Anda di halaman 1dari 21

I.

PENDAHULUAN

Liver merupakan organ abdominal visceral terbesar, mengisi lebih dari


setengah rongga abdominal bagian atas. Selain berguna untuk fungsi digestif,
hepar juga berguna untuk berbagai macam metabolism di dalam tubuh.
Hemangioma merupakan tumor jinak yang sering mengenai liver.
Hemangioma hepatic biasanya berasal dari jaringan mesenkim dan biasanya
tunggal. Beberapa sumber menganggap bahwa hemangioma hepatic ini
merupakan hemartoma kongenital jinak. Hemangioma terdiri dari pembuluh
darah massif yang atipikal atau ireguler pada susunan dan ukurannya.
Etiologinya masih belum ditemukan sampai saat ini.
Walaupun tidak ada riwayat keluarga atau genetic disebutkan, moster et al
melaporkan sebuah keluarga di Italia dimana 3 pasien perempuan dari 3
generasi yang berbeda memiliki gejala hepatic hemangioma. Pengarang
menyimpulkan terdapat restriksi dari penyakit ini dengan kelamin wanita yang
mungkin dapat dijelaskan melalui perbedaan terkait jenis kelamin, ekspresi dari
gen yang mencetuskan liver-hemangioma, atau produksi dari proliferasi, seperti
hormone pada wanita.
Di Amerika dilaporkan insiden dari hemangioma hepatic mencapai 2%.
Prevalensinya mencapai 7,4% penggunaan luas dari pemeriksaan penunjang
pada abdomen telah meningkatkan deteksi dari lesi asimptomatik in vivo.

II. ANATOMI
Liver merupakan organ abdominal terbesar, mengisi lebih dari setengah
rongga abdominal bagian atas. Liver mengisi hampir seluruh hipokondrium
kanan dan epigastrium dan biasanya melebar ke hipokondriu kiri sejauh garis
lateral kiri. Semakin berkembangnya tubuh dari bayi menjadi dewasa, liver
membesar pada ukurannya. Pada periode pertumbuhan ini, liver mencapai
ukuran puncaknya pada usia 18 tahun dan diikuti penurunan dari beratnya saat
mencapai umur pertengahan. Perbandingandari liver terhadap berat tubuh
berkurang dengan berkembangnya seseorang dari bayi menuju dewasa. Berat
liver diperkirakan mencapai 5% dari total berat tubuh pada bayi dan berkurang
sekitar 2% pada dewasa. Ukuran dari liver juga bervariasi terhadap jenis
kelamin, usia dan ukuran tubuh. Secara umum liver bentuknya seperti baji,
dimana bentuknya ditentukan oleh ruangan abdominal atas saat berkembang.
Ujung dari bentuk bajinya menuju ke hipokondrium kiri, dan tepi anteriornya
mengarah ke anterior dan inferior. Bagian superior dan lateral kanan terbentuk
dari abdomen bagian anterolateral dan dinding dada termasuk diafragma.
Bagian inferior terbentuk dari viscera sekitarnya. Kapsul dari liver sudah
diketahui bahwa tidak memiliki peran penting dalam menjaga integritas bentuk
liver.

fig. 68.1 the bed of the liver. The outline of the liver is shaded green. The central bare area is unshaded

semakin bertambahnya usia liver semkin berwarna kecoklatan, hal ini


bergantung pada kadar lemak pada liver. Obesitas biasanya menyebabkan lemak
berlebih pada liver (steatosis); liver berwarna menjadi kekuningan dengan
semakin meningkatnya lemak. Teksturnya biasanya lembut dan padat, walaupun
bergantung sebagian terhadap volume dari darah di liver dan konten lemak.
Pemahaman saat ini mengenai anatomi fungsional dari liver berdasarkan
pembagian dari couniaud yang membagi liver menjadi 8 bagian fungsional,
berdasarkan distribusi dari cabang vena porta danlokasi dari vena hepatica di
dalam parenkim (couniaud,1957). Pemahaman lebih lanjut mengenai antomi
bilier intrahepatic, khususnya bagian dari ductal kanan, diperjelas oleh Hjortsjo
(1948) dan Healey & Schroy (1953) yang menggunakan system bilier sebagai
panduan utama untuk divisi dari liver.
Fig. 68.4 the fissures and sectos of the liver. (right lateral = right posterior, right medial = right anterior)

