Sumber:
Sumber:
Singh, S P., et all. 2020. Title: Microstructure, Pathophysiology and Potential Therapeutics of
COVID-19: a Comprehensive Review. India
ACE2 adalah reseptor fungsional untuk virus COVID-19. Reseptor ini telah terlihat di berbagai
organ, ini menandakan virus ini dapat menyebabkan gangguan multisistem sekaligus. Epitel
sistem pernapasan adalah tempat utama perlekatan virus corona, sehingga tidak mengejutkan
ada dampak virus pada indera penciuman dan pengecap.
- Olfactory cleft obstruction: Mencegah aliran udara dan bau (pembengkakan dan sekresi
mukosa)
- Inflamasi lokal di epitel olfaktori: Ikatan virus dengan sel menyebabkan inflamasi dan
kerusakan epitel olfaktori
- Level Interleukin-6: Mengaktivasi jalur apoptosis melalui TNF-alfa atau neuropilin dan
secara langsung menghambat penciuman
- Perubahan silia olfaktori dan transmisi bau: Banyak reseptor sensorik terakumulasi
pada silia di epitel olfaktori, yang merasakan bau dan mentransduksi sinyal ke korteks
olfaktorius di otak. Infeksi virus dapat mengganggu struktur dan menghancurkan
reseptor olfaktorius, sehingga menghambat persepsi bau.
Sumber:
Najafloo, R., et all. 2021. Mechanism of Anosmia Caused by Symptoms of COVID-19 and
Emerging Treatments. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8507153/.
Diakses pada 23-02-2022
- Incubation period: Awal infeksi, seseorang tidak sadar bahwa penyakit sedang
berkembang
- Prodromal period : Mulai muncul gejala
- Period of illness: Gejala semakin parah
- Period of decline: Jumlah patogen menurun, gejala membaik
- Period of convalescene: Sudah kembali normal
Plasma konvalesen telah digunakan untuk memberikan kekebalan pasif pada beberapa wabah
virus. Plasma konvalesen didapat dari seseorang yang telah sembuh dari infeksi, dan
menghasilkan respon imun terhadap patogen yang meninfeksi.
Sampai herd immunity tercapai (melalui vaksinasi massal dan/atau infeksi alami), produk ini
berpotensi memberikan kekebalan berbasis antibodi pasif kepada individu yang sebelumnya
tidak terpajan untuk mengurangi risiko penyakit atau mengurangi dampak klinisnya jika sudah
terinfeksi.
Dosis optimal tidak diketahui, tetapi ada rekomendasi 3 mL/kg per dose dalam 2 hari.
Indikasi:
- Memilik berat, hingga kritis dan dirawat di instalasi rawat inap khusus COVID-19 atau
unit perawatan intensif rumah sakit
Kontraindikasi:
Sumber:
Rojas, M., Rodríguez, Y., Monsalve, D. M., Acosta-Ampudia, Y., Camacho, B., Gallo, J. E.,
Rojas-Villarraga, A., Ramírez-Santana, C., Díaz-Coronado, J. C., Manrique, R.,
Mantilla, R. D., Shoenfeld, Y., & Anaya, J. M. (2020). Convalescent plasma in Covid-
19: Possible mechanisms of action. Autoimmunity Reviews, 19(7), 102554.
https://doi.org/10.1016/j.autrev.2020.102554