Anda di halaman 1dari 32

GANGGUAN TIDUR

DAN MAKAN

Aji Setiawan
M. Rafi Alifudin
Majesty Ayu A.
Asri Hana S.
Novita Rosa
Nasyatul Hasanah
Ajeng Putri N.W

GANGGUAN TIDUR
1. Pengertian tidur
.Tidur adalah fungsi biologis yang dalam berbagai hal tetap
misterius. Tidur mempunyai fungsi restorative. Masalah tidur yang
menyebabkan stress pribadi yang signifikan atau hendaya fungsi
sosial., pekerjaan , atau peran lain yang diklasifikasikan dalam
system DSM sebagai gangguan tidur (sleep disorder).
.Orang dengan gangguan tidur biasanya menghabiskan beberapa
malam dipusat tidur, dimana mereka dihubungkan dengan kabel ke
alat-alat yang mencatat respon fisiologis selama tidur. Bentuk
evaluasi ini disebut pencatatan polisomnografik.

PENGELOMPOKKAN GANGGUAN
TIDUR BERDASARKAN DSM
1. Dissomnia (Dyssomnias)
Dissomnia adalah gangguan tidur yang memiliki
terganggunya jumlah, kualitas, atau waktu tidur.

karakteristik

Ada 5 tipe-tipe khusus dissomnia :


a. Insomnia Primer
b. Hypersomnia Primer
c. Narkolepsi
d. Gangguan tidur yang berhubungan dnegan pernapasan dan
e. Circadian Rhythm Sleep Disorder (gangguan irama tidur sirkadia)

a. Insomnia
Insomnia berasal dari Bahasa latin in yang artinya tidak dan somnus
yang artinya tidur. Insomnia yang muncul sewaktu-waktu pada saat kita
sedang stress bukanlah sesuatu yang abnormal, namun insomnia yang
terus ada dan memiliki karakteristik kesulitas berulang untuk tidur adalah
pola perilaku yang abnormal (Pallesen dkk, 2011).
Insomnia primer memiliki kesulitan yang terus-menerus untuk tertidur
atau mengalami tidur yang restorative (tidur yang membuat orang
merasa segar dan berenergi)
Orang terganggu dengan insomnia primer cenderung membawa
kecemasan mereka ketempat tidur, yang akan meningkatkan kesadaran
tubuh mereka sampai pada tahap yg mencegah tidur secara alami.

b. Hypersomnia
Kata Hipersomnia berasal dari kata yunani Hyper yang artinya lebih dan
dari Bahasa latin Somnus yaitu tidur.
Hypersomnia primer merupakan rasa kantuk yang berlebihan sepanjang
hari yang berlangsung sampai sebulan atau lebih. Rasa kantuk yang
berlebihan kadang disebut sebagai mabuk tidur.
Gangguan ini dipertimbangkan sebagai primer karena factor
penyebabkan berasal dari tidur yang tidak cukup pada malam hari akibat
insomnia atau factor lainnya (seperti kebisingan tetangga) dari gangguan
fisik lainnya, atau dari penggunaan obat atau pengobatan.

c. Narkolepsi
Narkolepsi berasal dari Bahasa yunani narkhe yang artinya tidak
sadar/pingsan dan lepis, yang artinya serangan . Orang dengan
narkolepso mengalami serangan tidur karena mereka mendadak tidur
tanpa adanya pertanda waktu-waktu yang berbeda sepanjang hari,
mereka tetap tertidur rata-rata dalam jangka waktu 15 menit.
Serangan narkolepsi muncul secara tiba-tiba dan saat bangun akan
mengalami rasa segar. Penyebab narkolepsi masih belum diketahui,
tetapi kecurigaan difokuskan pada hilangnya sel otan dalam hipotalamus
yang menghasilkan suatu zat kimia pengatur tidur.

GANGGUAN TIDUR YANG


TERKAIT DENGAN PERNAFASAN
Gangguan untuk tidur yang berkala ini mengakibatkan insomnia atau
rasa ngantuk yang berlebihan pada siang hari.
Type yang paling umum adalah obstruktif sleep apnea yang melibatkan
gangguan pernafasan menyeluruh atau sebagian selama tidur
Gangguan ini lebih umum terjadi pada pria paruh baya, lebih umum
terjadi pada orang-orang yang mengalami obesitas karena
menyempitnya jalan udara dibagian atas akibat pembesaran pada
jaringan halus
Tidur apnea merupakan masalah kesehatan karena berhubungan
dengan peningkatan resiko hipertensi, serangan jantung dan stroke

