Anda di halaman 1dari 3

Kaki Rata

   
Kaki rata atau flat foot adalah kondisi di mana lengkungan yang seharusnya
terdapat di telapak kaki, menjadi rata. Pada bayi atau balita, kondisi ini
tergolong normal karena tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang.
Namun pada anak-anak yang sudah lebih besar dan orang dewasa, kaki rata
dapat menjadi tanda adanya kelainan pada tulang atau jaringan tendon kaki,
jaringan yang menempelkan otot ke tulang.

Penyebab Kaki Rata

Kaki rata selalu berkaitan dengan tulang dan tendon pada telapak kaki atau
tungkai bagian bawah. Pada anak-anak, kelainan sejak lahir merupakan
penyebab paling sering terjadinya kaki rata. Meski demikian, kaki rata juga
dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti:

 Kerusakan atau peradangan pada kaki.


 Tendon longgar atau robek.
 Patah tulang atau dislokasi (perubahan posisi sendi).
 Gangguan saraf.

Risiko kaki rata juga akan meningkat jika:

 Obesitas
 Hamil
 Bertambah usia
 Diabetes
 Menggunakan sepatu yang terlalu sempit atau heels tinggi

Gejala Kaki Rata

Kaki rata ditandai dengan hilangnya lengkungan pada telapak kaki, sehingga
seluruh bagian pada telapak kaki dapat menyentuh lantai ketika berdiri. Kaki
rata pada awalnya masih bersifat elastis, yang berarti lengkungan masih
dapat terlihat ketika pasien berjinjit. Namun seiring bertambahnya usia,
kondisi dapat makin memburuk, terutama jika tidak mendapatkan
penanganan yang tepat. Kaki rata yang memburuk dapat menjadi kaku
sepenuhnya, dan lengkungan tidak lagi terlihat meski ketika berjinjit.

Pada kasus tertentu, penderita kaki rata juga merasakan gejala lain, seperti:

 Nyeri, terutama pada area lengkungan atau tumit.


 Pergerakan terganggu, seperti sulit berdiri dengan menumpu pada jari
kaki.
 Pembengkakan pada bagian bawah kaki.
 Kaki mudah pegal.
 Gatal.

Diagnosis Kaki Rata

Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan terhadap fisik dan kondisi pasien


secara menyeluruh. Pada tahap awal, pemeriksaan yang dilakukan dapat
berupa:

 Pemeriksaan telapak kaki. Dalam tes ini, dokter akan meminta pasien


membasahkan kaki lalu berdiri pada suatu alas khusus. Alas tersebut
akan menunjukan cetakan kaki pasien. Semakin tebal cetakan yang
ada pada bagian lengkungan menunjukan bahwa pasien memiliki kaki
rata.
 Pemeriksaan sepatu. Dokter akan melihat sol sepatu pasien. Jika
pasien memiliki kaki rata, maka terdapat bagian tertentu pada sol yang
aus atau susut karena tergosok, terutama di bagian tumit.
 Tes jinjit. Tes ini berfungsi untuk melihat apakah kaki pasien masih
bersifat elastis atau tidak. Dalam prosesnya, pasien akan diminta untuk
berjinjit. Jika saat pasien berjinjit lengkungan pada kaki masih terlihat,
maka kaki rata yang diderita pasien bersifat elastis.

Anda mungkin juga menyukai