liver dibagi menjadi 4 sektor portal oleh 4 cabang utama dari vena porta. Dibagi
menjadi lateral kanan, medial kanan, medial kiri, dan lateral kiri (kadang disebut
juga sebagai posterior untuk bagian lateral dan anterior dari medial). 3 vena
hepatica utama berjalan diantara sector ini sebagai vena intersektorial. Susunan
intersektorial ini disebut juga sebagai fissure porta. Fissure ini mengandung
pedikel portal disebut juga fissure hepatica, masing-masing sector dibagi lagi
menjadi segmen (biasanya 2) berdasarkan asupan dari divisi tertier dari
vascular bilier.
Fig. 68.8 Axial CT of the porta hepatis. The hepatic ducts anteriorty, the portal vein posteriorty

Arteri

Pada orang dewasa, arteri hepatica merupakan ukurannya agak besar


diantara arteri epigastrika kiri dan arteri splenika. Pada fetal dan postnatasl awal
kehidupan arteri ini merupakan arteri terbesar yang berasal dari percabangan
axis coeliakus. Arteri hepatica memberikan pendarahan ke arteri epigastrika
kanan dan terkadang arteri supraduodenal. Setelah dari asalnya yang berasal
dari axis coeliakus, arteri hepatica berjalan ke anterior dan lateral di atas
foramen epiploic menuju ke aspek atas dari bagian pertama duodenum. Pada
saat ini mungkin sudah terbagi menajadi arteri hepatica komunis, dari trunkus
coeliakus menjadi arteri gastroduodenal dan arteri hepatica, dari titik itu menuju
ke bifurkasinya. Arteri ini berjalan ke anterior menuju vena porta dan anterior
atas menuju ke foramen epiploic di antara lapisan dari omentum tipis. diantara
batas bebas dari omentum tipis arteri hepatica berjalan ke medial menuju
keduktus bilier komunis dan anterior ke vena porta. Di porta hepatis dibagi
menjadi percabangan kanan dan kiri sebelum memasuki parenkim hepar. Arteri
hepatica kanan biasanya berjalan keposterior (terkadang anterior) menuju
keduktus hepatikus komunis. Terkadang arteri hepatica kanan melewati bagian
depan menuju ke duktus bilier komunis. Terkadang arteri hepatica kanan
melewati bagian depan menuju ke duktus bilier komunis. Terkadang arteri
hepatica kanan melewati bagian depan menuju ke duktus bilier komunis dan
dapat menimbulkan perlukaan saat dilakukan operasi duktus bilier komunis. Hal
ini hampir biasanya membagi menjadi percabangan anterior yang memberikan
pendarahan pada segmen VI dan VII. Divisi anterior memperdarahi percabangan
menuju ke segmen I dan kantung empedu. Arteri-arteri segmental ini secara
makroskopis merupakan end-arteries walaupun beberapa sirkulasi kolateral
muncul diantara segmen melalui percabangan terminal halus.

Vena
Di hepar terdapat 2 sistem vena. System vena porta yang secara umum
mengalirkan darah vena dari traktur gastroduodenalis dan organ sekitarnya ke
liver. System vena hepatica yang mengalirkan darah dari parenkim hepar ke
vena cava inferior.
Vena porta awalnya terletak setinggi vertebrae lumbalis kedua dan
dibentuk dari penggabungan antara vena splenikus dan vena mesentrika
superior. Panjangnya sekitar 8cm dan terletak secara anterior di inferior vena
cava dan bagian posterior dari elher pancreas. Vena ini terletak secara oblique
ke kanan dan naik ke belakang dari bagian posterior dari leher pancreas. Vena
ini terletak secara oblique ke kanan dan naik ke belakang dari bagian pertama
duodenum, duktus bilier komunis dan arteri gastroduodenal. Pada titik ni vena
ini ke anterior sampai inferior dari vena cava. Vena ini memasuki batas kanan
dari omentum tipis, berjalan ke atas menuju ke foramen epiploic untuk mencapai
tepi kanan dari porta hepatis membagi menjadi cabang kanan dan kiri yang
bertanggung jawab atas perdarahan dari arteri hepatica di dalam hepar. Di
dalam omentum tipis vena porta terletak di posterior untuk kedua duktus bilier
komunis dan arteri hepatica. Vena ini dikelilingi oleh plexus nervus hepatikus
dan pembuluh limfe dan beberapa nodus limfe.