GANGGUAN IRAMA TIDUR


SIRKADIA
Sebagian besar fungsi tubuh mengikuti sebuah siklus atau irama
internal yang disebut irama sirkadia
Irama tidur sangat terganggu karena ketidak cocokan antara
tuntutan jadwal tidur yang diterapkan seseorang dengan siklus
internal tidur-bangun orang tersebut
Ketidak cocokan yang terjadi secara terus-menerus menimbulkan
tingkat distress terhadap kemampuan seseorang dalam peran
sosial, pekerjaan, dan peran lainnya
Contohnya: Perubahan shift kerja

PARASOMNIA
Perilaku abnormal atau peristiwa fisiologis yang muncul pada saat
tidur atau pada saat ambang batas antara saat terjaga dan tidur
Bentuk parasomnia: gangguan mimpi buruk, gangguan teror tidur,
dan gangguan berjalan sambil tidur

GANGGUAN MIMPI BURUK


(NIGHTMARE DISORDER)
Proses terjaga dari tidur secara berulang karena mimpi yang
menakutkan
Mimpi buruk melibatkan cerita yang panjang dimana terdapat
ancaman adanya bahaya fisik yang sudah mendekat dengan
individu, seperti dikejar, diserang atau dilukai
Orang yang mengalami biasanya segera bangun, mengalami
kecemasan, dan ketakutan. Sehingga menyebabkan individu
tersebut susah kembali tidur
Mimpi buruk sering dihubungkan dengan pengalaman traumatis.
Hal itu terjadi karena individu berada dalam kondisi stress.

GANGGUAN TERROR DALAM


TIDUR
Biasanya dimulai dengan tangisan atau teriakan keras dan
menyayat dimalam hari
Sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak
Ciri-ciri: anak terduduk, terlihat ketakutan, keringat berlebih, detak
jantung dan pernafasan cepat, berbicara secara tidak koheren,
tetapi tetap dalam posisi tidur, serta ketika anak terbangun, ia
tidak mengenali orang tuanya atau mendorong orang tuanya
menjauh
Setelah beberapa menit, anak yang terbangun tersebut akan tidur
kembali, dan tidurnya nyenyak. Saat terbangun dipagi hari anak
tidak akan mengingat hal apa yang terjadi semalam

GANGGUAN BERJALAN SAMBIL


TIDUR (SLEEP WALKING DISORDER)
Dimana orang yang sedang tertidur bangkit dari tempat tidur dan
berjalan disekitar rumah dengan tetap kondisi tertidur
Gangguan ini, banyak terjadi pada anak-anak
Penyebab belum diketahui, namun terdaapat factor genetis atau
lingkungan
Umumnya orang yang mengalami gangguan ini memiliki tatapan
kosong pada wajah

PENANGANAN GANGGUAN
TIDUR
Metode dengan menggunakan pengobatan yang disebut hipnotik
Penanganan non farmakologic (terutama terapi kognitif perilaku)
Pendekatan biologis. Menggunakan obat-obatan anti kecemasan yang
berguna untuk mengatasi insomnia. Namun obat-obatan tersebut
menghasilkan ketergantungan kimiawi jika digunakan terus-menerus
Pendekatan psikologis. Menggunakan pendekatan kognitif behavior.
Menghasilkan manfaat untuk menangani insomnia kronis. Teknik
kognitif behavior berfokus pada penurunan kondisi fisiologis yang
timbul, memodifikasi kebiasaan tidur yang maladaptive dan
mengubah pemikirian yang disfungsional

GANGGUAN MAKAN
Anorexia nervosa
Bulimia nervosa
Obesitas

ANOREXIA NERVOSA
Kehilangan nafsu makan
Penderita menolak makanan lebih dari yang dibutuhkan untuk
mempertahankan berat badannya sesuai dengan tinggi badan dan
usia mereka
Terjadi pada remaja awal dan akhir antara usia 12-18 tahun
Lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki

SUB TIPE ANOREXIA


1. Tipe pertama
Ditandai dengan makan berlebih dan memuntahkannya.
2. Tipe kedua
Tidak demikian
Perbedaan antar sub-tipe anorexia didukung dengan perbedaan
pola kepribadian, individu dengan tipe memuntahkan makanan itu
memiliki masalah yang berhubungan control implus dimana
peningkatan makan yang berlebih melibatkan penyalahgunaan
zak/merkuri.

