A. Definisi
artinya “lebih” atau “lebih dari normal”, dan dari bahasa Latin somnus,
kantuk yang berlebihan sepanjang hari yang berlangsung sampai sebulan atau
lebih. 1
B. Etiologi
tanda awal serangan stroke dan berisiko terkena serangan jantung bahkan
(2002:22) bahwa satu dari 200 orang Indonesia yang menderita narkolepsi
1
sebagian besar disebabkan karena keturunan. Beberapa gejala/tanda
narkolespi yaitu:
tempat.
dan karbohidrat.1
2
otak yang bertanggung jawab utama untuk sedasi atau untuk proses
tidur ) pada pasien dengan hipersomnia. Jadi hipersensitivitasi
abnormal GABA terjadi secara alamiah oleh zat bioaktif (yaitu
peptida seperti tripsin yang tersensitisasi) dalam CSF pasien
menderita. Zat ini memerlukan penelitian lebih lanjut dari struktur
kimianya yang telah terbukti dapat menyebabkan hiperreaktivitas
reseptor GABA menyebabkan peningkatan sedasi atau mengantuk.3
Beberapa pasien mungkin hadir dengan waktu tidur yang lama
sebagai primer manifestasi IH mereka. Oleh karena itu, pada pasien
yang tidak memenuhi kriteria MSLT yang obyektif untuk
mengantuk,24-jam PSG atau 1 minggu aktigrafi / log tidur dengan
tidur yang tidak terbatas bisa dikejar. Demonstrasi dari 660 menit rata-
rata waktu tidur setiap hari pada orang dewasa memuaskan kriteria
kantuk yang obyektif sebagai pengganti MSLT temuan. IH50 ICSD-2
dibagi menjadi kondisi dengan dan tanpa lama tidur.4
B. Kurang tidur
Banyak orang tidak menjadwalkan waktu yang cukup untuk tidur di
malam hari sehingga disiang hari pada terjaga merasakan ngantuk. Ini
dikelola oleh pendidikan pasien tentang kebiasaan tidur yang sehat.5
C. Sleep apnea
Sleep apnea adalah suatu kondisi di mana pasien secara berkala
berhenti bernapas saat tidur. Ada dua jenis sleep apnea-pusat dan
obstruktif. Yang paling penyebab umum sleep apnea adalah karena
obstruksi sementara saluran napas bagian atas. Itu perubahan ekstrim
dalam konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dalam darah yang
berkembang setelah 1 menit atau lebih tanpa udara membangunkan
tidur, dan beberapa berisik, tersedak terengah-engah mengisi paru-
paru. Obstructive sleep apnea adalah penyebab medis yang paling
umum dari mengantuk siang hari yang berlebihan. Yang sangat
penting bagi diagnosis adalah riwayat episode apnea saat tidur.
Biasanya pasien tidak menyadari episode karena mereka singkat dan
3
gairah hanya parsial, sehingga sejarah harus diperoleh secara tidak
langsung, biasanya dari pasangan atau teman sekamar. Gejala / tanda-
tanda yang umum termasuk keras mendengkur dan jeda dalam
bernapas. Gejala tambahan termasuk terengah-engah selama tidur,
sakit kepala kusam, dan perilaku otomatis. 6
D. Narkolepsi
Narkolepsi adalah suatu keadaan rasa kantuk yang berlebihan pada
siang hari dalam keadan sadar. Ada subtipe narkolepsi, yaitu :
1) Narkolepsi dengan Cataplexy
Dengan gejala mengantuk siang hari yang berlebihan dan
cataplexy (tiba-tiba kehilangan postural terjadi saat pasien terjaga
dan identik dengan atonia). Gejala utama adalah serangan tidur
tak tertahankan berlangsung 5 - 30 menit di siang hari. Serangan
ini dapat terjadi tanpa peringatan dan pada waktu yang tidak
tepat. Itu kantuk yang terjadi pada narkolepsi tidak dapat
dihilangkan dengan setiap jumlah tidur yang normal. Patogenesis
baik predisposisi genetik dan lingkungan pemicu adalah terlibat.
Ada hubungan antara major histocompatibility complex (MHC)
gen dan narkolepsi-cataplexy, yang diduga menjadi gangguan
autoimun. Kekurangan hypocretin (ditunjukkan oleh CSF rendah
hypocretin-1 tingkat) adalah penyebab kebanyakan kasus
narkolepsi-cataplexy pada hewan dan manusia. Studi otopsi telah
menunjukkan hilangnya selektif neuron hipotalamus posterior
yang memproduksi hypocretin neuropeptida (Orexin). Hypocretin
(orexin) disintesis di hipotalamus terutama ke inti batang otak
mengandung norepinefrin, histamin, serotonin dan neuron
dopamin. Neuron hypocretin mengintegrasikan metabolisme tidur
dan masukan bangun. Ada beberapa hipotesa mengatakan
hypoactivity dalam sistem catecholaminergic. 7
2) Narkolepsi tanpa Cataplexy
4
Dengan gejala mengantuk disiang hari yang berlebihan dan
multiple sleep.7
E. Penyalahgunaan obat dan alkohol: Benzodiazepin yang bekerja
melalui sistem GABA. 3
5
faktor psikiatrik dan atau fisik yang terkait memberikan kontribusi
pada kejadiannya. Secara umum adalah lebih baik membuat
diagnosis gangguan tidur yang spesifik bersaman dengan diagnosis
lain yang relevan untuk menjelaskan secara adekuat psikopatologi
dan atau patofisiologi. 5
6
D. Pemeriksaan
Nocturnal polysomnography
Keluhan rasa kantuk yang tidak bisa dijelaskan dengan adanya penyakit lain
obat pada jadwal regular dan sesudah mendapatkan tidur yang cukup selama
10-21 hari. Pemeriksaan ini dapat mendiagnosa adanya sleep apneau dan
REM period) pada malam hari merupakan indicator penting pada pemriksaan
narcolepsy. 2
4. Pupilometry
5. Actiraphy
E. Penatalaksanaan
7
Hindari merokok dan alcohol ketika waktu tidur
normal
b. Terapi farmakologi 2
methylphenidate
modafinil
8
Daftar pustaka
nomor 2, 2014.
3. Kaplan, H.I , Sadock, B.J , and Grebb, J.A , 2010. Tidur Normal dan
Gangguan Tidur.
Aksara.
Ringkasa dari PPDGJ III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNIKA Atma
Jaya, Jakarta.