PENDAHULUAN
II. ANATOMI
Liver merupakan organ abdominal terbesar, mengisi lebih dari setengah
rongga abdominal bagian atas. Liver mengisi hampir seluruh hipokondrium
kanan dan epigastrium dan biasanya melebar ke hipokondriu kiri sejauh garis
lateral kiri. Semakin berkembangnya tubuh dari bayi menjadi dewasa, liver
membesar pada ukurannya. Pada periode pertumbuhan ini, liver mencapai
ukuran puncaknya pada usia 18 tahun dan diikuti penurunan dari beratnya saat
mencapai umur pertengahan. Perbandingandari liver terhadap berat tubuh
berkurang dengan berkembangnya seseorang dari bayi menuju dewasa. Berat
liver diperkirakan mencapai 5% dari total berat tubuh pada bayi dan berkurang
sekitar 2% pada dewasa. Ukuran dari liver juga bervariasi terhadap jenis
kelamin, usia dan ukuran tubuh. Secara umum liver bentuknya seperti baji,
dimana bentuknya ditentukan oleh ruangan abdominal atas saat berkembang.
Ujung dari bentuk bajinya menuju ke hipokondrium kiri, dan tepi anteriornya
mengarah ke anterior dan inferior. Bagian superior dan lateral kanan terbentuk
dari abdomen bagian anterolateral dan dinding dada termasuk diafragma.
Bagian inferior terbentuk dari viscera sekitarnya. Kapsul dari liver sudah
diketahui bahwa tidak memiliki peran penting dalam menjaga integritas bentuk
liver.
fig. 68.1 the bed of the liver. The outline of the liver is shaded green. The central bare area is unshaded
liver dibagi menjadi 4 sektor portal oleh 4 cabang utama dari vena porta. Dibagi
menjadi lateral kanan, medial kanan, medial kiri, dan lateral kiri (kadang disebut
juga sebagai posterior untuk bagian lateral dan anterior dari medial). 3 vena
hepatica utama berjalan diantara sector ini sebagai vena intersektorial. Susunan
intersektorial ini disebut juga sebagai fissure porta. Fissure ini mengandung
pedikel portal disebut juga fissure hepatica, masing-masing sector dibagi lagi
menjadi segmen (biasanya 2) berdasarkan asupan dari divisi tertier dari
vascular bilier.
Fig. 68.8 Axial CT of the porta hepatis. The hepatic ducts anteriorty, the portal vein posteriorty
Arteri
Vena
Di hepar terdapat 2 sistem vena. System vena porta yang secara umum
mengalirkan darah vena dari traktur gastroduodenalis dan organ sekitarnya ke
liver. System vena hepatica yang mengalirkan darah dari parenkim hepar ke
vena cava inferior.
Vena porta awalnya terletak setinggi vertebrae lumbalis kedua dan
dibentuk dari penggabungan antara vena splenikus dan vena mesentrika
superior. Panjangnya sekitar 8cm dan terletak secara anterior di inferior vena
cava dan bagian posterior dari elher pancreas. Vena ini terletak secara oblique
ke kanan dan naik ke belakang dari bagian posterior dari leher pancreas. Vena
ini terletak secara oblique ke kanan dan naik ke belakang dari bagian pertama
duodenum, duktus bilier komunis dan arteri gastroduodenal. Pada titik ni vena
ini ke anterior sampai inferior dari vena cava. Vena ini memasuki batas kanan
dari omentum tipis, berjalan ke atas menuju ke foramen epiploic untuk mencapai
tepi kanan dari porta hepatis membagi menjadi cabang kanan dan kiri yang
bertanggung jawab atas perdarahan dari arteri hepatica di dalam hepar. Di
dalam omentum tipis vena porta terletak di posterior untuk kedua duktus bilier
komunis dan arteri hepatica. Vena ini dikelilingi oleh plexus nervus hepatikus
dan pembuluh limfe dan beberapa nodus limfe.
vena extrahepatika utama dari vena porta terdiri dari vena epigastika kiri
yang berkhir di tepi kiri dari vena porta, dan vena pancreatoduodenalis
posterior superior dekat dengan pancreas. Vena porta membagi diri menjadi 2
yaitu percabangan kanan dan kiri di hilum. Vena memiliki panjang
extraparenkim yang lebih (4-5cm) dan terletak sedikit lebih horizontal
dibandingkan vena porta kanan, tetapi biasanya lebih kecil dalam hal kaliber.
