Anda di halaman 1dari 7

BAHAN MEMBUAT BUKLET

KELAINAN TULANG BELAKANG

Tulang belakang tersusun dari beberapa tulang kecil yang saling menumpuk yang
mendukung tubuh dapat dan berputar.

Tulang belakang memberikan perlindungan untuk medulla spinalis, substansi yang


mengandung 31 pasang saraf spinal.

Tulang bila di lihat dari belakang seperti yang lurus, bila dilihat dari samping akan
terlihat tetapi terlihat struktur yang membantu tulang belakang melihat dari gerakan
tubuh dan gravitasi.

Seperti halnya bagian tubuh lainnya, pada tulang belakang juga dapat terjadi kelainan,
salah satunya adalah kelainan bentuk atau tulang belakang.

JENIS-JENIS KELAINAN BENTUK TULANG BELAKANG


Kelainan bentuk tulang belakang adalah ketika tulang belakang tidak sejajar atau
tampak postur tubuh yang berlebihan.
Tiga jenis kelainan bentuk tulang belakang adalah:

1. Lordosis:

Lengkungan tulang belakang di punggung bawah sangat melengkung ke depan.

2. Kifosis

Kifosis ditandai dengan punggung yang punggungnya (lebih dari 50 derajat).

3. Skoliosis

Pada bagian ini, tulang belakang melengkung ke samping membentuk S atau C.


PENYEBAB KELAINAN TULANG BELAKANG

Ada berbagai masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang
belakang.

1. Lordosis

Pada lordosis, karena tulang belakang punggung bawah berlebihan, bokong akan terlihat
lebih menonjol.

Bila seseorang dengan lordosis masalah di tempat datar, misalnya lantai, akan terlihat
jelas antara punggung bawah dan lantai.

Kondisi ini dapat menyebabkan sakit punggung dan rasa tidak nyaman.

Lordosis dapat disebabkan oleh berbagai hal:

 Terjadi akibat kifosis


 Dapat menjadi tanda dari gejala osteoporosis dan obesitas
 Dapat menjadi bagian dari kondisi penyakit yang jarang, seperti akondroplasia
(kondisi di mana tulang tumbuh normal) dan spondylolistesis (kondisi di mana
vertebra atau tulang belakang tidak ke depan)
 Diskitis, atau peradangan diskus (bantalan di antara tulang belakang), paling
sering akibat infeksi
 Lordosis juvenil (tidak membahayakan).

2. Kifosis

Pada kifosis, karena harga punggung atas berlebihan, kepala dan bahu akan tampak
terdorong ke depan.

Sakit punggung mungkin tidak terlalu dirasakan, tetapi akibat tekanan yang terdapat di
belakang tungkai, berdiri atau duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan kelelahan.

Beberapa penyebab kifosis yaitu:

 kelainan di masa janin (kifosis kongenital), dan seringkali merupakan gejala dari
spina bifida
 Kebiasaan postur yang buruk (kifosis postural)
 Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi bentuk tulang belakang seperti
infeksi atau tumor, arthritis, osteoporosis.
 Penyakit Scheuermann

3. Skoliosis

sebagian besar kasus skoliosis tidak diketahui penyebabnya. Akan tetapi skoliosis dapat
terjadi dalam satu keluarga.

Selain itu bisa juga terjadi karena kelainan bawaan atau akibat cedera.

GEJALA KELAINAN TULANG BELAKANG


1. Lordosis

Gejala lordosis antara lain:

 Tubuh tampak melengkung ke depan, dengan bokong lebih menonjol


 Punggung sakit dan tidak nyaman
 melakukan gerakan tertentu

2. Kifosis

Gejala kifosis antara lain:

 Kepala tampak lebih maju ke depan dibandingkan dengan badan secara


keseluruhan
 Benjolan di punggung
 Rasa lelah di punggung atau tungkai bawah
 Kifosis postural biasanya tidak menimbulkan gejala sakit punggung, tetapi pada
orang dengan penyakit Scheuermann, ketika melakukan aktivitas fisik, berdiri dan
duduk dalam waktu yang lama dapat menyebabkan rasa tidak nyaman

3. Skoliosis

Skoliosis sering ditandai dengan salah satu bahu lebih tinggi, selain itu gejala lain pada
skoliosis misalnya pinggang atau panggul yang tidak sejajar, dan tubuh cenderung
miring ke satu sisi.

gejala sering terlihat lebih jelas pada usia remaja saat terjadi pertumbuhan cepat.