vena extrahepatika utama dari vena porta terdiri dari vena epigastika kiri
yang berkhir di tepi kiri dari vena porta, dan vena pancreatoduodenalis
posterior superior dekat dengan pancreas. Vena porta membagi diri menjadi 2
yaitu percabangan kanan dan kiri di hilum. Vena memiliki panjang
extraparenkim yang lebih (4-5cm) dan terletak sedikit lebih horizontal
dibandingkan vena porta kanan, tetapi biasanya lebih kecil dalam hal kaliber.
Vena ini memiliki porsi horizontal dan vertical. Letak horizontal berjalan dengan
dasar dari segmen VI dan memberikan percabangan ke segmen I dan kadang
segmen VI. Percabangan ke segmen II terus ke arah lateral tetapi arteri porta kiri
yang terutama ada di bagian anterior dan vertical dari fisura umbilikalis dimana
memberi percabangan ke segmen III dan IV dan menerima pendarahan dari vena
umbilikalis kiri (ligamentum teres). Sebagian darah dari segmen IV berasal dari
vena porta kiri, dan berhubungan dengan bagian kanandari cabang proximal dari
vena utama atau percabangan dari vena di segmen V dan VIII. Vena porta kanan
hanya 2-3 cm dari segi panjangnya dan biasanya membagi menjadi medial kanan
(anterior) yang mem[erdarahi segmen V dan VIII, dan lateral kanan (posterior)
yang memperdarahi segmen VI dan VII.

Fig.68.3 the main portal vein and its intrahepatic branches (righ lateral=right posterior; right
medial=right anterior)
Fig. schematic representation of liver blood flow

III. FUNGSI
Hepar, selain berfungsi untuk fungsi digestif juga memiliki peran yang tidak
berkaitan dnegan masalah digestif, mencakup :
1. metabolisme dari makronutrien setelah diabsorbsi traktus digestif
2. detoksifikasi dan membuang zat sisa dan hormone seperti obat dan
komponen asing lain.
3. Mensintesis protein plasma
4. Menyimpan glikogen, lemak, mineral dan vitamin
5. Mengaktifkan vitamin D
6. Menghilangkan bakteri dan sel darah merah yang telah terpakai
7. Mensekresi trombopoietin, hepeidin, dan insulin like growth factor-1
8. Memproduksi protein fase akut yang berguna saat inflamasi
9. Mensekresi kolesterol dan bilirubin

IV. DEFINISI
Hemangioma merupakan tumor jinak yang sering mengenai liver.
Hemangioma hepatic biasanya berasal dari jaringan mesenkim dan biasanya
tunggal. Beberapa sumber menganggap bahwa hemangioma hepatic ini
merupakan hemartoma kongenital jinak. Hemangioma terdiri dari pembuluh
darah massif yang atipikal atau irregular pada susunan dan ukurannya.
Etiologinya masih belum ditemukan sampai saat ini.

V. EPIDEMIOLOGI
Di Amerika dilaporkan insiden dari hemangioma hepatic mencapai
2%. Prevalensinya mencapai 7,4% penggunaan luas dari pemeriksaan
penunjang pada abdomen telah meningkatkan deteksi dari lesi
asimptomatik in vivo.
Wanita, terutama yang memiliki riwayat multiparitas, lebih sering
terkena dibandingkan pria. Rasio antara wanita dengan pria adalah 4-6:1.
Hemangioma hepatic bisa muncul pada berbagai usia. Biasanya
hemangioma hepatic terdiagnosa pada individu berusia 30-5- tahun.
Pasien wanita biasanya terdiagnosa pada usia yang lebih muda dan
dengan tumor yang lebih besar.
Hemangioma hepatic juga dapat muncul sejak bayi dan bisa dideteksi
pada prenatal pada fetus sedang berkembang.