Vena ini memiliki porsi horizontal dan vertical. Letak horizontal berjalan dengan
dasar dari segmen VI dan memberikan percabangan ke segmen I dan kadang
segmen VI. Percabangan ke segmen II terus ke arah lateral tetapi arteri porta kiri
yang terutama ada di bagian anterior dan vertical dari fisura umbilikalis dimana
memberi percabangan ke segmen III dan IV dan menerima pendarahan dari vena
umbilikalis kiri (ligamentum teres). Sebagian darah dari segmen IV berasal dari
vena porta kiri, dan berhubungan dengan bagian kanandari cabang proximal dari
vena utama atau percabangan dari vena di segmen V dan VIII. Vena porta kanan
hanya 2-3 cm dari segi panjangnya dan biasanya membagi menjadi medial kanan
(anterior) yang mem[erdarahi segmen V dan VIII, dan lateral kanan (posterior)
yang memperdarahi segmen VI dan VII.
Fig.68.3 the main portal vein and its intrahepatic branches (righ lateral=right posterior; right
medial=right anterior)
Fig. schematic representation of liver blood flow
III. FUNGSI
Hepar, selain berfungsi untuk fungsi digestif juga memiliki peran yang tidak
berkaitan dnegan masalah digestif, mencakup :
1. metabolisme dari makronutrien setelah diabsorbsi traktus digestif
2. detoksifikasi dan membuang zat sisa dan hormone seperti obat dan
komponen asing lain.
3. Mensintesis protein plasma
4. Menyimpan glikogen, lemak, mineral dan vitamin
5. Mengaktifkan vitamin D
6. Menghilangkan bakteri dan sel darah merah yang telah terpakai
7. Mensekresi trombopoietin, hepeidin, dan insulin like growth factor-1
8. Memproduksi protein fase akut yang berguna saat inflamasi
9. Mensekresi kolesterol dan bilirubin
IV. DEFINISI
Hemangioma merupakan tumor jinak yang sering mengenai liver.
Hemangioma hepatic biasanya berasal dari jaringan mesenkim dan biasanya
tunggal. Beberapa sumber menganggap bahwa hemangioma hepatic ini
merupakan hemartoma kongenital jinak. Hemangioma terdiri dari pembuluh
darah massif yang atipikal atau irregular pada susunan dan ukurannya.
Etiologinya masih belum ditemukan sampai saat ini.
V. EPIDEMIOLOGI
Di Amerika dilaporkan insiden dari hemangioma hepatic mencapai
2%. Prevalensinya mencapai 7,4% penggunaan luas dari pemeriksaan
penunjang pada abdomen telah meningkatkan deteksi dari lesi
asimptomatik in vivo.
Wanita, terutama yang memiliki riwayat multiparitas, lebih sering
terkena dibandingkan pria. Rasio antara wanita dengan pria adalah 4-6:1.
Hemangioma hepatic bisa muncul pada berbagai usia. Biasanya
hemangioma hepatic terdiagnosa pada individu berusia 30-5- tahun.
Pasien wanita biasanya terdiagnosa pada usia yang lebih muda dan
dengan tumor yang lebih besar.
Hemangioma hepatic juga dapat muncul sejak bayi dan bisa dideteksi
pada prenatal pada fetus sedang berkembang.
VI. PATOFISIOLOGI
Walaupun tidak ada riwayat keluarga atau genetic disebutkan. Moser
Melaporkan sebuah keluarga di Italiaa dimana 3 pasien perempuan dari 3
generasi yang berbeda memiliki gejala hepatic hemangioma. Pengarang
menyimpulkan terdapat restriksi dari penyakit ini dengan kelamin wanita
yang mungkin dapat dijelaskan melalui perbedaan terkait dengan jenis
kelamin, ekspresi dari gen yang mencetuskan liver-hemangioma, atau
produksi dari factor proliferasi, seperti hormone pada wanita.
Beberapa obat diperkirakan dapat memicu tumbuhnya tumor. Terapi
steroid, estrogen dan kehamilan dapat meningkatkan ukuran dari tumor
yang sudah ada. Sebuah studi prospektif mengevaluasi 94 wanita dnegan
hemangioma hepatic, dengan rata-rata periode tinjuan 7.3 tahun (variasi
usia 1-17 tahun). Terjadi peningkatan dari ukuran hemangioma yang dilihat
pada 23% wanita yang menerima trapi hormonal dibandingkan dengan 10%
dari subjek control (P=0,05). Hemangioma juga dilaporkan terjadi pada
wanita hamil yang diberikan terapi stimulasi ovarium dengan clomiphene
citrate dan human chorionic gonadotropin.
X. ETIOLOGI
Kontrasepsi oral dan steroid dapat meningkatkan pertumbuhan dari
hemangiom. Apakah obat ini menyebabkan pembentukan hemangioma
masih belum jelas.
Arteriography
Keakuratan dari pemeriksaannoninvasif telah menyingkirkan kegunaan
dari arteriografi hepatic pada beberapa kasus. Bagaimanapun, modalitas dari
oemeriksaan infasif masih dapat digunakan untuk mendeteksi beberapa
hemangioma hepatic.
Cabang dari arteri hepatica dapat terpisah atau terkumpul atau tertarik
sekitar lesi, dengan adanya vaskularisasi yang normal.
Hemangioma dikarakteristikkan dengan opafikasi awal dari area
irregular atau danau, dengan persistensi dari kontras dari area ini setelah
pengosongan dari area ini setelah pengosongan dari arteri. Hemangioma dapat
muncul seperti cincin atau berbentuk huruf C pada tengah bagian yang
avascular.
Biopsi
Biopsy perkutaneus untuk hemangioma hepatic dapat menignkatkan
resiko terjadinya pendarahan. Biopsy merupakan sebuah kontraindikasi pada
hemangioma yang kemungkinan besar di diagnose banding dengan massa
hepatic.
Biopsy hanya dapat membantu untuk diagnose histology dan dapat
mempersingkat waktu diagnose. Pada sebuah studi dilaporkan tindakan yang
aman untuk biopsy yang dibantu dengan USG pada 51 kasus dengan rentang
ukuran 7-114mm. bagaimanapun, pemeriksaan ini tidak direkomendasikan.
Beberapa pengarang lain menganggap bahwa perkutaneus biopsy liver
atau biopsy liver secara laparoskopi mungkin beralasan untuk dilakukan pada
kasus dimana terdapat lesi pada liver yang kecil yang harus dibedakan dengan
hepatoma. Sejak tahun 2001, ahli hepatologi dan ahli bedah sudah mulai untuk
tidak menggunakan biopsy dalam waktu diagnose untuk menduga hepatoma.
Diagnose untuk hepatoma. Diagnosa untuk hepatoma biasanya menggunakan
kombinasi antara CT dan MRI. Biopsy pada liver hanya digunakan ketika
pemeriksaan radiologi dan alfa fetoprotein diragukan.
XIII. TATALAKSANA
Farmakologi
Sebagian besar dari hemangioma hepatic kecil dan tidak bergejala
Pada saat didiagnosis dan cenderung untuk tidak bertumbuh, pada sebuah studi
prospektif, peningkatan ukuran hemangioma hanya terjadi pada 1 dibandingkan
47 pasien yang diperiksa ulang 1-6 tahun setelah diagnose pertama dibuat.