KOMPLIKASI MEDIA DARI


ANOREXIA
1. Wanita yang menderita anorexia memiliki masalah kulit seperti
kulit kering, kulit pecah, rambut lepek, perubahan warna yang
menjadi kekuningan setelah berat badan itu naik.
2. Komplikasi kardiovaskular seperti gangguan hati, hipertensi,
pusing saat berdiri, pingsan
3. Proses pencernaan makanan itu menyebabkan gas trointestinal
seperti konstipasi, sakit pada perut, obstruksi.
4. Siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan amenorrbea (tidak
mengalami menstruasi sama sekali.

2. BULLIMIA NERVOSA
Berasal dari Bahasa bous yang artinya sapi/kerbau, dan demos
artinya lapar.
Bullimia Nervosa adalah gangguan makan yang memiliki
karakteristik episode berulang untuk menelan makanan dalam
jumlah besar diikuti dengan penggunaan cara-cara yang tidak tepat
untuk mencegah pertambahan berat badan.
Wanita dengan bulimia dgn menggunakan 2 atau 3 strategi untuk
mengeluarkannya dengan memuntahkan dan obat pencahar.
Usia rata-rata yang terjadi pada Bullimia adalh remaja akhir karena
ketidakpuasan akan bentuk dan berat tubuh.

PENYEBAB ANOREXIA DAN


BULLIMIA
1. Faktror Sosiokultural
Teoritikus sosiokultural menitikberatkan pada tekanan sosial dan
harapan pada masyarakat pada wanita sebagai contributor
terhadap perkembangan gangguan makan.
Tingkat kurus yang ideal bagi wanita dapat diilustrasikan dalam
Perubahan insdeks masa tubuh dari para pemenang kontes miss
Amerika (Rubinstein & Caballero, 2000)

2. Faktro Psikososial
Wanita Bullimia dan Anorexia cenderung menghabiskan waktu untuk
memikirkan berat badan mereka.
Bagi penderita Bullimia memuntahkan makanan diperkuat secara
negative karena menghasilkan perasaan lega dari kecemasan akan
pertambahan berat badan.
Pengidap Bullimia cenderunng memiliki masalah emosional yang lebih
banyak dan self-esteem yanag rendah.
Bullimia muncul bersamaan dengan gangguan psikologis seperti panic,
fhobia, dan gangguan kecemasan.

3. Faktor Keluarga
Gangguan makan sering berkembang dari adanya konflik dalam keluarga.
Teoritikus mengatakan bahwa remaja menggunakan penolakan untuk
makan sebagai cara menghukum orang tua mereka karena perasaan
kesepian yang mereka rasakan dirumah.
4. Faktor Biologis
Gangguan makan juga cenderung menurun dalam keluarga, yang diduga
terkait dengan komponen genetis.
Para ilmuwan menduga bahwa terdapat ketidaknormalan
mekanisme otak yang mengatur rasa lapar dan kenyang.

dalam

PENANGANAN ANOREXIA
DAN BULLIMIA
1. Dirawat dirumah sakit dalam pengawasan yang terus menerus
2. Terapi Psikodinamika yang dikombinasikan dengan terapi
perilaku untuk menggali lebih dalam konflik psikologis yang ada.
3. Terapi Kognitif berguna dalam membantu mengatasi pikiran dan
keyakinan yang self-defeating seperti pemikiran yang tidak
realistis dalam mengangani berat badan pada penderita Bullimia
4. Obat anti depresan yaitu untuk menurukan keinginan makan
berlebihan.

OBESITAS
Suatu kondisi kelebihan lemak pada tubuh, biasanya ditentukan
oleh INT diatas 30.
obesitas itu membhayakan jiwa seperti sakit jantung, diabetes, dan
beberapa bentuk dari kanker.
Mencegah obesitas dengan menyetarakan energy yang keluar
dengan energy yang masuk.
Penyebab obesitas merupakan factor genetic, metabolic, gaya
hidup dan factor psikologi

a. Faktor genetic
Berasal dari garis keturunan keluarga dimana jika ada salah satu anggota
keluarga yang memiliki obesitas kemungkinan hal itu akan terjadi pada
keturunan selanjutnya
b. Faktor metabolism
Penurunan berat badan atau kalori dengan cara melakukan olahraga yang
lebih giat. Latihan fisik juga akan meningkatkan tingkat metabolism
terutama latihan fisik yang melibatkan angkat beban.
c. Faktor gaya hidup
Menerapkan pola makan tinggi lemak dalam porsi besar, lebih memilih
makanan yang siap saji.
d. Faktor psikologis
Orang-orang yang mempunyai masalah dalam tahap oralnya akan
mengalami stress dan mengalihkannya kepada makanan. Rendahnya selfesteem dan kurangnya harapan self-efficacy.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai