NON ORGANIK
dr. Dewi Afrisanty, SpKJ
Pendahuluan
Parasomni
Dissomnia
a
Gangguan
Tidur Non
Organik
(PPDGJ
III)
Pendahuluan
Menurut PPDGJ III:
• Kondisi psikogenik
primer dengan ciri
gangguan utama pada
Dissomn jumlah, kualitas, atau
waktu tidur akibat kausa
ia emosional yaitu
insomnia, hipersomnia,
dan gangguan jadwal
tidur
Pendahuluan
Menurut PPDGJ III:
• Peristiwa episodik
abnormal yang terjadi
selama tidur, pada masa
kanak hal ini ada
Parasomni hubungannya terutama
a dengan perkembangan
anak, sedangkan pada orang
dewasa perdominan adalah
psikogenik, yaitu
somnambulisme, teror tidur
dan mimpi buruk
Insomnia Nonorganik
Insomnia adalah suatu
kondisi tidur yang tidak
memuaskan secara
kuantitas dan/atau
kualitas, yang
berlangsung untuk satu
kurun waktu tertentu
Kesulitan masuk tidur
merupakan keluhan yang
paling umum dijumpai
Insomnia Nonorganik
Individu merasa
tegang, cemas,
khawatir, atau • Diatasi
dengan
depresif pada saat obat dan
tidur dan merasa alkohol
seolah-olah
pikirannya melayang-
layang
Insomnia Nonorganik
Pedoman Diagnostik (PPDGJ III)
Gambaran klinis esensial untuk diagnosis pasti:
(a) Keluhan sulit masuk tidur, mempertahankan tidur atau kuaalitas
tidur
yang buruk
(b) Gangguan tidur terjadi minimal 3 kali dalam seminggu selama
minimal sebulan
(c) Adanya preokupasi akan tidak bisa tidur dan kekhawatiran
berlebihan perihal akibatnya pada malam dan sepanjang hari
(d) Tidak puas secara kuantitas dan kualitas dari tidurnya, yang
keduannya menyebabkan berbagai gangguan dalam fungsi sosial
atau pekerjaan
Insomnia Nonorganik
DSM IV TR INSOMNIA PRIMER
Kriteria Diagnosis:
A. Keluhan yang predominan adalah kesulitan untuk mulai
atau tetap tertidur, atau tidur yang tidak menyegarkan,
selama paling kurang 1 bulan.
B. Gangguan tidur (atau berkaitan dengan kelelahan di
siang hari) menyebabkan penderitaan secara klinis yang
bermakna atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan,
atau fungsi penting lainnya
Insomnia Nonorganik
Kriteria Diagnosis (DSM IV TR) lanjutan:
C. Gangguan tidur tidak terjadi secara eksklusif selama
perjalanan Narkolepsi, Gangguan Tidur Behubungan
Pernafasan, Gangguan Tidur Irama Sirkadian atau
Parasomnia
D. Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan
suatu gangguan mental lain (misalnya, Gangguan Depresif
Mayor, Gangguan Kecemasan Umum, Delirium)
E. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung
dari zat (misalnya, penyalahgunaan zat, pengobatan) atau
suatu kondisi medis umum
Insomnia Nonorganik
Prevalensi diperkirakan 1/3 dari populasi
10-15% mengakibatkan gangguan pada siang hari
6-10% memenuhi kriteria gangguan insomnia
Laki-laki:Perempuan 1:1, 44
40-50% individu dengan insomnia komorbid
dengan gangguan mental
Insomnia Nonorganik
Faktor risiko:
Pencetus penyakit, perpisahan, kematian keluarga
Tempramental kepribadian cemas
Lingkungan suara keras, ramai, cahaya, suhu
terlalu panas/dingin
Penggunaan kafein yang banyak
Jadwal tidur yang tidak teratur
Insomnia Nonorganik
Diagnosis banding:
Situational/acute insomnia
Breathing-related sleep disorder
Narcolepsy gejala predominan: ngantuk berlebihan
di siang hari, cataplexy, sleep paralysis, dan
halusianasi yang berkaitan dengan tidur
Parasomnia
Insomnia Nonorganik
Komorbiditas:
Kondisi medis umum DM, CHD, COPD, arthritis,
fibromyalgia, dan kondisi kronis lainnya
Risiko saling berkaitan bidireksional insomnia
meningkatkan risiko gangguan kondisi medis umum
dan gangguan kondisi medis meningkatkan risiko
insomnia tidak mutlak
Gangguan mental bipolar, gangguan depresi,
gangguan cemas dan penyalahgunaan zat
Hipersomnia Nonorganik
Hipersomnia diartikan
sebagai suatu kondisi baik
tidur siang berlebihan
maupun serangan kantuk
(yang tidak disebabkan
oleh tidur yang kurang)
atau membutuhkan
tenggang waktu yang
lebih lama untuk pulih
segar setalah bangun tidur
Hipersomnia Nonorganik
Sering merupakan
gejala dari
gangguan afektif
bipolar, lazimnya
depresi, gangguan
depresif berulang,
atau suatu episode
depresi
Hipersomnia Nonorganik
Pedoman Diagnostik (PPDGJ III):
(a) Tidur siang hari yang berlebihan atau serangan kantuk yang
hebat pada siang hari, yang bukan disebebkan oleh kurang
tidur, dan/atau membutuhkan tenggang waktu yang lebih
lama untuk mencapai keadaan siaga penuh saat bangun
tidur
(b) Gangguan tidur terjadi setiap hari selama lebih dari 1bulan
atau gangguan yang berulang yang berlangsung relatif
singkat, yg menyebabkan keadaan yg tak menyenangkan
atau menyebabkan gangguan yang nyata pada fungsi
sosial atau pekerjaan
Hipersomnia Nonorganik
Pedoman Diagnostik (PPDGJ III):
(c) Tak ada gejala tambahan dari narkolepsi
(katapleksi, paralisis nokturnal, halusiansi
hipnagogik)
atau bukti klinis apne waktu tidur/ sleep apnoea,
penghentian nafas, suara mendengkur yang khas
secara intermiten, dll.
(d) Tidak ada gangguan medis atau neurologis yang
mengakibatkan somnolensi pada waktu siang hari
Hipersomnia Nonorganik
Kriteria Diagnostik (DSM IV TR):
A. Keluhan yang predominan adalah mengantuk berlebihan di
siang hari selama paling kurang 1 bulan (atau lebih singkat
bila berulang) seperti yang dibuktikan oleh adanya episode