Sebagai tambahan, perubahan menjadi maligna tidak pernah dilaporkan terjadi
pada hemangioma hepatic. Untuk alas an ini, sebagian besar hemangioma
hepatic dibiarkan tanoa dilakukan intervensi apapun.
Ketika diagnosis dari hemangioma hepatic telah dipastikan dengan
pemeriksaan radiologi, kepentingan dilakukannya pemeriksaan radiologi ulang
untuk memeriksa kembali ukuran dari tumor masih belum dapat dipastikan
kegunaannya. Pada praktiknya, pasien biasanya kembali melakukan
pemeriksaan USG pada bulan ke 6 dan ke 12 setelah diagnose pertama kali
dibuat. Karena mengetahui hemangioma tidak mengalami pertumbuhan, maka
pemeriksaan radiologi pada pasien ini untuk jangka panjang tidak diperlukan.
Bagaimanapun, ada beberapa pengecualian pada praktik ini. Terutama
untuk pasien yang memiliki onset baru adanya nyeri perut memerlukan
pemeriksaan radiologi ulang. Hal yang sama juga berlaku bagi pasien yang
mendapat terapi estrogen atau hamil. Terakhir, pasien dnegan hemangioma yang
besar (>10cm) mungkin memerlukan pemeriksaan ulang radiologi jangka
panjang, untuk memeriksa adanya kemungkinan resiko terjadinya komplikasi.
Sampai saat ini, tidak ada terapi farmakologi yang dapat mengurangi
ukuran dari hemangioma. Pada sebuah laporan kasus pada tahun 2008
ditunjukkan pengurangan ukuran hemangioma hepatic pada pasien yang
mendapat terapi untuk ca colon. Pasien menerima bevacizumab, sebuah
antibody monoclonal yang dapat menghambat aktifitas dari vascular endothelial
growth factor (VEGF).
Saat ini, serafenib, inhibitor multikinasi, telah digunakan sebagai
tatalaksana pada pria berusia 76 tahun dnegan hemangioma kavernosis dnegan
ukuran diameter >20cm. volume tumor berkurang dari 1492 ml menjadi 665ml
dalam waktu terapi 78 hari dengan sorafenib 600mg/hari.
Bedah
Hemangioma hepatic akan ditatalaksana dnegan pembedahan jika
menimbulkan gejala yang menonjol. Pada beebrapa individu, menentukan gejala
yang ada apakah disebabkan karena hemangioma atau proses lain (contoh IBD)
sangatlah sulit. Pada sebuah artikel disebutkan bagaimana 14 orang pasien
menjalani proses operasi/angiografi terapi untuk gejala yang tidak dapat
dicegah yang berkaitan dengan hemangioma hepatic. 1,5 dari pasien ini masih
mengeluhkan gejala setelah diterapi, mengingat hemangiomanya bukan menjadi
penyebab keluhannya.
Pembedahan mungkin diperlukan pada kasus tumor yang bertumbuh
dengan cepat. Pembedahan juga diperlukan pada hemangioma hepatic yang
tidak dapat dibedakan dengan keganansan hepar pada pemeriksaan radiologi.
XIV. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi (jarang) adalah :
Rupture dengan hemoperitoneum
Pendarahan intratumoral
Kompresi duktus biliaris dengan arteri dengan arteri dan vena
sekitarnya
Kompresi gaster
Hemobilia
CHF
XV. PROGNOSIS
Secara umum, pasien dengan hemangioma hepatic memiliki prognosa
yang baik. Perubahan menjadi maligna belum pernah dilaporkan sampai
saat ini.
Daftar pustaka
1. Stranding susan. Grays Anatomy : the anatomical basis of
clinica; practice 40th ed. Elsevier : 2008
2. Lauralee Sherwood. Human physiology : from Cells to system
7th ed. Cengage:2010
3. Hepatic hemangiomas treatment and management [Internet].
2014 [cited 23rd December 2015]. Available from :
www.emedicine.medscape.com
4. Hepatic hemangioma [Internet]. [cited 24th December 2015].
Available from: www.radiopaedia.org