VI. PATOFISIOLOGI
Walaupun tidak ada riwayat keluarga atau genetic disebutkan. Moser
Melaporkan sebuah keluarga di Italiaa dimana 3 pasien perempuan dari 3
generasi yang berbeda memiliki gejala hepatic hemangioma. Pengarang
menyimpulkan terdapat restriksi dari penyakit ini dengan kelamin wanita
yang mungkin dapat dijelaskan melalui perbedaan terkait dengan jenis
kelamin, ekspresi dari gen yang mencetuskan liver-hemangioma, atau
produksi dari factor proliferasi, seperti hormone pada wanita.
Beberapa obat diperkirakan dapat memicu tumbuhnya tumor. Terapi
steroid, estrogen dan kehamilan dapat meningkatkan ukuran dari tumor
yang sudah ada. Sebuah studi prospektif mengevaluasi 94 wanita dnegan
hemangioma hepatic, dengan rata-rata periode tinjuan 7.3 tahun (variasi
usia 1-17 tahun). Terjadi peningkatan dari ukuran hemangioma yang dilihat
pada 23% wanita yang menerima trapi hormonal dibandingkan dengan 10%
dari subjek control (P=0,05). Hemangioma juga dilaporkan terjadi pada
wanita hamil yang diberikan terapi stimulasi ovarium dengan clomiphene
citrate dan human chorionic gonadotropin.

VII. RIWAYAT PENYAKIT


Hemangioma memberikan tantangan pada diagnostic karena dapat
Secara keliru dianggap sebagai keganasan hipervaskuler pada liver dan
biasanya muncul dengan (yang biasanya mirip) dengan benigna dan lesi
maligna hepatic, termasuk hyperplasia noduler, adenoma hepatic, kista
hepatic, hemangioendothelioma, angiosarcoma hepatic, metastase pada
hepar, dan hepatoma primer.
Hemangioma hepatic dapat muncul sebagai bagian dari sindroma
klinis lain. Pada klippel- Trenaumy-weber syndrome, hemangioma hepatic
muncul berkaitan dnegan hemiatrofi kongenital dan nervus flammeus,
dengan atau tanpa hemimegalencefali. Pada kasabach-merritt syndrome,
hemangioma hepatic yang besar biasanya berkaitan dengan
trombositopenia dan koagulagi intravascular. Pada kondisi ini, pasien
biasanya pria dan lebih muda dari 1 tahun. Tujuan dari pengobatan adalah
menghilangkan hemangioma, dengan control berulang untuk koagulopati
pada pasien.
Osler-Rendu-Weber deasese dikarakteristikkan dnegan beberapa
hemangioma kecil pada wajah, nares, bibir, lidah, mukosa oral, saluran
digested dan hepar.
Von Hippel-Lindau disease ditandai dnegan angioma cerebellar dan
retinal, dengan lesi yang juga pada liver dan pancreas.
Hemangioma hepatic multiple dilaporkan pada pasien dengan SLE.
Infantil hemangioma merupakan tumor yang umumnya pada bayi.
Biasanya terlihat 5-10% anak dengan umur 1 tahun. Hemangioma biasanya
regresi sejalannya usia. Biasanya, tumor bermanifestasi pada kulit dan
jaringan subkutis. Jarang mengenai liver. Belakangan ini laporan kasus
menunjukkan regresi dari infantile hemangioma dnegan pengobatan
propranolol.
Laporan menunjukkan bahwa bayi dengan hemangioma hepatic
yang besar dan hipotiroid. Pada kasus ini, tumor yang ditemukan
mengeluarkan iodothyronin deiodinase tipe 3, yang mengakibatkan
peningkatan dari inaktivasi hormone tiroid.

VIII. GEJALA KLINIS


Hemangioma hepatic biasannya ada pada kanan hepar dibandingkan
dnegan lobus kiri.
Hemangioma di hepar biasanya kecil dan asimptomatik. Biasanya
ditemukan ketika melakukan pemeriksaan pada hepar untuk alas an lain
atau ketika hepar diperiksa saat laparotomy atau otopsi. Lesi yang besar dan
multiple mungkin dapat memberikan gejala. Goodman mengamati gejala
muncul pada 40% pasien yang memiliki hemangioma berukuran 4cm dan
90% pasien dengan hemangioma 10cm.
Nyeri perut kanan atas atau rasa penuh merupakan keluhan yang
sering. Pada beberapa kasus, nyeri disebabkan karena thrombosis daninfark
dari lesi, perdaraham di lesi, atau kompresi dari jaringan sekitar atau organ.
Pada kasus lain, nyeri tidak dapat dijelaskan.
Penemuan yang dapat ditemukan saat pemeriksaan fisik, yang
biasanya jarang terlihat, adalah pembesaran hepar atau adanya bruit arterial
pada kuadran perut kanan atas.
Jarang kali hemangioma memberikan presentasi massa abdominal
yang besar. Presentasi tidak khas selanjutnya mencakup :
1. gagal jantung karena shunting besar arteri-vena
2. jaundice karena kompresi pada duktus bilier
3. perdarahan GI karena hemobilia
4. fever of unknown origin
sebuah penyakit yang melibatkan proses inflammatory sistemik biasanya
memberikan gejala demam, berat badan turun, anemia, trombositosis,
peningkatan dari level fibrinogen, dan peningkatan sedimentasi eritrosit.