Kelainan Tulang dan Sendi Pada Kaki Anak

1. Bow Leg atau Kaki O


Kelainan tulang dan sendi pada kaki anak pertama yang seringkali menyerang anak adalah bow leg
atau genu varum, atau juga seringkali disebut dengan kelainan kaki yang membentuk huruf O dimana
terjadi kelengkungan kaki dengan lutut mengarah ke luar. Hal ini dapat terlihat jelas saat anak berdiri
tegak dengan tumit rapat, maka dapat terlihat celah di antara kedua lututnya.
Bowleg sendiri merupakan kondisi normal pada masa pertumbuhan anak usia balita, tetapi jika hal ini
masih terlihat setelah melewati usia balita maka dapat menetap hingga dewasa. Hal ini dapat membuat
beban kaki tidak seimbang dan membuat si kecil kesulitan untuk bisa berjalan. Faktor penyebab Bow
leg sendiri misalnya:
 Rikketsia, kondisi pertumbuhan tulang yang terganggu karena kekurangan vitamin D atau
kalsium yang penting untuk membentuk matriks tulang. Sehingga saat anak mulai menopang
beban tubuh terjadi pembengkokkan tulang tungkai membentuk seperti huruf O.
 Blount disease. Hal ini terjadi karena adanya kelainan pertumbuhan tulang yang menyebabkan
salah satu sisi lempeng tulang mengalami pertumbuhan lebih cepat dibanding sisi satunya dan
terjadi panjang tulang yang membengkok.
 Kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan tulang lain seperti adanya riwayat cedera, infeksi
dan juga tumor.
Penyebab Bow leg atau kaki O lain yang sering beredar di masyarakat misalnya karena kelainan yang
terjadi ketika si kecil masih di dalam rahim. Dikatakan posisi si kecil di dalam rahim yang kurang
sesuai sehingga membuat kelainan kaki yang membentuk huruf O. Tetapi hal ini belum terbukti secara
ilmiah.
Penyebab berikutnya yang juga sering dikatakan membuat kecenderungan Bow leg adalah pemakaian
baby walker yang kurang tepat, baik karena memang belum waktunya ataupun produk baby walker
yang tidak sesuai. Walaupun hal ini juga masih menjadi perdebatan, penggunaan baby walker saat ini
memang tidak terlalu disarankan.
Saat anak berada di baby walker, anak cenderung belajar berdiri dan berjalan lebih lambat
dibandingkan yang tidak menggunakan baby walker. Karena saat menggunakan baby walker, anak
cenderung dibantu untuk berdiri tegak sehingga tidak belajar kemampuan keseimbangan yang penting
untuk berjalan. Selain itu posisi berdiri yang abnormal menyebabkan posisi panggul dan lutut berubah
dan akhirnya bisa mengganggu cara anak berjalan.

2. Knock Knee atau kaki X


Bukan hanya kelainan kaki O yang bisa menyerang si kecil tapi ternyata juga kelainan kaki lainnya
yang tidak bisa dianggap sepele. Kelainan tulang dan sendi pada kaki anak tersebut adalah Kaki X atau
Knock Knee. Seperti namanya, kondisi ini akan membuat kaki penderitanya akan terlihat menekuk ke
dalam di daerah lutut dan membentuk seperti huruf X.
Pada proses tumbuh kembang awal kaki X juga dapat menjadi kondisi normal, tetapi jika terus
berlanjut juga dapat menetap hingga dewasa. Kaki X biasanya tidak memberi keluhan pada anak,
namun dapat memberi banyak keluhan di kemudian hari seperti risiko cedera yang meningkat,
pengapuran sendi lutut dini, dan sebagainya.
3. Flat Feet / Kaki datar
Kondisi Flat feet atau telapak kaki datar dapat terjadi sejak usia kanak-kanak. Hal yang terpenting
adalah membedakan apakah flat feet yang dialami sifatnya rigid atau fleksibel. Karena flat feet rigid
membutuhkan penanganan operatif, sedangkan flat feet yang fleksibel dapat diobservasi saja atau
melakukan penanganan konservatif jika diperlukan.
Pada umumnya kondisi yang tersering adalah flat feet yang fleksibel, dan biasanya tidak ada
menyebabkan keluhan. Lebih dari 90% penderitanya tidak membutuhkan penanganan, tetapi jika ada
gejala seperti nyeri pada telapak kaki, kram betis, hingga bengkak saat berjalan maka diperlukan
penanganan. Selain itu pada usia anak juga dapat dikeluhkan gejala kurang keseimbangan sehingga
anak sering terjatuh.
Tindakan yang tepat jika ada keluhan di atas adalah dengan memberikan sandal atau sepatu khusus
pada si kecil. Terutama sandal atau sepatu yang akan memudahkan untuk kaki datar si kecil untuk
menapak. Hal ini tentunya akan sangat berguna untuk membuat si kecil bisa berjalan lebih baik dan
tentunya akan membantu menyembuhkan kondisi flat feet sedikit demi sedikit.

4. Toeing Out

Toeing Out juga adalah kelainan tulang dan sendi pada kaki anak dimana pergelangan kaki atau biasa
juga disebut dengan ankle akan mengarah keluar. Untuk penyebabnya sendiri biasanya adalah adanya
riwayat keluarga yang juga toeing out, posisi kaki bayi di uterus, posisi tidur yang kurang tepat saat
bayi, serta kondisi flat foot.

Bagi orang tua yang ingin menyembuhkan kelainan tersebut yang diderita anaknya tidak perlu khawatir
karena ada beberapa cara yang diketahui dapat menyembuhkan kelainan tersebut. Salah satu yang
disarankan adalah dengan menggunakan terapi khusus dengan night spint. Terapi ini akan membantu si
kecil untuk bisa normal kembali.

5. Toeing In / In-toeing
Sedangkan kelainan tulang dan sendi anak terakhir yang juga bisa terjadi pada si kecil adalah Toeing in
seperti yang satu ini. Bisa dibilang, Toeing In adalah kondisi kebalikan Toeing Out. Untuk kondisi
Toeing In maka akan membuat penderitanya akan mengalami pergelangan kaki yang menghadap ke
dalam.
Bagi Anda yang ingin menyembuhkan kelainan pada si kecil secara lebih cepat maka bisa dilakukan
dengan cara mengubah kebiasaan duduk si kecil menjadi bersila. Kebiasaan ini dianggap bisa
memperbaiki kondisi si kecil kembali seperti semula. Kelainan ini akan sembuh seiring bertambahnya
usia si kecil, tetapi jika masih menetap setelah usia 10 tahun perlu dilakukan penanganan dengan insole
orthotik.
Dengan semua penjelasan di atas pastinya membuat Anda sebagai orang tua lebih paham tentang
kelainan pada tulang dan kelainan sendi pada kaki anak. Jadi jika nantinya ketika mengalami hal
tersebut maka Anda sudah tahu langkah terbaik mengatasinya.

Anda mungkin juga menyukai