Narkolepsi adalah gangguan sistem saraf yang menyebabkan rasa
kantuk berlebih pada siang hari serta tertidur secara tiba-
tiba tanpa mengenal waktu dan tempat. Tidak hanya dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga bisa
membahayakan penderitanya.
Penyebab Narkolepsi
Penyebab narkolepsi belum diketahui secara pasti. Namun, sebagian besar
penderita narkolepsi memiliki kadar hipokretin rendah. Hipokretin adalah zat
kimia dalam otak yang mengendalikan waktu tidur. Penyebab rendahnya
hipokretin diduga akibat penyakit autoimun.
Narkolepsi juga diduga dapat disebabkan oleh penyakit yang merusak bagian
otak penghasil hipokretin, seperti:
Tumor otak
Cedera kepala
Ensefalitis
Multiple sclerosis
Gejala Narkolepsi
Serangan tidur
Serangan tidur yang menyebabkan penderita narkolepsi tertidur di
mana saja dan kapan saja secara tiba-tiba. Jika narkolepsi tidak
terkendali, serangan tidur bisa berlangsung selama beberapa kali
dalam sehari.
Katapleksi
Katapleksi atau melemahnya otot secara tiba-tiba ditandai dengan
tungkai terasa lemas, penglihatan ganda, kepala lunglai dan rahang
turun, serta bicara cadel. Kondisi ini dapat terjadi selama beberapa
detik hingga beberapa menit dan biasanya dipicu oleh emosi tertentu,
seperti terkejut, marah, senang, atau tertawa. Penderita biasanya
mengalami serangan katapleksi 1–2 kali dalam setahun.
Halusinasi
Penderita narkolepsi kadang dapat melihat atau mendengar sesuatu
yang tidak nyata, terutama saat akan tidur atau bangun tidur.
Selain gejala umum tersebut, narkolepsi juga dapat disertai gejala lainnya,
seperti:
Gangguan ingatan
Sakit kepala
Depresi
Keinginan untuk makan secara berlebihan
Kelelahan ekstrem dan kekurangan energi yang terjadi secara terus-
menerus
Fase non-REM
Fase non-REM terdiri dari tiga tahap yang masing-masing dapat berlangsung
selama 5–15 menit. Berikut adalah tahapannya:
Fase REM
Fase REM terjadi setelah seseorang tertidur selama 90 menit. Pada fase ini,
detak jatung dan napas akan bertambah cepat. Fase REM akan terjadi
secara bergantian dengan fase non-REM.
Fase REM tahap pertama biasanya akan terjadi selama 10 menit, dan
durasinya akan terus bertambah pada tahap berikutnya hingga tahap terakhir
yang bisa berlangsung selama 1 jam.
Pada penderita narkolepsi, proses tidur akan langsung memasuki fase REM,
baik saat penderita sedang bersiap untuk tidur atau ketika sedang terbangun
dan beraktivitas. Kondisi ini yang kemudian menyebabkan timbulnya gejala
narkolepsi.