IX. PEMERIKSAAN FISIK


Jarang terjadi, pasien menunjukkan pembesaran hepar, massa pada
abdomen atau bruit arterial di sepanjang kuadran kanan atas.
Hemangioma kutis sering terlihat pada orang dewasa. Namun masih
belum jelas apakah ada hubungannya dnegan hemangioma hepatic.

X. ETIOLOGI
Kontrasepsi oral dan steroid dapat meningkatkan pertumbuhan dari
hemangiom. Apakah obat ini menyebabkan pembentukan hemangioma
masih belum jelas.

XI. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS


Hemangioma hepatic harus dibedakan dari tumor jinak dan maligna
lainnya di hepar. Tumor jinak termasuk kista, adenoma, nodul yang
regenerasi, hyperplasia fokal nodular, dan abses. Tumor maligna mencakup
hepatoma, hepatic angiosarkoma dan metastase ke hepar.

XII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin biasanya memberikan hasil normal.
Trombositopenia dapat muncul sebagai akibat dari sekuastrasi dan destruksi
platelet pada lesi besar. Hipofibrinogenemia dapat terjadi karena fibrinolysis
intratumoral.
Alfa fetoprotein, Ca19-9, dan CEA (carcinogenic embryonic antigen) yang
normal dapat memberikan kesimpulan lesi hepatic jinak.
Pemeriksaan radiologi
Modalitas untuk membantu mendiagnosa hemangioma hepatic mencakup
ultrasonografi, CT-scan, nuclear medicine studies using technetium-99m,
magnetic resonance imaging (MRI), hepatic arteriography, dan digital
substraction angiography.
Ultrasonografi
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan penunjang awal yang sering
digunakan secara luas dan murah. Gambaran hemangioma hepatic biasanya
echogenic, tetapi pada sonografi penampakannya dapat bervariasi dan tidak
spesifik.
Tambahan dengan dopler pada ultrasonografi rutin dapat memberikan data
yang kualitatif dan kuantitatif dan meningkatkan sensitifitas dan spesifisitas dari
pemeriksaan. Pemeriksaan ultrasonografi serial dapat digunakan untuk
memantau peningkatan ukuran dari hemangioma.
Penggunaan dari ultrasonografi microbuble-nchanced telah dipelajari. Lesi
memberikan gambaran puddles and pools yang meluas di dalam pola sentripetal
selama fase vena porta yan dilihat. Dengan penundaan yang lebh lagi, lesi dapat
secara penuh terwarnai. Bagaimanapun, pewarnaan secara utuh mungkin tidak
dapat melihat lesi yang besar dimana thrombosis sentral dan scarring sudah ada.
Pada sebuah studi, penambahan agen kontras pada USG rutin dilakukan
untuk meningkatkan sensitivitas dari 78% menjadi 100% dan spesifitas dari
23% menjadi 92%. Tetapi, USG dengan kontras hanya dapat dilakukan di
beberapa rumah sakit tertentu.
Secara umum, penemuan USG terhadap kecurigaan hemangioma harus
didukung dnegan diagnose dari CT scan atau MRI untuk memastikan diagnose.

hepatic steatosis and hemangioma markedly echogenic liver makes the CT


demonstrated haemangioma appear hypoechoic
ultrasound hyper echogenic area at the bifurcation of portal vein

Computed tomography (CT)


CT scan dengan kontras lebih dianjurkan dibandingkan CT scan biasa.
Ketika meminta sebuah pemeriksaan CT scan untuk menyelidiki massa di hepar,
klinisi harus memberi tahu radiologist tentang diperlukannya untuk tidak
diperkuat, arterial, vena porta, dan foto berkala (thriple phase CT with delayed
imaging).
Pertama, ketika hepar difoto dengan CT sebelum dimasukkan kontras IV.
Kemudian foto secara berkala diambil sekitar 30 detik setelah dimasukkan
kontras, pada waktu kontras memasuki liver melalui arteri hepatica. Vena porta
dilihat pada 60 detik kemudian, saat kontras kembali ke liver melalui vena
mesentrika ke vena porta. Terakhir, foto secara berkala diambil beberapa menit
kemudian.
Hemangioma hepatic biasanya hipodens pada foto sebelum kontras. Pada
fase arterial, kemungkinan ada penguatan pada porsi perifer dari lesi. Seperti
ada gambaran cincic atau globular. Tengah dari lesi tetap hipodens.
Pada fase vena dan ftoo berkala yang terakhir, kontras menegaskan
proses sentripetal. Bagian tengah lesi hanya menjadi hiperdens pada saat
pengambilan foto berkala yang terakhir.

CT (multiple contrast phases) 1-no contrast. 2-arterial phase. 3 portal venosus


phase. 4-delayed (5minutes).
annoted image (axial CT no contrast, arterial, venosus portal and delayed
phases).

Magnetic resonance imaging


MRI merupakan pemeriksaan diagnostic yang sangat sensitive dan
spesifik untuk hemangioma hepatic. Secara umum, hemangioma menghasilkan
intensitas sinyal rendah pada foto at1 adan sinyal tinggi pada foto dengan T2.
Ketika gadolinium digunakan sebagai kontras IV, hemangioma berpendar
dengan gambaran mirip dnegan CT. bagaimanapun, hemangioma yang
berukuran kurang 2cm dapat memberikan gambaran homogeny pada
fasearterial akhir dan dapat disalahartikan dengan hepatoma atau metastas
ehipervaskular lainnya. Sensitivitas untuk mendeteksi hemangioma dengan MRI
mencapai 90%.
Hemangioma kavernosa yang sangat besar (diameter>5cm0 dapat
menunjukkan kadar cairan internal pada MRI atau CT scan. Penemuan ini
dibantu oleh pemisahan dari sel darah dan cairan serosa karena adanya
perlambatan aliran darah yang melewati tumor.
Pendapat pengarang, MRI dengan arterial dan kontras yang ditunda
merupakan pemeriksaan yang cocok untuk mendeteksi massa di liver dengan
penyebab yang masih belum diketahui. Terutama ketika hemangioma hepatic
menjadi kecurigaannya.

MRI (T2) haemangioma:T2

Pemeriksaan dengan nuklir


Planar scintigraphic studies menggunakan Tc-99m pertechnetate-labeled
red blood cells telah bertahun tahun banyak digunakan untuk mendeteksi
hemangioma hepatic. Sensitifitas untuk hemangioma lebih dari 2cm pada
diameternya dilaporkan setinggi 82% dengan spesifitas mencapai 100%.
Single-photon emission computerized tomography (SPECT) yang
menggunakan Tc-99m pertechnetatate-labeled RBCs lebih akurat pada
pemeriksaan planar untuk mendiagnosa hemangioma hepatic. Bagaimanapun,
pemeriksaan ini tidak ada di semua fasilitas kesehatan. SPECT lebih spesifik dari
MRI tetapi sedikit kurang sensitive. Hal ini terutama untuk lesi dekat hepar atau
pembuluh darah besar.
Beberapa peneliti lebih memilih SPECT with 99m Tc-labeled RBCs sebagai
standar kriteria untuk menegakkan diagnose hemangioma hepatic.
Bagaimanapun, pemeriksaan ini dapat luput menegakkan beberapa lesi. Juga,
penduculated giant liver hemangioma dilaporkan dapat menyerupai tumor
hipervaskular gaster pada SPECT.

Arteriography
Keakuratan dari pemeriksaannoninvasif telah menyingkirkan kegunaan
dari arteriografi hepatic pada beberapa kasus. Bagaimanapun, modalitas dari
oemeriksaan infasif masih dapat digunakan untuk mendeteksi beberapa
hemangioma hepatic.
Cabang dari arteri hepatica dapat terpisah atau terkumpul atau tertarik
sekitar lesi, dengan adanya vaskularisasi yang normal.
Hemangioma dikarakteristikkan dengan opafikasi awal dari area
irregular atau danau, dengan persistensi dari kontras dari area ini setelah
pengosongan dari area ini setelah pengosongan dari arteri. Hemangioma dapat
muncul seperti cincin atau berbentuk huruf C pada tengah bagian yang
avascular.

Keakuratan dari pemeriksaan radiologi


Kemampuan diagnose dari USG, Doppler USG, dynamic CT-scan dan MRI
dibandingkan secara retrospetif pada 27 pasien dengan 35 hemangioma.
Sensitivitas dilaporkan pada studi tersebut adalah :
Ultrasonography 46% sensitivity
Combined B-mode and color Doppler ultranography-69% sensitivity
Contrast-enchanced CT scanning-66% sensitivity
T2-Weighted MRI-96% sensitivity
Gadolinium-enchanted MRI combined with dynamic CT scanning-
100%nsensitivity

Hepatic angiosarkoma merupakan tumor jarang yang biasanya tumbuh se


Cara cepat. Walaupun hepatic angiosarkoma biasanya dikaitkan dnegan factor
resiko, termasuk paparan terhadap thorortrast, vinyl klorida atau arsenic,
banyak kasus yang dapat muncul tanpa factor resiko yang teridentifikasi. Hepatic
angiosarkoma hanya dapat dideteksi secara salah pada pemeriksaan dengan MRI
sehingga dianggap sebagai hemangioma hepatic. Pada kasus dimana dicurigai
hemangioma dengan gambaran atipikal, merupakan hal penting untuk
melakukan pengulangan pemeriksaan beberapa bulan kemudian untuk
menyingkirkan kemungkinan tumbuhnya tumor pada lesi.

Pemeriksaan untuk hemangioma yang berukuran kurang dari 2cm


Keakuratan diagnose pada semua pemeriksaan radiologi berkurang
ketika menilai lesi hepar berukuran kurang dari 2cm.
MRI dan 99mTc-RBC SPECT merupakan pemeriksaan eadiologi yang
paling akurat untuk mendiagnosa hemangioma hepatic kecil.
Pengarang melanjutkan pemeriksaan MRI sebagai pemeriksaan
diagnostic terpilih untuk hemangioma hepatic pada sebagian besar rumah sakit.
Pemeriksaan dengan nuklir dilakukan untuk memastikan kemungkinan
hemangioma yang dideteksi sebelumnya dengan USG. Pemeriksaan dengan
nuklir juga bisa digunakan untuk memastikan asal dari lesi ketika diperiksa
dengan CT atau MRI.

Biopsi
Biopsy perkutaneus untuk hemangioma hepatic dapat menignkatkan
resiko terjadinya pendarahan. Biopsy merupakan sebuah kontraindikasi pada
hemangioma yang kemungkinan besar di diagnose banding dengan massa
hepatic.
Biopsy hanya dapat membantu untuk diagnose histology dan dapat
mempersingkat waktu diagnose. Pada sebuah studi dilaporkan tindakan yang
aman untuk biopsy yang dibantu dengan USG pada 51 kasus dengan rentang
ukuran 7-114mm. bagaimanapun, pemeriksaan ini tidak direkomendasikan.
Beberapa pengarang lain menganggap bahwa perkutaneus biopsy liver
atau biopsy liver secara laparoskopi mungkin beralasan untuk dilakukan pada
kasus dimana terdapat lesi pada liver yang kecil yang harus dibedakan dengan
hepatoma. Sejak tahun 2001, ahli hepatologi dan ahli bedah sudah mulai untuk
tidak menggunakan biopsy dalam waktu diagnose untuk menduga hepatoma.
Diagnose untuk hepatoma. Diagnosa untuk hepatoma biasanya menggunakan
kombinasi antara CT dan MRI. Biopsy pada liver hanya digunakan ketika
pemeriksaan radiologi dan alfa fetoprotein diragukan.

