatkanepisode berulang
berat dan mempengaruhi fungsi dalam social dan pekerjaan dari gangguan pernapasan secara
menyeluruh maupun sebagian
selama tidur

Step 1 Step 3
1. Insomnia Narkolepsi
Insomnia didefinisikan sebagai kesulitan Diagnosis pada gangguan ini diberikan ketika orang tersebut
memulai tidurmempertahankan tidurmerasa mendapat serangan tidur mendadak yang muncul setiap hari
tidak fresh pada waktu bangun pagi dan selama 3 bulan atau lebih dan diiringi dengan adanya salah satu
mengalami kualitas tidur yang buruk atau dua kondisi, yaitu cataplexy dan gangguan tidur REM
Gangguan tidur sebenarnya bukanlah suatu
penyakit melainkan gejala dari berbagai
gangguan fisik, mental dan spiritual
(Johanna & Jachens, 2004). Pada orang
normal, gangguan tidur yang
berkepanjangan akan mengakibatkan
perubahan-perubahan pada siklus tidur
biologisnya, menurun daya tahan tubuh
serta menurunkan prestasi kerja, mudah
tersinggung, depresi, kurang konsentrasi,
kelelahan, yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau
orang lain (Potter & Perry, 2001).
Etiologi gangguan tidur

1. Primary Sleep Disorders


2. Sleep Disorder Related to Another Mental
Disorder
3. Sleep Disorder Due to a General Medical
Condition
4. Substance-Induced Sleep Disorder
Intervensi Gangguan Tidur
1.Pendekatan Biologis (Farmakologis)Terdapat intervensi
lain dengan menggunakan pemberian hormon. Hormon
melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal berperan
penting dalam mengatur tidur dan diketahui berkurang
seiring terjadinya penuaan.

2.Pendekatan Psikologis ( Nonfarmakologis)intervensi


dengan penanganan nonfarmakologis merupakan intervensi
kognitif behavioral untuk masalah tidur. Intervensi ini
menekankan pada penanganan jangka pendek dan berfokus
pada penurunan langsung kondisi fisiologis yang muncul
dan mengubah pemikiran yang disfungsional
Penanganan Gangguan
Tidur
Melalui pendekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya:
•Untuk mencari penyebab dasarnya dan pengobatan yang akurat dan
sangat efektif untuk pasien gangguan tidur kronik
•Untuk mencegah komplikasi sekunder yang diakibatkan oleh
penggunaan obat hipnotik, alkohol, gangguan mental
•Untuk mengubah kebiasaan tidur yang jelek
Thanks!!!!!!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai