Anda di halaman 1dari 4

Esophageal Atresia (EA)

Atresia esofagus merupakan kelainan kongenital di mana kerongkongan tidak berkembang


secara normal.

Biasanya disertai dengan fistula antara esofagus dan trakea.

Faktor Resiko

- Paparan methimazole pada masa kehamilan


- Hormon seks eksogen
- Penyakit infeksi
- Alcohol/merokok
- Diabetes gestasional
- Kehamilan usia lanjut
- Ibu hamil bekerja di bidang agrikultur

Lima jenis EA dan fistula trakeoesofageal :

 Tipe A
Atresia esofagus sederhana, esofagus bagian proksimal dan distal berakhri dalam
kantong buntu. Tidak ada fistula
 Tipe B
Esofagus bagian proksimal dan distal berakhri dalam kantong buntu. Terdapat fistula
yang menghubungkan segmen esofagus proksimal dan trakea. Semua makanan dan
minuman masuk ke paru (tidak ada yang ke lambung).
 Tipe C
Esofagus proksimal berakhir dalam kantong buntu. Terdapat fistula yang
menghubungkan esofagus distal dengan trakea. Muntahan dan sekresi lambung masuk
ke paru.
 Tipe D
Fistula menghubungkan kedua segmen dengan trakea. Udara, makanan, minuman
dapat masuk ke lambung dan paru.
 Tipe E
Fistula trakeoesofageal sederhana antara esofagus normal atau trakea. Udara,
makanan, minuman dapat masuk ke lambung dan paru.

Manifestasi Klinis

- Polihidramnion

1. Berbuih dari hidung atau mulut


2. Sianosis
3. Batuk dan sesak napas
4. Pneumonia karena regurgitasi ludah/minuman ke jalan napas
5. Perut kembung karena udara masuk melalui fistula (pada tipe C, D, dan E)
6. Oliguri  karena tidak ada cairan yang masuk
7. Kelainan jantung bawaan
8. Atresia rectum atau anus

Pada keadaan ini perlu dilakukan pemeriksaan keutuhan esofagus, jika kateter tertahan 10-12
cm dari lubang hidung, diagnosis atresia esofagus dapat ditegakkan. Diagnosis harus dibuat
sebelum bayi diberi minum
Evaluasi dan Penanganan

Bayi yang datang dengan gejala atresia esofagus, dievaluasi dengan USG, ekokardiogram,
dan radiografi vertebra dan ekstremitas.

Setelah terdiagnosis

1. Sikap setengah duduk mencegah regurgitasi air ludah


2. Kateter melalui hidung ke esofagus yang buntu untuk menghisap air ludah
3. Sonde lambung melalui gastrotomi untuk mengeluarkan udara dan untuk memberikan
susu
4. Infus intravena
5. Kesempatan memberi cairan susu, jika fistula telah dioperasi dan keadaan umum
stabil
Referensi

Buku ajar ilmu bedah De jong

Buku ajar patofisiologi Hueter sue

Anda mungkin juga menyukai