PENDAHULUAN
NARKOLEPSI
2.1. Definisi
2.1. Epidemiologi
Multiple Sleep Latency Test (MSLT) atau uji latensi tidur berulang
merupakan standar yang diterima untuk memperoleh informasi
yang obyektif mengenai gangguan tidur saat berkendara dan
kantuk yang berlebihan. Uji ini terdiri dari lima tidur siang
dijadwalkan, masing- masing 20 menit panjang, yang dijadwalkan
setiap 2 jam pada hari yang sama. Idealnya, kondisi tidur diatur
sehingga pasien bisa tertidur dengan baik. Dalam hal ini diperlukan
suhu yang sesuai, stimulasi yang terbatas, dan membuat tidur
senyaman mungkin mengingat keterbatasan yang jelas berada di
laboratorium dan melekat pada peralatan rekaman. Setelah
mendapat kesempatan tidur siang, pasien harus tetap terjaga
sampai dijadwalkan tidur siang berikutnya. Selama tes, data
fisiologis dikumpulkan seperti waktu yang dibutuhkan untuk jatuh
tertidur dan ada tidaknya tahapan tidur REM. Tidur REM yang
terjadi dalam 15 menit pertama tidur, dan kadang tahapan tersebut
digantikan oleh tahapan Sleep Onset REM (SOREM), jarang
terjadi pada individu normal, tetapi biasa terjadi pada narkolepsi.
2.8.Prognosis
Belum ada pengobatan narkolepsi yang mampu menghentikan
gejalanya secara konsisten. Tetapi gejala kaplexi dan EDS yang
menyertai kataplexi bisa dikontrol bila pasien rutin mengkonsumsi
obatnya. Banyak orang tua menemukan gejala yang ada pada
dirinya menurun tingkat keparahannya pada usia setelah berusia 60
tahun.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Narkolepsi dikaitkan dengan angka lima gejala: 1) yang berlebihan
kantuk di siang hari, ditandai dengan tak tertahankan "serangan"
tidur dalam situasi yang tidak pantas seperti mengendarai mobil,
berbicara dengan supervisor,atau acara sosial; 2) cataplexy, yang
merupakan kerugian bilateral mendadak otot, biasanya detik abadi
untuk menit, umumnya diendapkan oleh emosi yang kuat seperti
tertawa, marah, atau kejutan; 3) miskin atau susah tidur di malam
hari; 4) halusinasi hypnagogic, mimpi bervariasi di onset tidur; dan
5) kelumpuhan tidur
Tujuan utama dari pengobatan narkolepsi meliputi: 1) untuk
meningkatkan kualitas hidup, 2) untuk mengurangi berlebihan
kantuk di siang hari (EDS), dan 3) untuk mencegah serangan
kataplektik.
Daftar Pustaka