XIII. TATALAKSANA
Farmakologi
Sebagian besar dari hemangioma hepatic kecil dan tidak bergejala
Pada saat didiagnosis dan cenderung untuk tidak bertumbuh, pada sebuah studi
prospektif, peningkatan ukuran hemangioma hanya terjadi pada 1 dibandingkan
47 pasien yang diperiksa ulang 1-6 tahun setelah diagnose pertama dibuat.
Sebagai tambahan, perubahan menjadi maligna tidak pernah dilaporkan terjadi
pada hemangioma hepatic. Untuk alas an ini, sebagian besar hemangioma
hepatic dibiarkan tanoa dilakukan intervensi apapun.
Ketika diagnosis dari hemangioma hepatic telah dipastikan dengan
pemeriksaan radiologi, kepentingan dilakukannya pemeriksaan radiologi ulang
untuk memeriksa kembali ukuran dari tumor masih belum dapat dipastikan
kegunaannya. Pada praktiknya, pasien biasanya kembali melakukan
pemeriksaan USG pada bulan ke 6 dan ke 12 setelah diagnose pertama kali
dibuat. Karena mengetahui hemangioma tidak mengalami pertumbuhan, maka
pemeriksaan radiologi pada pasien ini untuk jangka panjang tidak diperlukan.
Bagaimanapun, ada beberapa pengecualian pada praktik ini. Terutama
untuk pasien yang memiliki onset baru adanya nyeri perut memerlukan
pemeriksaan radiologi ulang. Hal yang sama juga berlaku bagi pasien yang
mendapat terapi estrogen atau hamil. Terakhir, pasien dnegan hemangioma yang
besar (>10cm) mungkin memerlukan pemeriksaan ulang radiologi jangka
panjang, untuk memeriksa adanya kemungkinan resiko terjadinya komplikasi.
Sampai saat ini, tidak ada terapi farmakologi yang dapat mengurangi
ukuran dari hemangioma. Pada sebuah laporan kasus pada tahun 2008
ditunjukkan pengurangan ukuran hemangioma hepatic pada pasien yang
mendapat terapi untuk ca colon. Pasien menerima bevacizumab, sebuah
antibody monoclonal yang dapat menghambat aktifitas dari vascular endothelial
growth factor (VEGF).
Saat ini, serafenib, inhibitor multikinasi, telah digunakan sebagai
tatalaksana pada pria berusia 76 tahun dnegan hemangioma kavernosis dnegan
ukuran diameter >20cm. volume tumor berkurang dari 1492 ml menjadi 665ml
dalam waktu terapi 78 hari dengan sorafenib 600mg/hari.

Bedah
Hemangioma hepatic akan ditatalaksana dnegan pembedahan jika
menimbulkan gejala yang menonjol. Pada beebrapa individu, menentukan gejala
yang ada apakah disebabkan karena hemangioma atau proses lain (contoh IBD)
sangatlah sulit. Pada sebuah artikel disebutkan bagaimana 14 orang pasien
menjalani proses operasi/angiografi terapi untuk gejala yang tidak dapat
dicegah yang berkaitan dengan hemangioma hepatic. 1,5 dari pasien ini masih
mengeluhkan gejala setelah diterapi, mengingat hemangiomanya bukan menjadi
penyebab keluhannya.
Pembedahan mungkin diperlukan pada kasus tumor yang bertumbuh
dengan cepat. Pembedahan juga diperlukan pada hemangioma hepatic yang
tidak dapat dibedakan dengan keganansan hepar pada pemeriksaan radiologi.

XIV. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi (jarang) adalah :
Rupture dengan hemoperitoneum
Pendarahan intratumoral
Kompresi duktus biliaris dengan arteri dengan arteri dan vena
sekitarnya
Kompresi gaster
Hemobilia
CHF

XV. PROGNOSIS
Secara umum, pasien dengan hemangioma hepatic memiliki prognosa
yang baik. Perubahan menjadi maligna belum pernah dilaporkan sampai
saat ini.
Daftar pustaka
1. Stranding susan. Grays Anatomy : the anatomical basis of
clinica; practice 40th ed. Elsevier : 2008
2. Lauralee Sherwood. Human physiology : from Cells to system
7th ed. Cengage:2010
3. Hepatic hemangiomas treatment and management [Internet].
2014 [cited 23rd December 2015]. Available from :
www.emedicine.medscape.com
4. Hepatic hemangioma [Internet]. [cited 24th December 2015].
Available from: www.radiopaedia.org

Anda mungkin juga menyukai